Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN LINGKUNGAN DALAM KASUS DEMAM BERDARAH DI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Tri Wurisastuti; Hotnida Sitorus; Surakhmi Oktavia
SPIRAKEL Vol 9 No 1 (2017)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.989 KB)

Abstract

Palembang is a city that has a case of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) highest in the province of South Sumatra in 2014 that 622 cases. transportation Smoothly,cities are highly developed and densely populated settlements that can cause Palembang to become into top ranking in the number of dengue cases over the years. The purpose of this analysis to determine the factors that influence the dengue cases in Palembang South Sumatera Province by using linear regression modeling. The data is used by health profile of Palembang City in 2014. The sample in this analysis are all health centers in the working area of ​​Palembang City Health Department. Response variable is the number of dengue cases in each health center in the region of Palembang City Health Department. Data were analyzed using multiple linear regression analysis. The analysis showed that the factors affecting dengue in the city of Palembang were the number of group counseling activities per month. Increased group counseling activities per month can reduce dengue cases in the city of Palembang every year. Therefore it is considered necessary to increase the number of distillation activities about dengue to the people of Palembang City who live in densely populated areas. In counseling it is also necessary to apply 3M PLUS or implement PSN to the environment that can break the chain of Aedes aegypti mosquitoes and propagation.
EFEKTIVITAS PERANGKAP BERPEREKAT SEDERHANA MENGGUNAKAN ATRAKTAN RENDAMAN JERAMI TERHADAP NYAMUK DI LABORATORIUM Lasbudi Pertama Ambarita; Hotnida Sitorus; Tanwirotun Ni'mah; Marini Marini; Katarina Sri Rahayu; Surakhmi Oktavia
SPIRAKEL Vol 11 No 1 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.149 KB)

Abstract

Pengendalian penyakit demam berdarah dengue masih bertumpu kepada kegiatan pengendalian vektor karena hingga saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perangkat nyamuk berperekat menggunakan atraktan rendaman jerami dengan 4 konsentrasi yang berbeda. Uji efektivitas perangkap berperekat ini dilaksanakan di ruang pemeliharaan nyamuk Laboratorium Entomologi Balai Litbangkes Baturaja. Konsentrasi rendaman jerami yang digunakan adalah 0%, 10%, 50% dan 100% dengan 6 pengulangan. Pengamatan nyamuk yang terperangkap dilakukan setiap hari pada jam yang sama. Hasil penelitian menunjukkan nyamuk mulai terperangkap sejak hari pertama pengamatan pada seluruh konsentrasi. Hari terakhir pengamatan (hari ke-17) menunjukkan jumlah nyamuk paling banyak terperangkap pada konsentrasi 50% (rerata 28,5 nyamuk) diikuti konsentrasi 100% (rerata 26,0 nyamuk), 10% (rerata 20,0 nyamuk) dan 0% (rerata 10,7 nyamuk). Secara statistik hasil uji sidik ragam menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antar konsentrasi atraktan yang digunakan.Komposisi nyamuk yang tertangkap antara lain nyamuk betina lebih banyak tertangkap dibandingkan nyamuk jantan (65%) serta Ae. aegypti dominan terperangkap (95,1%) dibandingkan Culex quinquefasciatus. Meskipun secara statistik tidak terdapat perbedaan antar perlakuan namun bila dilihat dari jumlah nyamuk yang terperangkap perangkap nyamuk berperekat berpotensi digunakan dalam penanggulangan DBD baik dalam konteks pengendalian maupun surveilans.
BEBERAPA TANAMAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI REPELEN DI INDONESIA Marini Marini; Hotnida Sitorus
SPIRAKEL Vol 11 No 1 (2019)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.53 KB)

