Muhammad A. K. Martoprawiro
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROFIL MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA CALON GURU KIMIA DAN KORELASINYA TERHADAP MODEL MENTAL Wiji, Wiji; Liliasari, Liliasari; Sopandi, Wahyu; Martoprawiro, Muhammad A. K.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 2 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.465

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil motivasi belajar Mahasiswa Calon Guru Kimia (MCGK) tingkat I sampai dengan tingkat IV. Selain itu, juga dikaji korelasi antara motivasi dengan model mental kimia sekolah. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif non eksperimen, dengan desain survei lintas-bagian (cross-sectional survey) dan melibatkan 124 mahasiswa calon guru kimia di jurusan Pendidikan Kimia pada salah satu Universitas di Bandung. Data dikumpulkan melalui Kuesioner Motivasi Belajar Kimia (KMBK) dan Tes Diagnostik Model Mental Kimia Sekolah (TDMKS). Hasil analisis deskriptif menunjukkan motivasi belajar MCGK pada kategori rendah untuk tingkat I (M=3,04; SD=0,24) dan kategori sedang untuk tingkat II (M=3,56; SD=0,20), tingkat III (M=3,78; SD=0,26), dan tingkat IV (M=3,89; SD=0,25). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada sebagian besar jenis motivasi belajar MCGK berdasarkan tingkat kelas, kecuali jenis target prestasi. Motivasi belajar MCGK berkorelasi pada tingkat sedang dengan model mental kimia sekolah (r=0,399; p<0,01).Kata kunci : motivasi belajar, model mental, kimia sekolah, tes diagnostik
PROFIL MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA CALON GURU KIMIA DAN KORELASINYA TERHADAP MODEL MENTAL Wiji, Wiji; Liliasari, Liliasari; Sopandi, Wahyu; Martoprawiro, Muhammad A. K.
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 19, No 2 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 2, 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.36184

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil motivasi belajar Mahasiswa Calon Guru Kimia (MCGK) tingkat I sampai dengan tingkat IV. Selain itu, juga dikaji korelasi antara motivasi dengan model mental kimia sekolah. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif non eksperimen, dengan desain survei lintas-bagian (cross-sectional survey) dan melibatkan 124 mahasiswa calon guru kimia di jurusan Pendidikan Kimia pada salah satu Universitas di Bandung. Data dikumpulkan melalui Kuesioner Motivasi Belajar Kimia (KMBK) dan Tes Diagnostik Model Mental Kimia Sekolah (TDMKS). Hasil analisis deskriptif menunjukkan motivasi belajar MCGK pada kategori rendah untuk tingkat I (M=3,04; SD=0,24) dan kategori sedang untuk tingkat II (M=3,56; SD=0,20), tingkat III (M=3,78; SD=0,26), dan tingkat IV (M=3,89; SD=0,25). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada sebagian besar jenis motivasi belajar MCGK berdasarkan tingkat kelas, kecuali jenis target prestasi. Motivasi belajar MCGK berkorelasi pada tingkat sedang dengan model mental kimia sekolah (r=0,399; p0,01).ABSTRACTThe aim of this research was to know the learning motivation profile of the Pre-service Chemistry Teacher (PCT) from the first to the fourth grade. Besides that, the correlation between motivation and school chemistry mental model was also examined. The research was conducted using non-experiment quantitative model, with the cross-sectional survey design and involved 124 PCT in Chemistry Education Department in one of universities in Bandung. The data was collected from the Questionnaire of Motivation toward Chemistry Learning (QMCL) and the Diagnostic Test of School Chemistry Mental Models (DTSCM). The result of the descriptive analysis showed that the learning motivation of PCT was in the low category for the first grade (M=3,04; SD=0,24) and the middle category for the second (M=3,56; SD=0,20), the third (M=3,78; SD=0,26), and the fourth grade (M=3,89; SD=0,25). The result of Kruskal Wallis Test showed there was a significant difference in most of the learning motivations of PCT according to grades, except for achievement goals. The learning motivaton of PCT moderately correlated with school chemistry mental model (r=0,399; p0,01).
KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN MODEL MENTAL KIMIA SEKOLAH MAHASISWA CALON GURU Wiji .; Liliasari .; Wahyu Sopandi; Muhammad A. K. Martoprawiro
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.1871

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apakah ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berpikir logis mahasiswa calon guru dan model mental kimia sekolah berdasarkan pada tingkat nilai mereka. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir logis berkorelasi dengan model mental kimia sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-section yang meliputi 124 mahasiswa calon guru kimia yang sedang mengikuti kuliah di program studi Pendidikan Kimia di sebuah LPTK di Bandung. Data dikumpulkan dengan tes kemampuan berpikir logis dan tes diagnostik model mental kimia sekolah. Tes kemampuan berpikir logis meliputi lima skala: penalaran proporsional, variabel kontrol, penalaran kombinasi, penalaran probabilistik, dan penalaran korelasional. Tes diagnostik model mental kimia sekolah mencakup lima masalah: stoichiometry, thermochemistry, chemical equilibrium, tingkat reaksi, dan asam-basa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat nilai mahasiswa, terdapat perbedaan yang signifikan pada rerarta model mental kimia sekolah, tetapi tidak pada rerata kemampuan berpikir logis. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir logis para guru kimia berkorelasi dengan model mental kimia sekolah. Kata Kunci: kemampuan berpikir logis, model mental kimia sekolah, metode cross-section, mahasiswa calon guru kimia