Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Sipermetrin Pada Jambal Rotiterhadap Kadaru Reum dan Kreatinin Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Amir, Nursinah; Suprayitno, Eddy; Hardoko, Hardoko; Nursyam, Happy
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.778 KB)

Abstract

Sipermetrin pada dasarnya digunakan untuk mengendalikan hama, penyakit dan gulma pengganggu pada kegiatan pertanian.  Tetapi oleh pengolah Jambal Roti digunakan untuk mencegah pembusukan sehingga daya simpan produk lebih lama dan kerugian bisa dikurangi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sipermetrin terhadap kadar ureum dan kreatininTikus Wistar (Rattus norvegicus). Tikus diberi perlakuan paparan sipermetrin dengan dosis 0.00 mg/kg (K-), 0.05 mg/kg, 0.60 mg/kg, 1.10 mg/kg, 1.60 mg/kg, 2.15 mg/kg dan daging ikan yang mengandung sipermetrin 1.73 mg/kg (kontrol positif : K+). Kadar ureum dan kreatinin darah tikus ditetapkan berdasarkan metode Enzymatic Photometric.  Hasil menunjukkan bahwa sipermetrin berpengaruh terhadap peningkatan kadar ureum dan kreatinin Tikus Wistar.  Kadar ureum sudah melewati normal pada hari ke-7 pemeliharaan untuk perlakuan sipermetrin dosis 2.15 mg/kg.  Rata-rata kadar kreatinin pada hari ke-14 semua perlakuan sudah melewati batas kadar normal, kecuali pada perlakuan K- dan 0.05 mg/kg. Kadar ureum dan kreatinin tertinggi yaitu 27.7±0.98 mg/dL dan 1.03±0.018 mg/dL diperoleh pada perlakuan sipermetrin dosis 2,15 mg/kg. 
Pengaruh Sipermetrin Pada Jambal Rotiterhadap Kadaru Reum dan Kreatinin Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Nursinah Amir; Eddy Suprayitno; Hardoko Hardoko; Happy Nursyam
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 2 No. 3 (2015)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.778 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v2i3.81

Abstract

Sipermetrin pada dasarnya digunakan untuk mengendalikan hama, penyakit dan gulma pengganggu pada kegiatan pertanian.  Tetapi oleh pengolah Jambal Roti digunakan untuk mencegah pembusukan sehingga daya simpan produk lebih lama dan kerugian bisa dikurangi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sipermetrin terhadap kadar ureum dan kreatininTikus Wistar (Rattus norvegicus). Tikus diberi perlakuan paparan sipermetrin dengan dosis 0.00 mg/kg (K-), 0.05 mg/kg, 0.60 mg/kg, 1.10 mg/kg, 1.60 mg/kg, 2.15 mg/kg dan daging ikan yang mengandung sipermetrin 1.73 mg/kg (kontrol positif : K+). Kadar ureum dan kreatinin darah tikus ditetapkan berdasarkan metode Enzymatic Photometric.  Hasil menunjukkan bahwa sipermetrin berpengaruh terhadap peningkatan kadar ureum dan kreatinin Tikus Wistar.  Kadar ureum sudah melewati normal pada hari ke-7 pemeliharaan untuk perlakuan sipermetrin dosis 2.15 mg/kg.  Rata-rata kadar kreatinin pada hari ke-14 semua perlakuan sudah melewati batas kadar normal, kecuali pada perlakuan K- dan 0.05 mg/kg. Kadar ureum dan kreatinin tertinggi yaitu 27.7±0.98 mg/dL dan 1.03±0.018 mg/dL diperoleh pada perlakuan sipermetrin dosis 2,15 mg/kg. 
KADAR ENZIM KOLINESTERASE TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG TERPAPAR SIPERMETRIN Nursinah Amir; Eddy Suprayitno; Hardoko Hardoko; Happy Nursyam; Fahrul Fahrul
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 3 No. 5 (2016)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1705.33 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v3i5.2081

