Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN DAN GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA TENTANG BUKU RAPOR KESEHATANKU DI SEKOLAH DASAR TERPILIH DI DKI JAKARTA Siti Masitoh; Anissa Rizkianti; Tin Afifah
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOL 9 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291 KB)

Abstract

Latar belakang: Kementerian kesehatan meluncurkan program Buku Rapor Kesehatanku (Buku RK) pada tahun 2015 sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku, gaya hidup anak sejak dini dan status kesehatan anak melalui perbaikan pengetahuan. Saat ini belum diketahui sejauh mana pelaksanaan program buku RK. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) siswa terhadap buku RK. Metode: Penelitian ini menggunakaan desain potong lintang secara kuantitatif. Sampel penelitian adalah 208 siswa dari 6 SD di Kota Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan Seribu yang menjadi uji coba. Sampel dipilih secara proportional stratified random sampling. Variabel penelitian adalah karakteristik siswa, kepemilikan buku, observasi buku, pengetahuan, sikap dan perilaku siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data secara deskriptif. Hasil: Lebih dari separuh buku informasi kesehatan (60%) dan 90 persen buku catatan kesehatan disimpan di sekolah. Pengisian buku RK masih rendah. Persentase pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pengertian pubertas, pengetahuan tentang penyakit dan pengetahuan tentang cara mencegah kecelakaan di jalan raya masih bervariasi. Antara 83-95 persen siswa menyatakan setuju terhadap keberadaan buku RK. Perilaku siswa terkait dengan penggunaan buku RK; 14 persen siswa selalu membaca buku RK dan 71 persen selalu membawa buku RK saat pemeriksaan berkala. Perilaku terkait kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit dan pencegahan kecelakaan di jalan raya adalah 77-93 persen. Kesimpulan: Pelaksanaan buku RK masih belum optimal. Pengetahuan siswa dari 5 aspek materi dalam buku RK (PHBS, gizi, kesehatan reproduksi, pengetahuan tentang penyakit dan pencegahan kecelakaan), masih perlu ditingkatkan. Siswa mempunyai sikap yang positif terhadap keberadaan buku RK, dan perilaku siswa mengenai PHBS dan gizi perlu ditingkatkan.
HUBUNGAN KEPEMILIKAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN MATERNAL DI INDONESIA Suparmi Suparmi; Anissa Rizkianti; Iram Barida Maisya; Ika Saptarini
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.416 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.1014.159 - 166

Abstract

Background: One effort to reduce maternal mortality (MMR) is to increase the use of maternal and child health books (MCH books) as a source of information and maternal health record. However, there are still limited research findings related to the ownership of MCH books. Objective: This study aimed to measure the relationship of MCH book ownership to the increased utilization of maternal health services in Indonesia. Method: Secondary data analysis of the 2016 National Health Indicator Survey (Sirkesnas) was used with a cross-sectional design. The population is all women 10-54 years who gave birth to the last child in the last three years. The number of samples was 7149 respondents. The dependent variable includes antenatal visits, delivery assisted by health professionals and delivery in a health facility. The independent variable is the ownership of the MCH book and the characteristics of the mother (age, occupation, education and residence). Multivariate analysis used multiple logistic regression with 95 percent confidence interval. Results: More than half (57.5%) of mothers have MCH books. After being controlled by maternal characteristics (age, education, place of residence and occupation), MCH book ownership is related to the use of antenatal care services (OR = 2.31, 95% CI: 0,000), delivery by health professionals (OR = 4.49, 95% CI: 0,000), and delivery in a health facility (OR = 2.71, 95% CI: 0,000). Conclusion: The ownership of the MCH handbook is related to the increased utilization of antenatal (K4) services, delivery assisted by health professionals and delivery in a health facility. Latar belakang: Salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) adalah meningkatkan pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA) sebagai sumber informasi dan pencatatan kesehatan ibu. Namun, masih terbatas hasil penelitian yang berhubungan dengan kepemilikan buku KIA. Tujuan: Studi ini bertujuan mengukur hubungan kepemilikan buku KIA terhadap peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal di Indonesia. Metode: Analisis data sekunder Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) 2016 digunakan dengan desain potong lintang. Populasi adalah semua wanita 10-54 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Jumlah sampel adalah 7149 responden. Variabel dependen meliputi kunjungan antenatal, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan. Variabel independen adalah kepemilikan buku KIA dan karakteristik ibu (umur, pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal). Analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda dengan derajat kepercayaan 95 persen. Hasil: Lebih dari separuh (57,5%) ibu memiliki buku KIA. Setelah dikontrol oleh karakteristik ibu (umur, pendidikan, tempat tinggal dan pekerjaan), kepemilikan buku KIA berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pemeriksaan kehamilan (OR = 2,31, 95% CI: 0,000), persalinan oleh tenaga kesehatan (OR = 4,49, 95% CI: 0,000), dan persalinan di fasilitas kesehatan (OR = 2,71, 95% CI: 0,000). Kesimpulan: Kepemilikan buku KIA berhubungan dengan peningkatan pemanfaatan layanan antenatal (K4), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan.
HUBUNGAN DEPRESI MATERNAL DENGAN FUNGSI KOGNISI ANAK USIA 7 – 14 TAHUN Ika Saptarini; Anissa Rizkianti; Prisca Petty Arfines; Suparmi Suparmi
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 11 NOMOR 2 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/kespro.v11i2.3824

