Ramdiana Ramdiana
Unknown Affiliation

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

BENTUK PENYAJIAN TARI PHO DI GAMPONG SIMPANG PEUT NAGAN RAYA Reizna Putri; Tri Supadmi; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 2 (2016): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.009 KB)

Abstract

ABSTRAK              Penelitian ini berjudul “Bentuk Penyajian Tari Pho di Gampong Simpang Peut Nagan Raya” mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian tari tradisional Pho yang ada di Gampong Simpang Peut Nagan Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Pho Di Gampong Simpang Peut Nagan Raya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah pelatih dan penari di Gampong Simpang Peut. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi, dan teknik analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajian  tari Pho yang ada di Gampong Simpang Peut Nagan Raya diantaranya meliputi gerak, pola lantai, tata rias, tata busana, pentas dan syair, yang diangkat dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Tari Pho ditarikan oleh 8-12 penari wanita. Tari Pho di gampong simpang peut memiliki 11 gerakan, dari masuk hingga gerakan salam penutupan. Pola lantai tari pho yaitu bersaf atau sejajar, lingkaran dan berbaris. Busana yang digunakan pada tari Pho adalah pakaian adat Aceh dan tata rias yang digunakan adalah rias cantik. Pengiring tari Pho adalah berupa syair yang dibawakan oleh syahi, yang bertempo lambat dan sedang. Secara keseluruhan gerak tari Pho menggambarkan kesedihan dan kebahagian, dan kekompakan, dan syairnya menceritakan tentang pemujaan kepada poe theu Allah dan pujian kepada kerajaan yang sudah almarhom, dan juga tentang kehidupan masyarakat sehari-hari. Kata kunci: Bentuk penyajian, Tari Pho
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PADUAN SUARA MAHASISWA (PSM) SUARA AKADEM UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH Muhammad Alfath; Ahmad Syai; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian yang berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Suara Akadem Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses kegiatan latihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh, dan kendala apa saja yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan latihan paduan suara Akademia Unsyiah, serta mendeskripsikan kendala yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Pelatih dan Anggota paduan suara akademia Unsyiah, objek penelitian ini yaitu Sentra UKM Paduan Suara Mahasiswa Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh meliputi pemilihan latihan, pengenalan lagu Aneuk Nanggroe dan pembagian nada suara lagu Aneuk Nanggroe. Kendala-kendala yang dialami ketika proses latihan paduan suara akademia universitas syiah kuala Banda Aceh terdapat beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta anggota tidak fokus pada saat latihan, pelatih tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran tidak tepat waktu dan kurangnya pemahaman anggota terhadap lagu Aneuk Nanggroe yang telah diberikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan latihan pada UKM paduan suara mahasiswa lainnya. Sebelum pelatih melakukan latihan, pelatih mempersiapkan hal-hal penting dalam proses latihan paduan suara, yang meliputi perencanaa latihan, mempersiapkan lagu, partitur dan mempersiapkan tempat latihan.Kata Kunci: Proses latihan, Unit Kegiatan Mahasiswa, paduan suara
KAJIAN KOREOGRAFI TARI TRADISI BLANG KARYA M. RIZA Ismiyatul Zannah; Tri Supadmi; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 2 (2018): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Kajian Koreografi Tari Tradisi Blang Karya M.Riza. Adapun yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana koreografi Tari Tradisi Blang karya M.Riza. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang proses kreatif, dan mengetahui koreografi yang meliputi aspek bentuk, teknik dan isi serta tenaga, ruang dan waktu yang digunakan serta ciri khas atau gaya Tarian Tradisi Blang. Sumber data dan Lokasi dalam penelitian ini adalah Koreografer sanggar seni Geunaseh Banda Aceh dan lokasi peneltian terletak di sanggar seni Geunaseh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi, display dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Tradisi Blang diciptakan pada tahun 2013 oleh Muhammad Riza yang diTarikan oleh 4 penari laki-laki dan 9 penari wanita yang dilengkapi dengan properti caping tani, pade bijeh, tampah, Dalong dan layang-layang. Tarian ini memiliki tujuh belas gerakan dan memiliki 36 pola lantai. Tari Tradisi Blang diiringi dengan alat musik tradisional Seperti Seurune Kale, Seruling, Rapa’i, Geundrang, Peluit Bambu dan Kerincing. Kajian koreografi Tari Tradisi Blang terdiri dari observasi, eksplorasi, improvisasi dan evaluasi. Tari tradisi Blang termasuk kedalam Tari pertunjukkan yang berfungsi sebagai hiburan semata.Kata Kunci: kajian, koreografi, Tari Tradisi Blang.
