Sitti Wajizah
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah kuala

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Evaluasi Kualitas Jerami Padi Fermentasi dengan Tingkat Penggunaan EM-4 yang Berbeda Zul Iqbal; Yunasri Usman; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.796 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1135

Abstract

Abstrak. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian di Indonesia yang cukup melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan pakan karena rendahnya kualitas nutrisi yang dikandungnya.  Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai nutrisi jerami padi, yaitu melalui proses fermentasi menggunakan aktivator mikroba, misalnya dari bakteri inokulan (bacterial inoculant) berupa effective microorganisme (EM-4).Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi nilai nutrisi jerami padi yang difermentasi menggunakan EM-4 sebagai bakteri inokulan.Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, mulai bulan Maret sampai April 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan berupa konsentrasi EM-4, J0 (kontrol atau tanpa EM-4), J1 (2% EM-4), J2 (3% EM-4), J3 (4% EM-4). Setiap  perlakuan diulang 4 kali sehingga didapat 16 unit perlakuan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu persentase bahan kering, serat kasar, protein kasar dan abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi jerami padi dengan tingkat penggunaan EM-4 yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase semua parameter yang diamati kecuali persentase bahan kering. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, perlakuan berupa fermentasi dengan tingkat penggunaan EM-4 yang berbeda, belum mampu meningkatkan kualitas jerami padi (Oriza sativa)sebagai bahan pakan ternak. Quality Evaluation Of Fermented Rice Straw With a Different Usage Rates of EM-4Abstract. Rice straw is one of the agricultural cesspool in Indonesia are pour enough, but not fully utilized as feed material due to the low quality of the nutrients it contains. One of the effort to improve the nutritional value of rice straw is by a fermentation process used microbial activators, for example from bacterial inoculants (bacterial Inoculant) in the form of effective microorganisms (EM-4). The purpose of this experiment was to evaluate the nutrient of fermented rice straw used EM-4 as bacterial inoculant. This experiment was conducted at Laboratory of Animal Nutrition, Animal Husbandry departement, Agricultural Faculty, Syiah Kuala University from March – April 2016. This experiment used Completly Randomized Design (CRD) with 4 treatments as concentration of   EM-4; J0 (as control or without EM-4), J1 (2% EM-4), J2 (3% EM-4), J3 (4% EM-4). Each treatments repeated 4 times, therefore there were 16 units of treatments. Parameters observed in this experiment were the percentage of dry matter, crude fiber, crude protein and ash. The result of the experiment indicated that fermentated rice straw with the different usage rates of EM-4 had no signficant effected (P0,05) on the percentage of all parameters that observed except percentage of dry matter. Based on this experiment concluded that treatment such as fermented with a different usage rates of EM-4, was not able to improve quality of rice straw (Oriza sativa) as livestock feed.
Performa Domba Lokal Jantan yang Diberikan Limbah Serai Wangi (Cymbopogon nardus) Fermentasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal Muhammad Al Kindi; Sitti Wajizah; Didy Rachmadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.406 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13608

