Teguh Marhendi
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh PO BOX 202 Purwokerto 5318

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN SEDIMENTASI WADUK Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Techno Oktober 2013
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waduk-waduk di Indonesia hampir tidak lepas dari masalah sedimentasi.  Problem sedimentasi menjadi agenda penting yang selalu mengganggu operasional waduk, termasuk mempengaruhi terhadap umur fungsi waduk itu sendiri. Erosi lahan yang tinggi di daerah hulu waduk (Daerah Tangkapan Waduk) menjadi sumber utama penyebab tingginya sedimentasi waduk. Hal ini secara umum didorong oleh perubahan tutupan lahan atau adanya pemanfaatan lahan yang kurang memperhatikan kaidah konservasi di DTA waduk.Tulisan ini dimaksudkan untuk membahas beberapa strategi dalam mengelola sedimentasi waduk baik secara teknis maupun non teknis yang dapat mengurangi peningkatan sedimentasi waduk. Penanganan sedimentasi waduk secara umum dapat dibedakan menjadi empat jenis kegiatan atau usaha, yaitu: menekan laju erosi kawasan hulu, meminimalkan beban sedimen yang masuk ke waduk, meminimalkan jumlah sedimen yang mengendap di waduk dan mengeluarkan endapan sedimen di waduk. Disamping itu dapat juga ditempuh melalui penanganan secara vegetatif dan sosial dimana masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan sedimentasi waduk.Kata Kunci: Sedimentasi waduk, Pengelolaan, erosi lahan
TEKNOLOGI PENGENDALIAN EROSI LAHAN Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 15, No 1 (2014): Jurnal Techno April 2014
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan erosi lahan dan sedimentasi waduk akan berdampak pada umur fungsi  waduk. Beberapa waduk umumnya mengalami problem operasional sebagai akibat pengurangan kapasitas waduk. Waduk Sempor, Wadaslintang, Kedung Ombo, Mrica dan beberapa waduk lain mengalami permasalahan sedimentasi. Tulisan ini mencoba mengulas upaya mengurangi erosi dan sedimentasi melalui beberapa upaya pengendalian erosi lahan. Pengendalian erosi dimaksudkan sebagai upaya pencegahan kerusakan tanah dengan cara mengupayakan resistansi tanah terhadap daya erosi dan mengurangi sifat erosif dari aliran permukaan (surface runoff).Usaha pengendalian erosi dan/atau usaha pengawetan tanah dapat dilaksanakan dengan teknologi atau beberapa cara seperti cara vegetatif, cara mekanik, cara gabungan vegetatif dan mekanis serta cara kimiawi. Pada Tulisan ini akan dijelaskan cara vegetatif dan cara teknis atau mekanis.Kata kunci: Erosi lahan, Pengendalian erosi, vegetatif, mekanik
PEMANFAATAN CITRA SATELIT LANDSAT-7 ETM UNTUK PREDIKSI KERUSAKAN MORFOLOGI SUNGAI BATANGHARI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS ILEGAL Marhendi, Teguh; Rasyid, Yuzirwan; Kresnanto, Nindyo Cahyo
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No.1 April 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi Sungai Batanghari saat ini telah banyak mengalami deformasi morfologi sungai akibat banyaknya praktek galian C dan penambangan ilagal di sepanjang tubuh sungai.  Deformasi morfologi Sungai Batanghari diprediksi dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh sungai Batanghari dan mengakibatkan penurunan potensi sumber daya air. Penelitian ini bertujuan untk mengetahui perubahan morfologi Sungai Batanghari akibat kegiatan penambangan emas ilegal disepanjang sungai dan anak-anak sungainya. Pendekatan penelitian ini menggunakan model “stratified purpose sampling“ melalui teknik penginderaan jauh dengan wahana citra satelit Landsat-7 ETM.Berdasarkan hasil analisis, Sungai Batanghari mengalami perubahan fisik baik menyangkut badan sungai, lingkungan sungai maupun kualitas air. Perubahan badan sungai terkait kegiatan penambangan tanpa Ijin (PETI) terjadi di beberapa lokasi baik pada sungai utama maupun pada anak-anak sungai Batanghari seperti di Dharmasyraya, Bungo, Batanghari dan Solok Selatan.Kata Kunci: Penambangan ilegal, Kerusakan Morfologi, Citra landsat-7 ETM, Sungai Batanghari
ANALISIS STABILITAS LERENG JALAN PRUPUK-BUMIAYU KABUPATEN BREBES DENGAN METODE FELLINIUS DAN SLOPE/W Khoiroh, Iva Dwi; Marhendi, Teguh; Azizi, Amris
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Techno Oktober 2013
