Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR ALJABAR MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AJARAN 2011 – 2012 IAIN SYEKH NURJATI CIREBON sihabudin sihabudin; Toheri Toheri
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1301.04 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i2.42

Abstract

Banyak ragam cara berpikir manusia, diantanya berpikir kreatif, kritis, inovatif, kompleks. Dalam matematika juga banyak ragam cara berpikir seperti, berpikir geometri (Geometry Thinking), berpikir aritmatika (Aritmatic Thinking), berpikir matematika (Matematichal Thinking). Didalamnya juga terdapat penalaran, berpikir induktif, deduktif , dan sebaganya. Berpikir aljabar (Algebraic Thinking) adalah salah satu cabang dari berpikir matematika. Berpikir aljabar sangatlah penting bagi kehidupan.Di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati  Cirebon  Jurusan  Matematika,  berpikir  aljabar  erat  kaitannya  dengan  berbagai  mata  kuliah  mahasiwa matematika. Sejauh ini dalam   taraf mahasiswa pun masih rendah dalam berpikir aljabar diantaranya variabel, pernyataan, hubungan-hubungan aljabar (persamaan dan ketidaksamaan), analisis perubahan (graphing), pola, fungsi, serta pemodelan (pemecahan masalah).Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya: (1) keterampilan membuat pernyataan dan variabel serta pola dan fungsi, (2) keterampilan membuat hubungan-hubungan aljabar (persamaan dan ketidaksamaan), (3) keterampilan analisis perubahan (graphing), (4) keterampilan pemodelan (pemecahan masalah), serta (5) indikator- indikator yang paling dominan dan pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa.Dalam kaitannya dengan berfikir aljabar, sebagian besar mahasiswa sangat terbatas keterampilannya dalam menganalis masalah yang ada dalam soal matematika. Kemampuan mahasiswayang beragam ini tentu menghasilkan keterampilan berfikir yang bermacam-macam pula, tetapi sebagian besarnya ternyata merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Disamping itu, berfikir aljabar erat kaitannya dengan sejauh mana keterampilan berfikir mahasiswa dalam menyelasaikan masalah-masalah yang terdapat dalam soal-soal matematika. Teknik  pengumpulan data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  angket  dan  tes.  Populasi  dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon semester VI yang tengah mempelajari mata kuliah MPM 1 dan 2. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Dari empat kelas yang ada, diperoleh kelas C  (30 mahasiswa) sebagai sampel penelitian  dan kelas A sebagai kelas untuk uji coba instrumen.Hasil perhitungan menunjukkan: (1)  Keterampilanmahasiswa ditinjau dari pernyataan, variabel, pola dan fungsi,  yaitu  sebesar  32,30%.  Sedangkan  jika  dilihat  dari  jawaban  angket  Keterampilanmahasiswa ditinjau  dari pernyataan, variabel, pola dan fungsi adalah sebesar 60,51%, (2) Keterampilanmahasiswa ditinjau dari hubungan- hubungan aljabar (persamaan dan ketidaksamaan), yaitu sebesar 49,60%. Sedangkan jika dilihat dari jawaban angket keterampilanmahasiswa ditinjau  dari  hubungan-hubungan  aljabar  (persamaan  dan  ketidaksamaan)  adalah  sebesar 68,77%, (3) Keterampilanmahasiswa ditinjau dari analisis perubahan (graphing), yaitu sebesar 76,60%. Sedangkan jika dilihat dari jawaban angket keterampilanmahasiswa ditinjau dari analisis perubahan (graphing) adalah sebesar 59,04%, (4) Keterampilanmahasiswa ditinjau dari pemodelan (pemecahan masalah) yaitu sebesar 23,50%. Sedangkan jika dilihat dari jawaban angket keterampilanmahasiswa ditinjau dari pemodelan (pemecahan masalah) adalah sebesar 58,77%, (5) terdapat indikator dominan yang dapat menggambarkan keterampilan berpikir aljabar mahasiswa yaitu sebesar 76% variabel indikator analisis perubahan (graphing) mampu menjelaskan komponen baru yang terbentuk. Kata Kunci : Algebraic Thinking 
PERBANDINGAN LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN BARRIER HOPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPATAN HEADING BOLA PADA ATLET SEPAK BOLA KLUB PUTRA INDONESIA Sihabudin Sihabudin; Satia Bagdja Ijatna; Yasep Setiakarnawijaya
Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education Vol 1 No 1 (2017): JSCE - Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education Vol 1 No 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSCE.01101

