This Author published in this journals
All Journal NOZZLE
Ahmad Faoji
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH JENIS PAHAT TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN PADA SAAT PEMBUBUTAN BAJA ST 37 Ahmad Faoji
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2015): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v4i1.790

Abstract

AbstrakPahat yang baik harus memiliki sifat-sifat tertentu, dan dapat mengerjakan sesuatu yang diharapkan sehingga menghasilkan produk berkualitas baik dan ekonomis. Kekerasan dan kekuatan pahat harus tetap bertahan meskipun pada temperatur tinggi. Sifat ini dinamakan hot hardness. Ketangguhan (toughness) dari pahat diperlukan Metode analisa data dilakukan untuk mengetahui cara kerja pengoperasian mesin bubut dan proses pengasahan pahat sehingga hasil yang diinginkan sesuai, Pada tahapan awal menyiapkan terlebih dahulu pahat yang akan digunakan kemudian menyiapkan benda kerja baja ST 41 ukuran diameter 21 mm dan panjang 150 mm, memulai proses penyayatan pada benda kerja dengan perlahan masing-masing 1 mm menggunakan pahat yang berbeda-beda, kemudian hasil diukur pembubutan diukur menggunakan vernier caliper, saat pembubutan telah selesai dilakukan selalu pengontrolan pada ukuran dengan menggunakan vernier caliper untuk menghindari undersize dan untuk menghasilkan hasil yang sesuai ketentuan dan presisi. Pada proses pembubutan selalu disertai coolant untuk menjaga suhu pahat dan benda kerja agar tidak terlalu panas/overheat yang mengakibatkan benda kerja menjadi keras dan pahat menjadi tumpul pembubutan sesuai prosedur yang baik dapat menjaga kualitas barang yang bagus dan maksimal serta dapat menjaga keawetan dan kualitas seluruh alat dan mesin yang dipergunakan selalu dalam keadaan  baik.Proses pembubutan harus disertai dengan cara-cara yang baik dan benar demi kelancaran proses pengerjaan barang dan hasil maksimal serta tepat waktu. Kata kunci : mesin bubut, pahat, baja ST 41
ANALISIS PENGARUH HOLDING TIME TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL BAJA ST 41 PADA PROSES CARBURIZING UNTUK PEMBUATAN CHUCK MESIN CNC LATHE Nur Aidi Ariyanto; Reza Arfi Faisal; Ahmad Faoji
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 10, No 1 (2021): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v10i1.2411

Abstract

Di dunia industri pada komponen chuck mesin CNC sangat rentan mengalami kerusakan disebabkan terjadinya salah pemrograman yang bisa menyebabkan terjadi benturan antara tool dengan chuck mesin. Biaya produksi pembuatan chuck original relatif mahal dan di pasaranpun komponen ini relatif sulit di dapatkan. Hal ini tentu menghambat proses produksi. Chuck mesin CNC di buat dari material khusus yang kuat dan ulet, ketika terjadi benturan maka chuk tidak langsung patah, hanya terjadi perubahan bentuk dan ukuran. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data pengujian Carburizing material baja ST 41 dengan variasi parameter waktu penahanan (Holding Time) 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit. Setelah pengujian spesimen carburizing dilakukan uji kekerasan. Hasil dari penelitian ini didapat parameter pengujian kekerasan tertinggi pada spesimen dengan variasi waktu penahanan 60 menit dengan nilai kekerasan sebesar 167 HB. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pengerasan material terpengaruh oleh parameter waktu penahanan (Holding Time) dengan suhu pemanasan tetap.
RANCANG BANGUN RANGKA TRAINER SISTEM KEMUDI TOYOTA AVANZA Ahmad Faoji; Wawan Junaidi Usman
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 5, No 1 (2016): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v5i1.807

Abstract

AbstrakUntuk meletakkan komponen-komponen sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 dibutuhkan rangka yang kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan rangka yang kuat dan mampu menahan beban yang bekerja saat pengoperasian trainer sistem kemudi Toyota Avanza. Pada dasarnya terdapat tiga kriteriutama dalam rancangan suatu rangka yaitu keamanan, kenyamanan, dan ekonomis. Penelitian ini menggunakan dongkrak hidraulik kapasitas 2 ton dengan asumsi sesuai beban yang bekerja pada kendaraan. Bahan yang digunakan pada rangka trainer sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 adalah besi hollow 36 dan besi hollow 25 x 5.Hasil penelitian rangka trainer sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 didapatkan tegangan tekan maksimum rangka utama sebesar 308,36 N/mm2, sedangkan tegangan tekan yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 85,306 N/mm2, tegangan lentur maksimum rangka utama sebesar 231,27 N/mm2, sedangkan tegangan lentur yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 127,96 N/mm2. Pada rangka landasan didapatkan tegangan tekan maksimum rangka landasan sebesar 327,16 N/mm2, sedangkan tegangan tekan yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 75,096 N/mm2, tegangan lentur maksimum rangka landasan sebesar 490,47 N/mm2, sedangkan tegangan lentur yang terjadi lebih kecil yaitu sebesar 103,4 N/mm2. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rangka trainer sistem kemudi Toyota Avanza tahun 2010 aman. Kata kunci : kekuatan rangka, rangka trainer sistem kemudi, tegangan tekan, tegangan lentur.