Godras Jati Manuhara
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI ROSELA MERAH (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI PEWARNA DAN STEVIA (Stevia rebaudiana B.) SEBAGAI SUBTITUSI PEMANIS TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORIS MANISAN BASAH LABU SIAM(Sechium edule Sw.) Ayuningtyas, Dewi; Parnanto, Nur Her Riyadi; Manuhara, Godras Jati
Jurnal Teknosains Pangan Vol 4, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rosela merah dalam pembuatan manisan dengan variasi ekstrak 0%, 4%, 8% dan 12% terhadap karakteristik fisik (warna), kimia (pH dan antioksidan) dan sensoris (warna, rasa, tekstur, aroma, overall) dan mengetahui pengaruh subtitusi dengan menggunakan stevia terhadap karakteristik fisik (tekstur), kimia (kalori) dan sensoris (warna, rasa, tekstur, aroma, after taste dan overall) serta mengetahui formulasi yang paling disukai. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor.Faktor penelitian tahap I yaitu konsentrasi rosela merah (0 %, 4 %, 8 % dan 12 %). Faktor penelitian tahap 2 yaitu komposisi pemanis (sukrosa + stevia =50 % + 0 %; 37,5 % + 0,125 %; 25 % + 0,25 %; 12,5 % + 0,375 %; 0 % + 0,5 %). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA.Jika terdapat perbedaan, maka dilanjutkan dengan DMRT pada taraf signifikansi 5%. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi rosela merah 8 % memberi pengaruh terhadap nilai L=32,9; a=8,6; b=4,3; pH=3; aktivitas antioksidan=14,65 %. Subtitusi pemanis dengan stevia berpengaruh menurunkan kekerasan, menurunkan nilai kalori sampai 79 % dan menurunkan penerimaan sensoris. Formulasi terpilih yaitu penggunaan rosela merah 8 % dan sukrosa+stevia (50 % + 0 %) dengan karakteristik tingkat kekerasan sebesar 187,97 N dan kalori sebesar 1,113 kkal. Kata Kunci: labu siam, manisan basah, rosela merah, stevia
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORIS MANISAN KERING LABU SIAM (Sechium edule Sw.) DENGAN PEMANFAATAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK ROSELA UNGU (Hibiscus sabdariffa L.) Fajarwati, Nur Hajriyani; Parnanto, Nur Her Riyadi; Manuhara, Godras Jati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.477 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v10i1.17494

Abstract

The aim of this research is to know the effect of citric acid concentration on the characteristics of physical (texture, color), chemical (pH, water content, total anthocyanin and antioxidant activity) and sensory (color, flavor, texture, aroma, overall) and the effect of drying temperature to the physical characteristics (texture, color), chemical (pH, water content, total anthocyanin and antioxidant activity) and sensory (color, flavor, texture, aroma and overall) as well as knowing the most preferred formulation. The research design used completely randomized design with two factors, the concentration of citric acid (1.5%; 2%; 2.5%) and the drying temperature (50oC, 60oC, 70oC). The data were then analyzed using ANOVA. If there is a difference, the followed by DMRT at 5% significance level. The results showed that the concentration of citric acid and drying temperature affect on physical characteristics (texture, color), chemical characteristics (pH, water content, total anthocyanins, antioxidant activity) and sensory characteristics. The best dried candied chayote based on the sensory characteristics is candied with 1.5% citric acid concentration and drying temperature 60°C with the value of hardness (338.47 N), L (lightness) (36.41), a (redness) (7.63), b (yellowness) (1.22), pH (3.16), water content (13.33%), total anthocyanins (299.74 mg / L) and antioxidant activity (11.64%).
BAKSO IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DENGAN FILLER TEPUNG GEMBILI SEBAGAI FORTIFIKAN INULIN Aziza, Thira; Affandi, Dian Rachmawanti; Manuhara, Godras Jati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.612 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12894

Abstract

Kelangkaan daging sapi untuk produksi bakso sebagai salah satu makanan popoluer di Indoneisa mendorong penelitian untuk menghasilkan bakso berbahan dasar ikan tongkol.  Untuk menambah komponen inulin pada bakso, bahan pengisi tapioka divariasikan dengan tepung gembili. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi tapioka dan tepung gembili terhadap karakteristik sensori, kimia, dan fungsional bakso ikan tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna dan aroma bakso ikan tongkol tidak terpengaruh , sedangkan rasa, tekstur, dan penerimaan panelis secara keseluruhan terpengaruh oleh formula. Panelis lebih menyukai bakso dari  tapioka 75% dan  tepung gembili 25%. Penambahan tepung gembili mampu meningkatkan kadar abu, dan menurunkan kadar lemak namun kadar air, protein, dan karbohidrat bakso ikan tongkol tidak menunjukkan perbedaan nyata. Kadar serat pangan dan inulin semakin meningkat ketika jumlah tepung gembili ditingkatkan. 
KAJIAN KARAKTERISTIK OLEORESIN JAHE BERDASARKAN UKURAN DAN LAMA PERENDAMAN SERBUK JAHE DALAM ETANOL Kawiji, Kawiji; Anam, Choiroel; Manuhara, Godras Jati; Fakhrudin, Muh Ifan
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 24, No 1 (2009): March
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3150.303 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v24i1.14020

