Rahmi Kamal
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERIMAAN KONSUMEN DAN ANALISIS ZAT GIZI TERHADAP PENYEDAP RASA ALAMI BERBASIS IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Yovi Surahmi; Suryati Sufiat; Rahmi Kamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyedap rasa merupakan salah satu bahan tambahan (zat aditif) yang diberikan pada masakan dengan tujuan untuk menambah citarasa masakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) daya penerimaan konsumen melalui uji organoleptik terhadap penyedap rasa alami berbasis ikan mas  lokal (2) zat gizi yang terdapat pada penyedap rasa alami berbasis ikan mas  lokal (3) masa simpan penyedap rasa alami berbasis  ikan  mas lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah eksprimen dengan 2 kali perlakuan dan 3 kali pengulangan menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan ini menggunakan 3 tingkatan ikan mas lokal (0%), (50%), (100%). Hasil uji penerimaan yang dilakukan oleh 30 orang konsumen yaitu mahasiswa/i Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala dan masyarakat umum dengan menggunakan 5 tingkatan skala hedonic scale. Hasilnya menunjukkan penyedap rasa alami berbasis ikan mas lokal sangat disukai oleh konsumen. Berdasarkan hasil uji penerimaan hampir secara keseluruhan formula penyedap rasa alami ikan mas lokal yang disukai panelis konsumen adalah pada formula  Y1 yaitu dengan penggunaan ikan mas lokal 50% karena memiliki karakteristik aroma khas ikan mas, tekstur kuah yang kental, rasa yang gurih (umami), sedangkan untuk warna panelis konsumen lebih menyukai formula Y0 yakni tanpa adanya penggunaan ikan mas lokal. Hasil uji proksimat diketahui penyedap rasa alami berbasis ikan mas lokal mengandung unsur gizi karbohidrat 28,70%, lemak 5,52%, protein 37,38%, kadar abu 19,56%, dan kadar air 8,84 %. Berdasarkan hasil uji organoleptik diketahui masa simpan yang baik penyedap rasa alami ikan mas lokal adalah selama 6 bulan dengan suhu ruang  28°C. Kata kunci: Konsumen, zat gizi, penyedap rasa, ikan mas (Cyprinus carpio L.)  
PENERIMAAN MANULA TERHADAP MENU MAKANAN DI PANTI JOMPO RUMOH SEUJAHTERA GEUNASEH SAYANG BANDA ACEH Maya Aprilita; Rahmi Kamal; Laili Suhairi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase lansia adalah fase usia yang perlu mendapat perhatian lebih dari anak-anaknya, sanak famili bahkan orang-orang yang masih berusia muda.Pola makan yang tidak tepat dapat mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia (lansia), mulai dari kesehatan, produktivitas dan semangatnya. Namun mengingat kondisi fisik dan biologis yang mengalami penurunan, membuat manula harus mengatur pola makannya secara khusus. Sisa makanan menjadi salah satu bukti penerimaan atau tidaknya menu makan yang disajikan oleh petugas untuk manula di Panti Jompo Rumoeh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh. permasalah dalam penelitian ini bagaimana penerimaan manula terhadap menu makanan di Panti Jompo Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerimaan manula tehadap menu makanan di Panti Jompo Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menimbang dan mencatat makanan yang disajikan, berserta sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh manula dan pengolahan data menggunakan teknik Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan menu makanan oleh manula di Panti Jompo adalah kurang disukai dari segi porsi makanan yang dihidangkan, masih banyak makanan yang tidak dihabiskan oleh manula. Rata-rata makanan yang disajikan sebanyak 1422 gr, yang dikonsumsi responden angka terendah adalah 615 gr dan angka tertinggi adalah 1182,66 gr. Berdasarkan hasil observasi menu yang disajikan monoton/ tidak adanya variasi serta terjadi pengulangan pada menu makanan sehingga timbul rasa kebosanan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peneriman manula terhadap menu makanan yang disajikan di panti jompo rumoh seujahtera geunaseh sayang Banda Aceh kurang disukai dikarenakan dari segi rasa, cara pengolahan dan penyajiannya kurang menarik.
DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP PUDING BROKOLI (Brassica Oleracea) . Misnaiyah; . Indani; Rahmi Kamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.153 KB)

Abstract

Brokoli merupakan tanaman yang mempunyai gizi lengkap dan baik untuk kesehatan. Selain diolah menjadi tumisan, brokoli dapat diolah menjadi penganan sehat yaitu puding. Tujuan (1) mengetahui karakteristik organoleptik, (2) menganalisis tingkat penerimaan konsumen dengan latar belakang usia yang berbeda, (3) menganalisis kandungan protein, lemak, dan karbohidrat, (4) memperoleh resep standar puding brokoli. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan uji pengamatan yang dilakukan terhadap 5 orang narasumber dan uji penerimaan kepada 75 orang panelis konsumen. Data uji pengamatan dianalisis dengan cara menentukan nilai rata-rata total yang diperoleh dari narasumber. Data uji penerimaan dianalisis menggunakan anava satu jalur. Berdasarkan uji pengamatan narasumber, puding brokoli yang disukai adalah BR2 baik dari segi warna dan aroma dengan nilai 23, dan 22,6, dan BR3 baik dari segi tekstur dan rasa dengan nilai 23,4 dan 22,6. Hasil analisis penerimaan konsumen anak-anak menunjukkan puding brokoli yang disukai adalah BR2 baik dari segi warna dan tekstur dengan nilai 3,92 dan 3,8, dan BR1 baik dari segi aroma dan rasa dengan nilai 3,72 dan 3,4. Konsumen remaja menunjukkan puding brokoli yang disukai adalah BR1 dengan nilai rata-rata warna 3,48, aroma 2,92, tekstur 3,56, dan  rasa 3,12. Konsumen dewasa menunjukkan puding brokoli yang disukai adalah BR1 dengan nilai rata-rata warna 3,72, aroma 3,4, tekstur 3,44, dan  rasa 3,4. Nilai gizi pada puding BR1 yaitu protein 1,10%, lemak 0,67%, dan karbohidrat 10,75%. Simpulan, resep standar diperoleh dari puding BR1 terdiri dari 300 gr brokoli, 100 gr gula pasir, 680 ml air, 7 gr bubuk agar-agar, dan 3 gr garam. Berdasarkan uji pengamataan dan penerimaan, puding yang disukai narasumber adalah BR2 dari segi warnadan aroma dan BR3 dari segi tekstur dan rasa. Secara keseluruhan panelis konsumen menyukai puding brokoli BR1. Hipotesis diterima HI karena ada pengaruh karakteristik organoleptik dan daya terima konsumen terhadap puding brokoli.  Kata Kunci: karakteristik organoleptik, daya terima, puding, dan standarisasi resep
STANDARISASI RESEP SUMPIA ABON IKAN KEMBUNG (Rastrelliger Kanagurta) DENGAN PENAMBAHAN REMPAH ANDALIMAN (Zanthoxylum Acanthopodium, DC.) Irawati Irawati; Rahmi Kamal; Suryati Sufiat
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Andaliman adalah salah satu tumbuhan yang tumbuh di kabupaten Aceh Tengah. Masyarakat biasa mengolah rempah andaliman menjadi bumbu masakkan, selain itu, rempah andaliman juga dapat dijadikan penambah rasa dan pengawet makanan. Tujuan penelitian (1) Menstandarisasikan resep  (2) mengetahui daya terima sumpia dan (3) mengetahui daya simpan sumpia abon ikan kembung dengan penambahan rempah andaliman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah uji pengamatan yang dilakukan oleh 6 orang narasumber dan uji penerimaan yang diuji kepada 30 orang panelis konsumen. Data uji pengamatan dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata dari total yang diperoleh dari narasumber, uji penerimaan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (anava) satu jalur. Berdasarkan pengamatan oleh narasumber diketahui bahwa sumpia abon ikan kembung dengan penambahan rempah andaliman yang disukai adalah perlakuan kedua (A02) dari segi warna 23.5, aroma 23.5, rasa 24 dan tekstur 23.5. Hasil analisi penerimaan konsumen menunjukan bahwa sumpia abon ikan kembung dengan penambahan rempah andaliman yang disukai adalah perlakuan kedua (A02) dengan nilai rata-rata warna 4.2, aroma 4.1, rasa 4.4 dan tekstur 4.7. Kesimpulan dari penelitian ini (1) resep standar sumpia abon ikan kembung dengan penambahan rempah andaliman terdapat pada kode A02, (2) sumpia yang disukai narasumber dan konsumen adalah perlakuan kedua (A02) baik dari segi warna, aroma, rasa dan tekstur, (3)  daya simpan sumpia abon ikan kembung yang terbaik terdapat pada sumpia dengan kode A03 yaitu selama 12 hari. Hasil uji hipotesis pada produk sumpia bahwa H1 diterima karena adanya terjadi pengaruh terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur  serta daya simpan setelah penambahan rempah andaliman berdasarkan hasil uji penerimaan dan pengamatan.Kata kunci : sumpia, abon, ikan kembung, rempah andaliman
PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP STICK BIJI DURIAN (Durio zibethinus murr) Putri Mardhatillah; Rahmi Kamal; Yuli Heirina Hamid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tingkat kesukaan (preferensi) konsumen suku Aceh, suku Jawa dan suku Batak terhadap karakteristik organoleptik (warna, aroma, kerenyahan dan rasa) stick biji durian dengan menggunakan dua perlakuan yaitu dengan menggunakan bahan biji durian 71% dan biji durian 85%. Tujuan penelitian ini adalah menstandarisasikan resep stick biji durian, mengetahui bagaimana karakteristik organoleptik (warna, aroma, kerenyahan dan rasa) pada stick biji durian dan mengetahui bagaimana tingkat kesukaan (preferensi) konsumen terhadap stick biji durian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 7 orang narasumber dan  uji tingkat penerimaan (Acceptability test) yang diujicobakan kepada 30 orang panelis konsumen yaitu 10 orang panelis konsumen suku Aceh, 10 orang panelis konsumen suku Jawa dan 10 orang panelis konsumen suku Batak. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa resep kontrol stick biji durian dengan penambahan biji durian 71% lebih disukai oleh narasumber dan panelis konsumen suku Aceh yaitu warna (60%), aroma (60%), kerenyahan (50%), rasa (100%). Suku Jawa: warna (50%), aroma (60%), kerenyahan (50%), rasa (50%)  dan suku Batak: warna (90%), aroma (40%), kerenyahan (50%), rasa (50%). Resep stick biji durian pada ulangan pertama terdiri dari 500 gram biji durian, 200 gram tepung tapioka, 10 gram garam dan 1 kg minyak goreng untuk menggoreng stick biji durian, berdasarkan nilai rata-rata resep kontrol stick biji durian dengan penambahan biji durian 71% lebih tertinggi dibandingkan dengan resep kontrol stick biji durian dengan penambahan biji durian 85%
PENGARUH PENAMBAHAN REBUNG BETUNG (Dendrocalamus Asper) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN TINGKAT PENERIMAAN KONSUMEN PADA KERUPUK Nova Rizkiani; Rahmi Kamal; Yuli Heirina Hamid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 1 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1603.476 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas pengaruh penambahan rebung betung (DendrocalamusAsper), yang diolah menjadi kerupuk.  Rebung betung merupakan jenis sayuran yang sudah dikenal, mempunyai tekstur renyah, manis dan memiliki bau khas rebung betung.  Mengandung kalium yang dapat menurunkan tekanan darah, fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin C, serat dan protein yang tinggi.  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh resep standar, pengaruh penambahan rebung betung terhadap karakteristik organoleptik dan pengaruh penambahan rebung betung terhadap tingkat penerimaan konsumen.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dalam bentuk eksperimen.  Data penelitian ini bersumber dari para narasumber dan konsumen. Pengumpulan data dilakukan dengan uji pengamatan dan uji penerimaan.  Uji pengamatan dilakukan menggunakan kartu penilaian untuk Sensory Evaluation dan uji penerimaan dilakukan menggunakan kartu penilaian untuk Hedonic Scale.  Berdasarkan hasil analisis data, menunjukan bahwa kerupuk rebung betung 150gr (50%) dengan nilai rata-rata 16,52 lebih disukai konsumen dibandingkan kerupuk rebung betung 75gr (25%) dan 225gr (75%).  Hal ini dikarenakan kerupuk dengan campuran rebung betung 150gr (50%) memiliki warna krem muda, aroma harum, tekstur renyah dan rasa yang gurih, dengan demikian penambahan rebung betung pada pembuatan kerupuk dapat diterima.  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengamatan narasumber terhadap karateristik organoleptik pada kerupuk dengan penambahan rebung betung memberikan pengaruh yang nyata.  Hasil uji kesukaan panelis konsumen terhadap warna, aroma, testurdan rasa kerupuk dengan penambahan rebung betung 50% memiliki warna yang baik, aroma harum, tekstur sangat renyah dan rasa yang sangat gurih.  Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan rebung betung untuk dijadikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan panganan.
