Abstrak Salah satu alternatif penanggulangan gizi buruk di Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk, Puskesmas Tanjunganom menjalankan program Gerakan Pengentasan Gizi Buruk (GENTASIBU). Program Gentasibu adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Kelompok sasaran dalam program Gentasibu adalah semua balita yang mempunyai indeks berat badan yang terlihat sangat kurus, untuk anak usia 6-59 bulan.Kegiatan program Gentasibu di pos pelayanan seperti pemeriksaan klinis dan pengobatan oleh dokter, pengukuran antroperi dan konseling oleh petugas gizi, pemberdayaan keluarga oleh Tim Penggerak PKK, pemberian makanan tambahan (PMT) dan vitamin, serta pendampingan orang tua balita oleh kader pendamping. Pada pelaksanaannya, masyarakat atau sasaran program sudah cukup paham tentang program Gentasibu tetapi kurangnya jumlah petugas gizi di Puskesmas Tanjunganom menjadikan tidak semua kelompok sasaran menerima konseling dengan efektif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yang digunakan adalah variabel komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur birokrasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan sudah cukup baik sosialisasi yang dilakukan oleh pelaksana program kepada masyarakat. Dalam sosialisasi, penyampaian materi program Gentasibu kepada kelompok sasaran dapat diterima dengan baik. Sedangkan untuk konsistensi materi sudah cukup konsisten. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan program Gentasibu masih kurang dalam segi jumlah petugas gizi Puskesmas. Dalam pelaksanaan program Gentasibu wewenang berada pada petugas gizi Puskesmas. Fasilitas atau sarana dan prasarana yang di dapatkan untuk sasaran program masih terbatas . Untuk aspek disposisi, sikap implementor program Gentasibu sudah cukup baik, dan adanya insentif yang diberikan untuk Kader Pendamping dan Orang Tua balita. Sedangkan dalam pelaksanaan program Gentasibu sudah sesuai dengan SOP. Saran peneliti yaitu penambahan petugas gizi Puskesmas, penambahan fasilitas pada pos-pos pelayanan, serta dilakukannya perbaikan dan renovasi dipos pelayanan kegiatan program Gentasibu. Kata Kunci : Implementasi, Gentasibu, Balita.