Abstract

Abstrak.Suatu penelitian tentang performa domba lokal jantan yang diberikan limbah serai wangi (Cymbopogon nardus) fermentasi sebagai pengganti sebagian pakan basal. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Ilmu dan Teknologi Ternak Potong Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, berlangsung selama 86 hari mulai dari tanggal 12 Mei sampai dengan 05 Agustus 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performa domba local jantan yang diberikan limbah serai wangi yang difermentasi dengan inokulum EM4 sebagai pengganti sebagian pakan basal. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 ekor domba local jantan ekor tipis dengan umur 18-24 bulan dan berat badan 23kg-26kg. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan  4 perlakuan dan 4 periode. Perlakuan R0 adalah tanpa pemberian limbah serai wangi fermentasi (kontrol), perlakuan R1 pemberian limbah serai wangi fermentasi (10%),  perlakuan R2 pemberian limbah serai wangi fermentasi (20%), perlakuan R3 pemberian limbah serai wangi fermentasi (30%). Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan Konversi Pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah serai wangi fermentasi 10%-30% tidak berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan Konversi Pakan. Performance of Male Local Sheep Feeding Fermented Lemongrass Waste (Cymbopogon nardus) as Partly Basal Feed Subtitution Abstract. A study of the performance of local male sheep given fermented lemongrass (Cymbopogon nardus) waste as a partial replacement for basal feed. This research was conducted in the Field Science and Technology Laboratory of Cattle Slaughtering, Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh, lasted for 86 days starting from May 12 until August 5, 2019. The objective of this study was to determine the performance of local sheep fed with lemongrass waste. fragrant fermented with EM4 as a microbial catalysator of feed fermentation. The material used in this study were 4 local male thin tailed sheep with ages 18-24 months and body weight of 23 kg-26 kg and using the Latin Square Design (RBSL) with 4 treatments and 4 periods. The R0 treatment was without the provision of fermented lemongrass waste (control), the treatment of R1 was the provision of fermented lemongrass waste (10%), the treatment of R2 was the provision of fermented lemongrass (20%), the treatment of R3 was the provision of fermented lemongrass waste (30%). The research data obtained were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance). Parameters observed were feed consumption, daily body weight gain and feed conversion. The results showed that the provision of 10% -30% fermented lemongrass waste did not significantly affect (P 0.05) on feed consumption, daily body weight gain and feed conversion.
Evaluasi Kualitas Nutrisi Jerami Padi yang Difermentasi Menggunakan Saus Burger Pakan (SBP) Syam Shiddiq; Yunasri Usman; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.5591

Abstract

ABSTRAKJerami padi memiliki kualitas yang rendah, hal ini karena jerami padi memiliki kadar protein kasar rendah dan serat kasar yang tinggi serta lignin dan silika tinggi, mineral, kecernaan dan palatabilitas yang rendah. Peningkatan daya guna jerami padi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak maka perlu dilakukan perbaikan kualitas nutrisi pakan dan kecernaannya. Sebagai limbah tanaman tua, jerami padi mengalami lignifikasi lanjut yang menyebabkan terjadinya ikatan kompleks antara lignin, selulosa dan hemiselulosa yang disebut lignoselulosa (Eun et al., 2006). Pengolahan jerami dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: amoniasi, fermentasi dan gabungan amoniasi dan fermentasi (amofer). Pengolahan jerami padi dengan cara fermentasi adalah pengolahan yang dilakukan secara biologi dengan penambahan mikroba yang bekerja secara anaerob. Proses fermentasi biasanya menggunakan mikroba aktif yang berfungsi untuk mempercepat proses penguraian bahan dan meningkatkan nilai nutrisi bahan, salah satunya dengan menggunakan Saus Burger Pakan (SBP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas nutrisi jerami padi yang difermentasi dengan Saus Burger Pakan, yang meliputi bahan kering, serat kasar, protein kasar dan kadar abu.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala, yang dilakukan  pada bulan April 2017 sampai dengan bulan Juni 2017. Materi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami padi dan Saus Burger Pakan (SBP) dengan penambahan 5% molases, tepung sagu 3% dan 0,1% urea secara homogen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan JP0  merupakan kontrol tanpa SBP (0% SBP), perlakuan JP1 (2% SBP), perlakuan JP2 (3% SBP) dan JP3 (4% SBP). Parameter yang diamati adalah persentase bahan kering, serat kasar, protein kasar dan abu dengan menggunakan metode analisis proksimat. Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam/Analysis of Variance (ANOVA) yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diuji. Apabila terdapat pengaruh perlakuan, maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test/DMRT) (Steel dan Torrie, 1998).Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan Saus Burger Pakan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase bahan kering dan serat kasar serta terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan Saus Burger Pakan, sedangkan terhadap persentase protein dan abu memperlihatkan tidak adanya pengaruh nyata (P0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Saus Burger Pakan dalam jerami padi  sampai dengan 4% belum optimal, hal ini dikarenakan aktivitas mikroba dalam proses fermentasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi dari substrat itu sendiri maupun nutrisi yang ditambahkan ke dalam media fermentasi sehingga dalam pemenuhan nutrisi untuk pertumbuhannya masih kurang. Penggunaan Saus Burger Pakan untuk peningkatan kualitas jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia belum efesien ditinjau dari persentase bahan kering, serat kasar dan abu yang masih tinggi, sedangkan persentase protein kasarnya masih cenderung rendah. 
Judul Skripsi: Kecernaan Ransum pada Domba Ekor Tipis Jantan yang diberikan Bungkil Inti Sawit sebagai Substitusi Dedak Padi dengan Pakan Basal Rumput Odot Kering dan Limbah Serai Wangi Amoniasi (Cymbopogon nardus) Amoniasi Bella Ayunda; Sitti Wajizah; Asril Asril
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.002 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i3.20352

