This Author published in this journals
All Journal Jurnal Fisika FLUX
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Metode Geolistrik Resistivitas untuk Pendugaan Kondisi Bawah Permukaan Lahan UIN Jakarta di Desa Cikuya, Solear, Tangerang Nunung Isnaini Dwiningsih; Muhammad Nafian
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.435 KB) | DOI: 10.20527/flux.v19i1.10118

Abstract

Telah dilakukan survei geolistrik resistivitas di lahan UIN Jakarta, yang berlokasi di Desa Cikuya, Solear, Tangerang. Tujuan survei untuk mengetahui kondisi bawah permukaan lahan UIN tersebut dan hasilnya dapat menjadi rekomendasi bagi UIN Jakarta dalam pengelolaan lahan lebih lanjut. Metode yang dipilih adalah metode geolistrik resistivitas sounding dan mapping, dengan konfigurasi elektroda Schlumberger dan Dipole-dipole. Alat yang digunakan Iris Syscal Junior dan pengolahan data menggunakan Software IP2Win untuk data sounding dan Software Res2dinv untuk data mapping. Hasil yang diperoleh dari aplikasi metode geolistrik resistivitas memberikan gambaran bawah kondisi permukaan lahan tersebut terdiri atas lapisan alluvium, lempung pasiran, dan batu pasir, dan batuan bedrock. Berdasarkan hasil interpretasi terebut maka lahan tersebut dapat dimanfaatkan di bidang pertanian dengan ditanami dengan tanaman palawija, dapat pula untuk pengembangan wisata dengan ditanami dengan tanaman bunga seperti bunga matahari. Apabila pada lahan tersebut akan didirikan bangunan maka bangunan yang direkomendasikan adalah bangunan maksimal 2-3 lantai. Apabila lahan digunakan untuk hunian maka kebutuhan air dapat dipenuhi dengan keberadaan akuifer atau lapisan pembawa air cukup baik yang ditunjukkan dengan lapisan batu pasir sebagai lapisan pembawa air, dan juga adanya lapisan lempung sebagai lapisan akuifer. Pengadaan air ini dapat dilakukan dengan pengeboran sumur air tanah yang dapat dilakukan pada kedalaman ±> 17meter. Sedangkan untuk keberadaan bahan tambang berupa gamping dan pasir perlu dilakukan kajian ekonomis apabila dieksplorasi lebih lanjut.