Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TINJAUAN YURIDIS TENTANG RECHTVINDING (PENEMUAN HUKUM) DALAM HUKUM PERDATA INDONESIA Martam, Nurmin K.
Jurnal Cahaya Keadilan Vol 5 No 2 (2017): jurnal cahaya keadilan
Publisher : LPPM Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan terhadapkepentingan manusia (seluruh manusia tanpa terkecuali). Dalam kehidupanbermasyarakat diperlukan suatu sistem hukum untuk menciptakan kehidupanmasyarakat yang harmonis dan teratur. Untuk mendapatka kepastian hukum,Di Pengadilan hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, danmemahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalammasyarakat. Hal inilah menjadi dasar bahwa merupakan sesuatu yang tidakdapat dihindarkan bahwa proses rechtsvinding harus tetap dilakukan olehhakim dalam memutuskan perkara yang tidak ditemukan secara jelas dantegas dalam peraturan perundang-undangan. Adapun pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, yaitudengan menggunakan teori-teori serta pendapat para sarjana denganmelakukan analisis terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam hukumpositif Indonesia. Sejalan dengan perkembangan masyarakat yang semakindinamis, maka hal itu menuntut adanya sebuah perkembangan hukum yangdinamis pula. Hal ini sejalan dengan sistem hukum perdata itu sendiri yangsifatnya dinamis dan tidak statis. Tugas penting dari hakim ialahmenyesuaikan undang-undang dengan kejadian-kejadian konkrit dalammasyarakat. Apabila undang-undang tidak dapat ditetapkan hakim secaratepat menurut kata-kata undang-undang itu atau undang-undang tersebuttidak jelas, maka hakim harus menafsirkan undang-undang tersebut, sehinggahakim dapat membuat suatu keputusan hukum yang sungguh-sungguh adilsesuai dengan apa yang menjadi maksud dan tujuan hukum, yaitu tercapainyakepastian hukum, kemanfaatan dan penemuan hukum di penelitianberikutnya
Tinjauan Yuridis tentang Rechtvinding (Pemenuhan Hukum) dalam Hukum Perdata Indonesia K Martam, Nurmin
Gorontalo Law Review Volume 1 No. 1 April 2018, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.87 KB) | DOI: 10.32662/golrev.v1i1.99

Abstract

The law has a function to provide protection to human interests (all human beings without exception). Therefore, the law must be implemented so that human interest can be protected. In practice, the law may proceed normally and peacefully, but there may also be legal violations in practice. In this case the law that has been violated must be enforced. It is through law enforcement that this law becomes a reality. In upholding the law there are three elements that must always be considered: legal certainty (Rechtssicherheit), usefulness (Zweckmassigkeit) and justice (Gerechtigkeit).In the life of society required a legal system to create a harmonious and orderly society life. In fact the law or legislation that is made does not cover all cases that arise in society, making it difficult for law enforcement to complete the case. In the scope of positive law in Indonesia, the principle "that judges should not refuse a case", contained in article 10 paragraph (1) of Law no. 44 Year 2009 on Judicial Power.Constitutional judges and judges are required to explore, follow, and understand the legal values and sense of justice living in society. This is the basis that it is unavoidable that the rechtsvinding process should still be done by the judge in deciding cases not found clearly and firmly in legislation.The approach used in this study is a normative juridical approach, namely by using the theories and opinions of scholars by conducting an analysis of the provisions applicable in positive law of Indonesia.In line with the increasingly dynamic society, it demands a dynamic legal development as well. This is in line with the civil law system itself that is dynamic and not static. The important task of the judge, therefore, is to adapt the law to concrete events in society. If the law can not be judged appropriately according to the words of the law or the law is unclear, then the judge must interpret the law, so that the judge can make a truly fair law decision in accordance with what Which is the purpose and objective of the law, namely the achievement of legal certainty.
Tanggung Jawab Pemandu Lalu Lintas Udara (AirTraffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Efisien Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan Martam, Nurmin Kemis
Gorontalo Law Review Volume 1 No.2 Oktober 2018, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.091 KB) | DOI: 10.32662/golrev.v1i2.344