Abstract

Abstrak. Hijauan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia, tetapi ketersediaan hijauan semakin berkurang. Limbah serai wangi merupakan limbah perkebunan yang mudah didapatkan serta efisiensi penggunaannya sebagai pakan ternak dapat ditingkatkan melalui proses amoniasi. Bungkil inti sawit dapat menyumbang protein dalam ransum ruminansia sehingga dijadikan pakan pengganti hijauan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan bujur sangkar latin dengan menggunakan empat perlakuan dan masing-masing empat periode ulangan di mana R0 (kontrol) yaitu pemberian pakan perlakuan bungkil inti sawit 0% + dedak padi 40% + odot kering 30% + limbah serai wangi amoniasi 30%), R1 (Pemberian pakan perlakuan bungkil inti sawit 10% + dedak padi 30% + odot kering 30% + limbah serai wangi amoniasi 30%), R2 (Pemberian pakan perlakuan bungkil inti sawit 20% + dedak padi 20% + odot kering 30% + limbah serai wangi amoniasi 30%), R3 (pemberian pakan perlakuan bungkil inti sawit 30% + dedak padi 10% + odot kering 30% + limbah serai wangi amoniasi 30%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemberian bungkil inti sawit sebagai substitusi dedak padi dengan pakan basal rumput odot kering dan limbah serai wangi amoniasi tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap konsumsi pakan, kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). (Ration Digestibility of Thin-tailed Rams Feeding Palm Kernel Cake as a Substitute for Rice Bran with Dried Dwarf Elephant Grass and Ammoniated Citronella (Cymbopogon nardus) Waste as Basal Feed) Abstract. Forage is the main feed for ruminants, but the availability of forage is decreasing. Citronella waste is plantation waste that is easily obtained and the efficiency of its use as animal feed can be increased through the ammonia process. Palm kernel cake can contribute protein in ruminant rations so that it can be used as a substitute for forage feed. The design used was a Latin square design using four treatments and four replicate periods in which R0 (control) was feeding with 0% palm kernel cake treatment + 40% rice bran + 30% dry pulp + 30 % ammoniated citronella waste. %), R1 (Feeding 10% palm kernel cake + 30% rice bran + 30% dry mussel + 30% citronella waste ammonia), R2 (Feeding 20% palm kernel cake treatment + 20% rice bran + dry mussel 30% + 30% ammoniated citronella waste), R3 (feeding 30% palm kernel cake treatment + 10% rice bran + 30% dried citronella waste + 30% ammoniated citronella waste). The test results showed that the provision of palm kernel cake as a substitute for rice bran with dry grass grass basalt and ammoniated citronella waste had no significant effect (P0.05) on feed consumption, dry matter digestibility (KcBK) and organic matter digestibility (KcBO). 
Evaluasi Kecernaan In Vitro Pakan Komplit Fermentasi Berbahan Dasar Ampas Sagu dengan Lama Pemeraman Berbeda Zubaili Zubaili; Sitti Wajizah; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.683 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i2.3123

