Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisis Penyesuaian Sosial Siswa Pindahan di Sekolah Menengah Atas Se-Kota Banda Aceh Rika Rahayu; Dahliana Abd; Martunis yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap manusia memerlukan penyesuaian di lingkungan sosial, begitupun siswa pindahan yang dihadapkan dengan lingkungan sosial yang baru di sekolah. Penyesuaian sosial merupakan suatu usaha individu dalam menyesuaikan diri dan tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan/ norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, termasuk dalam lingkungan akademik di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian sosial siswa pindahan di sekolah baru. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian berjumlah 9 (sembilan) siswa pindahan sebagai subjek utama yang telah menempuh pendidikan sekurang-kurangnya satu semester di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Banda Aceh, selain itu sebagai subjek pendukung adalah guru bimbingan konseling dan wali kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 orang responden siswa pindahan, 5 orang responden dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sosial sekolah ditandai dengan prestasi yang meningkat dan 4 orang responden lainnya menyesuaikan diri dengan tidak baik seperti merokok, membolos, bermain game online dan berperilaku agresi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hampir semua siswa pindahan di SMAN se-Kota Banda Aceh melakukan penyesuaian diri dengan cara autoplastis yaitu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekolah baru atau sekolah yang mereka pindahi. Ditemukan juga ada beberapa orang responden mampu menyesuaikan diri secara aloplastis artinya merubah keadaan lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial siswa pindahan seperti status keluarga bercerai, jarak antara rumah dan sekolah yang jauh serta adanya kelompok-kelompok sosial yang negatif. Dari hasil penelitian disarankan kepada guru BK untuk dapat memberikan program-program layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan permasalahan siswa yang didapat dari hasil asesmen yang dilakukan.
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan Novita Anggraini; M. Husen; Martunis Yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 1 (2016): Wisuda Periode Agustus 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.885 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Etika Pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan” ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sebelum dan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan etika pergaulan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 36 siswa, teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel penelitian sejumlah 10 siswa yang memiliki etika pergaulan rendah dan sedang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket etika pergaulan siswa. Teknik analisa data menggunakan statistik nonparemetrik yaitu dengan analisis deskriptif persentase dan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika pergaulan siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori rendah dengan persentase 20,63%. Dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 28,06%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 7,43%. Artinya, etika pergaulan siswa SMK Negeri 1 Kluet Selatan dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Sehubung dengan hasil penelitian ini guru bimbingan konseling di sekolah dapat melaksanakan bimbingan kelompok dengan sebaiknya, guna membantu meningkatkan etika pergaulan siswa.Kata kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Etika Pergaulan 
EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI BAGI SISWA YANG MEROKOK DI SMPN 3 GUNUNG MERIAH (ACEH SINGKIL) yuliana bru padang; said nurdin; martunis yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “ Efektivitas Layanan Informasi bagi siswa yang merokok. Latar belakang masalah dalam penelitian ini banyaknya siswa yang masih duduk dibangku SMP sudah mulai merokok dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah dan ini sangat mempengaruhi kesehatan fisik maupun psikis dalam diri siswa. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana layanan informasi dapat mengatasi perilaku merokok siswa di SMPN 3 Gunung Meriah Aceh Singkil. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan analisis deskriftif kualitatif. Lokasi penelitian di SMPN 3 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, jumlah sampel 25 siswa berdasarkan hasil data buku hitam siswa . Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi (berupa Buku Hitam Siswa) . Teknik pengolahan data dan analisis data yaitu dengan analisis deskriftif kualitattif. Layanan bimbingan konseling yang dilakukan adalah layanan informasi . prosedur penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil pada penelitian pada siklus satu tingkat perilaku merokok siswa mengalami penurunan perilaku merokok yang awalnya perokok berat menjadi berkurang, dan yang menjadi perokok ringan sudah tidak merokok lagi. Hasil tersebut dapat dilihat dari hasil lampiran dokumentasi dan kemudian dilanjutkan ke siklus II. Setelah dilakukan siklus ke II tingkat perilaku merokok siswa dari yang merokok menjadi tidak merokok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah layanan informasi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi perilaku merokok pada siswa di sekolah. 