Abstract

Ginger (Zingiber officinale rosc.) is one of high-production commodities in Indonesia, particulary in Central Java Province. Nevertheless, in general ginger is usually traded in fresh ginger form or simple processing result, such as dry ginger or ginger powder. Ginger oleoresin is combination of resin and atsiri (volatile) oil derives from ginger powder extraction by using organic solvent. Oleoresin is used as food and beverage flavouring substance having taste and aroma characteristic similar to the original spices. In addition to give ginger hot taste, oleoresin is also hygienic as well as contains natural antioxidant. The research aims to find out whether or not the ginger powder size and submerging duration in ethanol as well as the interaction of them affect the oleoresin characterization produced. The experimental design employed was factorial design with two factors: ginger powder size variations (20 mesh, 30 mesh, 50 mesh) and ginger powder submerging duration variations in ethanol (extraction) (24 hours, 48 hours, 72 hours). The data was obtained from the submerging analysis, density, and solvalibility in alcohol, acid and ester values, as well as phenol content affects the oleoresin characterization produced; the smaller the ginger powder size and the longer the submerging duration of ginger powder in ethanol, the higher are the values of submerging, density, acid value, ester as well as phenol content. The interaction of them only affects the oleoresin density. The range of submerging value obtained is 8-14.5%; density 1.2252-1.2809; solvability in alcohol 1:6-1:10; acid value 0.560-2.248; ester value 5.416-14. 978 as well as phenol content 3-7%.
KARAKTERISASI HIDROSOL KULIT BATANG KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) PADA BERBAGAI VARIASI BUKAAN VALVE DESTILASI UAP SKALA PILOT PLAN Khasanah, Lia Umi; Utami, Rohula; Kawiji, Kawiji; Manuhara, Godras Jati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 14, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.306 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v14i1.38064

Abstract

Cinnamon is one of the natural flavor commodities that has not been utilized optimally. One of its derivatives product is essential oil. Essential oils are obtained through the distillation process. The by-product of the distillation process is hydrosol. Hydrosol is an emulsion from essential oil which is bound by water molecules. The hydrosol used in this research was a by-product of processing of cinnamon bark essential oils using Pilot Plan-scale steam distillation. The Pilot Plant-scale steam distillation is using 50 % of destilation tank capacity, with a variety of valve openings (¼, ½, and ¾). The study aimed determine characterization of cinnamon bark hydrosols including total phenol, antioxidant activity of reducing power method, antioxidant activity of radical scavenging (DPPH) method, total flavonoids, and antimicrobial activity against Pseudomonas fluorosence; Aspergillus niger; Bacillus plantarum; Staphylococcus aureus; and E.coli. The results showed that variety of valve openings effected the chemical characteristics of cinnamon bark hydrosols including total phenol, total flavonoids, antioxidant activity (reducing power and DPPH methods). The hydrosols of ¾ valve openings treatment showed antimicrobial activity against Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Pseudomonas fluorescens. All hydrosol samples showed no antimicrobial activity against Aspergillus niger and Lactobacillus plantarum. This hydrosol characterization will be used for further recommendations related to the use of hydrosols in the food.
APLIKASI TEPUNG GEMBILI (Dioscorea esculenta) SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU PADA FILLER NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) Tyas Pratiwi; Dian Rachmawanti Affandi; Godras Jati Manuhara
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.976 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v9i2.12852

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung gembili pada nugget ikan tongkol terhadap karakteristik kimia (kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat), karakteristik fisik (hardness), karakteristik fungsional (kadar serat pangan dan inulin) dan karakteristik sensoris nugget ikan tongkol. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 5 variasi. Variasi perlakuan terletak pada proporsi jumlah tepung terigu dan tepung gembili sebagai filler nugget ikan tongkol yaitu F1(20% : 0%), F2 (15% : 5%), F3 (10% : 10%), F4 (5% : 15%) dan F5 (0% : 20%). Penelitian dilakukan dalam 3 kali ulangan perlakuan. Dalam setiap ulangan perlakuan dilakukan 2 kali analisa. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan One Way ANOVA dan jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT dengan α = 5%.Berdasarkan penelitian, penambahan tepung gembili sebagai substitusi tepung terigu pada filler nugget ikan tongkol tidak berpengaruh terhadap kadar air, lemak, protein, dan karbohidrat nugget ikan tongkol, namun meningkatkan kadar abu, serat pangan, dan inulin nugget ikan tongkol. Penambahan tepung gembili pada filler nugget ikan tongkol juga menurunkan tingkat kekerasan (hardness) nugget ikan tongkol. Selain itu, penambahan tepung gembili sebagai substitusi tepung terigu pada filler nugget ikan tongkol juga tidak mempengaruhi tingkat kesukaan panelis terhadap karakteristik sensoris (warna, aroma, rasa, tekstur, dan overall) nugget ikan tongkol.Kata kunci: Tepung gembili, tepung terigu, nugget ikan tongkol.
KARAKTERISASI EDIBLE FILM KOMPOSIT DARI GLUKOMANAN UMBI ILESILES (Amorphopallus muelleri Blume) DAN MAIZENA siswanti siswanti; R. Baskara Katri Anandito; Godras Jati Manuhara
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.626 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13526