Abstract

Ringkasan : Salah satu bahan pakan alternatif limbah agroindustri yang dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak ruminansia adalah ampas sagu. Secara keseluruhan batang sagu hanya 18,50% merupakan pati, sementara selebihnya 81,50% adalah ampas sagu. Namun kandungan nutrisi yang terdapat pada ampas sagu sangat rendah dengan kandungan serat kasar ampas sagu mencapai 28,30% dan kandungan protein kasar hanya berkisar 1,36%.Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan dilanjutkan dengan pengiriman sampel penelitian ke Laboratorium Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian kecernaan secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kecernaan secara in vitro pakan komplit berbahan dasar ampas sagu yang difermentasi dengan menggunakan saus burger pakan (SBP) pada lama pemeraman yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan berupa lama pemeraman yaitu P0 (0 hari), P7 (7 hari), P14 (14 hari) dan P21 (21 hari). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 16 unit perlakuan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pH, Bahan Kering (BK), Bahan Organik (BO), Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK), dan Koefisien Cerna Bahan Organik (KCBO). Pakan komplit berbahan dasar ampas sagu dengan lama pemeraman berbeda berpengaruh nyata (P0.05) terhadap  kandungan bahan kering (BK) in vitro dan kandungan bahan organik (BO) in vitro, namun tidak berpengaruh nyata (P0.05), terhadap kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO) dan pH. Peningkatan kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO) masing-masing terjadi peningkatan setelah 7 hari sampai 21 hari pemeraman. Berdasarkan hasil tersebut maka lama pemeraman yang direkomendasikan adalah 21 hari, karena pada perlakuan tersebut kecernaan bahan kering (KCBK), kecernaan bahan organik (KCBO)  pakan compete fermentasi masih cukup tinggi, sedangkan kandungan bahan kering (BK) dan kandungan bahan organik (BO) menurun secara nyata dibandingkan lama pemeraman 0 hariEvaluation of In Vitro Digestibility of Fermented Complete Feed Based on Sago Residues as Main Diet  by Different Incubation Time
Analisa Kecernaan In VItro Fermentasi Kulit Kopi (coffea sp) Menggunakan Produk Inokulan yang Berbeda Iqlima Iqlima; Sitti Wajizah; Yunasri Usman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v3i1.6488

Abstract

Abstrak.  Suatu penelitian tentang kecernaan kulit kopi untuk pakan ternak ruminansia. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Pogram Studi Peternakan,  Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh untuk proses fermentasi pakan dan dilanjutkan dengan pengiriman sampel penelitian ke Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian kecernaan in vitro dan N-NH3, Penelitian Juni sampai Agustus 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas penggunaan inokulan  yang berbeda pada proses fermentasi kulit kopi dalam meningkatkan kecernaan nutrisi  secara  in vitro . Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan P0 adalah perlakuan kontrol/ tanpa menggunakan inokulan, P1 adalah perlakuan kulit kopi difermentasi menggunakan Saus Burger Pakan (SBP)  1%, P2 adalah perlakuan kulit kopi difermentasi  menggunkan EM-4 1% dan P3 adalah kulit kopi difermentasi menggunakan Probion 1%. Parameter yang diamati adalah Pengukuran (pH), konsentrasi N-NH3. koefisien cerna bahan kering secara in vitro (KCBKIV) dan koefisien cerna bahan organik secara  in vitro (KCBOIV). Hasil analisis sidik ragam  menunjukkan bahwa kulit kopi yang difermentasi menggunakan berbagai inokulan terdapat perbedaan yang nyata (P0,05) antar perlakuan terhadap nilai pH dan koefisien cerna bahan kering in vitro  (KCBKIV) kulit kopi fermentasi menggunakan berbagai inokulan berkisar antara 46,92% sampai 51,91%, tidak terdapat perbedaan yang nyata (P0,05) terhadap kosentrasi N-NH3. dan KCBOIV(In Vitro digestibility analysis of coffee skin fermentation (coffea sp) using different inoculant products)Abstrak. A research regarding oof coffee leaf digestibility for ruminants feed was conducted the Laboratory of Nutrition Science and Feed Technology of Animal Produce, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University for fermentatation feed and continued by sending research samples to the Bogor Agricultural Laboratory (IPB) for in vitro and N-NH3 digestibility tests,. The research had been conducted from Juni 2017 to August 2017. The objective of the research was to find to measure the effectiveness of different inoculant use in coffee fermentation process in improving nutrient digestibility in vitro. Completely Randomized Design was used in this research consists of four treatments (P0 = control/ without inoculants., P1 is a fermented coffee skin treatment using 1% Burger Feed Sauce (SBP), P2 is a fermented coffee skin treatment using EM-4 1%, and P3 is fermented coffee peels using 1% Probion., and four replications. Measurements (pH), N-NH3 concentrations. dry matter digestibility coefficient in vitro (KCBKIV) and organic matter digestibility coefficient in vitro (KCBOIV) were the parameter estimated. Statistical analysis showed that there was significant effect (P0,05) caused by the treatments on the pH value dry matter digestibility coefficient in vitro (KCBKIV) fermented coffee skin using various inoculants ranged from 46.92% to 51.91% , significant effect (P0,05) to the N-NH3 concentration and KCBOIV.
Analisis Kelayakan Usaha Ternak Ayam Broiler yang diberi Pakan Komersil yang Substitusi dengan Amtabis Elvira Rosa; Sitti Wajizah; Mira Delima
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.873 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1026

