Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK DAUN Avicennia marina TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Dian Rahmi; Sofyatuddin Karina; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.192 KB)

Abstract

This research aimed to determine the effect of leaf extract of Avicennia marina on hatching rate of African catfish’s eggs (Clarias gariepinus). This research was conducted in the fish hatchery, BBI (Balai Benih Ikan) Lukup Badak, Pegasing district in regency of Central Aceh, on February 2016. This research used a completely randomized design with six treatments level and four replications. The samples used were African catfish’s eggs. Previously, the health fertilized eggs were infected by the infected eggs by Saprolegnia sp., Each compartment contained of 100 health fertilized eggs and 30 infected eggs. Furthermore, the eggs were immersed in the test solution of Avicenna marina leaf extract, with the concentration treatment: 0; 10; 20; 30; 40; and 50 ppm. The ANOVA test results showed that the addition of Avicenna marina leaf extract significantly effect on the hatching rate of African catfish’s eggs at the significant level of 95%. The further test results of Honestly Significant Difference Test indicated that the percentage of hatching rate of African catfish’s eggs were different between leaf extract treatments. The optimum concentration of Avicennia marina in this research was 50 ppm the hatching rate value was 92%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Avicennia marina terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Penelitian ini dilakukan di BBI (Balai Benih Ikan) Lukup Badak, Kec. Pegasing, Kab. Aceh Tengah, pada bulan Februari 2016. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam taraf perlakuan dan empat ulangan. Sampel yang digunakan adalah telur ikan lele dumbo. Telur sehat terlebih dahulu diinfeksikan dengan telur yang terserang jamur, setiap wadah perlakuan terdapat 100 butir telur sehat dan 30 butir telur terinfeksi. Selanjutnya telur ini direndam dalam larutan uji ekstrak daun A. marina, dengan perlakuan konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun A. marina berpengaruh nyata terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo pada taraf kepercayaan 95%. Hasil uji lanjut Beda Nyata Jujur menunjukkan bahwa persentase daya tetas telur ikan lele dumbo berbeda antar perlakuan. Konsentrasi optimum ekstrak daun A. marina pada penelitian ini adalah 50 ppm dengan menghasilkan daya tetas telur sebesar 92%.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MERAWAT KLIEN DALAM MENGENDALIKAN HALUSINASI DI UNIT POLIKLINIK JIWA A (UPJA) RSJ. PROF. HB. SA’ANIN PADANG Dian Rahmi
Menara Ilmu Vol 12, No 5 (2018): Vol. XII No. 5 April 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i5.780

Abstract

Healing and relapse in patients with hallucinations or strongly influenced by the roleof family support in caring for the client to control hallucinations. Frequent recurrence impacton clients hallucinations and downs client psychological condition. The purpose of this studyto examine the relationship of knowledge families caring for clients with family attitude incontrolling hallucinations in Unit A Soul Clinic (UPJA) RSJ. Prof. HB. Sa'anin Padang. Thisresearch is a descriptive analytic cross sectional type.The population was 916 with a sampleof 90 families who had taken hallucinogenic clients with accidental sampling. Study used aquestionnaire instrument. Data were analyzed using univariate andbivariate statistical test Chi Square. The results showed 53.3% of respondents had lowknowledge about caring for clients hallucinations, 61.1% of respondents had a negativeattitude in treating clients hallucinations. Results of the bivariate analysis with p value =0.025 shows that there is a significant relationship between the level of knowledge of thefamily with the family in caring for clients attitude hallucinations.Based on these results itcan be concluded that knowledge influence the attitude of the family in caring for clientshallucinations.Keywords: Knowledge, Attitude, Hallucinations.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MERAWAT KLIEN DALAM MENGENDALIKAN HALUSINASI DI UNIT POLIKLINIK JIWA A (UPJA) RSJ. PROF. HB. SA’ANIN PADANG Dian Rahmi
Menara Ilmu Vol 12, No 8 (2018): vol. XII No. 8 Juli 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i8.865

Abstract

Healing and relapse in patients with hallucinations or strongly influenced by therole of family support in caring for the client to control hallucinations. Frequentrecurrence impact on clients hallucinations and downs client psychological condition. Thepurpose of this study to examine the relationship of knowledge families caring for clientswith family attitude in controlling hallucinations in Unit A Soul Clinic (UPJA) RSJ. Prof.HB. Sa'anin PadangThis research is a descriptive analytic cross sectional type. The population was916 with a sample of 90 families who had taken hallucinogenic clients with accidentalsampling. Study used a questionnaire instrument. Data were analyzed using univariate andbivariate statistical test Chi Square.The results showed 53.3% of respondents had low knowledge about caring forclients hallucinations, 61.1% of respondents had a negative attitude in treating clientshallucinations. Results of the bivariate analysis with p value = 0.025 shows that there is asignificant relationship between the level of knowledge of thefamily with the family in caring for clients attitude hallucinations. Based on these results itcan be concluded that knowledge influence the attitude of the family in caring for clientshallucinations.Keywords: Knowledge, Attitude, Hallucinations.
PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN JIWA (KASERWA) DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA MELALUI TERAPI FAMILY PSIKOEDUKASI PADA MASA NEW NORMAL DI KELURAHAN KORONG GADANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KURANJI PADANG Dian Rahmi; Rikayoni Rikayoni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1237

