Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI VARIABEL FEKUNDITAS, VARIABEL TKG DAN IKG DALAM SKALA RASIO KELAMIN PADA IKAN NOMEI (HARPODON NEHEREUS) Firdaus, Muhammad; Salim, Gazali; Maradhy, Ermawaty; Abdiani, Ira Maya
Jurnal Harpodon Borneo Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.417 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v6i2.113

Abstract

Fish of nomei (Harpadon nehereus) which one of characteristic of Tarakan City because this fish is only found in the waters Juata of Tarakan City. Fish of Nomei has become one of the favorite food for the predators albino dolphin. In the event of the harvest is much, so in the waters around Tarakan City will be filled with a bunch of types of dolphins. This study aims to determine fecundity (number of eggs) in a spawning of fish nomei (Harpadon nehereus) in Tarakan, to determine the level of maturity of the gonads of fish nomei (Harpadon nehereus) in scale of the sex ratio, and to termine the gonads maturity index of fish nomei (Harpadon nehereus) in scale of the sex ratio. Number of samples were observed 479 males and 241 females fish of Nomei (Harpadon nehereus) taken 4 times in two months at 4 stations. Results of this study show from March-May 2013 fish of nomei male and female are still in the early reproductive period, estimated male and female fish nomei no one has done spawning ( TKG V ). Fecundity values seen in gonad maturity level four (TKG IV) in the range of the number of eggs get SD = 8171 + 4279 eggs (average of 8,167 eggs of fish nomei). In the gonads Maturity Index (IKG) fish species nomei male greatest gonad maturity index four (IKG IV), gonad maturity index of the smallest in the gonad maturity index (IKG I). Meanwhile, the gonads Maturity Index Index (IKG) Fish nomei greatest females in the fourth gonad maturity index (IKG IV), gonad maturity index of the smallest in the gonad maturity index ( IKG II). Keywords : IKG , TKG , fecundity , fish of nomei , Harpadon nehereus
UJI VARIABEL FEKUNDITAS, VARIABEL TKG DAN IKG DALAM SKALA RASIO KELAMIN PADA IKAN NOMEI (HARPODON NEHEREUS) Muhammad Firdaus; Gazali Salim; Ermawaty Maradhy; Ira Maya Abdiani
Jurnal Harpodon Borneo Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.416 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v6i2.113

Abstract

Fish of nomei (Harpadon nehereus) which one of characteristic of Tarakan City because this fish is only found in the waters Juata of Tarakan City. Fish of Nomei has become one of the favorite food for the predators albino dolphin. In the event of the harvest is much, so in the waters around Tarakan City will be filled with a bunch of types of dolphins. This study aims to determine fecundity (number of eggs) in a spawning of fish nomei (Harpadon nehereus) in Tarakan, to determine the level of maturity of the gonads of fish nomei (Harpadon nehereus) in scale of the sex ratio, and to termine the gonads maturity index of fish nomei (Harpadon nehereus) in scale of the sex ratio. Number of samples were observed 479 males and 241 females fish of Nomei (Harpadon nehereus) taken 4 times in two months at 4 stations. Results of this study show from March-May 2013 fish of nomei male and female are still in the early reproductive period, estimated male and female fish nomei no one has done spawning ( TKG V ). Fecundity values seen in gonad maturity level four (TKG IV) in the range of the number of eggs get SD = 8171 + 4279 eggs (average of 8,167 eggs of fish nomei). In the gonads Maturity Index (IKG) fish species nomei male greatest gonad maturity index four (IKG IV), gonad maturity index of the smallest in the gonad maturity index (IKG I). Meanwhile, the gonads Maturity Index Index (IKG) Fish nomei greatest females in the fourth gonad maturity index (IKG IV), gonad maturity index of the smallest in the gonad maturity index ( IKG II). Keywords : IKG , TKG , fecundity , fish of nomei , Harpadon nehereus
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR UMUR IKAN NOMEI (Harpadon nehereus) DI PERAIRAN JUATA KOTA TARAKAN Muhammad Firdaus; Gazali Salim; Ermawaty Maradhy; Ira Maya Abdiani; Syahrun -
Jurnal Akuatika Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Akuatika Volume IV No 2 September 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.9 KB)

