Sartika Musliani
Program Studi Ilmu Tanah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2005/2019 setelah Tsunami Studi Kasus di Pulau Bunta Sartika Musliani; Abubakar Karim; Muhammad Rusdi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.684 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13819

Abstract

Abstrak. Pulau Bunta menjadi salah satu kawasan dengan kerusakan terparah pasca bencana tsunami, hingga merusak semua bangunan pemukiman warga, fasilitas seperti dermaga dan jalan, serta lahan perkebunan warga dan sebagian vegetasi hutan pesisir. Pasca tsunami lahan di Pulau Bunta yang terkena bencana perlahan dilakukan rehabilitasi kembali. Pemanfaatan lahan tersebut dipengaruhi oleh kondisi alamiah maupun kebijakan Pemerintah terkait dengan potensi yang ada, termasuk pemanfaatan lahan pada kawasan pulau-pulau kecil seperti halnya Pulau Bunta.  Adapun perencanaan tata guna lahan pada kawasan pulau-pulau kecil diatur dalam Pasal 27 ayat (2) UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2010). Perubahan pada tata guna lahan Pulau Bunta dapat diamati dengan metode digitasi visual on screen terhadap peta Pulau Bunta tahun 2005 dan 2019. Hasil deskripsi digitasi peta Pulau Bunta tahun 2005 dan 2019 menunjukkan terdapat banyak perubahan dari kerusakan semua bangunan dan vegetasi pada tahun 2005 hingga terdapat rumah-rumah warga, kantor desa, beberapa fasilitas seperti balai, toilet umum, dermaga, bangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), serta vegetasi Pulau Bunta yang sudah banyak berkembang sesuai dengan formasi vegetasi pantai berpasir.Kata kunci: Pulau Bunta, Penggunaan lahan, Tsunami. Land Use Changes in 2005/2019 after the Tsunami on Case Study at Bunta IslandAbstract. Bunta Island became one of the areas with the most severe damage after the tsunami, to damage all residential buildings, facilities such as docks and roads, as well as residents' plantations and some coastal forest vegetation. After the tsunami the land on the affected island of Bunta was slowly rehabilitated. Land use is influenced by natural conditions and government policies related to existing potential, including land use in small island areas such as Bunta Island. The land use planning in the area of small islands is regulated in Article 27 paragraph (2) of Law no. 27 of 2007 concerning Management of Coastal Areas and Small Islands (Government Regulation of the Republic of Indonesia, 2010). Changes to the land use of Bunta Island can be observed by visual digitizing method on the map of Bunta Island in 2005 and 2019. The results of the digitization map of Bunta Island in 2005 and 2019 show that there are many changes from damage to all buildings and vegetation in 2005 until there are houses residents' houses, village offices, several facilities such as halls, public toilets, jetties, solar power building (PLTS), and vegetation of Bunta Island which has developed in accordance with the formation of sandy beach vegetation.                                                                                   Keywords: Bunta Island, land use, Tsunami.