Abstract

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui 1) peningkatan yang signifikan dari latihan knee tuck jump terhadap kemampuan lompatan heading bola, 2) peningkatan yang signifikan dari latihan barrier hops terhadap kemampuan lompatan heading bola 3) metode yang lebih efektif antara latihan knee tuck jump dengan latihan barrier hops terhadap kemampuan lompatan heading bola pada atlet sepakbola Klub Putra Indonesia Jakarta Pusat. Metode penelitian yang dipergunakan adalah eksperimen dengan pengambilan populasi 42 atlet. Setelah terkumpul peneliti melakukan pengambilan sample sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan maka terkumpulah 30 atlet, yang dilakukan teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Adapun instrumen penelitian menggunakan teknik statistic Uji-t pada taraf kepercayaan (signifikasi). Dari Hasil tes Latihan kedua kelompok yaitu kelompok Latihan Knee tuck jump Barier hops dan kelompok Latihan Barier hops terhadap tingginya lompatan heading bola diperoleh nilai rata-rata tesakhir sebesar 63,07 dan 54,80 dan simpangan baku sebesar 8,224 dan10,325. Berdasarkan hasil rata-rata diperoleh skor tertinggi pada kelompok Latihan Barier Hops dibandingkan kelompok Latihan knee tuck jump terhadap tingginya kemampuan lompatan heading bola.Untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelompok X dan Y ditentukan dengan menggunakan uji t yaitu t-hitung sebesar 2,42 dan t-tabel pada taraf signifikansi 0,05 dandf (n-2) = 28 adalah 2,16. Maka t-hitung>t-tabel sehingga Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara Latihan knee tuck jump dengan Latihan Barier hops terhadap tingginya lompatan heading bola. Kata Kunci : Latihan, Sepakbola, Heading, Knee tuck jump, Barrier hops
Decided Ratio on Religious Court Decision No. 701/Pdt.G/Pa/Sky Concerning Mandatory will for Non-Muslim Mochamad Umar Saktiaji; Sihabudin Sihabudin; Fathul Laila
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5715

Abstract

The aims of the study to find out Decided Ratio on Religious Court Decision No. 701/Pdt.G/Pa/Sky Concerning Mandatory Will for Non-Muslim. This study used qualitative research. Based on the description of the discussion in the previous chapter, it can be concluded that the research results are as follows: a.Mandatory wills for non-Muslims in the perspective of Islamic law from among scholars have religious opinions, but according to contemporary Islamic legal theory. b. Compulsory will law against non-Muslims in a positive legal perspective is not regulated normatively in a clear formulation, both in the Civil Code (KUHPdt) and in the Compilation of Islamic Law (KHI). Its application is based on jurisprudence.
The Initiation Of Hayam Wuruk Motif Batik In Brafos Community Of Sumberwangi Hamlet Ub Forest Malang Danang Ariyanto; Sihabudin Sihabudin; Ni Wayan Surya Wardhani; Moh. Fadli; Romi Setiawan; Dian Cahya Rini
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2022.008.01.11