Abstract

Dalam UU RI No. 18 Tahun 2014 Bab I Pasal 3 tentang Kesehatan Jiwa, dijelaskan bahwaupaya kesehatan jiwa bertujuan menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yangbaik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguanlain yang dapat mengganggu kesehatatan jiwa (Kemenkes, 2014). Kesehatan jiwa menurutWHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia,mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnyaserta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.Tujuan dari program ini untukmemberi dukungan terhadapanggota keluarga dalam mengurangi beban keluarga terutamabeban fisik dan mental dalam merawat klien gangguan jiwa untuk waktu yang lama. KegiatanFamily Psychoeducation (FPE) ini dipandang perlu dilakukan mengingat masih adanya kasuspemasungan, penelantaran, diskriminasi serta bentuk-bentuk perilaku negatif yang di alami olehpenderita gangguna jiwa Hasil pemberian FPE dapat mengurangi beban keluarga baik secarafisik maupun psikis serta dapat merubah sikap serta perilaku keluarga dalam merawat anggotakeluarga yang mengalami gangguan jiwa. Diharapkan kegiatan FPE ini dapat dilakukan secaraberkelanjutan oleh perawat Puskesmas sampai keluarga memiliki mekanisme koping yangadapatif dalam menghadapi berbagaistressor dalam kehidupannya selama merawat anggotakeluarga yang mengalami gangguan jiwa.Kata Kunci : Family Psychoeducation, Stigma , Keluarga
PKM PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DM (DIABETES MELITUS) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Agustika Antoni; Dian Rahmi; Sari Setiarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1219

Abstract

Diperkirakan, jumlah penduduk berusia di atas  65 tahun akan meningkat dari 524 juta pada tahun 2010 menjadi 1,5 milyar pada tahun 2050, sehingga untuk pertama kalinya populasi penduduk lansia akan melebihi penduduk usia di bawah 15 tahun. Salah satu efek dari penuaan adalah meningkatnya angka kejadian penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan proses degenerasi dan penuaan. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif, sehingga PTM banyak muncul pada usia lanjut. Pada kelompok umur di atas 55 tahun, penyakit kardiovaskular telah menjadi penyebab kematian terbesar. (Pusat Data dan Informasi, 2014). Penyakit DM merupakan penyakit penyebab kematian nomor enam di Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi penyakit DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Penyakit DM merupakan masalah yang serius dan berdampak terhadap produktifitas. Sekitar 1126 orang lansia di kelurahan air pacah ada sekitar 26 % bermasalah dengan kesehatanya seperti menderita penyakit tidak menular. Kebanyakan keluarga tidak mampu merawat lansia di rumah dengan menderita penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus dan penyakit lainnya. Keluarga merupakan orang terdekat dari penderita yang bisa dihandalkan dalam perawatan sampai akhir hayat hidupnya. Berdasarkan hasil pengabdian dapat dilihat dari 10 orang masyarakat di Puskesmas Andalas Kota Padang, sebanyak 5 orang (55%) masih dikategorikan kurang pengetahuannya tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus). Setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 3 orang (30 %) yang masih kurang pengetahuannya. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat di Puskesmas Andalas Padang sebesar (50%) setelah dilakukan penyuluhan. Sekitar 7 orang (85%) masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang perawatan luka pada pasien DM (diabetes melitus)dengan nilai 60-100.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENATALAKSANAAN DEMAM KEJANG DI RUMAH DI AULA UDKP PASAR DANGUANG-DANGUANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUANG-DANGUANG KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Nurhamidah Rahman; Rikayoni Rikayoni; Dian Rahmi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.864