Abstract

Abstract Safety is a top priority in the world of aviation, the government is committed that "Safety Is Number One" is in accordance with Law Number 1 of 2009. Flight safety is a condition of fulfilling safety requirements in the use of airspace, aircraft, airports, air transport, flight navigation , as well as supporting facilities and other public facilities. This research was carried out at the Gorontalo District AIRNAV Indonesia Office, in Gorontalo Jalaludin Airport. Data collection methods using questionnaires and observations. The data of this study were analyzed using correlation tests derived from the SPSS Release 15.0 Program. The results of the analysis show that H0 is rejected and Ha is accepted, which is indicated by a significance value of 0.000 <0.05, which means that between the performance of officers and flight safety at Gorontalo Jalaludin International Airport. The results of testing hypotheses using the correlation coefficient analysis yielded a value of 0.758 indicating that there was a strong relationship between the performance of officers and flight safety at Yogyakarta's Adisutjipto International Airport.     Abstrak Keselamatan adalah prioritas utama dalam dunia penerbangan, pemerintah berkomitmen bahwa "Safety Is Number One" sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009. Keselamatan penerbangan adalah syarat memenuhi persyaratan keselamatan dalam penggunaan ruang udara, pesawat udara, bandara , transportasi udara, navigasi penerbangan, serta fasilitas pendukung dan fasilitas umum lainnya.Penelitian ini dilakukan di Kantor Kabupaten Gorontalo AIRNAV Indonesia, di Bandara Jalaludin Gorontalo. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan tes korelasi yang berasal dari SPSS Release 15.0 Program.Hasil analisis menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,000 <0,05 yang berarti bahwa antara kinerja petugas dan keselamatan penerbangan di Bandara Internasional Gorontalo Jalaludin. Hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis koefisien korelasi menghasilkan nilai 0,758 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kinerja petugas dan keselamatan penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. 
EXECUTIVE IMPLEMENTATION BY DEBT COLLECTOR AGAINST FIDUSIAN OBJECT GUARANTEE Martam, Nurmin K
DiH: Jurnal Ilmu Hukum Volume 15 Nomor 2 Agustus 2019
Publisher : Doctor of Law Study Program Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/dih.v15i2.2527

Abstract

Multi - finance institutions in Indonesia are better if the indicator is the number of consumer finance in Indonesia in the last few years. The growth of consumer financing can be seen from all the convenience given by the multi finance. The factor that dominates the forced withdrawal of Fiduciary Guarantee is the existence of problem loans. This problem is al most certainly experienced by any consumer financing institution. The problems discussed in this research are about how the implementation of execution of fiduciary guarantee in the settlement credit toward four wheels (car) The formulation of problems related to with the withdrawal of vehicles accompanied by violence that is: How about the collection of arrangement or confiscation of a motor vehicle that carried out by debt collector against a debtor non-performing loans, Do factors for the act of violence carried out by debt collector, How a settlement effort the act of violence carried out by debt collector in terms of the aspect of criminal law. This research is classified as the kind of research juridical normative , study legislation as criminal code and civil law, Regulation president of the Republic Indonesia No. 9 of 2009 about Funding Institution, the act of No. 42 of 1999 about Fiduciary Security, Minister of Finance Regulation No. 130/PMK.010/2012 about Registration Fiduciary for Financing Company, this research also is study case that is focus self intensively on an object particular and learn that as a case. Arrangement about the collection of vehicles stipulated in a financing with fiduciary security contained in the act of fiduciary security number 42 of 1999 And also minister of finance regulation No 130/PMK. 010/2012
PENGALIHAN ATAS HARTA WARISAN DI INDONESIA Manangin, Muhamad Syaifullah Abadi; Nurmala, Leni Dwi; Martam, Nurmin K
DiH: Jurnal Ilmu Hukum Volume 16 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Doctor of Law Study Program Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/dih.v16i2.3345