Abstract

Batik merupakan produk kerajinan asli khas Indonesia yang berupa kain sebagai bahan baku pakaian dan telah dikenal dunia. Pada tahun 2021 melalui program Doktor Mengabdi, Batara berhasil menciptakan motif hayam wuruk. Hayam Wuruk merupakan raja ke-4 Kerajaan Majapahit, bersama mahapatih Gajahmada. Prabu Hayam Wuruk membawa majapahit mencapai masa kejayaan termasuk menyatukan sebagian besar wilayah nusantara. Pada tahap penciptaan motif utama batik hayam wuruk, proses stilisasi  bentuk menjadi sangat penting karena pada hakikatnya motif batik adalah penyederhanaan bentuk dan simbolis, tanpa meninggalkan kaidah artistik dan estetikanya. Eksplorasi bentuk motif utama didapatkan dari bentuk stilisasi surya majapahit, kawung kembang papat dan nyala api. Tim Doktor mengabdi mencoba mengaplikasikan motif hayam wuruk yang sudah dibuat dengan menggunakan cap batik dengan tujuan percepatan produksi batik. Pengaplikasian motif batik kawung kencana wungu ini dengan memberdayakan warga Dusun Sumberwangi untuk meningkatkan ketrampilan para pengrajin batik yang masih tergolong baru.
Decided Ratio on Religious Court Decision No. 701/Pdt.G/Pa/Sky Concerning Mandatory Will for Non-Muslim Mochamad Umar Saktiaji; Sihabudin Sihabudin; Fathul Laila
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6316

Abstract

The aims of the study to find out Decided Ratio on Religious Court Decision No. 701/Pdt.G/Pa/Sky concerning Mandatory Will for Non-Muslim. This study used qualitative research. Based on the description of the discussion in the previous chapter, it can be concluded that the research results are as follows: a.Mandatory wills for non-Muslims in the perspective of Islamic law from among scholars have religious opinions, but according to contemporary Islamic legal theory. b. Compulsory will law against non-Muslims in a positive legal perspective is not regulated normatively in a clear formulation, both in the Civil Code (KUHPdt) and in the Compilation of Islamic Law (KHI). Its application is based on jurisprudence.
Kepastian Hukum Surat Keterangan Waris Sebagai Persyaratan Pengambilan Jaminan Kredit Aden Ahmad; Sihabudin Sihabudin; Siti Hamidah
Jurnal Selat Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL SELAT
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.212 KB) | DOI: 10.31629/selat.v6i1.809

Abstract

Tujuan penulisan adalah untuk menganalisis kepastian hukum surat keterangan waris yang dibuat menurut penggolongan penduduk sebagai persyaratan pengambilan jaminan kredit. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah metode kualitatif dengan pendekatan normatif. Adanya ketentuan penggolongan penduduk seperti ketentuan Pasal 131 dan 163 Indische Staatregeling tidak dapat memberikan kepastian hukum dalam pembuatan keterangan waris yang digunakan sebagai syarat pengambilan jaminan kredit, karena dalam praktiknya ada pihak bank yang meminta surat keterangan waris harus dibuat oleh Notaris, walaupun yang bersangkutan termasuk golongan pribumi. Sebenarnya Pasal 15 ayat (1) UUJN 2014 tidak secara jelas menyebutkan kewenangan Notaris untuk membuat surat keterangan waris, namun pihak bank lebih memilih surat keterangan waris harus dibuat oleh Notaris, dengan pertimbangan karena surat keterangan waris yang dibuat oleh Notaris lebih memiliki kekuatan pembuktian yang kuat. Hal ini karena setiap akta yang dibuat oleh Notaris memiliki kekuatan pembuktian lahiriah, formal dan material. Perlu diperhatikan bahwa setelah Indonesia Merdeka, mestinya praktik pembuatan surat keterangan waris berdasarkan golongan pendudukan tidak perlu ada lagi, karena hal tersebut bertentangan dengan UU Nomor 40 Tahun 2008, karena hal tersebut merupakan tindakan dikriminatif sekaligus rasialis, dan melanggar prinsip-prinsip Hak Azasi Manusia. Dengan demikian, aturan hukum dalam pembuatan bukti sebagai ahli waris yang masih harus berdasarkan etnis dan institusi yang membuatnya berbeda harus segera diakhiri, di samping itu tidak ada akibat hukum apapun dengan adanya pembedaan bukti ahli waris berdasarkan etnis ini.