Profil Guru BK Tersertifikasi dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Banda Aceh rina mauliza; Dahliana abdullah; Martunis Yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan bimbingan digunakan guru bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk dapat menyelesaikan masalah siswa di sekolah, serta perlu adanya penyusunan program bimbingan dan konseling yang disusun oleh guru, yaitu menganalisis kebutuhan konseling, menyusun program bimbingan dan konseling yang berkelanjutan berdasarkan kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan, menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling, dan merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyusunan dan prosedur pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang dilakukan guru BK tersertifikasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota Banda Aceh sebanyak 34 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu guru bimbingan dan konseling yang telah lulus sertifikasi sebanyak 21 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket.Simpulan dalam penelitian bahwa penyusunan program pada guru BK tersertifikasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 123,04 termasuk ke dalam kategori sedang sedangkan pada pelaksanaan program pada guru BK tersertifikasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 20,52 termasuk ke dalam kategori baik. Kata kunci : guru BK, tersertifikasi, penyusunan dan pelaksanaan program
Kerjasama Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja Di Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang Rodhiah Ruslan; Martunis Yahya; Syaiful Bahri
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat masalah kerjasama antara sekolah, keluarga dan masyarakat dalam upaya pencegahan narkoba pada remaja. “Kerjasama yang baik antara sekolah, keluarga dan masyarakat” memberikan kontribusi positif dalam menanggulangi narkoba pada remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya pencegahan narkoba dan mengetahui  kerjasama dari berbagai pihak terkait masalah narkoba pada remaja di Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang. Adapun subjek penelitian ini adalah stake holder atau orang-orang yang terlibat kerjasama dari keluarga, sekolah dan masyarakat dalam upaya pencegahan narkoba pada remaja di Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang, sebanyak 13 responden.”Metode penelitiian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa kerjasama sekolah, keluarga, dan masyarakat di Desa Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi remaja tidak terlaksana dengan baik, pelaksanaan kerjasama dilakukan dalam bentuk sosialisasi, diskusi kelompok dengan menghadirkan pihak BNN, petugas kesehatan dan juga pemasangan spanduk tentang bahaya narkoba. Serta menambah kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk pramuka, olahraga dan kegiatan rohani lainnya. Upaya pencegahan narkoba yang paling sering dilakukan di sekolah, keluarga dan masyarakat adalah sosialisasi tentang narkoba.Hambatan yang terjadi dalam upaya pencegahan adalah kurangnya waktu untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi. Kerjasama yang dilakukan juga terbatas antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat. Pemahaman keluarga dan masyarakat tentang narkoba masih minim sehingga masalah narkoba menjadi berkembang, hambatan lain dalam melakukan sosialisasi tentang narkoba adalah sulitnya menyesuaikan waktu peserta dalam melakukan kegiatan sosialisasi sehingga banyak peserta yang tidak hadir.
PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BK SEKOTA BANDA ACEH Khajar Ebta Pratama; Martunis Yahya; Qurrata A'yuna
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.89 KB)

Abstract

The purpose of this research to find out the profile description of guidance and counseling's teacher at Senior High School of Banda Aceh City, the profile of professional competence in guidance and counseling's teacher and efforts to improve their professional competence. This research uses descriptive quantitative approach with survey method. The population in this research was all teachers of guidance and counseling at Senior High School of Banda Aceh City that are 31 teachers. The data collection was done by using questionnaire. The results revealed that: the profile of guidance and counseling's teacher at Senior High School of Banda Aceh City is largely are guidance and counseling graduates. A small portion isn't from guidance and counseling base such as Religious Education, General Education, Education Administration and Psychology. Most of them have passed the certification. Most of teachers have professional competence in middle category. The efforts by teacher of guidance and counseling to improve their professional competence was by mastering the material, structure, concept and mindset of scientific which support tasks as teacher of guidance of counseling/counselor; developing material in providing services of guidance and counseling to students creatively; master the competency standards and basic competence in the field of development; developing professionalism in a sustainable manner by taking reflective action; utilize the technology of information and communication for communicate and self development; add a references of books to expand the knowledge and master the material by taking material from various sources such as the