Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PARTISIPASI ORANGTUA TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA KALIWULU, KECAMATAN PLERED, KABUPATEN CIREBON rina rina; tati nurhayati; masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Pendidikan Karakter
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.833 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i1.993

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data mengenai partisipasi orangtua terhadap pembentukan perilaku sosial remaja di Rw 01 Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, perilaku sosial remaja di Rw 01 Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku sosial remaja di Rw 01 Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini yang terkait dengan partisipasi orangtua terhadap pembentukan perilaku sosial remaja adalah orangtua menggunakan banyak pola asuh yang diterapkan kepada anaknya ada yang bersifat otoriter dan ada pula yang biasa-biasa saja seperti pola asuh secara demokratif dan laissez-faire. Para orangtua kebanyakan mengikutsertakan anak mereka dalam kegiatan keagamaan serta kemasyarakatan, diharapakan anak mereka nantinya dapat hidup bermasyrakat dengan baik serta berperilaku sosial yang baik. Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pembentukan perilaku sosial remaja yaitu faktor pendidikan, masyarakat, keluarga dan teman sebaya atau sepermainan, media masa, perkembangan IPTEK.Kata Kunci: Partisipasi dan Perilaku Sosial
AKULTURASI DEVIASI PERILAKU SOSIAL REMAJA DAN IMPLIKASI BIMBINGANNYA masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.241 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i2.379

Abstract

ABSTRAKKecenderungan manusia untuk melakukan tindakan kurang terpuji yang dalamwacana sosiologi di kenal istilah deviasi sosial/patologi sosial tampaknya memang sudahmenjadi semacam tabiat yang tidak bisa dilepaskan dari diri manusia. Dalam pendanganAl Qur’an, manusia mempunyai dua sisi yang saling berlawanan selain dipuji, manusiajuga banyak di kecam Tuhan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukanoleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luasatau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalammasyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilainilaidan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lainpenyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasilmenyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.Kata Kunci : Deviasi Sosial, Perilaku dan Bimbingan.
KARAKTERISTIK PERILAKU SOSIAL SISWA DALAM PROSES PENDIDIKAN masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.923 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v2i1.637

Abstract

Sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam mempengaruhi perilaku siswa. Di sekolah siswa berinteraksi dengan siswa lain dengan para guru yang mendidik dan mengajarnya serta pegawai yang berada di dalam komponen-komponen sekolah. Seorang guru sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu harus mengenal karakteristik masing-masing siswanya agar proses pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Dengan begitu guru akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran pada siswa dan mampu mengantisipasi segala perubahan yang terjadi pada perilaku belajar siswa. Untuk itu guru-guru juga perlu secara kritis berefleksi terhadap apa yang terjadi didalam kelas karena perilaku siswa sering kali hasil reaksi dari faktor-faktor didalam sekolah. Guru perlu berefleksi tentang lingkungan belajar yang telah mereka ciptakan dan apakah lingkungan tersebut melibatkan semua anak secara aktif dan bermakna. Kata kunci : karakteristik, perilaku dan pendidikan
PENERAPAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL KLASIK UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 TALUN KABUPATEN CIREBON S Nurul Janah; tati nurhayati; masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Inovasi Pembelajaran IPS
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.257 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v5i2.1172

Abstract

Berdasarkan permasalahan yang ada di SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon di ketahui terkait konsentrasi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas VIII H guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang baik dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan kuis. Akan tetapi kondisi siswa dikelas tersebut masih kurang kondusif meskipun guru sudah mengajak siswa agar memperhatikan pelajarannya tetapi siswa tetap masih belum bisa fokus untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan demikian penulis berupaya untuk mencari solusi agar siswa dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa dengan mencoba menggunakan penerapan terapi musik instrumental klasik  dalam proses pembelajarannya. PTK ini bertujuan untuk memperoleh data tentang penggunaan penerapan terapi musik instrumental klasik, konsentrasi belajar siswa dan peningkatan konsentrasi belajar IPS antar siklus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas dengan penerapan terapi musik instrumental klasik pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon, yang terdiri dari tiga siklus dengan subjek penelitian siswa kelas VIII H yang berjumlah 33 siswa. Pengumpulan data dilakukan denegan  menggunakan observasi, tes, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Respon Penerapan Terapi Musik Instrumental Klasik Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negri 1 Talun sebesar 44,48 % dengan kreteria cukup. Konsentrasi siswa mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh rata-rata presentase 60,08 % dengan kriteria sedang, pada siklus II di peroleh rata-rata presentase 70,22 % dengan kriteria tinggi dan pada siklus III diperoleh rata-rata presentase 82,14 % dengan kriteria sangat tinggi. Dengan demikian Penerapan Terapi Musik Instrumental Klasik dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII H SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Cirebon. Kata Kunci: Terapi Musik Instrumental Klasik, Konsentrasi Belajar Siswa
POLA PENANGANAN STRES DALAM AKTIVITAS BELAJAR (PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING) masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.687 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v4i2.657

