Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Replikasi SIPBM, Pembentukan Pospaud, dan Peningkatan Mutu Dokter Kecil di Desa Cigadung dan Parereja Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes Isti Hidayah; Lita Latiana; Widowati Widowati; Tatirah Tatirah
Journal of Dedicators Community Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.869 KB) | DOI: 10.34001/jdc.v3i1.771

Abstract

The target of the Partnership Program's activities is Parereja and Cigadung village, district of Banjarharjo, Brebes regency. Priority issues that be the focus on this partnership program are: (1) Quite a lot of early childhood have not served yet in PAUD; (2) There are school-aged children in primary education level not going to school; (3) The high number of stunting and maternal mortality rate (4) The lack of awareness about nutrition of pregnant women and toddlers; (5) The lack of health services for children in school. The target that has been achieved are: (1) The availability of community-based education data in 2018 as a reference for organizing Cigadung village program in the next year; (2) Formed a POSPAUD model in Parereja; (3) formed PKBM in Parereja; (4) The availability of the health equipment and skills of the UKS and little doctor in Cigadung 01 and Parereja 01 elementary school. The methods that used in this program are the empowerment of the Community (community-based), training approaches, demonstrations, simulations, and practice with assistance. In addition, followed by strengthening community-based human resources who collaborate-participatively with Baperlitbangda and local college to ensure the quality and sustainability of the program
Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja SMA Kelas XII di SMA Negeri 3 Brebes Tahun 2017 Tatirah Tatirah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v9i1.59

Abstract

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilainilai dan gaya hidup mereka. Masalah agama belum menjadi upaya sungguh-sungguh dari orang tua dan guru terhadap diri remaja. Padahal saat ini banyak orang-orang yang berusaha agar agama remaja makin tipis. Sebagian dari mereka sudah termakan kampanye barat dengan meniru gaya hidup mereka yang bebas terutama hubungan perempuan dengan laki-laki, seperti pergaulan bebas atau seks bebas. (Suryoputro, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap, pemahaman agama dan paparan informasi media dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Sedangkan umur, pengetahuan, dan peran keluarga tidak berhubungan. Hasil analisis multivariate menunjukan Paktor yang berpengaruh secara bersama-sama adalah pemahaman agama (p value = 0,020), paparan informasi media (p value = 0,027) dan peran keluarga (p value 0,046). Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dan pengambilan sampel menggunakan tekhnik quota sampling dengan sampel sebanyak 70 siswa siswi SMA Negeri 3 Brebes. Pengumpulan data menggunakan data primer, kemudian data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistic ganda.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DIKELAS XI SMA 1 PGRI BREBES TAHUN 2020 Tatirah Tatirah; Siti Chodijah
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 9 No 1 (2021): Januari-Juni 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v9i1.305

Abstract

Remaja putri merupakan salah satu bagian dari populasi yang beresiko terkena keputihan dan perlu perhatian khusus. Penyebab keputihan antara lain disebabkan oleh jamur, bakteri, atau parasit. Personal Hygiene merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting untuk menghindari terjadinya infeksi yang dapat menyebabkan keputihan, infeksi bahkan mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan serta kanker leher rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dengan kejadian keputihan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dan rancangan penelitiannya dengan cross secional, adapun populasinya yaitu siswi kelas XI SMA 1 PGRI Brebes yang berjumlah 103 siswi, yang menjadi sampelnya adalah 82 siswi. Pengambilan sampel secara random sampling, adapun variabel penelitian variabel bebas adalah pengetahuan tentang personal hygiene dan variabel terikatnya adalah kejadian keputihan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian dari 82 responden menunjukan bahwa tingkat pengetahuan buruk pada remaja yang menderita keputihan 45,1%, lebih banyak dibandingkan dengan remaja yang tidak menderita keputihan yakni hanya 3,7%. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai ρ = 0,043 dan OR = 3,385 dengan CI 95% = 0,975<OR<15,232. Nilai ρ < 0,05 dapat diinterpretasikan secara statistik bahwa ada hubungan yang signifikan antar tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dengan kejadian keputihan. Sehingga tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene menjadi faktor risiko kejadian keputihan pada remaja putri. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dengan kejadian keputihan di SMA 1 PGRI Brebes. Saran bagi sekolah diharapkan pihak sekolah dapat memperbanyak kegiatan dengan sasaran kesehatan reproduksi pada remaja.
SOSIALISASI PENTINGNYA PERAN KADER DALAM MASYARAKAT DI DESA PAREREJA Tatirah Tatirah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.438 KB) | DOI: 10.36656/jpmph.v2i2.827