Abstract

Abstrak- Penelitian tentang Analisis Kelayakan Usaha Ternak Ayam Broiler yang diberi Pakan Komersial di substitusidengan amtabisyang difermentasi dengan Aspergillus niger  telah dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang berlokasi di Desa Kopelma Darussalam Banda Aceh. Penelitian berlangsung selama 35 hari sejak  tanggal 4 Desember 2015 sampai dengan tanggal 9 Januari 2016. Tujuan penelitian adalah untuk  mengetahui tingkat kelayakan produksi dan biaya produksi usaha ternak ayam broiler dengan pemberian amtabis sebagai substitusi sebagian pakan. Parameter yang diamati adalah : biaya produksi, nilai  pendapatan, keuntungan, dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan, peningkatan persentase substitusi amtabis mengakibatkan turunnya rata-rata biaya produksi yang berimplikasi pada meningkatnya nilai rata-rata penjualan, meskipun tidak melebihi nilai penjualan pada kontrol. Substitusi amtabis pada level 2% dan 4% diperoleh nilai B/C ratio lebih kecil dari satu, sehingga ransum tersebut tidak layak digunakan dalam usaha ayam broiler. Sedangkan substitusi amtabis pada level 6% kembali meningkatkan nilai B/C ratio sama dengan satu, sehingga ransum tersebut masih layak digunakan dalam usaha ayam broiler. Finances Feasibility Analysis On Broiler Commercial Production Which Using Fermented Amtabis  To Substitute Partly Amount Of Standard Commercial Feed Abstrack - A research of finances feasibilityanalysison broiler commercial production which using fermented amtabis  to substitutepartly amount of standard commercial feed was done on Animal Science Field Laboratory of Agriculture Department of Syiah Kuala University located at Kopelma County Darussalam Banda Aceh. The research was conducted from December 4th  2015 to January 9th 2016. The research purpose was to find finances feasibilityand production cost of broiler commercial production which using fermented amtabis  to substitute partly amount of standard commercial feed. Parameters observed were productioncost, income value, profits and benefit cost ratio (B/C ratio) analysis. The research concluded that partly substituting broiler standard commercial feed with fermented amtabis nor 2% and 4% was finnancially feasible (B/C ratio 1).However, partly substituting broiler standard commercial feed with 6% fermented amtabis was finnancially feasible (B/C ratio 1)
Nilai Organoleptik Daging Ayam Broiler dengan Penambahan Prebiotik Immuno Forte® pada Berbagai Level Berbeda M. Reza Pangestu; Cut Aida Fitri; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.93 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.904

