Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE ROLE OF EDUCATIONAL MEDIA IN PREVENTING HOAX NEWS OF COVID-19 PANDEMIC AMONG STUDENTS MATARAM CITY Saddam, Saddam; Isnaini, Isnaini; Mandala, Halus; Haifaturrahmah, Haifaturrahmah
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 12, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v12i2.4571

Abstract

Abstrak: Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan peradaban manusia juga menjadi arena efektif perbuatan melawan hukum. Seperti halnya berita hoax yang tersebar melalui media terutama media sosial di kalangan masyarakat termasuk mahasiswa. Hoax tentang pandemi Covid-19 belakangan menjadi pemberitaan hangat, beragam isu mencuat di tengah-tengah mahasiswa pada saat pembatasan sosial skala besar hingga membuat beragam sikap dan tindakan muncul sebagai respon. Mahasiswa di Kota Mataram merupakan bagian dari elemen masyarakat yang termakan pemberitaan hoax tentang pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran media edukasi dalam mencegah berita hoax pandemi Covid-19 di kalangan mahasiswa Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan desain concurrent triangulation. Subjek dan informan penelitian utama adalah mahasiswa yang berdomisili di Kota Mataram. Pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan observasi. Keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan, ketekunan, dan triangulasi. Guna mengukur data digunakan juga validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan analisis campuran bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa facebook merupakan indikator yang memiliki kategori yang paling tinggi dalam mengedukasi kesadaran pencegahan berita hoax pandemi covid-19 dikalangan mahasiswa dengan tingkat persentasi 30,70 %. Sedangkan whatsapp berada pada kategori sedang yakni 61,80%. Untuk media convensional (cetak dan online) Lombok Post, Suara NTB, dan Radar Lombok dengan total skor berada diantara 160-165 dengan tingkat persentasi 70,30%-68,10% dengan rata-rata berkategori tinggi.Abstract:  The rapid development of information technology in addition to contributing to the improvement of welfare and progress of human civilization is also an effective arena for unlawful acts. As well as hoax news spread through the media, especially social media among the community including students. Hoaxes about the Covid-19 pandemic later became hot news, various issues emerged among students at a time of large-scale social restrictions to make various attitudes and actions appear in the response. Students in Mataram City are part of the community element that is consumed by hoax news about the Covid-19 pandemic. This study aims to find out and analyze the role of educational media in preventing hoax news of the Covid-19 pandemic among students of Mataram City. This research uses a mixed-method with concurrent triangulation design. The main research subjects and informants are students of Mataram City. Data collection using interviews, scales, and observations. The validity of the data is done through the extension of participation, perseverance, and triangulation. To measure the data is also used validity and reliability. Data analysis using mixed analysis together. The results showed that Facebook is an indicator that has the highest category in educating awareness of hoax news prevention pandemic covid-19 among students with a percentage rate of 30.70 %. While WhatsApp is in the medium category of 61.80%. For conventional media (print and online) Lombok Post, Suara NTB, and Radar Lombok with a total score of between 160-165 with a percentage rate of 70.30%-68.10% with a high category average.
LAND USE AS A HEALTH EDUCATION EFFORT FOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Haifaturrahmah, Haifaturrahmah; Nizaar, Muhammad; Afandi, Ahmad; Mandala, Halus; Darmurtika, Linda Ayu; Khosiah, Khosiah
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5071

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian untuk memanfaatkan dengan optimal lahan yang ada disekolah khususnya di SDN 2 Jembatan Kembar, Lombok Barat. Seperti yang kita ketahui bahwa sekolah merupakan salah satu lembaga formal untuk para siswa melakukan proses pembelajaran dibawah pengawasan guru. Proses belajar tidak hanya dilakukan oleh siswa didalam kelas, namun siswa juga dapat belajar ditaman sekolah (outdoor). Sekolah harus dapat memanfaatkan dengan optimal lahan yang ada sebagai sumber belajar siswa, khususnya berkaitan dengan tanaman. lahan yang ada dapat ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang berfungsi sebagai sayur maupun obat, dan hal ini merupakan salah satu proses pembelajaran sebagai edukasi kesehatan bagi siswa sekolah dasar.Abstract: The purpose of the devotional activities is to make optimal use of the land in schools, especially at SDN 2 Jembatan Kembar, West Lombok. As we know that the school is one of the formal institutions for students to conduct the learning process under the supervision of teachers. The learning process is not only done by students in the classroom, but students can also learn in the school park (outdoor). Schools should be able to make optimal use of existing land as a source of learning for students, especially about plants. Existing land can be planted with various types of plants that serve as vegetables and medicines, and this is one of the learning processes as health education for elementary school students.
Alih Fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Darmurtika, Linda Ayu; Suyasa, I Made; Bilal, Arpan Islami; Mandala, Halus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5304