Abstract

This community service activity is a continuation of the partnership program activities in the Brebes Regency with target partners in Parereja Village, where one of the programs in it is in the health sector, including: high rates of stunting and maternal mortality, lack of awareness about nutrition for pregnant women and toddlers. The parereja village community has 23 health cadres but they are not optimal in health service activities, therefore our role now is to invite the cadres back to remember their roles and functions in the community so that the cadres in parereja village are more empowered and can increase their active role in the community, in addition to it can increase knowledge about the health of the cadres which is increasingly widespread. The method used in this activity is the participatory Rural Appraisal (PRA) method. To achieve this goal, the activities carried out are socialization or counseling and assistance at the local posyandu. The result of this activity is the optimal implementation of health services by cadres to the community.
Layanan Pos PAUD Bagi Anak Usia 0-4 tahun di Desa Parereja Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes Isti Hidayah; Lita Latiana; Widowati Widowati; Tatirah Tatirah; Rosmalia Rosmalia
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.1 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.889 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v1i2.314

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program kemitraan wilayah Kabupaten Brebes, dengan mitra sasaran Desa Parereja, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Program utama RPJMD Kabupaten Brebes tahun 2019 adalah bidang pendidikan dan kesehatan. Pada bidang pendidikan Brebes memiliki target untuk meningkatkan layanan Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (ATS) dengan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) bagi anak yang memungkinkan kembali ke sekolah, peningkatan layanan pendidikan untuk semua, termasuk layanan terhadap anak usia dini. Fokus pada kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan anak usia dini 0-4 tahun Kabupaten Brebes, khususnya Desa Parereja. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Kemitraan Wilayah digunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Secara rinci untuk mencapai tujuan salah satu program ini, kegiatan yang dilakukan adalah: penguatan kader Pos PAUD, melengkapi sarana dan prasarana, sosialisasi dan promosi kepada orang tua balita, implementasi program PAUD dan pendampingan di POSYANDU setempat. Hasil kegiatan ini adalah (1) bergabungnya kader PAUD dalam HIMPAUDI Kecamatan dan Kabupaten Brebes, (2) tersusunnya program kegiatan Pos PAUD oleh kader, (3) terlaksananya layanan anak usia dini (< 4 tahun) Desa Parereja 4 hari/minggu, (4) meningkatnya jumlah anak usia dini yang terlayani dalam bidang pendidikan di desa Parereja, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. 
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORHEA DENGAN MOTIVASI UNTUK PERIKSA KE PELAYANAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 3 WANASARI BREBES TAHUN 2022 Tatirah Tatirah; Laeli Fitrokhatun F
JOURNAL OF MIDWIFERY SCIENCE Vol 2 No 1 (2023): JOURNAL OF MIDWIFERY SCIENCE
Publisher : Universitas Kader Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jms.v2i1.673

