Sayyid A. El-Rahimi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EMBRIOGENESIS DAN INKUBASI TELUR IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) DENGAN SUHU YANG BERBEDA Nanda Safraini; Sayyid A. El-Rahimi; Iwan Hasri; Dedi F. Putra; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT       This study aimed to analyze the effect of temperature on the development of embryogenesis and incubation of depik fish eggs (Rasbora tawarensis). This research was conducted at Lukub Badak-Aceh Tengah in May 2017. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with four temperature treatment levels with three replications, namely: A (20 ± 1ºC), B (24 ± 1ºC), C (27 ± 1ºC), D (30 ± 1ºC). Then ANOVA statistical analysis was carried out and continued with the Duncan test. From this study, the development of embryogenesis, hatching time and absorption rate of egg yolk occured faster in the treatment of high temperature D and slower at low temperatures. The highest average value of hatchability of eggs and survival occurred in treatment B and the highest abnormalities occurred in treatment D. Based on the results of the study, the optimum temperature for the development of embryogenesis and incubation of depik fish eggs was at a temperature of 24 ± 1ºC.Keywords: embryogenesis, egg incubation, depik, Rasbora tawarensis ABSTRAK       Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu terhadap perkembangan embriogenesis dan inkubasi telur ikan depik (Rasbora tawarensis). Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan Lukub Badak-Aceh Tengah pada bulan Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan suhu dengan 3 kali ulangan yaitu: A (20±1ºC), B (24±1ºC), C (27±1ºC), D (30±1ºC). Kemudian dilakukan analisa statistic ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Dari penelitian ini diperoleh perkembangan embriogenesis, waktu penetasan dan laju penyerapan kuning telur terjadi lebih cepat pada perlakuan suhu tinggi D dan lambat pada suhu rendah. Nilai rata-rata tertinggi daya tetas telur dan kelangsungan hidup terjadi pada perlakuan B dan abnormalitas tertinggi terjadi pada perlakuan D. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan suhu optimum untuk perkembangan embriogenesis dan inkubasi telur ikan depik adalah pada suhu 24±1ºC.Kata kunci : embriogenesis, inkubasi telur, depik, Rasbora tawarensis
VARIASI HORMON ESTRADIOL-17β YANG DIAPLIKASIKAN SECARA ORAL TERHADAP PROSES PEMATANGAN GONAD IKAN PEDIH (Tor douronensis) Ichsan Pratama; Sayyid A. El-Rahimi; Iwan Hasri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT       Pedih (Tor douronensis) are fish freshwater that live in mountainous areas and swift rivers in the inland of Aceh. The aimed of this research was to analyze the dosage of Estradiol 17-β hormone orally for the gonad maturation of pedih (Tor douronensis). This research was conducted at technical implementation unit of fish breeding center Lukup Badak, Pegasing district, Aceh Tengah on February to April 2017. The method used was Completely Randomized Design (CRD) with 4 level of treatments and three replications: 0 ml/kg feed, 0,2 ml/kg feed, 0,4 ml/kg feed, and 0,6 ml/kg feed. The result of ANOVA test showed that different dosage of Estradiol 17-β hormone orally gave significant effect on the increase in body weight, relative weight, gonad maturations indeks, eggs diameter and relative eggs diameter. The result of Duncan test showed that the best dosage was found at 0,6 ml/kg feed.Keyword: Tor douronensis, gonad maturation, Estradiol 17-β hormone ABSTRAK       Ikan pedih (Tor douronensis) merupakan ikan air tawar yang hidup di daerah pegunungan dan sungai beraliran deras di pedalaman Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dosis hormon Estradiol 17-β yang terbaik secara oral untuk pematangan gonad ikan pedih (Tor douronensis). Penelitian ini dilakukan di BBI Lukup Badak, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah dari Febuari sampai April 2017. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu: 0 ml/kg pakan, 0,2 ml/kg pakan, 0,4 ml/kg pakan, dan 0,6 ml/kg pakan. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa dosis perlakuan Estradiol 17-β yang berbeda pada ikan pedih berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot induk, pertambahan bobot relatif, indeks kematangan gonad, diameter telur dan diameter telur relatif. Sedangkan hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa dosis terbaik dijumpai pada perlakuan 0,6 ml/kg pakan. Kata kunci: Tor douronensis, pematangan gonad, hormon Estradiol 17-β
