Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengelolaan Obat Dengan E-Purchasing Untuk Pasien Program Rujuk Balik Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Herti Maryani; Lusi Kristiana; Pramita Andarwati; Astridya Paramita; Ira Ummu Aimanah
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 22 No 2 (2019): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.43 KB) | DOI: 10.22435/hsr.v22i2.1398

Abstract

PRB is a health service provided to people with chronic diseases. The implementation of PRB has been runningsince 2014, but until now it is still not optimal, one of which is the procurement and availability of medicines. The aim of the study was to study drug management for PRB patients. The research was conducted in Surabaya 2018. This is descriptive research with cross-sectional design. Data collection by in-depth interviews with pharmacy department managers in two FKTP units and pharmacies in Surabaya. Data were analyzed descriptively. The results of the study show that FKTP doesn’t buy medicine with e-purchasing, because the drug is given by the pharmacy according to the BPJS mapping list. The pharmacy has many obstacles to ordering drugs with e-purchase, so the order is done conventionally. The pharmacy orders drugs in several ways using the Order Letter, calling PBF and ordering via the WhatsApp (WA) application. The Guidelines for Procurement of Medicines with E-Purchasing Procedures Based on E-Catalogs already exist, but socialization must continue to be carried out, especially at the level of Puskesmas and pharmacies. Periodic evaluations must be carried out so that problems and defi ciencies that occur in the fi eld can be immediately resolved.Cooperation and good intentions are needed between various parties so that all involved can benefi t from this program, especially PRB patients. Abstrak Program Rujuk Balik (PRB) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis. PRBsudah berjalan sejak tahun 2014, namun masih belum optimal, salah satunya perihal pengelolaan obat. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengelolaan obat untuk pasien PRB. Penelitian dilakukan di Surabaya tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pengelola bagian farmasi di 2 unit Puskesmas dan 2 Apotek di Surabaya. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas tidak melakukan pengadaan obat secara e-purchasing, karena obat diberikan oleh apotek sesuai daftar mapping BPJS. Apotek mempunyai banyak kendala dalam melakukan pemesanan obat dengan e-purchase, sehingga pemesanan dilakukan secara konvensional. Apotek melakukan pemesanan obat dengan beberapa cara yaitu menggunakan Surat Pemesanan (SP), menelpon PBF (Perusahaan Besar Farmasi) dan melalui aplikasi WhatsApp (WA).Petunjuk pelaksanaan pengadaan obat dengan prosedur E-Purchasing, berdasarkan E-Catalogue, sudah ada namun sosialisasi harus terus dilakukan terutama di tingkat Puskesmas dan apotek. Evaluasi berkala harus dilakukan agar permasalahan dan kekurangan yang terjadi di lapangan dapat segera diselesaikan. Perlunya kerja sama dan komitmen antar berbagai pihak sehingga semua yang terlibat dapat merasakan manfaat akan program ini, terutama pasien PRB.