Abstract

Abstrak.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan prebiotik Immuno forte® selama pemeliharaan terhadap nilai organoleptik daging ayam broiler meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) Program Studi Peternakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, mulai tanggal 22 Agustus sampai dengan 21 September 2015. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor DOC ayam broiler CP 707 Strain Arbor Acres produksi PT. Charoen Pokphand, yang diberi ransum komersial R511 hi pro vitepriode starterdan R512 bravo priode finisher. Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan yaitu: P0(0 mL Immuno forte®/3 L air ), P1 (0,5 mL Immuno forte®/3 L air), P2(1 mL Immuno forte®/3 L air), P3 (1.5 mL Immuno forte®/3 L air) dan P4 (2 mL Immuno forte®/3 L air). Peubah yang dinilai secara organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur daging dada ayam broiler yang telah dipanggang, dengan melibatkan 25 orang panelis semi terlatih. Penilaian organoleptik berdasarkan skala hedonik 1 sampai 5, dimana 1= sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = netral, 4 = suka, 5 = sangat suka. Hasil penelitian menunjukkan penambahan Immuno forte® dalam air minum selama pemeliharaan tidak berpengaruh negatif terhadap nilai organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur daging ayam broiler. Secara umum, semua parameter pada  perlakuan masih berada pada  kisaran skor 3,57 – 3,79 yang berarti dapat diterima oleh panelis dengan kategori pada umumnya mendekati suka. Organoleptic Values of Broiler Meat  Administrated With With Different Levels of Prebiotic Immuno Forte® Abstract. The purpose of this study was to evaluate the effect of prebiotic immuno forte® administration with different levels on organoleptic values of broiler meat, include color, flavor, aroma and texture. This study conducted at Experimental Farm, Animal Husbandry Department, Agricultural Faculty Syiah Kuala University from August 22 to September 19, 2015.  As many as 100 unsex day old chicks (DOC) CP 707 Strain Abror Acres, produced by Charoen Pokphand was used in this study, fed with commercial diet   R511 hi pro viteon the starterperiod and R512 bravo on the finisher period. Treatments consisted of: P0 (0 mL Immuno forte® / 3 L water), P1 (0.5 mL Immuno forte® / 3 L water), P2 (1 mL Immuno forte® / 3 L water), P3 (1.5 Immuno forte® mL / 3 L water) and P4 (2 mL Immuno forte® / 3 L water). Parameters assessed by organoleptic test include color, aroma, flavor, and texture of grilled broiler breast meat, involving 25 semi-trained panelists. Organoleptic assessment based on hedonic scale of 1 to 5, where 1 = strongly dislike, 2 = dislike, 3 = neutral, 4 = likes, 5 = very fond. The results showed that the administration of Immuno forte® in drinking water for maintenance is not negatively affect the organoleptic values include color, aroma, flavor, and texture of broiler meat. In general, all the parameters of the treatment is still in the range of scores from 3.57 to 3.79 which means it can be accepted by the panelists with a category generally approaches like
Analisis Kandungan Nutrisi Kulit Kopi (Coffea sp.) dengan Menggunakan Metode Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS) Andika Boy Yuliansyah; Sitti Wajizah; Samadi Samadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v2i4.5589

Abstract

Abstrak.     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi akurasi metode analisis pakan dengan metode (Near Infrared Reflectance Sectroscopy) NIRS dalam memprediksi kandungan nutrisi limbah kulit kopi serta mengetahui panjang gelombangnya.  Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Univeritas Syiah Kuala, dari Agustus hingga September 2017.  Penelitian ini menggunakan 30 sampel limbah kulit kopi yang terdiri dari 2 varietas kopi yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan kopi robusta (Coffea canephora). Spektrum diukur dengan menggunakan yaitu FT-IR IPTEK T-1516 pada rentang wavelengrh 1000-2500 nm dan di kalibrasi dan validasi dengan menggunakan software The Unscrambler X version 10.4.  Pretreatment yang digunakan yaitu Multiplicative scatter analysis (MSC) dan DeTrending (DT) dengan metode regresi Principal Component Regression (PCR). Parameter nutrisi yang dianalisis yaitu bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK).  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa NIRS dengan model yang telah dibangun tidak dapat menprediksi bahan kering dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai r, R2 dan RPD yang rendah (0.58, 0.34 dan 3.06) serta RMSEC yang tinggi (3.06). Metode NIRS dapat memprediksi kandungan PK dan SK dengan baik pada penggunaan pretreatment MSC (PK= r: 0.87, R2: 0.76, RMSEC: 0.45 dan RPD: 2.07; SK= r: 0.87, R2: 0.75, RMSEC: 2.83 dan RPD: 2.03). Prediksi kasar untuk PK dan SK didapatkan dengan menggunakan pretreatment DT (PK= r: 0.75, R2: 0.57, RMSEC: 0.60 dan RPD: 1.55; SK= r: 0.84, R2: 0.71, RMSEC: 3.06 dan RPD: 1.88). Analysis of Coffee Pulp (Coffea sp.) Nutrition Content Using Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS) Method Abstract.   The aim of present study was to evaluate the accuration of feed analysis method of Near infrared reflectance spectroscopy (NIRS) in predicting nutritional content of Coffee pulp and to know its wavelength.  The study was conducted in  nutrition science and feed technology Laboratory,   Department of Animal Husbandry,  Faculty of Agriculture,  Syiah Kuala University,  august until september, 2017.   As many as 30 coffee pulps  were used in this study and seperated to 2 specieses of coffee, arabica coffee (Coffea arabica) and robusta coffee (Coffea canephora).  The spectrum was scanned using. FT-IR IPTEK T-1516 at 1000 to 2500 nm wavelength and calibrated and validated using The Unscrambler X version 10.4 software. Pretreatment used in this study was Multiplicative scatter analysis (MSC) dan DeTrending (DT) with Principal component regression (PCR) calibration method. Nutrition parameters analyzed were dry matter (DM), crude protein (CP) and dietary fiber (DF). The results of study showed that NIRS with prediction models that have been build cannot predicted DM content in coffee pulp. This was shown with low value of r, R2 dan RPD (0.58, 0.34 dan 3.06) and high value of RMSEC (3.60). NIRS method can predicted CP and DF content quite well using MSC pretreatment (CP= r: 0.87, R2: 0.76, RMSEC: 0.45 dan RPD: 2.07; DF= r: 0.87, R2: 0.75, RMSEC: 2.83 dan RPD: 2.03). Rough prediction for CP and DM content was obtained by using DT pretreatment (CP= r: 0.75, R2: 0.57, RMSEC: 0.60 dan RPD: 1.55; DF= r: 0.84, R2: 0.71, RMSEC: 3.06 dan RPD: 1.88). 
Uji Mikrobiologi Pakan Lengkap Fermentasi Berbahan Dasar Ampas Sagu dengan Teknik Fermentasi Berbeda Syahrul Ramadhan; Samadi Samadi; Sitti Wajizah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v3i1.6560

