Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR Andi Annisa Amalia
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 5 No 1 (2018): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v5i1a2

Abstract

Abstrak_ Pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi kaum migran yang seringkali menyewa rumah di bagian pusat kota karena dekat dengan lokasi mata pencaharian berdampak pada terjadinya proses perkembangan bangunan yang tidak terkendali dan menciptakan permukiman kumuh. Kampung Sapiria  merupakan salah satu permukiman di Kota Makassar yang didominasi oleh kaum migran. Hal ini karena nilai strategis lokasinya pada tepian air Bantaran Kanal Pannampu ,dekat dengan simpul-simpul jasa distribusi kota, terdapat fasilitas pendidikan, dan kemudahan akses menuju Pelabuhan Paotere serta Tol Reformasi. Kampung Sapiria yang terletak di Kelurahan Lembo merupakan salah satu dari 103 titik kumuh di Kota Makassar dengan luas kumuh 4,53 ha. Lokasi kumuh Kampung Sapiria Kelurahan Lembo berada di RW 002 dan RW 005 berkategori kumuh sedang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik kumuh Kampung Sapiria dari aspek bangunan hunian meliputi ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan hunian,  ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan, dan legalitas bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Hasil identifikasi karakteristik hunian permukiman kumuh Kampung Sapiria diketahui bahwa 28 % bangunan yang memiliki ketidakteraturan, 85 % bangunan hunian yang memiliki luas lantai tidak sesuai standar, 22 % bangunan hunian tidak sesuai persyaratan teknis, 10 % bangunan hunian memiliki IMB dan 5 % dengan status lahan milik. Kata kunci : Migran ; Kekumuhan ; Ketidakteraturan ; Kepadatan ; Legalitas.  Abstract­_ Fulfilling residential needs for migrants who often rent houses in the downtown area as close to livelihood locations has an impact on uncontrolled development of buildings and creating slums. Kampung Sapiria is one of the settlements in Makassar City which is dominated by migrants. This is because of the strategic value of its location on the waterfront of Pannampu  Canal, close to the nodes of the city's distribution services, educational facilities, and easy access to Paotere Port and Reform Toll. Kampung Sapiria located in Lembo Village is one of 103 slum point in Makassar City with slum area of 4.53 ha. The slum location of Kampung Sapiria Kelurahan Lembo is located at RW 002 and RW 005 is categorized as slum. This study aims to identify the slum characteristics of Kampung Sapiria from the aspects of residential buildings including building irregularity, density of residential buildings, nonconformities with the technical requirements of the building, and the legality of the building. The research method used is quantitative descriptive. The result of identification of residential characteristics of Kampung Sapiria slums is known that 28% of buildings have irregularities, 85% of residential buildings with non-standard floor area, 22% of residential buildings are not in accordance with technical requirements, 10% of residential buildings have IMB and 5% property. Keywords :  Migrants; The slums; Irregularities; Density; Legality.
TERITORIALITAS RUANG PADA PERMUKIMAN KAMPUNG MELAYU KOTA MAKASSAR Andi Annisa Amalia; Citra Amalia Amal
Jurnal Linears Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i1.1319

Abstract

Pemanfaatan ruang permukiman di Kampung Melayu Kota Makassar khususnya pada hunian dengan tingkat kepadatan tinggi, secara tidak sadar mengarahkan penghuni mensetting ruang luar sebagai area yang dimilikinya (teritori). Latar belakang utama pembentuk teritori tersebut diantaranya legalitas, lama menghuni, aktivitas dan persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas teritori yang diterapkan dan karakteristiknya pada Kampung Melayu Kota Makassar. Metode  penelitian yang digunakan adalah rasionalistik. hasil penelitian membahas batas teritori fisik dan non fisik. Sedangkan karakteristik teritorialitas ruang adalah berbentuk persegi (square), memanjang (linear), berdasarkan waktu, aktivitas, dan latar belakang budaya masyarakat.
POTOMETRIUM (POT TANAMAN GEOMETRIS DAN TERARIUM) SERTA PEMASARAN DIGITAL BAGI KELOMPOK PENJUAL TANAMAN HIAS DI KELURAHAN MACCINI SOMBALA KOTA MAKASSAR Citra Amalia Amal; Andi Annisa Amalia; Sri Andayaningsih
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Februari 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.641 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i1.7698