Abstract

Demam kejang adalah bangkitnya kejang yang terjadi pada kenaikan suhu yang disebabkan oleh suatu proses ektrakranium. Kejang demam merupakan kelainan neurologist yang paling sering dijumpai pada anak, terutama pada golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun. Hampir 3% dari anak yang berumur 5 tahun pernah menderita kejang demam.(Ngastiyah 2003).Pada saat ini masih sering kita temukan anak dengan penyakit demam yang cendrung berlanjut menjadi kejang yang di sebabkan oleh meningkatnya suhu tubuh pada anak. Demam kejang yang berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahaya tetapi kejang yang berlangsung lama (lebih lama 15 menit) akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang akan berlanjut menyebabkan metabolisme otak meningkat sehingga rangkaian peristiwa ini akan menyebabkan kerusakan neuron otak selama berlangsungnya kejang yang lama (Ngastiyah,2003). Berdasarkan data dari  Profil Kesehatan Lima Puluh Kota tahun 2017, penyakit ISPA menduduki urutan pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas di Kabupaten 50 kotadengan jumlah kasus 48.928 kasus. Penanganan yang tidak tepat terhadap anak dengan ISPA berdampak kepada timbulnya demam kejang. Masalah yang sering kita temui pada anak yang mengalami demam kejang adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang perawatan pada arak yang mengalami demam kejang, oleh karena itu sangat penting sekali kita sebagai perawat memberikan pendidikan kesehatan terutama tentang demam kejang meliputi pencegahan agar tidak kembali demam kejang berulang dan tindakan apa yg dilakukan jika anak mengalami demam kejang dirumah. (Ngastiyah,2003). Bertitik tolak dari masalah diatas penulis berminat untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang  Penanganan Demam Kejang di rumah  pada ibu-ibu yang mempunyai balita di wilayah kerja Puskesmas Kanagarian Danguang-Danguang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota Payakumbuh. Solusi yang di tawarkan untuk melakukan penyuluhan ini adalah Perawatan anak demam di rumah dan Penatalaksanaan  jika anak kejang di rumah. Implementasi kegiatan ini merupakan Promosi kesehatan dengan menggunakan metode penyuluhan dalam  upaya peningkatan pengetahuan ibu-ibu bayi balita terhadap penanganan demam kejang pada anak di rumah.
PENGARUH KONSELING TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG MITIGASI BENCANA GEMPA DI SD NEGERI 50 KURANJI KOTA PADANG Dian Rahmi; Nurhamidah Rahman
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.1202

Abstract

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjadi secara mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut yang mebimbulkan kerusakan sehingga diperlukan tindakan darurat untuk menyelamatkan korban baik manusia maupun lingkungannya. Indonesia sebagai salah satu Negara Asia-Pasifik menjadi Negara dengan resiko bencana terbesar kedua didunia.Gempa bumi Sumatra Barat tahun 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 skalarichter di lepas pantai Sumatra Barat pada pukul 17:16:10 WIB Tanggal 30 september 2009. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh promosi kesehatan memakai metode konseling terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang mitigasi bencana gempa di SD Negeri 50 Kuranji Kota Padang. Desain penelitian ini menggunakan metode quassieksperimental dengan desain one grup pretest-posttest, dilakukan pada bulan  juni 2020. Jumlah  sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 responden dengan teknik pengambilan sampel Acidental Sampling. Tahap pengolahan data melalui editing, coding, processing, cleaning data.Hasil Penelitian menunjukan bahwa nilai pengetahuan Pre test responden adalah 5,20 dan nilai pengetahuanPost testresponden meningkat menjadi 8,30. Didapatkan dengan Uji Wilcoxon/Uji Non Parametrik. hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,015 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan pengetahuan  tentang mitigasi bencana gempa sebelum dan sesudah dilakukan konseling di SD Negeri 50 Kuranji Tahun 2020. Diharapkan kepada siswa agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana gempa yang benar sehingga dapat meminimalisir dampak apabila terjadi gempa dilingkungan sekolah.Kata kunci  : Konseling, Pengetahuan, Siswa dan Mitigasi bencana
SOSIALISASI SUKSES ANAKKU SEHAT BANGSAKU KUAT PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN PASAR BARU KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT TAHUN 2022 Dian Rahmi; Rikayoni Rikayoni; Nicen Suherlin
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1600

Abstract

Stunting merupakan ancaman serius terhadap anak di Indonesia saat ini. Kondisi stuntingatau bertubuh pendek karena kekurangan gizi kini telah diderita sebanyak 8,8 juta anakIndonesia (Tirto,2016). Menurut amatan pakar gizi, angka ini meningkat sebesar 37,2 persendalam jangka waktu tiga tahun (Tirto,2016). Saat ini prevalensi stunting di Indonesia adalah37,2% atau 8 juta anak mengalami pertumbuhan tidak maksimal (Tribun Jateng 2019) Tujuankegiatan sosialisasi pencegahan stunting ini diharapkan nantinya angka stunting diKecamatan Padang Panjang Barat khususnya Kelurahan Pasar Baru mengalami penurunan.Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi danpendampingan kepada beberapa kader kesehatan yang nanti nya bisa memberikanpenyuluhan kesehatan sebagai tindakan mandiri kepada masyarakat tentang pencegahanstunting. Metode pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan melakukan identifikasimasalah stunting yang terjadi di tengah-tengah masyarakat serta melakukan penyuluhanmengenai pencegahan stunting . Dari hasil pelaksanaan kegitan PKM yang telahdilaksanakan pada hari jumat tanggal 29 Juli 2022 jam 09.00 WIB yang bertempat di AulaKelurahan Pasar Baru dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa acara berjalan sesuai denganrencana dan berlangsung lancar. Peserta yang terdiri dari Kader Posyandu dan perwakilanwarga masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut terlihat daripertanyaan-pertanyaan yang disampaikan peserta kepada narasumber sehingga bertambahnyapengetahuan warga terhadap pencegahan stunting.Kata Kunci : Sosialisasi, Stunting
SOSIALISASI PREMARITAL CARE DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN SIJUNJUNG Rikayoni Rikayoni; Dian Rahmi; Mariza Elsi
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1856

