Ari Palawi
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

TRADISI BERKESENIAN ADOK DALAM MASYARAKAT HALOBAN KEPULAUAN BANYAK, SUMATERA Hasan Ali Gayo; Ari Palawi; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Tradisi Berkesenian Adok dalam Masyarakat Haloban Kepulauan Banyak, Sumatera” mengangkat masalah bagaimana Tradisi Berkesenian Adok dalam Masyarakat Haloban Kepulauan Banyak, Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tradisi Berkesenian Adok dalam Masyarakat Haloban Kepulauan Banyak, Sumatera. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah Anhar Sitanggang sebagai Syeh dalam tari Adok, mantan penari, dan penari Adok. Penelitian dilakukan di desa Haloban Pulau Banyak Barat Aceh Singkil. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Adok memiliki lima ragam gerak yaitu Cabik-cabik, Ayun Kumbang, Erang-erang, Datang-datang, dan Mak Tuan Panjang. Pada tari Adok terdapat bentuk pola lantai lingkaran yang terlihat berulang-ulang, dan tata rias yang sederhana. Dalam berkesenian Adok masyarakat Haloban mempunyai dua prosesi yaitu secara adat dan hukum. Kata kunci: Tradisi, Tari Adok
INSTRUMEN JANGKA SEBAGAI WUJUD KREASI MUSIKAL AR. MOESE SEBAGAI SENIMAN LEGENDARIS TANOH GAYO Teguh Mulyana; Ari Palawi; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 4 (2017): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.247 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “instrumen Jangka sebagai wujud kreasi musikal Ar. Moese sebagai seniman legendaris tanoh Gayo” mengangkat masalah bagaimana proses kreatif dan konsep yang dikembangkan dari sebuah penciptaan alat musik Jangka, dan keterJangkauan pengembangan teknik maupun konstruksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kreatif dan konsep yang dikembangkan oleh Ar. Moese dalam penciptaan alat musik Jangka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa seniman dan keluarga dari Ar. Moese yang mengetahui tentang informasi dari instrumen musik Jangka. Penelitian dilakukan di desa Blang Mersa yaitu di rumah Alm. Ar. Moese. Teknik pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekreatifan dan inovasi Ar. Moese bersumber dari pengalaman dan pendidikannya sehingga tercipta karya-karya dalam bentuk lagu-lagu seperti Tawar Sedenge yaitu lagu wajib masyarakat Gayo, dan dalam bentuk alat musik yaitu Gerantung, Perajah, dan Jangka yang terinspirasi dari alat tradisional pengiris tembakau. Kata Kunci: instrumen, alat musik Jangka.  
PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN KUDA KEPANG DI SANGGAR SETIA BUDAYA DESA BLANG PAKU KECAMATAN WIH PESAM KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2012-2018 Devi Viliani; Ari Palawi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana “Perkembangan Seni Pertunjukan Kuda Kepang di Sanggar Setia Budaya Desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah Tahun 2012-2018”. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perkembangan seni pertunjukan Kuda Kepang di Sanggar Setia Budaya Desa Blang Paku Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah dari Tahun 2012-2018. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan Kulitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Ketua sanggar Setia Budaya, Gamboh (Pawang), serta anggota Penari yang mengerti tentang perkembangan seni pertunjukan Kuda Kepang. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perkembangan seni pertunjukan Kuda Kepang tahun 2012-2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis data; mereduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya perkembangan pada seni pertunjukan Kuda Kepang dari tahun 2012-2018 secara bertahap seperti iringan musik yang semakin lengkap, Gending tarian, Gending atraksi, kostum yang di pakai lebih seragam, tata rias lebih modern, serta pada unsur magic yang lebih ramah terhadap masyarakat tidak seekstrim pada tahun 2012. Dan adanya faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan kesenian Kuda Kepang seperti: Interaksi sosial budaya, adanya kontak dengan kebudayaan lain dan arus teknologi informasi.Kata Kunci:  perkembangan, seni pertunjukan, Kuda Kepang