BENTUK PENYAJIAN TARI MALIKUSSALEH PADA SANGGAR SENI AL-IKHLAS KABUPATEN ACEH UTARA Rifkah Amalia; Cut Zuriana; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 4 (2019): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Bentuk Penyajian Tari Malikussaleh pada Sanggar Seni Al-Ikhlas Desa Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Latar belakang penelitian ini adalah Tari Malikussaleh masih kurang dikenal oleh masyarakat setempat, selain itu karena bukti fisik seperti foto dan video tentang Tari Malikussaleh tidak banyak karena pernah terjadi kebakaran di sanggar Seni Al-Ikhlas. Metode Penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.  Objek penelitian ini adalah Tari Malikussaleh yang berasal dari Sanggar Seni Al-Ikhlas Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini difokuskan pada bentuk penyajian Tari Malikussaleh. Subjek dalam penelitian ini ialah pencipta Tari Malikusslah yaitu, Tarmizi yang sekaligus pengurus sanggar, dan para penari Reza, Sarah, dan lain-lain. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dan penarika kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Malikussaleh termasuk tari kreasi yang menjadi tarian yang berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat setempat maupun luar daerah.Tari Malikussaleh terdiri dari 38 ragam gerak dan 21 ragam pola lantai. Tari Malikussaleh disajikan dengan penyajian yang terdiri dari: 1) iringan tari menggunakan rapa’i, gitar gambus, kendang, biola juga puisi dan syair, 2) lirik dari puisi dan syair berisi tentang gambaran Sultan Malikussaleh 3) kostum dari tari ini, penari wanita menggunakan celana dan baju motif Aceh, songket, dan tali pinggang, sedangkan penari pria menggunakan jubah arab polos, celana panjang hitam polos, dan sorban arab polos, 4) riasan yang digunakan untuk penari wanita adalah rias cantik dan penari pria tidak menggunakan riasan apa-apa, 5) panggung pertunjukannya adalah panggung proscenium, dan 6) properti yang digunakan adalah payung dan rencong.
MANTRA DAN GERAK TARI SINING Marisa Ulfa; Ramdiana Ramdiana; Nurlaili Nurlaili
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang Makna Mantra dan Makna Gerak Tari Sining menyangkut masalah bagaimana makna mantra dan makna gerak Tari Sining. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna mantra dan makna gerak Tari Sining. Pendekatan yang gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dengan mereduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian, mantra dalam tari Sining menunjukan bahwa pada dasarnya mantra pada pendirian pertama rumah masyarakat gayo berfungsi sebagai doa, doa yang dimaksud disini adalah doa agar rumah yang akan dibuat diberkahi oleh Allah swt, pada setiap paragraf dari masing-masing mantra yang digunakan pada tarian ini memiliki makna tersendiri dalam setiap paragrafnya dan gerak pada gerakan pada tari Sining ini ada 19 gerak namun hanya beberapa gerak saja yang memiliki makna gerak dan disetiap ragam gerak memiliki beberapa rangkaian gerak.Kata Kunci: makna, mantra, gerak, tari Sining,