MODIFIKASI RESEP BAKPIA MENGGUNAKAN TALAS KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) Deni Sri Anggraini; Rahmi Kamal; Yuli Heirina Hamid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakpia adalah makanan manis dan gurih yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Terlebih sangat populer dikota Yogyakarta dan di Sabang dikenal dengan sebutan kue sabang. Talas kimpul merupakan sumber pangan yang penting karena selain sumber karbohidrat, protein, dan lemak, talas juga mengandung beberapa mineral dan vitamin serta rendah glukosa yang aman di konsumsi oleh penderita diabetes. Tujuan penelitian (1)Mengetahui karakteristik organoleptik (warna, aroma, tekstur, dan rasa) bakpia dengan penambahan talas kimpul (2)Standarisasi resep bakpia dengan penambahan talas kimpul (3)Daya terima konsumen terhadap bakpia dengan penambahan talas kimpul (4)Mutu simpan bakpia dengan penambahan talas kimpul. Penelitian merupakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan uji pengamatan (Sensory Evaluation) terhadap 5 orang Narasumber, uji penerimaan (Hedonic Scale) kepada 30 orang panelis konsumen dan uji mutu simpan. Data uji pengamatan dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata (mean). Data uji penerimaan menggunakan analisis varian (anava) satu jalur. Berdasarkan hasil penelitian penilaian narasumber yang tertinggi terhadap karakteristik organoleptik tekstur pada bakpia penambahan talas 0 gr sedangkan warna, aroma dan rasa terdapat pada bakpia dengan penambahan 75 gr. Hasil analisis penerimaan konsumen dari uji penerimaan konsumen terhadap warna, tekstur dan rasa bakpia disukai dengan penambahan talas 75 gr, pada aroma konsumen menyukai bakpia dengan penambahan talas 100 gr. Dari hasil penelitian bakpia dengan Penambahan talas 75 gr dengan masa simpan 2 hari. Kesimpulan berdasarkan uji pengamatan dan penerimaan organoleptik bakpia dengan penambahan talas lebih diterima dan disukai pada penambahan 75 gr. Hipotesis yang diajukan diterima dibuktikan (H1) diterima karena adanya pengaruh terhadap karateristik organoleptik, daya terima dan mutu simpan pada bakpia dengan penambahan talas. Penelitian berikutnya dapat melakukan uji proksimat pada penelitian ini. Kata Kunci : modifikasi resep bakpia, talas kimpul 
PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA KONSUMEN PADA KUE SEUPET DENGAN PENAMBAHAN SARI PATI WORTEL Farah Zafira; . Indani; Rahmi Kamal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.266 KB)

Abstract

Wortel merupakan sayuran yang mengandung banyak vitamin A, mudah di dapat dan harga relatif murah. Wortel dapat diolah menjadi sari pati wortel dan bisa dijadikan bahan penambah dalam membuat penganan tradisional. Penelitian ini membahas tentang penambahan sari pati wortel kue seupet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Standarisasi resep kue seupet sari pati wortel (2) Karakteristik organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa) kue seupet sari pati wortel (3) Daya terima konsumen pada kue seupet dengan penambahan sari pati wortel. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu uji pengamatan (Sensory Evaluation) yang dilakukan oleh 5 orang narasumber dan uji penerimaan (Hedonic Scale) yang diuji kepada 30 orang panelis konsumen yaitu mahasiswa Tata Boga Universitas Syiah Kuala. Data-data dari uji pengamatan dianalisis dengan cara menentukan nilai rata-rata (mean) dari total yang diperoleh dari narasumber. Data dari uji penerimaan menggunakan analisis varian (anava) satu jalur diperoleh dari narasumber dan panelis konsumen. Resep standar kue seupet sari pati wortel yang diperoleh adalah resep standar perlakuan pertama (R1) bahwa nilai rata-rata pada warna (4,2), aroma (3,9), tekstur (3,67) dan rasa (3,97). Simpulan dari penelitian ini adalah hasil hipotesis terima H1 karena, ada perbedaan karakteristik organoleptik dan daya terima konsumen antara kue seupet tanpa penambahan sari pati wortel dengan kue seupet penambahan sari pati wortel. Kepada peneliti berikutnya untuk meneliti daya simpan kue seupet sari pati wortel dan uji kandungan gizi kue seupet sari pati wortel.  