Pengaruh Variasi Periode Penyinaran (Fotoperiode) Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Depik Rasbora tawarensis Maulizar Maulizar; Sayyid A. El-Rahimi; Iwan Hasri; Irma Dewiyanti; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis research aimed to determine the effect of photoperiod on growth and survival rate of depik (Rasbora tawarensis). The research was conducted at Technical Implementation Unit of Fish Breeding center Lukup Badak, Pegasing District, Aceh Tengah on March until April 2018. The method used was Completely Randomized Design (CRD), consisted of six treatments and three different replications. The treatments conducted included A (control), treatment B (6T: 18G), treatment C (12T: 12G), treatment D (18T: 6G), treatment E (24T: 0G) and treatment F (0T: 24G) using Light Emitting Deode (LED) lamp. Parameters measured ware absolute weight, absolute length, specific growth rate, long diversity coefficient, survival rate, and chemical-physics water. Results of ANOVA test indicated the photoperiod significantly affected growth of weight, length growth, specific growth rate, coefficient of diversity and survival. The result continued test of Duncan indicated the treatment D (18T: 6G) highest for the growth of depik (Rasbora tawarensis) and highest for survival with an value of 96.67%.Keywords: Photoperiod, Depik (Rasbora tawarensis), Survival, Growth ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fotoperiode terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan depik (Rasbora tawarensis). Penelitian bertempat di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Balai Benih Ikan Lukup Badak Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah pada bulan Maret sampai April 2018. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan yang berbeda. Perlakuan yang dilakukan meliputi A (kontrol), perlakuan B (6T:18G), perlakuan C (12T:12G), perlakuan D (18T:6G), perlakuan E (24T:0G) dan perlakuan F (0T:24G) dengan menggunakan lampu Light Emitting Deode (LED). Parameter pertumbuhan yang diamati adalah berat mutlak, panjang mutlak, pertumbuhan spesifik, koefesien keragaman panjang kelangsungan hidup, dan fisika kimia air. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa fotoperiode berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat, pertumbuhan panjang, pertumbuhan spesifik, koefesien keragaman dan kelangsungan hidup ikan depik. Hasil lanjut Duncan menunjukkan bahwa perlakuan D (18T:6G) merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan ikan depik(Rasbora tawarensis) dan perlakuan terbaik untuk kelangsungan hidup dengan nilai rata-rata kelangsungan hidup sebesar 96,67%.Kata kunci: Fotoperiode, Ikan depik (Rasbora tawarensis), Kelangsungan hidup, Pertumbuhan.
PENGARUH PEMBERIAN CACING TANAH (Lumbricus sp.) DARI PETERNAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.) Nilawati Ali Akbar; Sayyid A. El-Rahimi; Siska Melissa; Abdullah A. Muhammadar; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study has purposed to determine effect of giving earthworm (Lumbricus sp.) from different farms  (chickens, ducks and cattle) to the growth of catfish.  The method used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 levels of treatment. That was treatment A (pellets), treatment B (earthworms from chicken manure media), treatment C (earthworms from duck dung media) and treatment D (earthworms from cow dung media) and every treatment is repeated 4 times.The result of ANOVA test showed that earthworm gave the effect (P0,05) on absolute  growth of length, but it didn’t give effect on absolute  growth of weight, specific growth rate and survival rate of catfish. The result of Duncantest showed that treatment D was the highest value of absolute growth of length, is was significantly different from treatment A, B, and C. For other parameters, the highest was treatment D, but it didn’t significantly different from other treatments.Keywords: Earthworm (Lumbricus sp.), catfish (Pangasius sp.), protein, growth. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh pemberian cacing tanah (Lumbricus sp.) dari peternakan yang berbeda (ayam, bebek dan sapi) terhadap pertumbuhan ikan patin. Metode yang digunakan ialahRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yaitu Perlakuan A (pemberian pelet), perlakuan B (cacing tanah dari media kotoran ayam), perlakuan C (cacing tanah dari media kotoran bebek) dan perlakuan D (cacing tanah dari media kotoran sapi) dan setiap perlakuan dilakukan4 kali pengulangan. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian cacing tanah berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan kelangsungan hidup ikan patin.Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan D memiliki pertumbuhan panjang tertinggi, hal ini berbeda nyata dengan perlakuan A, B, dan C. Untuk parameter lainya paling tinggi perlakuan D, namu tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain.Kata Kunci: Cacing tanah (Lumbricus sp.), ikan patin (Pangasius sp.), protein, pertumbuhan.