Abstract

Penyakit tular vektor, khususnya vektor nyamuk merupakan penyakit zoonosis yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan kesehatan di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Menghindari gigitan nyamuk masih menjadi pilihan yang efektif untuk mencegah penularan penyakit akibat tular vektor ini. Salah satu cara untuk menghindari gigitan nyamuk adalah dengan menggunakan insektisida jenis repelen. Pemakaian insektisida jenis repelen cukup populer di kalangan masyarakat karena penggunaannya yang dianggap lebih efisien dan efektif untuk menghindari gigitan nyamuk. Penggunaan insektisida kimiawi banyak memberikan efek negatif bagi manusia dan lingkungannya, sehingga diperlukan insektisida alami yang aman dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan aktif yang berasal dari tumbuhan di lingkungan sekitar. Diperlukan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai bahan aktif alami untuk repelen, maka tulisan ini merangkum beberapa hasil penelitian tentang repelen berbahan dasar tumbuhan. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka diperoleh 13 jenis tanaman yang memiliki daya proteksi diatas 50% selama 6 jam pengujian. Ketiga belas tanaman yang disajikan dalam tulisan ini dapat tumbuh dengan baik dengan iklim di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat membudidayakannya dan mengembangkannya sebagai bahan insektisida alami.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang Aspek Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Kota Prabumulih, Sebelum dan Sesudah Intervensi Pemberdayaan Masyarakat Lasbudi P. Ambarita; Milana Salim; Hotnida Sitorus; Rika Mayasari
Jurnal Vektor Penyakit Vol 14 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.07 KB) | DOI: 10.22435/vektorp.v14i1.1759

Abstract

Abstract Dengue hemorrhagic fever (DHF) in South Sumatra Province especially Prabumulih in recent years has not shown a significant decline. This research aims to assess community’s level of knowledge, attitudes and practice with regards to empowerment of cadres and community group as an intervention variable. There were three location of research, first location with intervention of empowerment of cadre and community group, second location with cadre empowerment and the third location without intervention. The data collected in this research is knowledge, attitude and practice of the community before and after the intervention provided. The results showed there is an average level difference of knowledge, but statistically difference occurred on the knowledge and practice in an area with an intervention empowerment of cadres and local community groups. Local community groups such as religious group, social gathering, youth organization, etc can be an effective target for increasing knowledge about disease prevention aspects of DHF, raises awareness and triggered behavior change collectively. Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Prabumulih dalam beberapa tahun terakhir belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari intervensi, pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini adalah satu wilayah dengan intervensi pemberdayaan kader jumantik dan kelompok ibu-ibu pengajian, wilayah yang kedua dengan intervensi pemberdayaan kader jumantik, dan wilayah yang ketiga tanpa diberikan intervensi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sebelum dan sesudah intervensi diberikan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat antara sebelum dan sesudah intervensi, namun secara statistik perbedaan yang bermakna terjadi pada aspek pengetahuan dan perilaku di daerah dengan intervensi pemberdayaan kader dan kelompok masyarakat lokal. Kelompok masyarakat lokal seperti kelompok pengajian, arisan, karang taruna dan sebagainya dapat menjadi sasaran efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aspek pencegahan penyakit DBD, menimbulkan kesadaran dan memicu terjadinya perubahan perilaku secara kolektif.
Karakteristik penderita, hari dan curah hujan terhadap kejadian Demam Berdarah di Kabupaten Ogan Komering Ulu rika mayasari; Maya Arisanti; Rizki Nurmaliani; Hotnida Sitorus; Lasbudi Pertama Ambarita
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 5 No 1 (2019): JHECDs Vol. 5, No. 1, Juni 2019
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v5i1.1300

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan penularannya melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini telah berkembang di seluruh dunia dan lebih dari 100 negara endemik DBD termasuk Indonesia. Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan salah satu daerah endemis di Provinsi Sumatera Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kejadian DBD kaitannya dengan faktor iklim (curah hujan dan jumlah hari hujan) serta karakteristik penderitanya (umur dan jenis kelamin) di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan OKU dan Badan Pusat Statistik (BPS) OKU tahun 2015. Pola kejadian kasus DBD dengan curah hujan dan jumlah hari hujan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa jumlah kasus DBD di tahun 2015 sebanyak 83 kasus. Pada tahun 2016 terjadi penurunan kasus menjadi 43 kasus. Peningkatan curah hujan tidak serta merta diikuti dengan peningkatan kasus. Kejadian demam berdarah tahun 2015 dan 2016 di Kabupaten OKU menunjukkan pola jumlah dan kemunculan kasus DBD sedikit berbeda.