Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peradaban Perspektif Al-Qur’an Mardan, Mardan
Jurnal Adabiyah Vol 14, No 2 (2014): Jurnal Adabiyah
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muslims regard him as a great civilization. But in Indonrsia, Muslims were not able to demonstrate the existence of the Islamic civilization, because in general, Muslim nations are under the feet of colonization, poor, in ignorance and backwardness. In the perspective of the Quran, the quality of a person is determined by his faith in Allah. Is being determined by the quality of the faith of its science,; while quality is determined by the extent to which science has been practiced. Practice-practice knowledge that is based on the true faith of both physical-material and moral-spiritual that is, in essence, "Islamic civilization" and it was also the real wealth for every believer.
Semiotika Perempuan Dalam Kisah Al-Qur’an Mardan, Mardan
Jurnal Adabiyah Vol 13, No 1 (2013): Jurnal Adabiyah
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This writing discusses about women semiotics in the stories told in al-Qur’an. The signs of women in al-Qur’an is interisting to study,  using semiotic approach mainly in understanding the real meaning on women empowerment procces and its implementation in gender perspective. In al-Qur’an there are numbers of symbols pointing out the meaning of womens such is zauj, imraah, umm. Within the pramework of women empowerment, it is neccessary to actualize the quranic exegessis through the stories disclosed in al-Quran that women stand equal with man in any ways except in natural aspect. Al-Qur’an has given large space to women to have double function both domestic and formal.
NASKAH ARAB DAN LONTARA DI SULAWESI SELATAN, BARAT, DAN TENGGARA Muhaeminah, Muhaeminah; mardan, mardan
Naditira Widya Vol 3, No 2 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.2
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v3i2.181

Abstract

Old manuscript discovered in South, West, and Southeast Sulawesi are usually written in Buginese letter (lontara) and Arabic Serang letter in local language. Manuscript written in Arabic using local language were found in Wolio each indicating the same content concerning Islamic wisdom similar to the Quran and also comprises the hadist, fiqh, and players. The manuscript are in degrading forms, incomplete and do not bear date, however, water marks are present indicating the chronology. Navertheless, there are old manuscript are well kept in the regional museum and archive office.
MANTRA DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL SERAWAI DI KECAMATAN SEMIDANG ALAS KABUPATEN SELUMA Mardan, Mardan; Atmaja, Loliek Kania; Mandala, Risko; Lisdayanti, Septina -
Lateralisasi Vol 7, No 2 (2019): LATERALISASI
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v7i2.559

Abstract

AbstrakDesa Renah Gajah Mati II kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma memiliki Sastra Lisan berupa Mantra yang sampai saat ini masih bertahan dan digunakan oleh masyarakat desa. Mantra di daerah ini merupakan rangkaian kata yang di ucapkan dengan makna yang berbeda-beda tergantung dengan kegunaannya, masalah yang ingin di angkat dalam penelitian ini adalah apa saja makna kebahasaan di dalam mantra pengobatan tradisional suku Serawai yang ada di desa Renah Gajah Mati II, batasan masalah pada penelitian ini yaitu makna  pada mantra pengobatan tradisional Serawai di desa Renah Gajah Mati II kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja makna konotasi dan denotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai, tujuan pada penelitian ini yaitu, (1) untuk mendeskripsikan makna konotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai di kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma, (2) untuk mendeskripsikan makna denotasi pada mantra pengobatan tradisional Serawai di Kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma di dalam makna kebahasaan mantra terdapat dua jenis yaitu mana konotasi dan makna denotasi, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif, data dalam penelitian ini yaitu makna konotasi dan makna denotasi di dalam mantra pengobatan tradisional serawai di desa Renah Gajah Mati II, kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) masyarakat desa renah Gajah Mati II, (2) mantra pengobatan tradisional suku Serawai yang didapat oleh peneliti dari Masyarakat desa Renah Gajah Mati II, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik observasi, wawancara, dan perekaman. Kesimpulan: (1) Makna kebahasaan yang mengandung makna Konotasi dan Denotasi pada mantra pengobatan tradisional serawai di desa Renah Gajah Mati II (17 cuplikan Makna konotasi), dan (19 cuplikan Makna Denotasi). (2) Dari beberapa cuplikan makna kebahasaan, makna kebahasaan yang mengandung denotasi lebih dominan dalam setiap bait mantra. Saran: (1) Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan Bahan masukan untuk meneliti makna mantra pengobatan tradisional Serawai di Kabupaten Seluma. (2) Bagi pembaca, hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang makna kebahasaan dalam mantra pengobatan tradisional Kerawai di Kabupaten Seluma.
Nilai Moral Dala Novel Hujan Karya Tere Liye Atmaja, Loliek Kania; Mardan, Mardan; Sugandi, Lidia
Lateralisasi Vol 8, No 1 (2020): Lateralisasi
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i1.809