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lereng adalah kenampakan permukaan alam yang disebabkan adanya beda tinggi. Beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus mendatar sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan (slope). Pada tempat dimana dua permukaan tanah yang berbeda ketinggianya, maka akan ada gaya-gaya yang bekerja mendorong sehingga tanah yang lebih tinggi kedudukannya cenderung bergerak ke arah bawah. Disamping gaya yang mendorong ke bawah terdapat pula gaya-gaya dalam tanah yang bekerja menahan sehingga kedudukan tanah tetap stabil. Ruas jalan Prupuk–Bumiayu merupakan jalur penghubung yang vital antara jalur pantura dengan jalur selatan di wilayah barat Provinsi Jawa Tengah. Kejadian longsor pada 5 Januari 2013 karena hujan yang cukup lebat disertai gerakan tanah mengakibatkan tanah longsor pada tebing ruas jalan Prupuk–Bumiayu Km.Pkl 118+600, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana stabilitas lereng yang ada pada tebing ruas jalan Prupuk-Bumiayu Km.Pkl 118+600 Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Stabilitas lereng dianalisis menggunakan metode Fellinius dan menggunakan program Slope/W. Dari hasil perhitungan metode Fellinius diperoleh nilai F untuk kondisi lereng sebelum diberi talud F = 1.51, dan setelah ada talud F =  9.46. Dengan menggunakan program Slope/W metode Ordinary diperoleh nilai F untuk kondisi lereng sebelum diberi talud F = 0.212, dan setelah ada talud F = 1.40. Kedua analisis mengabaikan pengaruh tekanan air pori.Kata kunci : Stabilitas lereng, Metode Fellinius, Slope/W, angka aman
PENENTUAN EROSI LAHAN MENGGUNAKAN FORMULA USLE DENGAN DASAR KARAKTERISTIK TANAH Marhendi, Teguh; Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 15, No 2 (2014): Jurnal Techno Volume 15 No.2 Oktober 2014
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi lahan merupakan salah satu hal yang penting dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Salah satu faktor penentu dalam analisis erosi lahan adalah faktor karakteristik tanah daerah aliran sungai. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh karakteristik tanah terhadap erosi lahan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Merawu. Kajian diawali dengan penyusunan peta jenis-jenis tanah sesuai dengan kondisi setempat dan tanaguna lahannya. Kajian selanjutnya adalah menentukan besaran erosi lahan dengan formula USLE. Analisis dilakukan menggunakan data peta tanah dan tataguna lahan untuk menentukan faktor C dan K, sedangkan data hujan menggunakan data tahun 1988 sampai dengan 2008. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik tanah memberikan pengaruh terhadap perubahan erosi lahan pada lokasi penelitian. Berubahnya jenis tanah dan tataguna lahan akan memberikan perubahan tehadap besaran erosi lahanKata kunci: DAS Merawu,  Karakteristik tanah, erosi lahan
PENENTUAN EROSI LAHAN MENGGUNAKAN FORMULA USLE DENGAN DASAR KARAKTERISTIK TANAH Marhendi, Teguh; Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 15, No 2 (2014): Jurnal Techno Volume 15 No.2 Oktober 2014
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi lahan merupakan salah satu hal yang penting dalam pengelolaan daerah aliran sungai. Salah satu faktor penentu dalam analisis erosi lahan adalah faktor karakteristik tanah daerah aliran sungai. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengaruh karakteristik tanah terhadap erosi lahan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Merawu. Kajian diawali dengan penyusunan peta jenis-jenis tanah sesuai dengan kondisi setempat dan tanaguna lahannya. Kajian selanjutnya adalah menentukan besaran erosi lahan dengan formula USLE. Analisis dilakukan menggunakan data peta tanah dan tataguna lahan untuk menentukan faktor C dan K, sedangkan data hujan menggunakan data tahun 1988 sampai dengan 2008. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik tanah memberikan pengaruh terhadap perubahan erosi lahan pada lokasi penelitian. Berubahnya jenis tanah dan tataguna lahan akan memberikan perubahan tehadap besaran erosi lahanKata kunci: DAS Merawu,  Karakteristik tanah, erosi lahan
PENGARUH ANOMALI KARAKTERISTIKA HUJAN TERHADAP EROSI LAHAN (Studi Kasus DAS Merawu, Jawa Tengah) Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 12, No 1 (2011): Jurnal Techno April 2011
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Global climate change is an important issue that is still a lot of attention in the last decade. Indonesia can not be separated from the problem of global climate change. Climate change has caused some irregularities, such as increased air temperature, evaporation and rainfall. One of the impacts of global climate change is the emergence of anomalies characteristics rain, including the Merawu Watershed which is one Mrica Reservoir catchment area is eroding the land is quite high and changeable. Changes in erosion is influenced by many factors such as increasing factors of land use, land as well as factors characteristics rain. Global climate change which affects the onset of the rainy characteristics anomaly, believed to give effect to changes in the rate of erosion in the Merawu watershed. Throughout 1989 to 2009 the highest