Abstract

Dismenorhea adalah nyeri saat menstruasi atau kram menstruasi. Penyebab Dismenorhea atau kram menstruasi adalah ketika zat kimia yang disebut prostaglandin membuat rahim berkontraksi (mengencang) terlalu kuat, hal ini dapat menekan pembuluh darah di dekatnya, memotong suplai oksigen ke jaringan otot. Hal itulah yang menyebabkan rasa sakit yang hebat. Masih banyak perempuan yang menganggap nyeri haid sebagai hal yang biasa, mereka beranggapan 1-2 hari sakitnya akan hilang. Padahal nyeri haid hebat bisa menjadi tanda gejala suatu penyakit misalnya Endometriosis yang bisa mengakibatkan sulitnya punya keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang Dismenorhea dengan motivasi untuk Periksa ke Pelayanan Kesehatan di SMP Negeri 3 Wanasari Brebes. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dan rancangan penelitiannya dengan cross sectional, adapun populasinya yaitu siswi kelas VII, VIII, IX yang sudah mengalami menstruasi di SMP Negeri 3 Wanasari Brebes yang berjumlah 30 siswi. Pengambilan sampel secara random sampling, adapun variabel penelitian variabel bebas adalah pengetahuan remaja putri tentang Dismenorhea dan variabel terikatnya adalah motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan siswi tentang Dismenorhea yang memiliki motivasi terdapat 17 siswi, dari 17 siswi tersebut yang memiliki motivasi baik ada 82%, dan yang tidak ada motivasi hanya 18%. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh x2 hitung = 10,706 sedangkan x2 tabel = 6,635 hal ini menunjukkan bahwa x2 hitung lebih besar dari x2 tabel yaitu 10,706 > 6,635 yang artinya signifikan atau ada hubungan antara pengetahuan remaja puteri tentang Dismenorhea dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan di SMP N 3 Wanasari kabupaten Brebes, yang berarti semakin baik tingkat pengetahuan remaja puteri tentang Dismenorhea di SMP N 3 Wanasari kabupaten Brebes, maka akan semakin memiliki motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan. Simpulan: bahwa ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang Dismenorhea dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan di SMP N 3 Wanasari kabupaten Brebes. Saran bagi sekolah diharapkan pihak sekolah dapat mendorong siswi yang mengalami Dismenorhea untuk periksa ke pelayanan kesehatan sebagai deteksi dini.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII DI MTS NURUL ISLAM BREBES TAHUN 2023 tatirah tatirah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 13, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v13i2.130

Abstract

Menstruasi adalah perdarahan yang terjadi secara periodik dan berkala akibat meluruhnya lapisan endometrium pada dinding uterus yang akan berlangsung sekitar 14 hari setelah terjadinya proses ovulasi. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normal (Hb normal 11-12 gr/dl). Kasus anemia pada remaja putri di kabupaten Brebes mencapai 20,07%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi kelas VIII di MTs Nurul Islam Slatri Tahun 2023. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan metode rancangan penelitian cross sectional. Populasi yang diteliti adalah siswi kelas VIII yang sudah mengalami menstruasi, sampel diambil dengan cara total sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan rumus Rank Spearman. Penelitian di MTs Nurul Islam yang dilakukan kepada 61 responden yang mempunyai pengetahuan baik sebagian besar tidak mengalami anemia yaitu 18 responden (70,50%), sedangkan respoinden yang berpengetahuan kurang semuananya mengalami anemia 20 (100%). Dari hasil uji statistik Rank Spearman pada penelitian tentang hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi kelas VIII, diketahui bahwa p value = 0,000, lebih kecil dari α (0,05) sehingga hipotesis nol ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja tentang menstruasi dengan kejadian anemia. Keeratan hubungan yang diperoleh, termasuk dalam kategori kuat karena r – hitung = 0,726 dimana berada pada rentang 0,60 – 0,799. Dari uraian diatas diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang pengetahuan menstruasi dan Anemia pada Remaja putri agar remaja dapat tumbuh sehat.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA AWAL TERHADAP PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS DI SMP MUHAMMADIYAH KLUWUT TAHUN 2019 Tatirah Tatirah; Rohmiyati Mukharomah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 2 No. 2, Agustus (2019): JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Masa remaja merupakan suatu tahap dalam perkembangan manusia, yaitu masa transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa yang diawali dengan pubertas. Pubertas ditandai dengan perubahan besar pada biologis yang menjadikan remaja makhluk sosial dan mampu berreproduksi. masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja awal terhadap perubahaan fisik masa pubertas. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Analitik dan rancangan penelitiannya dengan korelasional. Populasi penelitian yaitu siswa SMP Muhammadiyah Kluwut yang berjumlah 151 siswa yang menjadi sampelnya adalah 61 orang. Teknik sampling secara stratified random sampling. Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan remaja awal dan variabel terikat adalah sikap remaja awal terhadap perubahan fisik. Instrumen yang di gunakan berupa kuisoner. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan siswa terhadap perubahan fisik masa pubertas pada tingkat pengetahuan baik (60,7%) dan sebagian besar pada sikap siswa terhadap perubahan fisik masa pubertas pada tingkat sikap baik (68,9%). Dari hasil analisis di ketahui p value = 0,001, lebih kecil dari α (0,05), maka Ho di tolak yang berarti ada hubungana yang kuat antara tingkat pengetahuan dengan sikap siswa terhadap perubahan fisik masa pubertas menunjukan hasil uji spearman correlation di peroleh nilai r sebesar 0,751. Kesimpulan : pengetahuan remaja sebagian besar menunjukkan tingkat pengetahuan baik dan sikap yang baik terhadap perubahan fisik masa pubertas. Saran di harapkan hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya dan pengetahuan serta sikap siswa yang baik terhadap perubahan fisik masa pubrtas agar dipertahankan serta perlu ditingkatkan lagi agar lebih mengenal kesehatan khususnya reproduksi pada remaja. Kata kunci : Perubahan fisik masa pubertas
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK BIDAN DALAM PELAKSANAAN DETEKSI DINI PRE EKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN BREBES Tatirah tatirah
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v11i2.3571