Abstract

AbstrakSastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra adalah karya seni yang di ungkapkan oleh pemikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, karena itu karya sastra mempunyai sifat yang sama dengan karya seni yang lain. Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat.Selain itu, karya sastra juga menjadi sarana penanaman nilai moral. Karya  sastra  menampilkan gambaran  kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial yang mencakup hubungan  antar manusia, antar peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Adanya nilai moral dalam karya sastra diharapkan mampumemunculkan nilai-nilai positif bagi pembaca, sehingga pembaca peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan mendorong untuk berprilaku baik, masalah yang ingin di angkat dalam penelitian ini adalah(1) Bagaimanakah bentuk-bentuk nilai moral baik dalam novel Hujan karya Tere Liye ? (2) Bagaimanakah bentuk-bentuk nilai moral buruk dalam novel Hujan karya Tere Liye ?. Dengan mengacu pendekatan struktural, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam novel Hujan karya Tere Liye dapat disimpulkan bahwa novel tersebut tersebut terdapat nilai-nilai moral baik dan nilai-nilai moral buruk.Menurut Nurgiyantoro (2013:429-430), nilai moral baik meliputi keimanan, penolong, pantang menyerah, kejujuran, tanggung jawab, bekerja keras, kebahagiaan, dan menerima.Sedangkan moral buruk meliputi bohong dan jahat. Dari hasil pembahasan tersebut dapat ditemukan : 1. Bentuk nilai moral Baik : 1) moral keimanan ada 3 data, 2) moral penolong ada  24 data,  3) moral pantang menyerah 10  data, 4) moral kejujuran 10 data, 5) moral bertanggung jawab 4 data, 6) moral bekerja keras 14 data, 7) moral kebahagiaan 22 data, dan 8) moral menerima 11 data. 2. Bentuk nilai moral buruk : 1) moral bohong 3 data, 2) moral jahat 16 data. Untuk nilai moral baik yang paling mendominan adalah nilai moral penolong. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan saran, sebagaiberikut : a) Kepada pembaca novel, hendaknya dapat meneladani nilai moral baik dalam novel Hujan karya Tere Liye ini sebagai ajaran kebaikan dan contoh dalm menjalani hidup. b) Kepada peneliti lain yang berencana akan meneliti novel ini, lebih baiknya untuk memperluas cakupan pada aspek-aspek yang lain dan memperdalam penelitian bentuk nilai moral yang berbeda dalam novel Hujan karya Tere Liye ini.Kata Kunci : Nilai Moral, Novel Hujan
Kaidah-Kaidah Kemukjizatan Al-Qur’an Berhubungan dengan Al-Ijaz (Ringkasan) dan Wa Al-Itnab (Berurutan) dalam Al-Qur’an Lukman, Lukman; Bakar, Achmad Abu; Mardan, Mardan
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 02 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i02.2034

Abstract

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin dan muslimat juga berfungsi sebagai mukjizat. Kaidah-kaidah kemukjizatan Al-Qur’an yang berhubungan dengan al-Ijaz dan al-Itnab sebagai salah satu pembahasan yang disuguhkan kepada peminat dan pembaca kajian tafsir Al-Qur’an yang berhubungan dengan bentuk kaidah-kaidah  kemukjizatan. Untuk mengurai pokok permasalahan, penulis menggunakan pendekatan tafsir disamping pendekatan-pendekatan lain yang relevan dengan pembahasan di antaranya pendekatan lughawi. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library research) dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ijaz dan itnab mengusung bentuk penyajian makna yang ringkas dan berurutan dalam Al-Qur’an. Di antara kemukjizatan Al-Qur’an yang dikemukakan oleh para ulama antara lain: I‘jaz Balaghi (sastra) bahwa sastra Al-Qur’an tidak dapat ditandingi oleh karya sastra manapun. Sehingga pembahasan tentang I‘jaz balaghi terdapat pembahasan khusus mengenai Ijaz wa al-Itnab.  Uslub ini sebagai salah satu bentuk kemukjizatan Al-Qur’an. Ijaz  sebuah usaha untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang lafalnya ringkas tapi mempunyai makna yang cukup bervariasi, sedangkan al-Itnab adalah lafalnya panjang atau adanya penambahan lafal terhadap makna yang dikandungnya.
Kekerasan Simbolik Terhadap Wartawan Media Lokal Di Kota Kendari Mardan, Mardan
CONVERGENCE Jurnal Online Jurnalistik
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.681 KB)

Abstract

Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah mengenai kekerasan simbolik terhadap wartawan media lokal di Kota Kendari. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kekerasan simbolik, apa saja faktor pemicu kekerasan simbolik serta dampak kekerasan simbolik bagi wartawan. Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah secara deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik purposive sampling serta metode pengumpulan data yang digunakan  didalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik milik George Harbert Mead (Ardianto 2007:40) yang memiliki tiga asumsi dasar bahwa manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka pentingnya konsep mengenai diri, dan makna dimodifikasi melalui interpretasiKata Kunci : Kekerasan Simbolik, Terhadap wartawan Media di Kota Kendari