PENERAPAN HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN DI RUANG INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Syamsuddin .; Rahmi Kamal; Zuraini Mahyiddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi gizi adalah sub bagian dari (RSUDZA) yang mempunyai tugas pokok untuk pengadaan pangan dan penyediaan makanan bagi pasien yang rawat inap, penyuluhan atau konsultasi gizi serta penelitian dan pengembangan gizi terapan. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) Penyelenggaraan pengolahan makanan, (2) Kebersihan peralatan yang digunakan untuk, (3) Sanitasi lingkungan kerja pengolahan makanan, (4) Sarana sanitasi di dapur pengolahan makanan sub bagian gizi RSUDZA. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 orang petugas pengolah makanan dan 1 orang pengawas/pengelola ruangan instalasi gizi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang instalasi gizi membuat program perencanaan makanan dimulai dari perolehan anggaran, perencanaan menu, perencanaan taksiran bahan makanan, pengadaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, penyaluran/distribusi, pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Petugas pengolahan di ruang instalasi gizi telah menggunakan peralatan yang bersih dalam pengolahan makanan dan selalu menjaga kebersihan peralatan agar peralatan terhindar dari bakteri dan tercemar oleh bakteri sehingga mempengaruhi kualitas pengolahan makanan. Sanitasi lingkungan kerja pengolahan makanan di ruang instalasi gizi telah sesuai dengan aturan yang ada. Sarana sanitasi kerja pengolahan makanan di ruang instalasi gizi sudah tersedia seperti sarana cuci tangan, tempat sampah, penyediaan air, kamar mandi dan WC, dan sarana kesejahteraan.Penyelenggaraan makanan sudah dilakukan dengan baik. kebersihan peralatan sudah diterapkan dengan baik. Sanitasi lingkungan sudah sesuai dengan aturan ruang instalasi RSUDZA. Diharapkan agar memperluas kamar mandi dan WC, dan menambahkan jumlah tempat sampah yang dapat di pilah-pilah agar kebersihan lingkungan ruang instalasi gizi lebih meningkat. Kata Kunci:Penerapan Higiene Sanitasi, Pengolahan Makanan, Ruang Instalasi Gizi.
PEMANFAATAN SISIK IKAN UNTUK KERAJINAN SOUVENIR Arina .; Rahmi Kamal; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sisik ikan merupakan hasil buangan dari ikan. Di tempat pemangkalan ikan terdapat banyak sekali sisik ikan yang berserakan dan dibuang begitu saja. Apabila sisik ikan ini tidak dimanfaatkan, maka sisik ini lama kelamanan akan mengeluarkan bau yang tidak sedap sehingga dapat mencemari lingkungan dan mengganggu aktivitas disekitarnya. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan limbah untuk dapat memanfaatkan limbah tersebut. Dengan ide yang kreatif dan tangan yang terampil, sisik ikan ini dapat diolah menjadi bahan dalam pembuatan kerajinan souvenir yang menghasilkan produk-pruduk yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual yang tinggi. Souvenir merupakan benda yang berukuran kecil, unik, cantik yang diberikan kepada tamu-tamu diacara tertentu seperti ulang tahun atau acara pernikahan sebagai ucapan terima kasih. Souvenir banyak dijumpai di pasaran dengan beragam bentuk yang menarik, ada yang buatan dari pabrik bahkan ada yang buatan tangan. Biasanya orang sengaja membuat dan mengkreasikan dengan tangannya sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih unik dan berbeda dengan souvenir yang lain. Tujuan penelitian ini adalah mengolah sisik ikan, membuat serta mengkreasikan menjadi berbagai macam produk kerajinan souvenir. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi atau pengetahuan bagi para pembaca mengenai cara pengolahan sisik ikan untuk kerajinan souvenir, Menambah wawasan tentang cara membuat serta mampu mengkreasikan sisik ikan menjadi produk kerajinan souvenir.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen terapan. Lokasi penelitian dilakukan di rumah Praktek Pengelolaan Sumber Daya Keluarga Program Studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Subjek penelitian adalah kerajinan souvenir dari sisik ikan sedangkan objek dalam penelitian adalah sisik ikan yang dikreasikan menjadi kerajinan souvenir. Hasil dari penelitian ini berupa produk kerajinan souvenir dengan kreasi dari sisik ikan yang terdiri dari lima produk yaitu gantungan kunci, kaktus, keranjang bunga, tempat snack dan rangkaian bunga.Kata kunci: Sisik Ikan, Kerajinan, Souvenir