Abstract

AbstractIn this study the objectives to be achieved are to find out the transfer of inheritance in Indonesia and to find out whether approval is needed by the heirs in the transfer of inheritance. This research uses a normative juridical method, namely by reviewing the provisions regarding legal certainty regarding the procedure for transfer of inheritance assets carried out by one of the heirs without the approval of the other heirs. The procedure for transfer of inheritance in Indonesia is by transferring the inheritance wherein the distribution of inheritance is an act of the heirs. Distribution is usually done by consensus or on a joint will and can be carried out voluntarily and harmony between the heirs. The heirs must know their respective rights according to law and if there is a transfer, there must be approval of the heirs. Transfer of inheritance must be carried out immediately after the testator dies, it should not be postponed unless there are certain circumstances that are not possible. This mainly avoids the possession of inheritance which will eventually lead to a dispute between the parties. So in this case the community must equip themselves with knowledge of inheritance, so that they understand the rights and obligations of each heir, but deliberation is suggested as one of the better solutions, without a court process so that there is no interruption of family friendship.Keywords: heir; inheritance; redirectAbstrakDalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai yakniUntuk mengetahui pengalihan harta warisan di Indonesia dan Untuk mengetahui apakah diperlukan persetujuan oleh ahli waris dalam pengalihan harta warisan.Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yakni dengan mengkaji ketentuan mengenai kepastian hukum tentang tata cara Pengalihan harta warisan yang dilakukan oleh salah seorang ahli waris tanpa persetujuan ahli waris yang lainnya.Tata cara pengalihan harta warisan di Indonesia adalah dengan cara pengalihan harta warisandimana pembagian warisan yang merupakan suatu perbuatan dari pada para ahli waris. Pembagian biasanya dilakukan dengan permufakatan atau atas kehendak bersama dan dapat dilaksanakan dengan sukarela dan kerukunan antara para ahli waris.Para ahali waris harus mengetahui haknya masing-masing menurut hukum dan jika ada pengalihan maka harus ada persetujuan ahli waris. Pengalihan harta warisan harus segera dilaksanakan setelah pewaris meninggal, tidak boleh ditunda-tunda kecuali jika ada keadaan tertentu yang tidak memungkinkan. Hal ini terutama menghindari adanya penguasaan harta warisan yang akhirnya akan terjadi sengketa di antara para pihak. Sehingga dalam hal ini masyarakat harus membekali diri dengan pengetahuan tentang waris, sehingga mengerti atas hak dan kewajiban masing-masing ahli waris, namun musyawarah disarankan sebagai salah satu jalan keluar yang lebih baik, tanpa proses pengadilan agar tidak terputusnya silaturahmi antar keluarga.Kata kunci: ahli waris; harta warisan; pengalihan
PENGALIHAN ATAS HARTA WARISAN DI INDONESIA Manangin, Muhamad Syaifullah Abadi; Nurmala, Leni Dwi; Martam, Nurmin K
DiH: Jurnal Ilmu Hukum Volume 16 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Doctor of Law Study Program Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/dih.v16i2.3345