Abstract

Penggunaan kombinasi glukomanan dan tepung maizena diduga mampu menghasilkan edible film yangkuat namun tetap elastis serta memiliki permeabilitas terhadap H2O yang rendah. Tahap pertama penelitian iniadalah isolasi dan karakterisasi glukomanan dari umbi iles-iles. Randemen glukomanan yang dihasilkan sebesar9,88%, sedangkan kadar air, abu, protein serta lemak kasar berturut-turut sebesar 10,84%, 3,77%, 1,70% serta0,42%. Tahap kedua penelitian ini adalah karakterisasi sifat penghambatan dan sifat mekanik edible filmkomposit glukomanan-maizena. Peningkatan konsentrasi glukomanan cenderung meningkatkan ketebalan,kelarutan, kekuatan regang putus, maupun pemanjangan edible film, namun menurunkan laju transmisi uapairnya. Laju transmisi uap air terendah yaitu edible film dengan penambahan glukomanan sebesar 15%. Tahapketiga yaitu mengetahui kemampuan edible film dalam menghambat susut berat serta pencoklatan buah apeldengan cara coating. Hasil terbaik diperoleh pada film komposit glukomanan-maizena 15%, karena memilikisusut berat terkecil yaitu 0,0597 g/jam dan kecerahan warna buah apel yang masih tidak beda nyata sampai harike- 3 pengamatan.
APLIKASI EDIBLE FILM MAIZENA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA COATING SOSIS SAPI Godras Jati Manuhara; Kawiji Kawiji; Heny Ratri E
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.074 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12868

Abstract

Penambahan ekstrak jahe yang mengandung antioksidan alami ke dalam pembuatan edible coating sosis diharapkan mampu mengurangi kerusakan lemak pada produk sosis. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, Mengetahui konsentrasi penambahan ekstrak jahe pada edible coating sosis yang paling disukai oleh panelis.Kedua, mengetahui pengaruh penambahan ekstrak jahe pada edible coating sosis terhadap tingkat kerusakan lemak sosis selama penyimpanan. Berdasarkan uji yang dilakukan pada aplikasi edible coating sosis, yakni uji organoleptik, uji susutberat, dan uji kerusakan oksidatif lemak, diketahui bahwa perlakuan paling baik adalah penambahan ekstrak jahe pada edible coating sosis sebesar 10%. Kata Kunci: antioksidan,edible film, maizena
KINETIKA PENGERINGAN CHIPS SUKUN (Artocarpus communis) DALAM PEMBUATAN TEPUNG SUKUN TERMODIFIKASI DENGAN ASAM LAKTAT MENGGUNAKAN CABINET DRYER Bambang Sigit Amanto; Godras Jati Manuhara; Ratri Rosdiana Putri
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.935 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinetika pengeringan yaitu laju pengeringan dan kebutuhan energi pada pengeringan chips sukun, dan untuk mengetahui karakteristik (kadar air, kadar amilosa, derajat putih, viskositas, kelarutan, swellling power, gugus fungsi) tepung sukun. Perancangan penelitian menggunakan rancangan acak faktorial (RAF) yang terdiri dari dua faktor yaitu perlakuan (nonmodifikasi dan modifikasi asam laktat 1%) dan suhu pengeringan (60°C, 65°C dan 70°C). Setiap perlakuan dilakukan tiga ulangan sampel dengan dua kali ulangan analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan dan penambahan asam laktat menyebabkan penurunan kadar air chips sukun, mempercepat laju pengeringan dan menurunkan kebutuhan energi pengeringan. Semakin tinggi suhu pengeringan dan penambahan asam laktat menyebabkan menurunnya kadar air dan derajat putih tepung sukun, meningkatnya kadar amilosa, viskositas, kelarutan dan swelling power tepung sukun. Analisis gugus fungsi (FTIR) menunjukkan adanya serapan gugus karbonil pada bilangan gelombang 1735 cm -1 dari tepung sukun yang termodifikasi asam laktat.Kata kunci: kinetika pengeringan, modifikasi, suhu, sukun, tepung