Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PREVALENSI EKTOPARASIT PADA TIKUS SEBAGAI UPAYA PEMETAAN RISIKO ZOONOSIS DI KAWASAN ROB KOTA SEMARANG Wahyu Mustika Dewi; Partaya Partaya; Susanti Susanti
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 18 No 3 (2019): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOL 18 NO.3 TAHUN 2019
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.462 KB) | DOI: 10.22435/jek.v3i18.2133

Abstract

ABSTRACT Rats are a reservoir of various zoonotic diseases that have the potential to spread disease in animals and humans through ectoparasites. The study was conducted in the coastal inundation area of ​​Semarang City with different status of tidal flood hazards. Using the area sampling method, the number of traps used was 50 traps with 4 times repetitions. The number of rats obtained was 84, the species identified were B. indica, R. norvegicus, R. tanezumi, R. exulans, and S. murinus. Trap high categorical success in the Village Tugurejo was 15.5%, moderate category was in the Village Bangetayu Kulon (14%) and low category was in the District of Bandarharjo (12%). The number of ectoparasites obtained from three locations was 761, which were identified as Xenopsylla cheopis fleas, Laelaps echidninus mites and Hoplopleura pacific mites. The number of ectoparasites captured in Bangetayu Kulon Village 456 (high category), Bandarharjo Village 219 (medium category) and Tugurejo Village 86 (low category). Bandarharjo and Bangetayu Kulon Kelurahan have 100% prevalence of rat ectoparasites, whereas in Tugurejo Kelurahan, the prevalence of ectoparasites infestation in Bandicota indica was 50%, Rattus norvegicus was 80% and Rattus tanezumi was 72.2%. Keywords: Ectoparasites, coastal inundation, rats, zoonotic diseases ABSTRAK Tikus merupakan reservoir berbagai penyakit zoonotic yang berpotensi menyebarkan penyakit pada hewan dan manusia melalui ektoparasit. Penelitian dilaksanakan di kawasan rob Kota Semarang dengan status kerawanan banjir rob yang berbeda. Menggunakan metode area sampling, jumlah perangkap yang digunakan sebanyak 50 perangkap dengan 4x pengulangan. Jumlah tikus yang diperoleh sebanyak 84 ekor, spesies yang teridentifikasi yaitu B. indica, R. norvegicus, R. tanezumi, R. exulans, dan S. murinus. Trap sukses kategori tinggi di Kelurahan Tugurejo sebanyak 31 ekor (15,5%), trap sukses kategori sedang di Kelurahan Bangetayu Kulon sebanyak 28 ekor (14%) dan trap sukses kategori rendah di Kelurahan Bandarharjo sebanyak 25 ekor (12%). Jumlah ektoparasit yang diperoleh dari tiga lokasi sebanyak 761 ekor, yang teridentifikasi pinjal Xenopsylla cheopis, tungau Laelaps echidninus dan kutu Hoplopleura pasifica. Jumlah ektoparasit tikus yang tertangkap di Kelurahan Bangetayu Kulon 456 (kategori tinggi), Kelurahan Bandarharjo 219 (kategori sedang) dan Kelurahan Tugurejo 86 (kategori rendah). Kelurahan Bandarharjo dan Kelurahan Bangetayu Kulon prevalensi infestasi ektoparasit tikus 100%, sedangkan di Kelurahan Tugurejo prevalensi infestasi ektoparasit pada Bandicota indica 50%, Rattus norvegicus 80% dan Rattus tanezumi 72,2%. Kata kunci: Ektoparasit, kawasan rob, tikus, zoonosis
PENERAPAN MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE, SHARE (SSCS) PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DI SM Maulidya Rizqa Fatiya; Partaya Partaya; Nur Kusuma Dewi
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 8, No 1 (2019): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v8i1.4685

Abstract

Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran berbasis masalah salah satunya adalah Search, Solve, Create, Share (SSCS) dengan melibatkan siswa untuk belajar dari objek nyata di lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran SSCS pada materi perubahan lingkungan dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Tegal. Sampel penelitian yaitu kelas X MIA 6 dan X MIA 7 yang ditentukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki hasil belajar dan aktivitas siswa yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Ketuntasan klasikal untuk hasil belajar serta aktivitas siswa semuanya mencapai indikator keberhasilan pembelajaran yaitu sebesar ≥75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥75. Hasil uji N-Gain menunjukkan peningkatan dalam kriteria sedang yaitu kelas eksperimen sebesar 0,69 dan kelas kontrol sebesar 0,60. Tanggapan siswa dengan kriteria sangat baik sebesar 93,93% dan baik sebesar 6,06%. Guru juga memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model SSCS pada materi perubahan lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa di SMA. Kata kunci: hasil belajar, model Search, Solve, Create, Share (SSCS), aktivitas siswa
KEKAYAAN JENIS KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI KAWASAN HUTAN KOTA TINJOMOYO, KOTA SEMARANG Nasytha Saski Saufathika; Margareta Rahayuningsih; Nana Kariada Tri Martuti; Partaya Partaya
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 11 (2023)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan Kota Tinjomoyo adalah ruang terbuka hijau yang menjadi salah satu solusi alternatif dalam menjaga keanekaragaman hayati termasuk kupu-kupu di daerah perkotaan. Peningkatan jumlah penduduk akibat urbanisasi menyebabkan perluasan wilayah perkotaan yang mengancam hilangnya kawasan hutan kota dan menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati di dalamnya salah satunya kupu-kupu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan jenis kupu-kupu yang ada di Hutan Kota Tinjomoyo, Kota Semarang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2023 menggunakan metode Point Count dengan tiga kali pengulangan dan di identifikasi dengan menggunakan beberapa buku identifikasi salah satunya Identification Guide For Butterflies Of West Java. Hasil penelitian mencatat sebanyak 73 jenis kupu-kupu teridentifikasi di Hutan KotaTinjomoyo, Kota Semarang. Komposisi spesies famili dari yang tertinggi yakni Nymphalidae (29 Spesies), Lycaenidae(23 Spesies), Papilionidae (7 Spesies), Hesperiidae (7 Spesies) dan Pieridae(7 Spesies).