Abstract

Di Indonesia menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan(Kemenkes), prevalensi balita yang mengalami stunting sebanyak 24,4% pada tahun 2021.Dengan demikian, hampir seperempat balita di dalam negeri yang mengalami stunting padatahun lalu. Wilayah Sumatra Barat dengan prevalensi balita stunting terbanyak pada tahun2021. Tersebar di beberapa kabupaten kota. Kabupaten Sijunjung menduduki urutan ke tigaterbanyak yaitu 30.1% dari jumlah balita, urutan terbanyak berada di Kabupaten Solok 40,1dan Pasaman 30,2%. Khusus Dikabupaten Sijunjung terbanyak berada di Kecamatan LubukTarok, hingga Februari 2022 ditemukan 186 balita dengan kasus stunting (Jurnal Sumbar,2022). Penyuluhan premarital care atau premarital chek up di Kabupaten Sijunjung sebagaiupaya pencegahan stunting. Langkah kecil untuk memutus rantai stunting dengan langkahpreventif yang dilakukan oleh masyarakat yang sadar akan bahaya stunting. Langkahsederhana dimulai premarital care atau premarital chek up termasuk salah satu upayapenting untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Premarital check up ataupemeriksaan kesehatan pranikah adalah rangkaian pemeriksaan kesehatan penting yangdilakukan oleh pasangan yang akan menikah. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakitkepada pasangan dan calon anak kelak. Kegiatan pengabdian promosi kesehatan inidilakukan di Kanagarian Kabupaten Sinjunjung diikuti sebanyak lebih 25 orang ibu-ibu yangdikumpulkan di Aula Kantor Wali nagari Kanagarian Sijunjung. Kegiatan ini sangat diterimaserta didukung secara positif oleh ibu-ibu peserta pemerintah Kabupaten Sijunjung terlihatdari perwakilan wali nagari kanagarian Pamatang Panjang, serta kader yang memfasilitasikegiatan dengan menyediakan tempat dan mengumpulkan ibu-ibu guna mengikutipenyuluhan tentang stunting untuk menyadari akan pentingnya edukasi pencegahan stunting.Kata Kunci : Premarital Care - Stunting
HUBUNGAN STATUS GIZI IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA 0-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIJUNJUNG TAHUN 2022 Rikayoni Rikayoni; Dian Rahmi
Menara Ilmu Vol 17, No 1 (2023): Vol 17 No. 01 JULI 2023
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v17i1.4181

Abstract

Status gizi ibu selama hamil menjelaskan bahwa penambahan berat badan ibu selama kehamilan yang dianjurkan berdasarkan indeks massa tubuh sebelum hamil. Ibu yang mengalami status gizi kurang berisiko melahirkan bayi BBLR sehingga anak berisiko stunting. Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus ditangani secara serius. Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar. Balita/baduta yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, anak lebih rentan terhadap penyakit dan dimasa depan dapat berisiko menurunnya tingkat produktivitas. Wilayah Sumatera Barat dengan prevalensi balita stunting terbanyak pada tahun 2021. Tersebar di beberapa kabupaten kota. Kabupaten Sijunjung menduduki urutan ke tiga terbanyak yaitu 30.1% dari jumlah balita, urutan terbanyak berada di Kabupatn Solok 40,1& dan Pasaman 30,2%. Khusus Dikabupaten Sijunjung terbanyak berada di kecamatan Lubuk Tarok, hingga Februari 2022 ditemukan 186 balita dengan kasus stunting (Jurnal Sumbar, 2022). Tujuan penelitian dilakukan untuk melihat hubungan status gizi ibu selama hamil dengan kejadian stunting pada bayi usia 0-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sijunjung. Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cohort retrospectif. Penelitian dilakukan pada tanngal 15 Desember 2022 di wilayah kerja Puskesmas Sijunjung. Sampel dalam penelitian adalah sebanyak 30 orang ibu yang mempunyai bayi 0-36 bulan. Teknik atau cara pengambilan sampel dengan menggunakan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada balita umur 0-36 bulan. Di sarankan kepada responden untuk memperbaiki status gizi ibu saat hamil sehingga mengurangi angka kejadian stunting akibat status gizi ibu selama hamil.