Abstract

Sipermetrin  bersifat  neurotoksin  dan  dapat  mempengaruhi  kadar  enzim kolinesterase. Sipermetrin ditemukan terdapat pada produk Jambal Roti dengan kadar yang melebihi batas maksimum residu yang diperkenankan SNI dan CAC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sipermetrin terhadap kadar enzim kolinesterase Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Tikus diberi perlakuan paparan sipermetrin dengan dosis 0,00 mg/kg (K-), 0,05 mg/kg, 0,60 mg/kg, 1,10 mg/kg, 1,60 mg/kg, 2,15 mg/kg dan daging ikan yangmengandung sipermetrin 1,73 mg/kg (kontrol positif : K+). Kadar enzim kolinesterase darah tikus ditetapkan berdasarkan metode Enzymatic Photometric.  Hasil menunjukkan bahwa sipermetrin berpengaruh terhadap penurunan kadar enzim kolinesterase Tikus Wistar.  Kadar enzim kolinesterase terendah pada perlakuan paparan sipermetrin dosis 2,15 mg/kg yaitu 4059.9 U/L.
EVALUASI PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA PRODUK TERASI YANG DIPASARKAN DI KOTA MAKASSAR Nursinah Amir; Chanif Mahdi
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 4 No. 8 (2017)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.277 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v4i8.4139

Abstract

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis yang dilarang penggunaannya pada makanan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 239/MenKes/Per/V/85 mengenai Zat Warna Tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Rhodamin B pada produk terasi yang dipasarkan di Kota Makassar. Pada penelitian ini digunakan Teknik Accidental Sampling. Sampel diambil dari pasar modern (Lotte Mart dan Hypermart), dan pasar tradisional (Pabaeng-baeng, Daya, Terong).  Sampel dianalisis menggunakan test kit dan colorimeter di Laboratorium BIOCHEM (Makanan Sehat) Jurusan Kimia Universitas Brawijaya. Hasil menunjukkan bahwa, terasi yang dipasarkan di Kota Makassar 60% mengandung Rhodamin B dengan kadar 11,81-19,05 ppm
TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN IKAN Nursinah Amir; Metusalach Metusalach; Fahrul Fahrul
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 5 No. 9 (2018)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1343.607 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v5i9.4311

Abstract

Produk olahan ikan merupakan bentuk diversifikasi produk yang menggunakan ikan sebagai bahan dasar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen dan kualitas organoleptik produk olahan ikan. Sampel produk olahan ikan meliputi bakso, abon, nugget dan otak-otak. Sampel diambil dari kelompok pengolah hasil perikanan Buyang Sejahtera dan Barokah di Kelurahan Kampung Buyang Kecamatan Mariso Kota Makassar.  Tingkat kesukaan dan kualitas organoleptik ditentukan dengan menggunakan kusioner dan panelis.  Hasil menunjukkan bahwa rata-rata panelis mengatakan sangat suka terhadap produk abon dan nugget kelompok pengolah Buyang sejahtera, sangat suka terhadap produk otak-otak Kelompok Barokah, suka terhadap produk otak-otak kelompok Buyang Sejahtera serta suka terhadap produk nugget dan bakso Kelompok Barokah.
KUALITAS DAN KESUKAAN BAKSO IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAROTENOID DARI CANGKANG UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) Iin Patricia Hayon Paliling; Metusalach Metusalach; Nursinah Amir
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 5 No. 10 (2018)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.882 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v5i10.6205