Abstract

Abstract Background: Investing in early childhood growth and development is a strategy for preparing a better future generation. Ensuring maternal mental health, including maternal depression, is a significant effort to achieve responsive care. Objective: This study aims to analyse the association between maternal depression and cognitive function of children aged 7 – 14 years at two points, in 2007/2008 and 2014/2015. Methods: This study used IFLS-4 and IFLS-5 data. The unit of analysis were children aged 7 – 14 years and mothers who lived in the same household. Children's cognitive function was measured using the Raven method, while maternal depression was measured using CESD-10. The analysis was performed using linear regression. Results: From the IFLS-4 data, there was a significant association between maternal depression and cognitive function of children aged 7 – 14 years. Children aged 7 – 14 years with mothers with depression have a risk of having cognitive function 0.1 lower which measure with Z-score (SE: 0.05) than children with mothers without depression. However, in IFLS-5, there was no significant association between maternal depression and cognitive function. Conclusion: There were different results regarding the association between maternal depression and cognitive function of children aged 7 – 14 at the two points observed. Further studies need to be done to analyse the causality between maternal depression and cognitive function in children. Keywords: cognitive function, maternal depression. CESD-10, the raven test Abstrak Latar belakang: Investasi pada tumbuh kembang anak usia dini merupakan strategi menyiapkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Menjaga kesehatan mental ibu termasuk depresi maternal merupakan upaya untuk mencapai pengasuhan yang responsif. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara depresi maternal dengan fungsi kognisi anak usia 7 – 14 tahun pada dua titik yaitu tahun 2007/2008 dan tahun 2014/2015. Metode: Studi ini menggunakan data IFLS-4 dan IFLS-5. Unit analisis adalah anak usia 7 – 14 tahun dan ibu yang tinggal dalam satu rumah. Kognisi anak diukur menggunakan metode Raven, sedangkan depresi maternal diukur menggunakan CESD-10. Analisis dilakukan menggunakan regresi linear. Hasil: Dari data IFLS-4 didapatkan hubungan yang bermakna antara depresi maternal dan fungsi kognisi anak usia 7 – 14 tahun. Anak usia 7 – 14 tahun dengan ibu mengalami depresi berisiko memiliki fungsi kognisi 0,1 lebih rendah yang dinilai menggunakan Z-score (SE:0,05) dibanding anak dengan ibu tanpa depresi. Namun pada IFLS-5 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara depresi maternal dan fungsi kognisi. Kesimpulan: Terdapat hasil yang berbeda terkait hubungan depresi maternal dan fungsi kognisi anak usia 7 – 14 tahun pada dua titik tahun yang diamati. Perlu dilakukan studi lanjutan untuk melihat kausalitas antara depresi maternal dan fungsi kognisi anak. Kata kunci: fungsi kognisi, depresi maternal, CESD-10, tes raven
Peningkatan Sikap Ibu terhadap Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui Program Pendampingan Ibu Hamil di Tujuh Kabupaten/Kota di Indonesia Anissa Rizkianti; Novianti Novianti; Suparmi Suparmi
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 32 No 1 (2022)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v32i1.5420