Abstract

Case Maternal deaths in Brebes Regency in 2021 were 105 cases of which 9 cases of bleeding, 28 cases of preeclampsia, 1 case of infection in pregnancy, 4 cases of heart disease and others 63 cases were caused by covid 19. 192 cases of multiple pregnancy (gemelli) and 1,614 cases of anemia in pregnant women.  Preeclampsia is one of the cases of pregnancy disorders that can be a cause of maternal death. This disorder occurs during pregnancy, childbirth and the puerperium which will have an impact on the mother and baby.  Preeclampsia is more common in women who have had twins because a woman with multiple pregnancies has a larger blood volume and an extra burden on the cardiovascular system that can predispose to induced hypertension and develop preeclampsia and eclampsia.This study aims to analyze the factors related to the practice of midwives in the implementation of early detection preeclampsia in pregnant women in Brebes Regency. This research is a survey research with cross sectional design. The research population is all midwives who work in the Brebes Regency area. Sampling technique with clustered random sampling at the sub-district level with the sub-district as a cluster, and 122 subjects, respondents were interviewed using a structured questionnaire. Data were analyzed by chi square and multiple logistic regression. The independent variables consisted of age, education, years of service, knowledge of the midwife about preeclampsia, attitudes, motivation, compensation system, supervision by the Head of Health Care Unit/IBI and medical equipment facilities. The dependent variable is the practice of midwives in the implementation of early detection of preeclampsia.The results showed that there was a relationship between knowledge (p = 0.030), attitude (p = 0.0001), motivation (p = 0.0001), compensation system (p = 0.019), and supervision by the Head of Health/IBI (p =0.012) with the practice of midwives in the implementation of early detection of preeclampsia. Age, education, years of service and medical device facilities are not related to the practice of midwives in the implementation of early detection of preeclampsia.The results of the multivariate analysis showed that the factors that jointly influenced the practice of midwives in the implementation of early detection of preeclampsia in pregnant women were attitude with (p = 0.027), motivation (p = 0.0001), compensation system (p = 0.002), and supervision by case of kesga/IBI (p = 0.047).The most dominant influencing factor was the midwife's motivation (OR = 8,292). Recommended to the health office to increase the motivation of midwives by conducting regular supervision of the puskesmas or BPS and providing training to midwives, improving the attitude of midwives to be more supportive of the practice of midwives in the implementation of early detection of preeclampsia. 
CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE OF ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH WITH TEEN PREGNANCY PREVENTION Ulfatul Latifah; Tatirah Tatirah
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v10i2.2517

Abstract

Risky sexual behavior among adolescents in various provinces increased due to the lack of knowledge about reproductive health. These problems impacted teen pregnancy, teen marriage, and high rates of abortion, which directly impact their reproductive health. This study aimed to determine the relationship between knowledge of reproductive health with teen pregnancy prevention. This research was observational with a cross-sectional approach. The population in this study were students of the Bakti Husada Brebes Vocational School. The sample was taken using purposive sampling and obtained from 40 people. Data collection through structured interviews using interview guidelines. Analysis data using Chi-square. The results show that respondents with excellent knowledge had good behavior in teen pregnancy prevention, while respondents with poor knowledge lacked in pregnancy prevention. The analysis shows a relationship between reproductive health and teen pregnancy prevention in adolescents (p-value of 0.046). It is hoped that adolescents can increase knowledge about reproductive health through appropriate information sources to prevent pregnancy at an early age.Keywords: knowledge, behavior, reproductive health