DINAMIKA DAN SEMIOTIKA KESENIAN RAPA’I PULOET GEURIMPHENG DI KECAMATAN KUTA BLANG KABUPATEN BIREUEN Ali Mursalan; Ari Palawi; Cut Zuriana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Dinamika dan Senimotika Rapa’i Puloet Geurimpheng di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen”. Masalah penelitian ini adalah sejauh mana keberadaan musik tradisional Rapa’i Puloet Geurimpheng dalam keseharian masyarakat di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen dan makna syair Rapa’i Puloet Geurimpheng. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana keberadaan musik tradisional Rapa’i Puloet Geurimpheng dalam keseharian masyarakat di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen dan makna syair Rapa’i Puloet Geurimpheng. Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian ini menggunakan jenis deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah pencipta, penerus generasi ke-3, pelatih, penari, pemusik Rapa’i Puloet Geurimpheng sanggar Jeumpa Puteh desa Blang Mee serta masyarakat Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil menunjukkan bahwa dalam keseharian masyarakat, Rapa’i Puloet Geurimpheng memiliki 7 babak yang menggunakan syair yaitu saleum syech, saleum aneuk syahi, cakrum, tingkah rapa’i, saman, kisah dan gambus/lanie. Keaslian dari Rapa’i Puloet Geurimpheng masih terjaga hingga sekarang, Rapa’i ini hanya ada di desa Blang Mee di sanggar Jeumpa Puteh dan rata-rata masyarakat mengetahui tentang Rapa’i Puloet Geurimpheng dan ikut ambil andil dalam melestarikan dan mengembangkannya, ditandai dengan adanya penampilan yang sering dipentaskan di acara pernikahan maupun event-event lainnya. Syair yang digunakan dalam bentuk bahasa Aceh yang berisi tentang nasehat, mengisahkan tentang kisah sejarah masa lalu, perintah dan ajaran kebaikan serta syair yang berupa teka-teki. Di dalam syairnya juga terdapat syair terikat dan syair bebas.Kata kunci: dinamika, semiotika, Rapa’i Puloet Geurimpheng
BENTUK SENI PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI SANGGAR LESTARI BUDAYA KABUPATEN BENER MERIAH Lilik Safriana Aulia; Ari Palawi; Tri Supadmi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Bentuk Seni Pertunjukan Wayang Kulit di Sanggar Lestari Budaya Kabupaten Bener Meriah” ini mengangkat masalah bagaimana bentuk pertunjukan wayang kulit. Disanggar Setia Budaya Kabuten Bener Meriah pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif , dan jenes penelitiannya diskriptif, lokasi penelitian ini Disanggar Setia Budaya Kabuten Bener Meriah, dan penelitian ini yang menjadi informan yaitu Tupardi sebagai ketua sanggar Setia Budaya, Ujang sebagai wiyogo (pemusik) dalam pertunjukan wayang kulit , Sukinem selaku sindhen. Teknik penggumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian seni pertunjukan wayang kulit di sanggar lestari budaya, disajikan dalam beberapa acara adat seperti acara pernikahan, acara sunat rasul, memperingati hari-hari besar yaitu malam satu suro, malam syawal dan hari ulang tahun desa. Bentuk penyajian seni wayang kulit memilih unsur pendukung: pemusik, alat musik, kostum dan rias, lagu yang digunakan dalam seni pertunjukan wayang kulit yaitu: gendang, gong, kempul, Bonang, ktuk knong, saron penembung, saron barung, saron penerus, saron panacah, gambang kayu, pking, gender, slenthem,  busana yang digunakan oleh wiyogo (pemusik). Busana yang digunakan oleh dalang terdiri dari Blangkon, Baju jas berwarna hitam, kain sarung yang sudah dibuat menjadi rok agar mudah digunakan, kain panjang yang diikat di pinggang setelah memakai sarung, sedangkan busana yang digunakan oleh para pemusik adalah baju persatuan sanggar Lestari Budaya, dan blangkon. Sedangkan sindhen menggunakan pakaian biasa tanpa menggunakan kebaya, tatarias yang digunakan sangat sederhana. Musik yang digunakan adalah musik karawitan.Kata kunci: bentuk, seni pertunjukan, Wayang Kulit