internet, journals, magazines, newspapers and others.Keywords: Profile, Professional Competence, Teacher of Guidance and CounselingABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil guru BK SMA Negeri Kota Banda Aceh berkaitan dengan kompetensi profesionalnya dan usaha untuk meningkatkan kompetensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru BK SMA Negeri se-Kota Banda Aceh yang berjumlah 31 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: guru BK SMA Negeri Kota Banda Aceh sebagian besar berasal dari lulusan jurusan/prodi BK. Sebagian kecil dari non BK seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Umum, Administrasi Pendidikan dan Psikologi. Sebagian besar mereka telah lulus sertifikasi. Adapun kompetensi profesional mereka sebagian besar berada pada kategori sedang. Usaha yang dilakukan oleh guru BK untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya antara lain yaitu berupaya menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung tugas sebagai guru BK/konselor; mengembangkan materi dalam pemberian layanan BK kepada siswa secara kreatif; menguasai standar kompetensi dan kompotensi dasar bidang pengembangan yang diampu; mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri; menambah referensi buku untuk memperluas pengetahuan dan menguasai  materi  dengan  mengambil  bahan  dari berbagai sumber seperti internet, jurnal, majalah, koran dan lain-lain.Kata Kunci: Profil, Kompetensi Profesional, Guru BK 
KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI MAHASISWABIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN MAGANG DI SEKOLAH LATIHAN DAN UPAYA MENGATASINYA (Penelitian pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh) Dasnila Dasnila; said nurdin; martunis yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam melaksanakan kegiatan magang di sekolah latihan dan bagaimana upaya untuk mengatasinya.Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah seluruh mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala yang sedang melaksanakan Program Magang III di Sekolah Latihan pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018 yang berjumlah sebanyak 15 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumentasi, observasi/pengamatan. Hasil penelitian menemukan bahwa banyak kendala dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam melaksanakan magang di sekolah latihan, antara lain; dalam kegiatan observasi dan orientasi lingkungan sekolah, menemukan sulit berkomunikasi dan menjalin hubungan interaksi sosial dengan berbagai unsur dan elemen yang ada di sekolah latihan (kepala sekolah/koordinator guru pamong, staf pengajar/guru pamong dan dengan para siswa. Mahasiswa mengaku kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menyelesaikan tugas dan kewajibannya, seperti; menganalisis data AUM, membuat program kerja BK, menyusun Silabus, RPP/RPLBK, menata administrasi dan laporan akhir, kerena bagi mahasiswa magang merasa masih terlalu dini dan kurang cukup waktu masa mendapatkan materi pembekalan sebelum terjun ke lapangan melaksanakan kegiatan magang I dan magang II. Upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi kesulitan, dengan cara mereka mempersiapkan diri terlebih dahulu, membekali diri dengan pengetahuandan mencari informasi dari berbagai sumber sebelum mengikuti program magang. Di samping itu mereka harus belajar lebih banyak pada mahasiswa senior (kakak letting) yang sudah lulus magang, perlu lebih banyak berkonsultasi dan berkomunikasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan (DPL). Kata kunci: Kesulitan-kesulitan, Melaksanakan magang di Sekolah Latihan  
KETERBUKAAN DIRI SISWA SMA TERHADAP ORANG TUA, GURU DAN TEMAN DI KOTA BANDA ACEH Siti Rahmah; Martunis Yahya; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 6, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbukaan diri merupakan reaksi atau tanggapan seseorang yang dengan senang hati menerima informasi dalam menghadapi hubungan pribadi, serta bersedia membagi perasaan dan informasi tentang diri secara akrab. Sampai tahapan tertentu keterbukaan diri sangat penting terutama bagi siswa SMA karena dalam hal-hal khusus mereka masih sangat membutuhkan bantuan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran keterbukaan diri siswa SMA terhadap orang tua, guru dan teman di Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 4 Banda Aceh, SMAN 12 Banda Aceh dan SMAN 16 Banda Aceh yang berjumlah 613 siswa dengan menggunakan metode multistage random sampling, sedangkan sampel penelitian berjumlah 242 siswa yang perhitungannya dilakukan menggunakan rumus slovin dengan tingkat error 5%. Pengumpulan data menggunakan instrumen keterbukaan diri yang di adaptasi dari teori Jourard dengan meminta siswa menandai tingkat kesediaan mereka untuk terbuka terhadap masing-masing butir informasi kepada orang tua, guru dan teman. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterbukaan diri siswa terhadap orang tua berada pada kategori sedang (50,4%) dan tinggi (48,3%), terhadap guru pada umumnya berada pada kategori sedang (91%) dan terhadap teman dominan berada pada kategori tinggi (52,9%). Siswa paling terbuka pada orang tua menyangkut dengan aspek materi personal serta aspek pemikiran dan ide, pada guru mengenai aspek pekerjaan dan tugas dan pada teman sebaya mengenai aspek hubungan interpersonal, pernyataan emosi diri,  rasa dan permasalahan.