Abstract

AbstractIn this study the objectives to be achieved are to find out the transfer of inheritance in Indonesia and to find out whether approval is needed by the heirs in the transfer of inheritance. This research uses a normative juridical method, namely by reviewing the provisions regarding legal certainty regarding the procedure for transfer of inheritance assets carried out by one of the heirs without the approval of the other heirs. The procedure for transfer of inheritance in Indonesia is by transferring the inheritance wherein the distribution of inheritance is an act of the heirs. Distribution is usually done by consensus or on a joint will and can be carried out voluntarily and harmony between the heirs. The heirs must know their respective rights according to law and if there is a transfer, there must be approval of the heirs. Transfer of inheritance must be carried out immediately after the testator dies, it should not be postponed unless there are certain circumstances that are not possible. This mainly avoids the possession of inheritance which will eventually lead to a dispute between the parties. So in this case the community must equip themselves with knowledge of inheritance, so that they understand the rights and obligations of each heir, but deliberation is suggested as one of the better solutions, without a court process so that there is no interruption of family friendship.Keywords: heir; inheritance; redirectAbstrakDalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai yakniUntuk mengetahui pengalihan harta warisan di Indonesia dan Untuk mengetahui apakah diperlukan persetujuan oleh ahli waris dalam pengalihan harta warisan.Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yakni dengan mengkaji ketentuan mengenai kepastian hukum tentang tata cara Pengalihan harta warisan yang dilakukan oleh salah seorang ahli waris tanpa persetujuan ahli waris yang lainnya.Tata cara pengalihan harta warisan di Indonesia adalah dengan cara pengalihan harta warisandimana pembagian warisan yang merupakan suatu perbuatan dari pada para ahli waris. Pembagian biasanya dilakukan dengan permufakatan atau atas kehendak bersama dan dapat dilaksanakan dengan sukarela dan kerukunan antara para ahli waris.Para ahali waris harus mengetahui haknya masing-masing menurut hukum dan jika ada pengalihan maka harus ada persetujuan ahli waris. Pengalihan harta warisan harus segera dilaksanakan setelah pewaris meninggal, tidak boleh ditunda-tunda kecuali jika ada keadaan tertentu yang tidak memungkinkan. Hal ini terutama menghindari adanya penguasaan harta warisan yang akhirnya akan terjadi sengketa di antara para pihak. Sehingga dalam hal ini masyarakat harus membekali diri dengan pengetahuan tentang waris, sehingga mengerti atas hak dan kewajiban masing-masing ahli waris, namun musyawarah disarankan sebagai salah satu jalan keluar yang lebih baik, tanpa proses pengadilan agar tidak terputusnya silaturahmi antar keluarga.Kata kunci: ahli waris; harta warisan; pengalihan
THE INFLUENCE OF TAX AMNESTY ON NON EMPLOYEES PERSONAL TAX COMPLIANCE COMPLIANCE Nurmala, Leny Dwi; Kasim, Ramdhan; Martam, Nurmin K
Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune Volume 3, Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jhbbc.v3i2.3297

Abstract

AbstractThe influence of tax amnesty to compliance taxpayers individual non employees in KPP Pratama Gorontalo “ The purpose of this study is to knowthe influence of tax amnesty to compliance taxpayers individual non employees in KPP Pratama Gorontalo. The methodology applied research methodology descriptive quantitative. In this study the authors concluded that there was a policy tax amnesty issued by directorate general of taxation impact positive and significant impact on compliance taxpayers individual non employees in KPP Pratama Gorontalo.Keywords: tax amnesty; taxpayer complianceAbstrakPengaruh tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi non karyawan di KPP Pratama Gorontalo “Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tax amnesty terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi karyawan di KPP Pratama Gorontalo. Metodologi yang digunakan adalah metodologi penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa terdapat kebijakan tax amnesty yang dikeluarkan oleh direktorat jenderal dampak perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi non karyawan di KPP Pratama Gorontalo.Kata kunci: kepatuhan wajib pajak; pengampunan pajak
TINJAUAN YURIDIS TENTANG RECHTVINDING (PENEMUAN HUKUM) DALAM HUKUM PERDATA INDONESIA Nurmin K martam
Jurnal Cahaya Keadilan Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Cahaya Keadilan
Publisher : LPPM Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.422 KB)