PERBEDAN MUSIK IRINGAN TARI GUEL DI KABUPATEN ACEH TENGAH Arizki Arifkan; Ari Palawi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian berjudul “Perbedaan musik iringan tari Guel di kabupaten Aceh Tengah”. mengangkat  masalah bagaimana unsur-unsur musik iringan tari Guel  di sanggar Renggali dan sanggar Senug Etnik Kabupaten Aceh Tengah dan faktor-faktor yang mempengaruhi iringan musik tari Guel Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan perbedaan unsur-unsur musik iringan tari Guel sanggar Renggali dan sanggar Senug Etnik di Kabupaten Aceh Tengah dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi iringan musik tari Guel Kabupaten Aceh Tengah  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Teuku Aga ketua sanggar Renggali dan Dian ketua sanggar Senug Etnik di desa Paya Tumpi Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan iringan musik tari Guel terdiri dari pola ritme perkusi (Rapa’i dan Gong), irama (melodi) dan dinamik dalam setiap bagian tari. Perbedaan unsur-unsur musik di ke-dua sanggar tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yaitu kreatifitas, kebutuhan estetik para pemain dan penonton (masyarakat) serta jenis acara. Perbedaan musik iringan tari Guel terdapat pada bagian pola ritme Munatap jika pada sanggar Renggali bagian Munatap terbagi menjadi 3, sedangkan pada sanggar Senug Etnik terbagi menjadi 4 bagian Munatap, pada bagian Cincang Nangka dan Ketibung mempunyai perbedaan pola ritme serta dinamik, perbedaan bagian tersebut tidak mengubah keaslianya dan masih dalam batas sewajarnya (tidak mencolok jauh) terkait dengan tradisi budaya Aceh dan tidak mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai budaya dan masih dapat diterima oleh mayoritas masyarakat Aceh secara luas. Kata Kunci: Perbedan Musik Iringan Tari Guel
PEMBELAJARAN ALAT MUSIK ANGKLUNG PADA SISWA TUNARUNGU DI SMPLB KOTA LANGSA Nurfi Melina; Ari Palawi; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Pembelajaran Alat Musik Angklung pada Siswa Tunarungu di SMPLB Kota Langsa mengangkat masalah bagaimanakah pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa, dan kendala apa saja yang dialami oleh guru dan siswa dalam pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota langsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrispsikan pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa dan mendeskripsikan kendala apa saja yang dialami oleh guru dan siswa/siswi dalam pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru di SMPLB Kota Langsa. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu di SMPLB Kota Langsa. Teknik pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumetasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan induktif yang meliputi 3 langkah, yaitu: Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa proses pembelajaran alat musik angklung pada siswa tunarungu terdiri dari 5 tahap, yaitu: Pengenalan struktur orgonologi angklung, teknik dasar Angklung, dan pengenalan lagu, pengenalan notasi angka, memainkan alat musik angklung. Kendala yang didapat adalah peserta didik yang tidak konsentrasi dan serius dalam proses pembelajaran, dan juga dalam segi metode pembelajaran sulit diterapkan secara optimal disebabkan oleh kondisi peserta didik.Kata Kunci: pembelajaran alat musik angklung, tunarungu.