ANALISIS UNSUR GERAK TARI SEUDATI Firda Lena; Tri Supadmi; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.93 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Analisis Unsur Gerak Tari Seudati”. Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana penerapan unsur tenaga, ruang dan waktu pada gerak tari Seudati. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur tenaga, ruang dan waktu pada gerak tari Seudati. Sumber data dalam penelitian ini dihasilkan dari hasil interaksi langsung antara peneliti dan narasumber seperti pimpinan sanggar, penari serta tokoh dari tari Seudati. Lokasi penelitian bertempat di sanggar Geunaseh Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Data diperoleh dengan teknik observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Seudati cenderung menggunakan tenaga yang kuat yang bervariasi pada setiap ragam sehingga gerakannya terlihat lincah, heroik dan penuh semangat.  Namun ada juga gerakan yang menggunakan tenaga ringan dimana gerakannya terlihat santai dan rileks. Ruang dalam gerak tari Seudati cenderung menggunakan level sedang, namun ada juga sebagian anggota badan yang menggunakan level sedang dan level tinggi. Jangkauan gerak dalam tari Seudati sebagian besar luas, khususnya pada bagian tangan yang jangkauannya seluas rentangan tangan, namun ada juga jangkauan gerak yang kecil. Mengenai tempo, tari Seudati menggunakan tempo yang bervariasi artinya tempo iringan disesuaikan dengan gerakannya, ada tempo cepat dan tempo lambat. Dalam hal ini, tempo yang cepat bisa mempengaruhi tenaga menjadi kuat.Kata Kunci: analisis, unsur gerak, tari Seudati
PERKEMBANGAN MOTIF PADA BAJU PENGANTIN DI MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT Marliza Fadzila; Rida Safuan Selian; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Perkembangan Motif pada Baju Pengantin di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat”. Mengangkat masalah perkembangan motif pada baju pengantin di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pasca Tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan motif pada baju pengantin di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pasca Tsunami. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah Syarifah Hennizar selaku pemiliki Cut Aja Wedding dan Rina selaku pemiliki Rina Queenna, objek penelitian ini adalah baju pengantin di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perkembangan motif pada baju pengantin di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat pasca Tsunami, merupakan salah satu bukti nyata bahwa perkembangan yang terjadi pada motif baju pengantin di Meulaboh dapat dilihat dari tampilan motif yang berbeda seperti penambahan motif pada motif yang sudah ada, hal ini dapat kita lihat pada motif pinto aceh, yang mana terdapat beberapa bagian pada motif pinto aceh yang ditambahkan motif baru untuk memperindah motif pinto aceh yang sudah ada, seperti penambahan ukiran daun maupun ukiran batang. Masyarakat sekitar tidak mempermasalahkan perkembangan yang terjadi pada motif yang terdapat pada baju pengantin, hal ini dikarenakan tidak terdapatnya motif-motif yang memilliki arti negatif. Motif itu sendiri merupakan identitas suatu masyarakat sehingga adanya motif sangat penting untuk diterapkan pada baju pengantin. Namun saya berharap agar motif-motif yang sudah ada seperti pinto aceh, uke bate, pucok reubong dan motif Aceh yang lain tetap diterapkan pada baju pengantin di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, meskipun nantinya ada penambahan motif ragam hias pada motif-motif Aceh tersebut.Kata Kunci: perkembangan, motif, baju pengantin, pasca Tsunami.