Abstract

Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan terhadapkepentingan manusia (seluruh manusia tanpa terkecuali). Dalam kehidupanbermasyarakat diperlukan suatu sistem hukum untuk menciptakan kehidupanmasyarakat yang harmonis dan teratur. Untuk mendapatka kepastian hukum,dipengadilan hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, danmemahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalammasyarakat. Hal inilah menjadi dasar bahwa merupakan sesuatu yang tidakdapat dihindarkan bahwa proses rechtsvinding harus tetap dilakukan olehhakim dalam memutuskan perkara yang tidak ditemukan secara jelas dantegas dalam peraturan perundang-undangan. Adapun pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, yaitudengan menggunakan teori-teori serta pendapat para sarjana denganmelakukan analisa terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam hukumpositif Indonesia. Sejalan dengan perkembangan masyarakat yang semakindinamis, maka hal itu menuntut adanya sebuah perkembangan hukum yangdinamis pula. Hal ini sejalan dengan sistem hukum perdata itu sendiri yangsifatnya dinamis dan tidak statis. Maka, tugas penting dari hakim ialahmenyesuaikan undang-undang dengan kejadian-kejadian konkrit dalammasyarakat. Apabila undang-undang tidak dapat ditetapkan hakim secaratepat menurut kata-kata undang-undang itu atau undang-undang tersebuttidak jelas, maka hakim harus menafsirkan undang-undang tersebut, sehinggahakim dapat membuat suatu keputusan hukum yang sungguh-sungguh adilsesuai dengan apa yang menjadi maksud dan tujuan hukum, yaitu tercapainyakepastian hukum.
Tanggung Jawab Perusahaan Go Publik Terhadap Kerugian Penjualan Saham Pada Pasar Modal (suatu tinjauan dari uu no. 25 thn 2007 tentang penanaman modal) Nurmin K. Martam; Nova Karim
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 4 No 3 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. Kendatipun kegiatan penanaman modal ini sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan, akan tetapi dalam pelaksanaanya harus tetap memperhatikan aspek-aspek perlindungan terhadap lingkungan hidup yang bukan saja diperlukan untuk masa sekarang tetapi untuk kepentingan generasi mendatang yang kesemuaannya akan dapat terlaksana dengan adanya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam bidang penanaman modal. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah apa yang dimaksudkan dengan penanaman modal yang berwawasan lingkungan, unsur apa saja yang merupakan bagian dari penanaman modal yang berwawasan lingkungan, serta apakah Undang-Undang No.25 tahun 2007 telah memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam pelaksanaannya. Pokok permasalahan tersebut diteliti dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik studi pustaka dan dianalisis dengan metode kwalitatif, dalam Undang-Undang Penanaman Modal ditentukan bahwa Investor, baik domestik maupun asing yang melakukan kegiatan investasinya di Indonesia, dalam pelaksanaannya disarankan dilakukan dengan memperhatikan kriteria atau aspek Lingkungan Hidup. Pada dasarnya terhadap pelaksanaan penanaman modal yang ada di Indonesia dilaksanakan berdasarkan peraturan Undang-Undang No.25 Tahun 2007 dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan. Tujuan yang dapat dalam penerapan asas berwawasan lingkungan dalam penanaman modal adalah terlaksananya pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Serta dengan diterapkannya penanaman modal yang berwawasan lingkungan secara optimal, akan dapat tercapainya masyarakat yang sejahtera yang peduli akan kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
Urqensi keberadaan Komisi Pengawasan Kepolisian Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Nurmin K. Martam
JURNAL LEGALITAS Vol 2, No 3, 2009
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8193.875 KB) | DOI: 10.33756/jelta.v2i3.662

Abstract

In practice, many police actions categorized as arbitrary action of w ich is not based on duty and function of police institute as arranged in tugirtotion applied. Be awate of arbitrary action done by policement, goverment provides potting to every public or citizen to report the arbitrary action to national policement commision. National policement Commission basically undertakes gives observation to all business or activity about implementation of duty or police activity that matching with the one which is expected. Kata Kunci: Urgensi. Komisi Pengawasan, Kepolisian, Hukum administrasi