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI INKLUSIF KOTA BANDA ACEH Nirwana Ulfha; Martunis Yahya; Khairiah Asfaruddin
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nirwana Ulfha, Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling  di SMP Negeri Inklusif Kota Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)   Drs.Martunis, M.Si (2) Khairiah, S.Pd,M.Ed. Kata Kunci: Layanan BK, Inklusif Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses bantuan yang diberikan  konselor  kepada seluruh siswa termasuk ABK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri Inklusif Kota Banda Aceh serta hambatan yang di hadapi dalam proses pelaksanaan layanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah Guru BK di SMP Negeri 4, 10, dan 18 Banda Aceh sebanyak 3 orang. Sedangkan Objek penelitian adalah layanan yang dilaksanakan di SMP Negeri Inklusif Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan pelaksanaan program BK di sekolah inklusif masih belum berjalan maksimal, dimana pelayanan yang diberikan guru BK masih sama dengan siswa reguler karena guru BK tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan khusus tentang menangani ABK, namun dari segi perencanaan program BK di sekolah inklusif sudah memenuhi prosedur, dalam hal penyusunan program BK di sekolah inklusif juga belum berjalan baik, implementasi program BK di sekolah inklusif kurang maksimal, kemudian evaluasi program BK di sekolah inklusif juga belum optimal. Simpulan dari penelitian ini bahwa pelaksanaan layanan BK di sekolah inklusif di Banda Aceh belum berjalan maksimal. Saran yang diberikan kepada kepala sekolah melalui Kepala Dinas Pendidikan untuk dapat meningkatkan kapasitas guru BK dalam bidang pelayanan BK khusunya bagi ABK yang bersekolah di sekolah tersebut dengan menyediakan tenaga ABK yang mempunyai keterampiln untuk melaksanakan layanan BK tersebut, dengan bekerja sama dengan jurusan BK  yang mempunyai konsentrasi tentang ilmu tersebut. Bagi guru BK diharapkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan ABK agar seluruh siswa dapat tertangani dengan baik dengan cara mengikuti pelatihan dan workshop pendidikan inklusif.
Pelaksanaan teknik asertif untuk meningkatkan perilaku asertif siswa si SMP Negeri 2 Banda Aceh Aulia Khairani; Martunis Yahya; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.164 KB)

Abstract

counseling services in schools. Assertive is a individual ability to express his thoughts and feelings both positive and negative as well as maintain its rights in a polite way without hurting others. Selection of counseling techniques to improve assertive behavior in this study are assertive techniques. The aims of the study is to describe assertive behavior of students before and after being given assertiveness techniques and to determine the influence of assertive techniques in improving assertive behavior in students. The population in this study were 50 students in Junior High School 2 Banda Aceh recommended by teachers BK whereby it has a low assertive behavior, while the sample is 10 students were selected by purposive sampling. The method used is descriptive quantitative approach and the type of pre-experimental study one group pre-post test design. Collecting data using the questionnaire in the form of Likert scale. Data were analyzed using paired-sample sign test. It can be concluded that the students before being given assertiveness techniques obtained average value 115.3, assertive behavior after being given assertiveness techniques obtained average nilah 137.5 and increased scores gained an average of 22.2. It can be concluded that the technique can improve students’ assertive behavior that have been given treatment. It can be seen through the changes that occur in students, such as students become more confident, able to express his thoughts and feelings, and able to defend its rights.Keywords: Assertive Behavior, Assertive TechniquesABSTRAKPerilaku asertif sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial siswa, karena itu perlu dikembangkan melalui layanan konseling di sekolah. Asertif merupakan kemampuan individu mengungkapkan pikiran dan perasaannya baik yang positif maupun negatif serta mempertahankan hak yang dimilikinya dengan cara yang sopan tanpa menyakiti orang lain. Pemilihan teknik konseling untuk meningkatkan perilaku asertif dalam penelitian ini yaitu teknik asertif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku asertif siswa sebelum dan setelah diberikan teknik asertif dan untuk mengetahui pengaruh teknik asertif dalam meningkatkan perilaku asertif pada siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah 50 orang siswa di SMP Negeri 2 Banda Aceh yang direkomendasikan oleh guru BK memiliki perilaku asertif rendah, sedangkan sampelnya adalah 10 orang siswa yang dipilih secara purposive sampling. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan jenis penelitian pra-eksperimen one group pre-post test design. Pengumpulan data menggunakan angket dalam bentuk skala Likert. Teknik analisis data menggunakan paired sample sign-test. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa sebelum diberikan teknik asertif memperoleh nilai rata-rata 115,3, perilaku asertif setelah diberikan teknik asertif memperoleh nilah rata-rata 137,5 dan peningkatan skor diperoleh rata-rata sebanyak 22,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknik asertif dapat meningkatkan perilaku asertif pada siswa yang diberikan treatment. Hal ini dapat dilihat melalui perubahan yang terjadi pada siswa, seperti siswa menjadi lebih percaya diri, mampu mengemukakan pikiran dan perasaannya, serta mampu mempertahankan hak yang dimilikinya.Kata kunci: Perilaku Asertif, Teknik Asertif