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Target penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tulisan ini dapat terbit dalam jurnal nasional terakreditasi Sinta. Penelitian ini merupak penelitian kualitatif, adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini, informan yang dipilih adalah tokoh adat setempat yang betul-betul mengetahui tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut. Metode pengumpulan data yang digunakan, yakni metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sementara itu, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang mendukung data primer. Analisis data dilakukan dengan menjelaskan, menguraikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, yakni tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada masyarakat Desa Sengkol.Abstract: The purpose of this study was to describe the form and factors causing the conversion of the function of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village Community, Pujut District. The research target to be achieved in this research is that this paper can be published in an accredited national journal Sinta. This research is a qualitative research, while the methods used in achieving these goals include 1) the method of determining the research subject, 2) the method of data collection, and 3) the method of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. In this case, the selected informants are local traditional leaders who really know about the form and factors that cause the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque. Data collection methods used, namely the method of observation, interview method, and method of documentation. Meanwhile, the documentation method is used to obtain data that supports primary data. Data analysis was carried out by explaining, describing, analyzing, and interpreting the data, namely about the form and factors causing the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village community. 
Leksikon yang Digunakan dalam Ritual Pepaosan Takepan Masyarakat Suku Sasak: Sebuah Kajian Etnolinguistik Ihsani, Baiq Yuliatin; Untari, Titin; Mandala, Halus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5352

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk melindungi bahasa dan budaya dari kepunahan akibat pengaruh zaman. Penelitian ini akan menjadi sarana pendokumentasian bahasa dan budaya, yaitu mendata istilah-istilah atau leksikon yang digunakan dalam ritual pepaosantakepan pada masyarakat Suku Sasak sehingga budaya ini dapat terjaga keberadaanya. Adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi partisipasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuat reduksi data dengancaraabstraksiyaitumengambil data yang sesuaidengankontekspenelitiandanmengabaikan data yang tidakdiperlukan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa istilah-istilah yang digunakan dalam ritual pepaosan takepan adalah ada yang berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata berimbuhan yaitu pemaos, pepaosan, takepan, dan penamat. Sementara itu, kata dasar didominasi oleh kata benda seperti pembayun, pitegas, penyarup, pemboa, sapuq, keris, berugak, lelingsir, kembang, mantra, dan wilayan atau wicala sedangkan kata dasar adalah takep. Kata ulang seperti andang-andang dan kata majemuk yaitu aiq kum-kum, godek nungke,  dan penginang kuning.Abstract: The purpose of this research is to protect language and culture from extinction due to the influence of the times. This research will be a means of documenting language and culture, namely recording the terms or lexicon used in the pepaosantakepan ritual in the Sasak people so that this culture can be maintained. The methods used in achieving these objectives include 1) methods of determining research subjects, 2) methods of data collection, and 3) methods of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. Data collection methods used are participatory observation methods, interview methods, and documentation methods. Data analysis is done by making data reduction by way of abstraction, namely taking data that is in accordance with the research context and ignoring data that is not needed. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the terms used in the takepan pepaosan ritual are in the form of basic words, affixed words, repeated words, and compound words. The affixed words are pemos, pepaosan, takepan, and finishing. Meanwhile, the basic words are dominated by nouns such as pemyun, pipertis, penyerup, pemboa, pipiq, keris, berugak, lelingsir, flower, mantra, and wilayan or wicala while the basic word is takep. Re-words such as andang-andang and compound words, namely aiq kum-kum, godek nungke, and yellow penginang.
PHONOLOGICAL EVOLUTION OF OIRATA AND ITS GENETIC RELATIONSHIP WITH NON-AUSTRONESIAN LANGUAGES IN TIMOR LESTE Halus Mandala; Aron Meko Mbete; Ni Made Dhanawaty; Inyo Yos Fernandez
e-Journal of Linguistics Vol. 5. Januari 2011 No. 2
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.248 KB)

Abstract

Oirata (Or) as a NAN language was indicated to have a genetic relationshipwith languages in East Timor, i.e. Bunak (Bn) and Makasai (Mk) (Greenberg, 1971) andwith Mk, Fataluku (Ft) and Lovaea (Lov) (Capell, 1975). The two opinions are confusingand different from one another. Hence, an effort to trace the genetic relationship of thelanguages was made to clarify the matter. Or in Kisar Island was also assumed tooriginate from East Timor (de Jong, 1937). The native speakers should have brought withthem their language and it is believed that the acculturation and language contact with thelanguages in the surrounding areas must have occurred. This condition opened up roomfor internal and external evolution in Or.This study observed nine languages: two languages in Kisar Island and sevenin East Timor. The data were collected through interviews and face-to face conversationswith the informants who were selected by purposive sampling until a point of saturationwas reached. https://anton-nb.com The data analysis was done by using vertical-horizontal syncomparative anddiacomparative method which led to the following conclusions.Or, Ft and Mk were diachronically and convincingly proved to have a closegenetic relationship with a split patterned family tree. The Oirata-Fataluku-Makasai(OFM) group that was once the ancestor of the three languages underwent a split intoOirata-Fataluku (OF) and Mk. It means that Or is closer o Ft than Mk and at the sametime it refuted the opinions of Greenberg (1971) and Capell (1975) that Or is closer toMk.Or turned out to have undergone an internal phonological evolution as theresult of a diachronic interaction with languages that were genetically related to it in theform of: (1) vocal split */i//_#, */a//#_ and /_#; (2) vocal merger */e//_#, (3) vocalcentralization, (4) consonant split and (5) voiced stop consonant formation. The externalphonological evolution was caused by the contact with the languages in the region andOr has undergone: (1) enrichment of consonant phonemes: /b/, /c/, /d/, /j/, /g/, /ng/, /f/, /v/,and /z/, (2) formation of clusters, (3) addition of homorganic nasal stop consonantclusters: /mp/,/mb/, /nt/, /n?/, and (4) shift toward a non-vocalic language.