Abstract

POTOMETRIUM (Geometric and Terraium Pot Plants) and Digital Marketing for The Ornamental Plant Traders Group in Maccini Sombala Village, Makassar CityAbstract. The world of architecture is currently colored by the development of farming methods for urbanites in limited land by arranging plants into special containers of high artistic value such as terrariums and pots in the style of industrial geometry. Some of the problems faced by ornamental plant sellers are the high competition in selling similar types of potted plants because the types of pots sold are generally the same as those on the market, not yet skilled in assembling cactus and succulent plants into terrarium containers, and the sales system is still conventional in nature. To overcome these problems, community service was carried out in the form of developing productive partners with the theme POTOMETRIUM (Geometry and Terrarium Plant Pots). POTMETRIUM PPM activities consist of preparatory activities, identification and classification of ornamental plant sales groups, dissemination of POTOMETRIUM product knowledge and socialization of PKM implementation activities, implementation of geometric pot making workshops, implementation of technical terrarium arranging workshops, implementation of digital marketing technical workshops, making video tutorials POTOMETRIUM, publications implementation of activities, preparation of activity reports, and implementation of monitoring and evaluation of the results of PKM activities.Keywords: Geometric, terrarium, product, digital, ornamental plant.Abstrak. Dunia arsitektur saat ini diwarnai perkembangan metode bercocok tanam bagi kaum urban di lahan terbatas  dengan merangkai tanaman ke dalam wadah khusus yang bernilai seni tinggi diantaranya Terarium dan Pot bergaya industrial geometri. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh kelompok penjual tanaman hias yaitu tingginya persaingan penjualan jenis pot tanaman sejenis karena jenis pot yang dijual umumnya sama dengan yang ada di pasaran, belum terampil dalam merangkai tanaman kaktus dan sukulen ke dalam wadah terarium, dan sistem penjualan masih bersifat konvensional. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengembangan mitra produktif ber-tema POTOMETRIUM (Pot Tanaman Geometri dan Terarium). Kegiatan PPM POTOMETRIUM terdiri atas kegiatan persiapan, identifikasi dan klasifikasi kelompok penjual tanaman hias, sosialisasi pengetahuan produk POTOMETRIUM dan sosialisasi pelaksanaan kegiatan PKM, pelaksanaan workshop pembuatan pot geometris, pelaksanaan workshop teknis merangkai terarium, pelaksanaan workshop teknis pemasaran digital, pembuatan video tutorial POTOMETRIUM, publikasi pelaksanaan kegiatan, penyusunan laporan kegiatan, dan pelaksanaan monitoring serta evaluasi hasil kegiatan PKM.Kata Kunci: Geometris, terarium, produk, digital marketing, tanaman hias. 
PENATAAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASIS EKOKULTUR DI KELURAHAN BAROMBONG KOTA MAKASSAR [ECOCULTURE DEVELOPMENT OF A FISHERMEN SETTLEMENT IN BAROMBONG VILLAGE, MAKASSAR] Andi Asmuliany; Andi Annisa Amalia; Mutmainnah Mutmainnah
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 4, No 2 (2020): April
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v4i2.2419

Abstract

The locus of community service activities is a residential corridor node by exploring the communal space of fishermen in the Biringkassi Barombong Village. The concept of ecoculture is a concept that combines ecological aspects, namely the fishermen's environmental ecosystem and the culture of the community, namely Bugis Makassar in managing fishermen settlements towards livable and sustainable livelihood. The method used in this community service is the Regional Arrangement Method with a participatory ecocultural approach. making mockups of existing areas, FGD identification of communal spaces, drafting of concepts, agreement on the arrangement of communal spots, and activities of structuring communal spots. The structuring of the Biringkassi Barombong Fishermen Village is a result of the community's contribution in increasing the environmental assets of the settlements owned by the fishing community through he adoption of the Bugis Makassar ornament and the setting of the shared area and the use of natural colors as a symbol of closeness to the sea.Bahasa Indonesia Abstrak: Lokus kegiatan pengabdian adalah node koridor permukiman dengan mengeksplorasi ruang komunal nelayan Kampung Biringkassi Barombong. Konsep ekokultur merupakan konsep yang mengkombinasikan aspek ekologi yaitu ekosistem lingkungan nelayan dan budaya masyarakat yaitu Bugis Makassar dalam menata permukiman nelayan menuju layak huni dan sustainable livelihood. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah Metode Penataan Kawasan dengan pendekatan partisipatif yang ekokultur. pembuatan maket eksisting kawasan, FGD identifikasi ruang komunal, penyusunan konsep, penyepakatan spot komunal penataan, dan kegiatan aksi penataan spot komunal. Penataan Kampung Nelayan Biringkassi Barombong merupakan hasil kontribusi masyarakat dalam peningkatan aset-aset lingkungan permukiman yang dimiliki oleh komunitas nelayan melalui adopsi ornamen Bugis Makassar dan setting area yang digunakan secara bersama dan penggunaan warna alami sebagai simbol kedekatan dengan laut.  
Pelatihan food photography bagi kelompok UKM kuliner Kecamatan Rappocini Kota Makassar Siti Fuadillah; Andi Annisa Amalia; Khilda Wildana Nur
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v4i2.819