PROSES PEMBELAJARAN GITAR AKUSTIK PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 BANDA ACEH Faralita Lestari; Ahmad Syai; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 4, No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul penelitian ini adalah proses kegiatan ekstrakurikuler Gitar di Sekolah SMP Negeri 1 Banda Aceh. Rumusan permasalahannya terkait tentang bagaimana pembelajaran gitar akustik pada kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Banda Aceh dan apa saja kendala yang dialami guru pada kegiatan ekstrakurikuler gitar di sekolah tersebut. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan ekstrakurikuler gitar yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Banda Aceh dan untuk mendeskripsikan kendala apa saja yang dialami guru pada ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan jenis pendekatannya adalah deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Banda Aceh, sedangkan objek penelitiannya adalah proses pembelajaran   ekstrakurikuler gitar disekolah tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengembangan kepribadian siswa termasuk dalam katagori baik dalam proses pembelajaran gitar yang dilaksanakan selama 2-3 bulan dari bulan Agustus sampai November.  Tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah mula-mula siswa dan siswi mengenal tali/senar pada senar gitar 1 sampai 6 dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Bungong Jeumpa”, sampai mereka hafal terhadap irama lagu tersebut, kemudian guru mulai memberikan akord lagu “bungong jeumpa”. Sambil siswi belajar akord tersebut guru ikut membimbing pada saat proses latihan. Tahap selanjutnya yang dilakukan guru adalah dengan mengajar satu perasatu. Untuk latihan pada lagu “Bungoeng Jeumpa” dibutuhkan latihan dan pengulangan terus menerus sampai mereka bisa bermain gitar dengan baik dan benar, diantaranya dengan menggunakan teknik penjarian. Untuk latihan selanjutnya proses latihan yang dilakukan selanjutnya proses latihan yang dilakukan masih sama ketercapaiannya terkait dengan teknik serta menstabilkan tempo agar tempo lagu yang dimainkan tidak lari.Kata kunci: Proses, Latihan, Ekstrakurikuler, Gitar
MOTIF DAN FUNGSI KERAJINAN ANYAMAN TAPE DI GAMPONG KEMILI KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH Wilda Yuliandari; Rida Safuan Selian; Ramdiana Ramdiana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 5, No 2 (2020): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “motif dan fungsi kerajinan anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah” ini mengangkat masalah bagaimanakah motif yang terdapat pada kerajinan anyaman Tape di Gampong Kemili Kabupaten Aceh Tengah dan bagaimanakah fungsi kerajinan anyaman Tape yang terdapat di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis motif pada kerajinan anyaman Tape di gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah dan untuk mendeskripsikan jenis fungsi kerajinan anyaman Tape di gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Jenis Penelitian yang digunakan adalah pendekatan Kualitatif. Pendekatan Kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif-motif yang terdapat pada anyaman Tape di Gampong Kemili Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah ialah motif bunga nam, motif  matapat, motif sesiku, motif bunga semelah, motif sesesip, motif peperting, motif keras kulir, motif genipo, motif bintang opat dan motif katir. fungsi anyaman Tape yaitu sebagai fungsi sosial, ekonomi, ritual dan keindahan (estetika), anyaman Tape merupakan tempat penyimpanan wadah pengganti plastik yang difungsikan untuk pernikahan, menaruh tempat sirih, beras, emas, nasi, dan lain sebagainya.Kata Kunci: motif, fungsi, kerajinan  anyaman Tape
SENI TUTUR NANGA-NANGA DI DESA KAMPUNG AIE KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE Rilky Trianov; Ramdiana Ramdiana; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 4 (2018): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Seni Tutur Nanga-nanga di Desa Kampung Aie Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue ini mengangkat masalah bagaimana fungsi dan makna yang terkandung dalam seni tutur Nanga-nanga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan fungsi dan makna seni tutur Nanga-nanga di Desa Kampung Aie Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam tentang seni tutur Nanga-nanga di Desa Kampung Aie Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue. Subjek penelitian ini adalah Tokoh masyarakat Desa Kampung Aie dan organisasi PKK, sedangkan objek yang akan diteliti yaitu fungsi dan makna dari Nanga-nanga itu sendiri. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan tehnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan mereduksi data terlebih dahulu kemudian menyajikannya dalam bentuk uraian singkat dan akhirnya dilakukan penarikan kesimpulan. Untuk mengetahui keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwasanya seni tutur Nanga-nanga adalah salah satu kesenian tradisional yang telah lama mengakar di Simeulue yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang, pada setiap lirik-lirik yang disampaikan mengandung nilai-nilai estetika antara perpaduan irama dengan makna syairnya yang mendayu-dayu. Selain itu Nanga-nanga juga memiliki makna pada setiap liriknya disesuaikan dengan fungsinya, fungsi Nanga-nanga ada beberapa, yaitu fungsi religi, pendidikan, sosial, nasehat dan hiburan.Kata Kunci: seni tutur, Nanga-nanga