annual rates of erosion occurred in 2001 amounting to 16.41 mm / year and the lowest occurred in 1996 amounting to 5.00 mm / year.This paper is intended to assess the influence of rain characteristics  anomaly, namely the intensity and duration of rainfall, as well as its influence on soil erosion occurring in the Merawu Watershed. The review begins with the preparation of anomalous nature of abnormality criteria daily or monthly rainfall. The next study is related to patterns of erosion associated with the phenomenon of rain, followed by the rate of erosion predictions with respect to the existence of the rainfall anomalies. Analyses were performed on the anomalous nature of characteristics rain using 2002 data, considering 2002 was a year of El Nino with the criteria being, with comparative data in 1992, 1996, 1998 and 2005.The results of the analysis for 2002 data, overall rainfall anomaly characteristics show negative anomalies except in March, April, September, November and December. In January, February, May, July, August and October have characteristics rainfall anomalies are very dry until it reaches -320 mm /month. In this condition has decreased soil erosion. Positive rainfall anomalies characteristics occurred in March, April, September, October and November with the highest anomalies of 216 mm/ month. This condition causes the erosion of the month have increased. Keyword: Merawu watershed, Anomaly characteristics rain, soil erosion
ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Techno Oktober 2010
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rainfall-runoff transformation, is a very complex process. Rain input contains space and time which is very high variability and can not be predicted for the future. Thus would require a very complex hydrological analysis and huge calculating. The analysis can be done by assuming a transformation process occurs following certain conditions. This conditions or rules is known as the hydrologic model.This paper attempts to analyze the low flow in Subdas Kranggan at Borobudur using HEC-HMS 3.1 Software. HMS3.1 HEC (Hydrologic Modeling System) is designed to calculate the rainfall-flow processes of a DAS system. This software was developed by the Hydrologic Engineering Center (HEC) of the U.S. Army Corps of Engineering (2005), which was developed from HEC-1. HEC-HMS 3.1 have calibration facilities, the ability to simulate the distribution model, continuous model and the ability to read GIS data.Based on sensitivity analysis, surface capacity parameters and max infiltration rate is large enough to influence the calibration results changing when both parameters changed its magnitude. Changing calibration result due to the parameters sensitivity of surface capacity, and max infiltration rate indicates that this parameter is very sensitive to changes that occur in these sub DAS or magnitude of these parameters greatly affect to the annual water flow system in that sub DAS. Keywords: Low flow, HEC-HMS 3.1, Subdas Kranggan
Keandalan Debit Intake Kalibawang Sungai Progo Marhendi, Teguh
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 14, Nomor 1, Edisi XXXIV, PEBRUARI 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.056 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v14i1.3934

Abstract

Requirement will irrigate by crop do not forever can be fulfilled by rainwater naturally. At dry season amount of water required taken away from by absolute crop of river debit or source of other water. On the contrary at area owning rainfall enough and flatten during the year, supply irrigate the irrigation is only just needed again. Target of this research is to analyse the reliability charge the river Progo to importance of planning of gift  irrigate the irrigation of at Area of Irrigation Kalibawang and Enamoured each;every season plant and also, analysing balance irrigate at Area of Irrigation Kalibawang and Enamoured. Result of Research indicate that the availibility of water in intake kalibawang still answer the demand of to fulfill amount of water required in area of irrigation Kalibawang and Enamoured. This Matter is visible from result analyse the water balance indicating that pledge debit 80 % still can fulfill amount of water required in both the irrigation area Thereby the availibility of water in intake kalibawang give the security to plan of amount of water required to all farmer in both irrigation area.Keywords: requirement, reliability, availibility, irrigationPermalink: http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/3934[How to cite: Marhendi, T., 2006, Keandalan Debit Intake Kalibawang Sungai Progo, Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 14, Nomor 1, pp. 56-62]