Abstract

This study aimed to measure the increase in maternal attitudes towards maternal and child health as a result of maternity mentoring program. Using quasi-experimental design, this study evaluated changes in attitudes of 280 pregnant women in the intervention and control groups in seven districts/cities in Indonesia. Intervention was one-on-one mentoring program to pregnant women by midwifery students and cadres. Results of the regression analysis showed that the scores of mothers' attitudes in each group were significantly different. The average score of maternal attitudes after mentoring increased by 5.7% in the intervention group (p = 0.000), and increased by 3.8% in the control group (p = 0.000). However, when comparing between the intervention and the control group, the difference in the mothers’ attitudes before and after mentoring was not significantly different (p = 0.655). Thus, maternal mentoring by students can be an alternative tool of education for pregnant women, and hopefully can be conducted sustainably by involving cross-sectoral coordination.
HUBUNGAN DEPRESI MATERNAL DENGAN FUNGSI KOGNISI ANAK USIA 7 – 14 TAHUN Ika Saptarini; Anissa Rizkianti; Prisca Petty Arfines; Suparmi Suparmi
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 11 NOMOR 2 TAHUN 2020
Publisher : IAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58185/jkr.v11i2.20

Abstract

Abstract   Background: Investing in early childhood growth and development is a strategy for preparing a better future generation. Ensuring maternal mental health, including maternal depression, is a significant effort to achieve responsive care. Objective: This study aims to analyse the association between maternal depression and cognitive function of children aged 7 – 14 years at two points, in 2007/2008 and 2014/2015. Methods: This study used IFLS-4 and IFLS-5 data. The unit of analysis were children aged 7 – 14 years and mothers who lived in the same household. Children's cognitive function was measured using the Raven method, while maternal depression was measured using CESD-10. The analysis was performed using linear regression. Results: From the IFLS-4 data, there was a significant association between maternal depression and cognitive function of children aged 7 – 14 years. Children aged 7 – 14 years with mothers with depression have a risk of having cognitive function 0.1 lower which measure with Z-score (SE: 0.05) than children with mothers without depression. However, in IFLS-5, there was no significant association between maternal depression and cognitive function. Conclusion: There were different results regarding the association between maternal depression and cognitive function of children aged 7 – 14 at the two points observed. Further studies need to be done to analyse the causality between maternal depression and cognitive function in children.   Keywords: cognitive function, maternal depression. CESD-10, the raven test   Abstrak   Latar belakang: Investasi pada tumbuh kembang anak usia dini merupakan strategi menyiapkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Menjaga kesehatan mental ibu termasuk depresi maternal merupakan upaya untuk mencapai pengasuhan yang responsif. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara depresi maternal dengan fungsi kognisi anak usia 7 – 14 tahun pada dua titik yaitu tahun 2007/2008 dan tahun 2014/2015. Metode: Studi ini menggunakan data IFLS-4 dan IFLS-5. Unit analisis adalah anak usia 7 – 14 tahun dan ibu yang tinggal dalam satu rumah. Kognisi anak diukur menggunakan metode Raven, sedangkan depresi maternal diukur menggunakan CESD-10. Analisis dilakukan menggunakan regresi linear. Hasil: Dari data IFLS-4 didapatkan hubungan yang bermakna antara depresi maternal dan fungsi kognisi anak usia 7 – 14 tahun. Anak usia 7 – 14 tahun dengan ibu mengalami depresi berisiko memiliki fungsi kognisi 0,1 lebih rendah yang dinilai menggunakan Z-score (SE:0,05) dibanding anak dengan ibu tanpa depresi. Namun pada IFLS-5 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara depresi maternal dan fungsi kognisi. Kesimpulan: Terdapat hasil yang berbeda terkait hubungan depresi maternal dan fungsi kognisi anak usia 7 – 14 tahun pada dua titik tahun yang diamati. Perlu dilakukan studi lanjutan untuk melihat kausalitas antara depresi maternal dan fungsi kognisi anak.   Kata kunci: fungsi kognisi, depresi maternal, CESD-10, tes raven