KERAJINAN SANGE ACEH (TUDUNG SAJI) DI GAMPONG LUENG KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN Tria Andila; Ari Palawi; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 4 (2017): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.077 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang berjudul “Kerajinan Sange Aceh di gampong Lueng Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen” ini mengangkat masalah bagaimana proses pembuatan kerajinan sange Aceh dan bagaimana bentuk serta motif kerajinan sange Aceh di gampong Lueng Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pembuatan kerajinan sange Aceh, dan bagaimana bentuk serta motif kerajinan sange Aceh di gampong Lueng Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian yaitu pengrajin kerajinan sange Aceh dan objek yaitu sange Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi nonpartisipan, wawancara tidak berstruktur, dan dokumentasi dengan memanfaatkan penulis sebagai instrumen utama. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis induktif yaitu dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tahapan pembuatan sange Aceh diawali dengan 1) menyiapkan alat dan bahan, 2) proses pembentukan bruek sange Aceh dengan cara menganyam daun, 3) proses menjahit motif dengan menggunakan kain perca, selanjutnya 4) finishing dengan melapisi plastik bening kepermukaan sange Aceh, yang terakhir 5) menjahit pegangan di atas permukaan sange Aceh. Kata Kunci: kerajinan sange Aceh, proses pembuatan, bentuk dan motif
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN ALAT MUSIK BIOLA DI SEKOLAH MUSIK PRODIGY CONSERVATORY OF MUSIC BANDA ACEH Rizka Afriza Liana; Ari Palawi; Ismawan Ismawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Keterampilan Alat Musik Biola di Sekolah Musik Prodigy Conservatory of Music Banda Aceh”, dengan rumusan masalah bagaimana proses pembelajaran keterampilan alat musik biola di sekolah musik Prodigy Conservatory of Music. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran keterampilan alat musik biola yang berlangsung di sekolah musik Prodigy Conservatory of Music Banda Aceh. Pendekatan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deksriptif. Subjek penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan alat musik biola dan objek penelitian adalah siswa dan instruktur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan alat musik biola di sekolah musik Prodigy Conservatory of Music memiliki 2 tingkatan kelas yaitu Violin I dan Violin II. Materi Ajar yang digunakan berupa lagu-lagu yang beraliran klasik yang dimulai dari tingkat dasar hingga tingkat yang rumit. Alat musik yang digunakan adalah biola klasik. Metode dan model pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, demonstrasi dan model praktik individual. Evaluasi yang digunakan instruktur dalam pembelajaran keterampilan alat musik biola yaitu dengan memainkan lagu lightly row pada kelas Violin I dan memainkan lagu minuet 3 pada kelas Violin II. Kata Kunci: pembelajaran biola, kursus musik
PENYAJIAN RAPA’I SAMAN Dl SANGGAR TANGLOENG DONYA DESA IE BEUDOH KECAMATAN SEUNAGAN TIMUR KABUPATEN NAGAN RAYA Cut Masyitah; Ari Palawi; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya Desa Ie Beudoh Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya”. Masalah penelitian bagaimana bentuk penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya Desa Ie Beudoh Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya. Tujuan penelitian mendeskripsikan bentuk penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya Desa Ie Beudoh Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian yaitu, Saiful Anwar (Syeh Teh), Syeh Ramli, dan Cut Julinda selaku pelatih dan pengelola sanggar Rapa’i Saman serta seniman di Nagan Raya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian: mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rapa’i Saman berasal dari Rapa’i Tuha yang sudah ada sejak tahun 1946, setelah beberapa kali dikombinasi pada tahun 1981 menjadi Rapa’i Saman yang seluruh rangkaian geraknya diciptakan oleh almarhum Syeh Sabirin dengan ciri khas permainkan Rapa’i dengan gerakan Saman dengan sebelas orang penari dan satu orang Syeh. Gerakan Saman pada penyajian Rapa’i Saman bukan gerakan Saman Gayo karena gerakan dan Syairnya berdeda. Bentuk penyajian Rapa’i Saman di Sanggar Tangloeng Donya memiliki dua sesi permainan dan sebelas sesi permainan yaitu: Seulawet Nabi, Saleum, Jaroe Ayem, Peh demo, Syair Kisah, lambang Garuda, Jak Adek jak keuno ku ayon, Meu’cae, Kisah Aceh, Dibabah Kila (gerakan Saman), dan Boeh Gadong Paya. Tarian ini diiringi dengan syair bahasa Aceh dan alat musik Rapa’i. Pola lantai duduk atau berdiri sejajar dan berbentuk letter V. Busana baju kurung Aceh, songket Aceh, celana hitam, tali pinggang, dan celemek. Tata rias yang digunakan rias sederhana. Tarian ini ditampil pada acara-acara sakral seperti perkawinan, upacara adat, Sunat Rasul, aqiqahan, dan lomba-lomba seni yang biasanya dipentaskan di luar atau di dalam gedung.Kata Kunci: bentuk, penyajian, Rapa’I Saman.