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kualitas organoleptik dan tingkat preferensi konsumen bakso nila yang dilengkapi dengan ekstrak karotenoid dari kulit udang putih (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental desain acak lengkap dengan empat perlakuan berbeda. Percobaan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, kadar ekstrak karotenoid yang digunakan adalah 0,2 g, sedangkan pada tahap kedua adalah 2,0 g. Rasio daging nila dengan pati yang digunakan dalam pembuatan bakso nila adalah: A = 70:30 + karotenoid; B = 60:40 + karotenoid; C = 50:50 + karotenoid; dan D = 70:30 + tanpa karotenoid sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan kualitas bakso nila yang dibuat dalam penelitian ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 7266: 2014) untuk bakso ikan. Bakso nila yang dilengkapi dengan ekstrak karotenoid lebih disukai oleh panelis dibandingkan yang lain tanpa karotenoid. Preferensi panelis terbaik diberikan kepada bakso nila yang menggunakan 50% daging nila dengan penambahan ekstrak karotenoid cangkang udang putih. Kata kunci: bakso, ikan nila, ekstrak, karotenoid cangkang udang putih.
PROSES PENGASAPAN DAN KUALITAS IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) ASAP DI DESA SINGA KECAMATAN HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA Siska Putri Utami; Metusalach Metusalach; Nursinah Amir
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 6 No. 11 (2019)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.394 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v6i11.6382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengasapan ikan yang dilakukan oleh pengasap ikan di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dan menganalisis kualitas Ikan Cakalang dan Tuna Sirip Kuning Asap di Desa Singa Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan evaluasi. Survei dilakukan untuk mengetahui proses pengasapan dan melihat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pengolah ikan asap yang ada di Desa Singa Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Evaluasi untuk mengetahui kualitas organoleptik bahan baku dari produk ikan asap. Data hasil uji organoleptik dianalisa menggunakan uji-t, anova, dan uji tukey dengan menetapkan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan ikan asap yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Singa menggunakan metode pengasapan panas yang dilakukan secara terbuka dan lama pengasapan yang singkat. Kualitas organoleptik bahan baku ikan cakalang dan tuna sirip kuning setelah dibeli dari penangkap/pelelangan dan sebelum diproses memiliki nilai 8,18 artinya mutu (sangat segar) sesuai dengan SNI 2729:2006, sedangkan kualitas organoleptik bahan baku ikan cakalang dan tuna sirip kuning sesudah pengasapan memiliki nilai 7,2 artinya mutu (segar) sesuai dengan SNI 2725:2013.Ikan cakalang dan tuna sirip kuning asap hanya dapat bertahan 18 - 20 jam disimpan pada suhu kamar, setelah itu produk sudah tidak layak konsumsi. Kata kunci: Asap, cakalang dan tuna sirip kuning, kualitas, pengasapan, tradisional. 
POTENSI CANGKANG SOTONG (sepia sp.) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA PENDERITA PENYAKIT ASMA Nursinah Amir; Dhea Ananda; Novia Elvianti; Ardi Ardi
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 6 No. 12 (2019)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.756 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v6i12.8873

Abstract

Kebiasaan hidup masyarakat pesisir yang kurang memahami akan pentingnya masalah kesehatan membuat masyarakat mudah terjangkit berbagai penyakit salah satunya penyakit asma. Salah satu kebiasaan masyarakat pesisir menggunakan cangkang sotong sebagai obat asma, dengan cara meminum rebusan cangkang sotong yang telah dikeringkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cangkang sotong (Sepia sp) sebagai antiinflamasi pada penderita penyakit asma. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Dilakukan pengamatan parameter fitokimia  yaitu steroid, triterpenoid, flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, glikosida dan polifenol. Hasil menunjukkan bahwa cangkang sotong mengandung beberapa senyawa yang dapat berperan sebagai antiinflamasi seperti steroid, triterpenoid, alkaloid, tanin dan glikosida. Kata kunci : sotong, asma, antiinflamasi, fitokimia
PEMBUATAN LOTION RUMPUT LAUT DI DESA AENG BATU BATU, KABUPATEN TAKALAR, SULAWESI SELATAN Kasmiati; Syahrul; Nursinah Amir
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i1.9188