Abstract

Usaha makanan atau kuliner saat ini menjadi tren dan gaya hidup terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya, Makassar dan kota-kota besar lainnya. Makanan merupakan elemen kuat dalam menunjukkan dan memperkenalkan daerah maupun sebuah usaha kuliner. Hal ini mendasari tren perkembangan fotografi makanan atau food photography. UKM Kuliner Kecamatan Rappocini saat ini hanya mengemas produk kulinernya dengan sederhana, mengambil sampel foto di sosial media maupun internet yang bukan merupakan foto produk secara original. Sehingga pembeli kurang tertarik dengan kuliner tersebut. Hal ini mendasari kegiatan pengabdian masyarakat dalam Pelatihan food photography bagi pelaku usaha tersebut sebagai solusi pengembangan UKM kuliner yang ada di Rappocini. Metode pelatihan adalah melakukan sosialisasi tentang kegiatan dan pembekelan materi mengenai Langkah-langkah pembuatan food photography kemudian peserta melakukan praktek langsung dan penilain hasil pemotretan dari sampel makanan yang disiapkan. Target luaran yang diharapkan adalah peningkatan kapasitas pelaku UKM Kuliner, peningkatan kapasitas dalam promosi dan pemasaran UKM dari food photography sehingga dapat menjadi UKM yang lebih professional dan mandiri.
Evaluasi Adaptasi Arsitektur terhadap Pandemi Covid-19 pada Bangunan Fasilitas Kesehatan di Makassar Khilda Wildana Nur; Andi Annisa Amalia; Siti Fuadillah Alhumairah Amin
ARSITEKTURA Vol 20, No 1 (2022): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v20i1.55995

Abstract

Architecture responds to the Pandemic with a unified and massive form, while the Covid-19 demands buildings that are completely void. This research was conducted at the healthcare facility building at Khadijah Hospital in Makassar which is expected to be a representative building for mapping the transmission of Covid-19 in public facilities. This study aims to examine adaptation strategies from the architectural realm in healthcare facilities combined with studies on COVID-19 mitigation and Muhammadiyah mediation in applying Islamic concepts. This research is descriptive exploratory to the object of research. The data collection method was obtained from the results of observations, interviews, and literature studies which were then analyzed using synchronic reading and diachronic reading methods, aligning all available information so that conclusions were obtained from all references. This study results that adaptation is more likely to regulate circulation, limit the number of people, and reduce furniture. Providing additional rooms such as green open spaces, and special cabin for patients and visitors are not fully accommodated because health care facility considers the cost and construction time. Another result is that the form of architectural adaptation raises the potential for design based on natural interventions such as the healing environment approach and biophilic design.
Prototipe Desain Ruang Produktif Kelompok Ibu Rumah Tangga Nelayan di Kampung Ujung Kassi Kelurahan Barombong Kota Makassar Andi Annisa Amalia
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): MAY
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.53415

Abstract

Masyarakat di Kampung Nelayan Ujung Kassi seringkali memanfaatkan bagian kolong rumahnya (siring) sebagai gudang, penyimpanan peralatan melaut, tempat istirahat, tempat jualan, tempat menidurkan anak serta aktivitas kelompok khususnya ibu rumah tangga nelayan. Karena beragamnya fungsi dan aktivitas yang dilakukan pada kolong rumah dengan luasan yang terbatas, maka dibuat prototype kolong rumah panggung yang dapat difungsikan sebagai ruang produktif bagi kelompok ibu rumah tangga nelayan. Metode yang digunakan adalah workshop dan Focus Group Discussion (FGD) dengan menggunakan pendekatan partisipatif desain.  Hasil kegiatan Pengabdian  ini adalah rancangan ruang produktif kolong rumah panggung, storage multifungsi, pelatihan membuat tanaman hias, dan aturan bersama dalam penggunaan ruang produktif nelayan. Rancangan  ruang ini berimplikasi pada terbentuknya fungsi baru pada bagian bawah rumah panggung nelayan untuk melakukan aktivitas yang lebih bernilai produktif secara ekonomi dan berpotensi menunjang perekonomian rumah tangga nelayan. Selain itu, dengan adanya prototype tersebut eksistensi nilai sosial pada kolong rumah panggung nelayan sebagai sebagai ruang komunal tetap dipertahankan