Abstract

Abstrak Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai konsekuensi modernisasi mempunyai dampak pada kehidupan. Tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut sehingga dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya.  Tantangan dunia pendidikan formal saat ini masih terjebak pada pengembangan dan pengutamaan aspek kognitif siswa dengan tujuan agar siswa menjadi manusia cerdas, berprestasi tinggi sehingga dengan mudah akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi favorit mereka. Tantangan tersebut  kemudian diaplikasikan dalam pengutamaan pendidikan ke arah penguasaan iptek, tetapi lemah terhadap pengembangan kepribadian beriman, kreatif, dan memiliki perasaan kemanusiaan serta daya tanggap. Dengan begitu, sejak dini segala upayadilakukan oleh pihak sekolah maupun orang tua untuk menggiring anak-anaknyaagar mampu menyerap semua pengetahuan yang diajarkan. Kadang-kadang, siswa diberi pelajaran tambahan sehingga sering membuat jenuh dan frustasi karena mereka tidak mempunyai pilihan lain, kecuali belajar dan menghafal yang akhirnnya mengalami stres dalam kegiatan belajarnya. 
IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PROSES PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.584 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v1i1.366

Abstract

ABSTRAK Terjadi sesuatu yang sangat mengejutkan terhadap perilaku sosial akhir-akhir ini yang mencuat sebagai perilaku negatif dikalangan remaja, masih banyak tindakan–tindakan amoral yang dilakukan para pelajar, masih banyak para orang tua yang resah akan pergaulan anak–anaknya dan masih sering dilakukan tindakan–tindakan nondisipliner siswa-siswa terhadap peraturan sekolah. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap tindakan–tindakan amoral yang dilakukan para pelajar adalah penghayatan akan ajaran–ajaran agama yang rendah. Banyak para remaja yang menjauhi ajaran–ajaran agama dan hal ini disebabkan minimnya pendidikan agama yang diberikan terutama oleh orang tua. Agama hanya dikenal melalui pelajaran di sekolah saja dan tidak ada penekanan untuk melaksanakan atau mengimplementasikan ajaran–ajaran agama sehingga para pelajar tidak punya pegangan hidup dan mudah terbawa arus modernisasi. Keberadaan layanan bimbingan dan konseling yang memberikan penekanan pada faktor agama dalam sistem pendidikan sangatlah menunjang kegiatan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Layanan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan bertujuan agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu merencanakan masa depannya sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Kata Kunci: Perilaku Sosial, Bimbingan Konseling
DEMOKRATISASI MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT masdudi masdudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.46 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i2.357

Abstract

AbstrakPendidikan berbasis masyarakat sebagai proses pendidikan di mana individu-individu atau orang dewasa menjadi lebih berkompeten menangani ketrampilan, sikap, dan konsep mereka dalam hidup di dalam dan mengontrol aspek-aspek lokal dari masyarakatnya melalui partisipasi demokrasi. Pendidikan oleh masyarakat artinya masyarakat ditempatkan sebagai subyek atau pelaku pendidikan, bukan obyek pendidikan. Pada konteks ini, masyarakat dituntut peran dan partisipasi aktifnya dalam setiap program pendidikan. Pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan mereka. Dengan kata lain, masyarakat harus diberdayakan, diberi peluang dan kebebasan untuk mendesain, merencanakan, membiayai, mengelola dan menilai sendiri apa yang diperlukan secara spisifik di dalam, untuk dan oleh masyarakat sendiri. Kata Kunci: Demokratisasi, Manajemen, Pendidikan
PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN Masdudi Masdudi
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/awlady.v2i1.761