Abstract

Abstrak.  Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalan usaha peternakan dalam menentukan kemampuan ternak dalam mengekspresikan potensi genetiknya Sumber bahan dasar pakan ternak ruminansia pada umumnya terdiri dari hijauan, biji-bijian dan limbah pertanian. Limbah hasil olahan produk pertanian selama ini kerap terbuang begitu saja, padahal sangat berpotensi sebagai pakan ternak ruminansia. Namun kandungan nutrisi yang terdapat pada ampas sagu sangat rendah dengan kandungan serat kasar ampas sagu mencapai 28,30% dan kandungan protein kasar hanya berkisar 1,36% (Sutama dan Budiarsana, 2009). Penelitian tentang uji mikrobiologi pakan lengkap fermentasi berbahan dasar ampas sagu dengan teknik fermentasi berbeda telah dilaksanakan di Laborotarium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh mulai tanggal 12 Januari sampai dengan 17 Maret 2016. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P1 (tanpa fermentasi), P2 (ampas sagu difermentasi terlebih dahulu lalu baru dicampur ke dalam bahan penyusun pakan lengkap lainnya dan difermentasi lanjutan, P3 (ampas sagu bersama bahan penyusun pakan lengkap dicampur dan baru dilakukan fermentasi. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah populasi Bakteri Asam Laktat (BAL), Bakteri Total (BT) dan Kapang.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pakan lengkap fermentasi dengan teknik fermentasi berbeda tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap populasi BAL dan Bakteri Total, namun berpengaruh nyata (P0,05) nyata terhadap populasi Kapang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa teknik fermentasi tidak mempengaruhi jumlah populasi Bakteri Asam laktat (BAL) dan Bakteri Total Namun mempengaruhi terhadap jumlah populasi Kapang.(Microbiological Test of Complete Feed of Fermentation Based on Sago Pulp With Different Fermentation Techniques).Abstract. Feed is one of the most important factors in the livestock business in determining the ability of livestock to express its genetic potential Source of feed ingredients of ruminant livestock feed generally consists of forage, grain and agricultural waste. Waste from processed agricultural products has been wasted so often, when it is very potential as ruminants feed. Research on microbiological test of complete feed of fermented sago-based fermentation with different fermentation technique has been conducted in Laboratory of Nutrition Science and Feed Technology of Syiah Kuala University of Darussalam Banda Aceh from 12 January to 17 March 2016. The design used in this research is Completely Randomized Design (RAL) with 3 treatments and each treatment consisted of 5 replications. The treatments in this study were P1 (without fermentation), P2 (fermented sago pulp first and then mixed into other complete feed compounds and further fermented, P3 (the sago pulp with the complete feed ingredient mixed and newly fermented. in this research is population of Lactic Acid Bacteria (BAL), Total Bacteria (BT) and Kapang. This research indicate that complete fermentation feed with different fermentation technique has no significant effect (P 0,05) to BAL population and Total Bacteria, (P 0,05) real to Kapang population Based on the research result, it was concluded that the fermentation technique did not affect the total population of lactic acid bacteria (BAL) and Total bacteria but influenced to Kapang population.