Annizar Ahmad
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH MEDIA TELEKOMUNIKASI TERHADAP GAYA BERBUSANA REMAJA PUTRI Yuli Muliana; Annizar Ahmad; Fitriana .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media telekomunikasi merupakan media yang sering digunakan oleh remaja untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai media hiburan, pengetahuan, menjalin hubungan sosial dan menjadikan media telekomunikasi sebagai sumber inspirasi dalam memakai busana.Busana yang baik adalah busana yang menutup aurat dari kepala hingga kaki dan tidak membungkus badan sehingga membentuk lekukan tubuh.Kenyataan yang terjadi, busana yang sering dipakai remaja saat ini tidak sesuai dengan aturan syari’at Islam dan tidak memenuhi etika berbusana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi remaja putri dalam berbusana dan sumber ide remaja putri dalam berbusana.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara yang mendalam dan dokumentasi.Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi remaja putri dalam berbusana yaitu keinginan pribadi karena merasa nyaman dengan suatu busana,  kurangnya bimbingan orang tua terhadap gaya berbusana dan pergaulan dengan teman yang memakai busana yang sejenis. Sumber ide remaja putri dalam berbusana adalah dari media sosial yang berupa facebook, instagram, online shopp dan toko-toko terdekat. Disimpulkan bahwa remaja putri lebih mengutamakan kenyamanan dalam berbusana daripada etika berbusana dan  mengabaikan tingkat kesopanan dalam memakai suatu busana, sekalipun remaja putri menyadari bahwa gaya mereka dalam berbusana melanggar syari’at Islam. Sumber ide  remaja putri dalam berbusana yaitu situs belanja online dan media sosial. Sebaiknya remaja putri dalam berbusana lebih mementingkan syari’at Islam, bukan hanya melihat suatu model busana dari  lingkungan, dan media telekomunikasi. Kata kunci: Media Telekomunikasi, Gaya Berbusana, Remaja Putri
DESAIN BUSANA SENAM YANG SYAR’I DAN TRENDI BAGI WANITA DI ACEH Yulia Rizki; Annizar Ahmad; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 3 (2021): AGUSTUS 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senam telah menjadi salah satu kegiatan olahraga yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Aceh, mulai dari remaja hingga lanjut usia. Namun dalam mengikuti kegiatan senam masih banyak wanita Aceh yang memakai busana tidak sesuai dengan syariat Islam, sebaiknya memakai pakaian yang tidak terlalu ketat, agar sesuai dengan ketetapan yang diterapkan di Aceh dan bahan yang digunakan harus memiliki pori-pori longgar agar menyerap keringat dengan baik. Tujuan dari penelitian ini menciptakan desain busana senam yang syar’i dan trendi bagi wanita di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (RD) dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini pakar desain dan dosen mata kuliah desain di prodi PKK FKIP Tata Busana Universitas Syiah Kuala, yang menjadi objek yaitu produk busana yang dihasilkan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memberikan analisis data responden memberikan tanggapan positif terhadap produk busana senam wanita yang trendi dan syar’i. Hasil penelitian menciptakan empat desain busana senam dan satu  produk busana senam yang direalisasikan. Langkah-langkah dalam pembuatan busana senam yang syar’i dan trendi bagi wanita di Aceh yaitu diawali dengan menyiapkan segala alat dan bahan, membuat desain, memilih kain untuk dijahit, serta menjahit sendiri perlengkapan busana senam wanita tersebut. kedua responden menyukai desain-desain dan produk yang di ciptakan, karena sangat variatif dan inovatif namun tetap memperhatikan detail-detail terkecil agar desain lebih sempurna. Kata kunci: Desain, Busana senam wanita, Syar’i,
PERSEPSI GURU SMK TATA BUSANA TERHADAP PAGELARAN BUSANA MANCANEGARA TAHUN 2018 Intan Mutia; Annizar Ahmad; Mukhirah .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang yang melibatkan proses interprestasi berdasarkan pengalaman terhadap suatu peristiwa atau objek. Sedangkan pagelaran busana adalah ajang kegiatan untuk memperkenalkan atau memamerkan sebuah karya dari seorang perancang busana kepada masyarakat umum. Dari judul skripsi ini, peneliti bermaksud untuk meneliti tentang persepsi Guru SMK Tata Busana terhadap pagelaran busanatahun 2018 karena bidang keilmuan yang dimiliki sangatlah relevan dengan PVKK Tata Busana. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah (1) mengetahui persepsi Guru SMK Tata Busana terhadap kesesuaian tema dan hasil rancangan busana dalam pagelaran busana mancanegara tahun 2018, (2) mengetahui persepsi Guru SMK Tata Busana terhadap hasil rancangan yang ditampilkan pada pagelaran busana tahun 2018 bernilai islami atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian lima orang. Teknik pengumpulan data dengan purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menemukan bahwa responden memberikan apresiasi positif terhadap pagelaran buana mancanegara tahun 2018. Responden mengatakan bahwa pagelaran busana tahun 2018 sudah dikategorikan dalam busana islami dan terdapat kesesuaian antara tema dan hasil rancangan yang ditampilkan. Responden juga mendukung penuh mahasiswa Tata Busana untuk terus mengembangkan kreativitas desain yang dimiliki.Kata Kunci : Persepsi, Guru SMK Tata Busana, Pagelaran Busana
MOTIVASI BERWIRAUSAHA DIKALANGAN SISWA MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN (Studi Kasus Siswa SMKN 2 Aceh Barat Daya) Nia Aprilia Darma; Annizar Ahmad; Rosmala Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu jenis pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, termasuk didalamnya pendidikan kewirausahaan. Melalui pendidikan kewirausahaan diharapkan agar siswa dapat menumbuhkan sikap wirausahawan serta dapat termotivasi untuk menjadi seorang wirausahawan, sehingga dapat membuka usaha mandiri. Namun motivasi siswa  dalam berwirausaha masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini pertama untuk mendeskripsikan upaya guru dalam meningkatkan motivasi berwirausaha siswa melalui pendidikan kewirausahaan; kedua untuk mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat  upaya guru dalam meningkatkan motivasi berwirausaha siswa melalui pendidikan kewirausahaan di SMKN 2 Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam meningkatkan motivasi berwirausaha dikalangan siswa melalui pendidikan kewirausahaan dilaksanakan dengan menceritakan tentang wirausaha-wirausaha yang sukses, menceritakan pengalaman pribadi guru dalam berwirausaha, mewawancarai wirausaha-wirausaha yang sukses, dan melaksanakan praktik kewirausahaan melalui pembelajaran kewirausahaan. Sedangkan faktor-faktor pendukung yaitu adanya perkembangan teknologi dan Unit Produksi. Sedangkan faktor-faktor penghambat yaitu fasilitas yang belum memadai, waktu melaksanakan praktik yang terbatas, dan dana dari sekolah untuk melaksanakan praktik dalam penyediaan alat dan bahan praktik masih sangat kurang. Disarankan kepada pihak sekolah agar dapat menyediakan perlengkapan yang lebih lengkap untuk praktik berwirausaha.  Kata kunci: Upaya Guru, Motivasi Siswa, Pendidikan Kewirausahaan
POLA PENGASUHAN ORANG TUA DALAM MEMBINA PERILAKU ANAK DALAM KELUARGA DI KABUPATEN ACEH BESAR Dzafirah .; Annizar Ahmad; Fitriana .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 4 (2019): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pengasuhan orang tua dalam membina perilaku anak dalam membina perilaku anak dalam keluarga di Desa Meunasah Tutong, Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskrptif kualitatif. Subjek penelitian ibu-ibu yang memiliki anak usia 10-19 tahun yang masih mengikuti pendidikan formal berjumlah 4 orang yang berdomisili di Desa Meunasah Tutong. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua menerapkan pola asuh campuran yaitu pola asuh campuran yaitu pola asuh demokratis dan permisif, ada pula pola asuh demokratis dan otoriter, dan ada yang menerapkan pola asuh otoriter dan permisif. Perilaku anak di Desa Meunasah Tutong menunjukkan bahwa anak cenderung bersifat pemberontak, kurang disiplin, kurang jujur, kurang sopan, nakal, sering ugal-ugalan di jalan raya, bahkan ada menyalahgunakan fasilitas umum. Lingkungan bermain ternyata dapat mempengaruhi perilaku anak diantaranya teman sebaya, tidak adanya sarana prasarana bermain, dan tidak adanya fasilitas olah raga juga mengakibatkan anak-anak menjadikan tempat ibadah, Balai PKK, lembaga pendidikan yang ada di Desa tersebut sebagai fasilitas bermainnya. Simpulan penelitian ini adalah pada dasarnya perilaku anak sudah dibina dengan baik, namun karena orang tua kurang konsisten dalam menerapkan peraturan dalam keluarga menjadikan anak cenderung bersikap pemberontak, kurang jujur, kurang sopan bahkan ugl-ugalan di jalan raya. Disarankan orang tua agar mengetahui berbagai macam pola asuh beserta dampak positif dan negatifnya, kepada perangkat Desa Meunasah Tutong diharapkan agar dapat menyediakan sarana dan prasarana olah raga di desa sertadapat membentuk berbagai organisasi dari bidang olahraga dan kesenian sehingga dapat menampung aspirasi remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang buruk. Kata Kunci: Pola Asuh, Perilaku Anak, Keluarga