Abstract

Kecerdasan emosional guru PAUD dalam mengajar merupakan salah satu usaha dari pendidik dalam menciptakan suasana pendidikan yang lebih efesien dalam proses pentransferan pendidikan kepada peserta didik. Dihubungkan denngan proses pembelajaran, kecerdasan emosional guru PAUD dapat diartikan sebagai kemampuan seorang guru dalam mengelola emosinya, baik kedalam (personal) maupun keluar (interpersonal) secara idividual. Hal ini berarti kecerdasan emosional yang dimiliki oleh seorang guru dapat mendorong peserta didik untuk melakukan tindakan-tindakan dalam mencapai tujuan pembelajaran serta kemungkinan terwujudnya efektifitas dalam mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, pendidik dituntut untuk memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga dapat memancing siswa untuk menumbuh kembangkan sikap inhibisinya dalam belajar.Kata Kunci: Kecerdasan, Emosional, Guru, Pembelajaran
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Masdudi Masdudi
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.343 KB) | DOI: 10.24235/awlady.v1i2.739

Abstract

Masa usia dini merupakan masa yang sangat fundamental bagi perkembangan seorang anak, dimana pada masa ini proses perkembangan berjalan dengan pesat. Pada masa ini merupakanperiode sensitif (sensitive periods), karena selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya.Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya serta merupakan masa keemasan. Usiakeemasan dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap merespon dan mewujudkan semua tugas-tugas perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari Proses perkembangan pada masa usia dini, berjalan dengan pesat. Pemahaman perkembangan pada seorang anak pada dasarnya merupakan upaya melihat dan memahami perubahan-perubahan yang telah, sedang, dan terus terjadi. Setiap anak manusia akanberkembang dari sejak bayi, kanak-kanak, remaja, hingga dewasa dengan kondisi yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa terasa perlahan tapi pasti perubahan itu terus terjadi ke arah yang lebih besar, lebih tinggi, lebih tahu, lebih pintar dan lebih segala sesuatunya dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Perubahan-perubahan seperti itulah yang dinamakan perkembangan.Perkembangn berarti adanya perubahan dalam berbagai aspek (kognitif, sosial, fisik, dan emosi).Kata Kunci: Karakteristik, Perkembangan, Pendidikan dan Usia Dini
Pengembangan Media Sex Education Book Untuk Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Seksual Pada Anak Usia Dini Nur Nurbaiti; Aip Saripudin; Masdudi Masdudi
AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan PIAUD IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/awlady.v8i2.11887

Abstract

ABSTRACTThe understanding of sexual education for children aged 5-6 years at RA Nur Kamal has not developed optimally, besides that the media related to sexual education is still limited in its availability. This study aims to develop sexual education using the Sex Education Book media in order to increase the understanding of sexual education for children aged 5-6 years in RA. This study uses the Research and Development method by using data collection techniques in the form of observation, interviews, questionnaires and documentation. The data analysis technique used is descriptive qualitative and descriptive quantitative. The results of this study are a media Sex Education Book that has been declared "Eligible" to be used to improve understanding of children's sexual education, with a feasibility score of 95.75% media validation, 100% material validation, and 100% language validation. User assessment obtained the results of eligibility of 97.22% homeroom teachers, 100% principals, and 100% accompanying teachers. In addition, from the Sex Education Book media trial, it obtained an increase score of 80% and entered the BSB category (Extremely Developed). These results indicate that the understanding of sexual education in children increased significantly compared to the results before using the media which obtained a percentage score of 54.28% in the BSH category (Developing as Expected). Keywords: sex education book, sexual education, early childhood    ABSTRAKPemahaman pendidikan seksual pada anak usia 5-6 tahun di RA Nur Kamal belum berkembang secara optimal, selain itu media yang berkaitan dengan pendidikan seksual masih terbatas kesediaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seksual menggunakan media Sex Education Book agar dapat meningkatkan pemahaman pendidikan seksual anak usia 5-6 tahun di RA. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu sebuah media Sex Education Book yang telah dinyatakan “Layak” digunakan untuk meningkatkan pemahaman pendidikan seksual anak, dengan skor kelayakan 95,75% validasi media, 100% validasi materi, dan 100% validasi bahasa. Penilaian pengguna memperoleh hasil kelayakan sebesar 97,22% guru wali kelas, 100% kepala sekolah, dan 100% guru pendamping. Selain itu, dari uji coba media Sex Education Book memperoleh skor peningkatan sebesar 80% dan masuk ke dalam kategori BSB (Berkembang Sangat Baik). Hasil tersebut menunjukan bahwa pemahaman pendidikan seksual pada anak meningkat secara signifikan dibandingkan dengan hasil sebelum menggunakan media yang memperoleh skor persentase sebesar 54,28% kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Kata Kunci:  sex education book, pendidikan seksual, anak usia dini