Abstract

Abstract. Seaweed is a fishery commodity that has priority to be developed nationally. Takalar Regency is one of the seaweed cultivations centers in South Sulawesi with an average total production of 1 million tons of dried seaweed per year. One of the potential locations for cultivation is Aeng Batu Batu Village, where most of its residents make cultivation as their main source of income. Despite the success in cultivating seaweed, the level of welfare of the people is low and classified as poor. This is because they do not have alternative income while the price of dried seaweed is relatively cheap. Thus, it is important to increase the added value of seaweed through a diversification program, including making seaweed lotion. The activity collaborated with a group of women as partners aimed to provide knowledge and skills on how to make seaweed lotion which is potential as an alternative income. The program was divided into three stages, namely counseling, practice, and mentoring. Lotion was made by a combination of water as the main ingredient with seaweed and selective chemicals as well as green tea essential oil fragrance. Lotion is packaged in a 60 ml plastic bottle labeled product composition. The generated lotion has been used by group members and introduced to residents. After the activity was finished, group members can make and package seaweed lotions independently. The program received a positive response from the local government and partners.     Abstrak: Rumput laut merupakan komuditas perikanan yang mendapat prioritas untuk dikembangkan secara nasional. Kabupaten Takalar adalah salah satu sentra budidaya rumput laut di Sulawesi Selatan dengan total produksi rata-rata 1 juta ton rumput laut kering per tahun. Salah satu lokasi potensial budidaya rumput laut adalah Desa Aeng Batu Batu dimana sebagian besar warganya menjadikan usaha budidaya sebagai sumber penghasilan utama. Meskipun sukses membudidayakan rumput laut namun tingkat kesejahteraan masyarakat rendah dan tergolong miskin. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat tidak memiliki pendapatan alternatif sementara harga rumput laut kering relatif murah. Dengan demikian penting untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut melalui program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan diversifikasi, diantaranya adalah pembuatan lotion rumput laut. Kegiatan yang bermitra dengan kelompok wanita ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan cara membuat lotion rumput laut yang berpotensi sebagai penghasilan alternatif. Program dibagi dalam tiga tahap yaitu penyuluhan, praktek, dan pendampingan. Lotion dibuat dengan bahan utama air dikombinasikan dengan rumput laut dan bahan-bahan kimia tertentu serta pewangi minyak esensial green tea. Lotion dikemas dalam botol plastik 60 mL yang diberi label komposisi produk. Lotion yang dihasilkan telah digunakan oleh anggota kelompok dan diperkenalkan kepada warga sekitar melalui media sosial sehingga masarakat tidak lagi membeli lotion komersial. Setelah kegiatan selesai, anggota kelompok dapat membuat dan mengemas lotion rumput laut secara mandiri. Program ini mendapat sambutan positif dari pemerintah desa setempat dan mitra yaitu semua anggota kelompok dapat secara mandiri membuat lotion rumput laut. Sejauh ini lotion yang dihasilkan telah digunakan oleh anggota kelompok dan masyarakat sekitar tanpa ada keluhan iritasi atau alergi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penerapan teknologi tepat guna penganekaragaman produk rumput laut untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut dapat dikembangkan sebagai penghasilan alternatif bagi anggta kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.  
Reduction of Cypermethrin Residue in Jambal Roti of Giant Catfish (Arius Thalassinus Ruppell) Nursinah Amir; Eddy Suprayitno; Hardoko Hardoko; Happy Nursyam
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v8i1.3684

Abstract

Jambal Roti is a dry-salted fish product made from Giant Catfish (Arius thalassinus Ruppell) with a bread-like texture when fried. This product was found to contain cypermethrin residue exceeding the BMR maximum limit determined by SNI and CAC. This study aimed to determine the best processing method to minimize the residue of cypermethrin in Jambal Roti products. A completely randomize experimental methosd was employed with five treatments and the replicates of each treatment. Treatments applied were A (washing the Jambal Roti for 1 minutes with running tap water), B (soaking in warm water at 50 ° C for 15 minutes), C (frying at 170 ° C for 10 minutes), D (washing with running tap water then fried) And E (soaking then fried).  The residue of cypermethrin was analyzed gas chromatography prior and after the experimental treatments. Results indicated that all treatments were capable of reducing the cypermethrin content of the Jambal Roti. The highest percentage of the cypermethrin  residue reduction was achieved by the treatment D in residual residuals in treatment D (washing with running tap water and then fried).