Abstract

Perairan Juata adalah perairan laut yang memiliki sumberdaya hayati laut, salah satunya adalah ikan nomei. Ikan Nomei (Harpodon nehereus) merupakan jenis ikan yang lembek dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan secara lestari. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aspek pertumbuhan dan struktur umur ikan nomei (Harpodon nehereus) dari hasil tangkapan nelayan di perairan juata kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Ruang lingkup penelitian ini hanya difokuskan pada variabel populasi dengan pendekatan pertumbuhan absolut/mutlak model von Bertalanffy.  Teknik pengumpulan data, menggunakan desain penelitian survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.  Waktu pengambilan sampel dilakukan pada saat surut. Pengambilan sampling ikan nomei dilakukan sebanyak 6 kali pada 4 nelayan berbeda. Tiap nelayan diambil sampel sebanyak 30 ekor ikan nomei. Hasil penelitian didapatkan pertumbuhan ikan nomei jantan memiliki pertumbuhan panjang maksimal sebesar 33,847 cm dengan mencapai umur selama 206 hari. Model pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu Lt = 33,847 (1–2,71828 - 0.0176 ( t + 1,7928)) (jantan ) ( r = 0,9  dan n = 481). Pertumbuhan ikan nomei betina memiliki pertumbuhan panjang maksimal sebesar 35,743 cm dengan mencapai umur selama 603 hari, namun ikan nomei betina pada umur 290 hari sudah mencapai pertumbuhan panjang sekitar 35,068 cm. Model pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu Lt = 35,743 ( 1 – 2,71828 -0.0136 ( t + 1,9025)) (betina ) (r = 0,99 dan n = 239).
Analisis Kesesuaian Perairan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii Berkelanjutan Mendukung Science Techno Park Di Kalimantan Utara Ermawaty Maradhy; Rizal Syarief Nazriel; Surjono Hadi Sutjahjo; Meika Syahbana Rusli; Widiatmaka Widiatmaka; M. Fedi Alfiadi Sondita
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 11 No. 3 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.11.3.490-503

Abstract

Produksi rumput laut kering Tarakan mengalami peningkatan sepanjang tahun 2012-2018 untuk budidaya Kappaphycus alvarezii dengan metode tanam rawai. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas perairan pesisir di sekitar Pulau Tarakan dan untuk mengetahui kesesuaiannya untuk budidaya rumput laut. Parameter lingkungan untuk menentukan kualitas air adalah klorofil-a, suhu air, salinitas, pH, DO, TDS, kekeruhan, nitrat, fosfat, kedalaman air, kecepatan arus, proteksi, lokasi penelitian dan jarak antar pemukiman. Penelitian dilakukan dengan pengukuran in-situ dan ex-situ berdasarkan APHA (2005) menggunakan multi parameter Horiba U51 juga, klorofil-a dianalisis menggunakan metode spektrofotometri, kadar nitrat dianalisis menggunakan SNI 06-6989.79-2011 sedangkan fosfat dianalisis menggunakan SNI 06-6989.31-2005. Kesesuaian perairan dibagi menjadi 4 kelas, S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3 (sesuai marginal), dan N (tidak sesuai). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantai Tarakan memiliki 3 kategori yaitu menurut marginal (S3) 13,20%, Sesuai (S2) 86,50%, dan Sangat Sesuai (S1) 0,30%. Kondisi eksisting pesisir Pulau Tarakan mendukung sebagai areal budidaya rumput laut K. alvarezii dengan potensi lahan untuk dikembangkan seluas 33896.73 ha.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP SIKAP SOSIAL PADA MATA PELAJARAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TARAKAN Nurasiah Nurasiah; Ibrahim Ibrahim; Ermawaty Maradhy
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.092 KB) | DOI: 10.35334/bjbe.v1i2.1732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran probing-prompting terhadap sikap sosial. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Desember  2015 di SMPN 2 Tarakan.  Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan populasi siswa kelas VIII dan sampel sebanyak 2 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar penilai diri.  Data dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test  dan uji regresi linear sederhana dengan menggunakan sofiware SPSS 16 for Windows. Hasil uji-t sikap sosial diperoleh thitung 2,045  lebih besar dari  ttable (1,671). Hasil uji  regresi linear sederhana menunjukan bahwa aktivitas probing-prompting berpengaruh  positif terhadap sikap sosial siswa dengan kontribusi sebesar 12,0%.  Kata kunciProbing-Prompting, Sikap Sosial