Tri Wurisastuti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN BATURAJA LAMA DAN SEKAR JAYA, KECAMATAN BATURAJA TIMUR, KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU), PROVINSI SUMATERA SELATAN jek managerxot; Milana Salim; Yahya Yahya; Tri Wurisastuti; Rizki Nurmaliani
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 16 No 2 (2017): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 16 NOMOR 2 TAHUN 2017
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.16.2.360.82-92

Abstract

Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan salah satu wilayah endemis DBD di Provinsi SumateraSelatan. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penularan DBD adalah dengan melakukanpengendalian vektor nyamuk pada tingkat jentik. Penggunaan insektisida dalam pengendalian vektor DBD,selain dapat menimbulkan resistensi, juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan. Saat inipengendalian vektor DBD di Kabupaten OKU dilakukan secara hayati (biological control), yaitu denganmenggunakan ikan pemakan jentik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat partisipasimasyarakat dalam pengendalian vektor DBD menggunakan ikan pemakan jentik. Lokasi penelitian beradadi Kelurahan Baturaja Lama dan Kelurahan Sekar Jaya. Populasi adalah seluruh rumah tangga di keduakelurahan tersebut. Jumlah sampel ditentukan dengan mengacu pada ketentuan WHO mengenai standarminimal sampel survei entomologi DBD yaitu 100 rumah. Jumlah sampel rumah tangga yang berhasildidapatkan sebanyak 217 yang dipilih dengan cara acak. Hasil perhitungan indeks jentik menunjukkanangka HI di Kelurahan Baturaja Lama sebesar 42,1% dan di Kelurahan Sekar Jaya sebesar 48,2%. AngkaCI di Kelurahan Baturaja Lama sebesar 19,2% dan Sekar Jaya sebesar 16,2%. Angka BI di KelurahanBaturaja Lama sebesar 51,4% dan Sekar Jaya sebesar 75,5%. Analisis statistik terhadap perilakumemelihara ikan menunjukkan hubungan bermakna terhadap keberadaan jentik, namun persentase jumlahrumah tangga yang memelihara ikan pada kedua kelurahan masih tergolong rendah yakni kurang dari 10%.Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan pengembangan potensi jenisikan pemakan jentik dalam upaya pengendalian DBD.
PERAN LINGKUNGAN DALAM KASUS DEMAM BERDARAH DI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Tri Wurisastuti; Hotnida Sitorus; Surakhmi Oktavia
SPIRAKEL Vol 9 No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.989 KB)

Abstract

Palembang is a city that has a case of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) highest in the province of South Sumatra in 2014 that 622 cases. transportation Smoothly,cities are highly developed and densely populated settlements that can cause Palembang to become into top ranking in the number of dengue cases over the years. The purpose of this analysis to determine the factors that influence the dengue cases in Palembang South Sumatera Province by using linear regression modeling. The data is used by health profile of Palembang City in 2014. The sample in this analysis are all health centers in the working area of ​​Palembang City Health Department. Response variable is the number of dengue cases in each health center in the region of Palembang City Health Department. Data were analyzed using multiple linear regression analysis. The analysis showed that the factors affecting dengue in the city of Palembang were the number of group counseling activities per month. Increased group counseling activities per month can reduce dengue cases in the city of Palembang every year. Therefore it is considered necessary to increase the number of distillation activities about dengue to the people of Palembang City who live in densely populated areas. In counseling it is also necessary to apply 3M PLUS or implement PSN to the environment that can break the chain of Aedes aegypti mosquitoes and propagation.