Elin Marlina
STMIK Amikom Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Rancangan Bisnis Majalah Sekolah “Masa Ku” Berbasis Mobile Application dengan Menggunakan Business Model Canvas Saputralina, Feby Anugrah; Marlina, Elin; Sultan, Mokh Adieb
JURNAL ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis. Maret 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jimb.v12i1.28717

Abstract

Technology and entrepreneurship are spearheads in human’s life development into better, easier, and more instant. Because technology brings a lot of changes both in politic, social, economy, education, and business. Startup business growth in Indonesia itself keep raising and give positive impact to the society. Numerous startups raise in order to give every simplicity to the society, from transportation, shopping, social media, etc. almost 80% of internet users use their smartphone for social media, at least they spend 3 hours 46 minutes to surf in social media. Business Model Canvas becomes one of the options to create business design. Business Model Canvas itself is how the way business creates and gives a value to the customers. The result obtained at least more or less 38% future users have interest to this school magazine-shaped social media application, this can be said that keeping this application developed can give positive impact to both the users and the company. Keyword: Business Model Canvas, Startup Business, Technology and Enterpreneurship
Komodifikasi Ritual Cukur Rambut Gembel: dari Sakral ke Profan Marlina, Elin; Ghufroni, M.; Wulandari, Luluk; Fatimah, Nurul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 10 No 2 (2021): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prosesi pencukuran rambut gembel atau rambut bajang menjadi salah satu daya tarik dalam mengkaji tradisi masyarakat di dataran tinggi Dieng. Anak yang memiliki rambut gembel dipercaya masyarakat sebagai anak-anak yang terpilih dan menjadi titisan leluhur (Mbah Kolodete). Oleh karenanya diperlukan ritual khusus dalam prosesi pencukurannya agar sang anak diberikan keselamatan. Dalam perkembangannya rambut gembel mulai jarang ditemukan di masyarakat Dieng. Sebagai upaya pelestarian tradisi tersebut, pemerintah dan masyarakat memasukkan ritual cukur rambut gembel ini dalam rangkaian kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) dengan tujuan untuk melestarikan tradisi tersebut sekaligus meramaikan destinasi wisata di kawasan Dieng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pergeseran prosesi ritual cukur rambut gembel dari yang awalnya dilakukan oleh masyarakat ke pihak pengelola wisata DCF. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif etnografi. Data dalam penelitian ini didapatkan dari wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat dan penggerak wisata dalam DCF. Wawancara dilakukan dengan pemangku Adat Desa Dieng dan orangtua yang anaknya berambut gembel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan ritual prosesi cukur rambut gembel, baik dilakukan secara mandiri oleh masyarakat maupun dilakukan massal bersama festival. Pemangku adat tetap melaksanakan persiapan prosesi dari awal sampai akhir supaya acara berjalan dengan lancar. Akan tetapi, ada sebagian orangtua yang lebih memilih menyelenggarakan cukur rambut gembel secara mandiri untuk anaknya. Salah satu alasan kenapa menolak festivalisasi adalah masalah “kesakralan” mengingat kepercayaan setempat yang mengistimewakan anak rambut gembel yang harus benar-benar dirawat dengan sepenuh hati.