Lizanty Jelita Soulissa
Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Kencana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perempuan dalam kelindan rumah pengasingan: Sebuah kajian psikoanalitis tradisi humkoit/koin di pulau buru Lizanty Jelita Soulissa; Susana Prapunoto; A.Ign. Kristijanto
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.11073

Abstract

Tradisi Humkoit/koin bagi perempuan Pulau Buru pada saat melahirkan dan pascamelahirkan merupakan bentuk kepercayaan terhadap kehadiran leluhur dengan menggunakan ritual smake. Tradisi pengasingan ini merupakan bentuk kearifan lokal yang masih dipertahankan pada era milenium. Penelitian bertujuan menganalisis kebutuhan dan masalah mendasar yang dialami perempuan di rumah pengasingan berdasar kajian psikoanalitis Jung. Metode kualitatif dan teknik studi kasus digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan masalah serta nilai-nilai kesejahteraan hidupperempuan dalam pengasingan di Buru Selatan dan Buru Utara. Unit amatan adalah 8 perempuan yang sedang dan pernah dimasukkan dalam rumah pengasingan. Unit analisis mencakup pengalaman psikologis, reaksi emosional, interaksi sistem psiko-spiritual-budaya dan biologis. Hasilnya adalah tradisi turun temurun sebagai warisan budaya sudah membentuk sistem kepribadian melalui ketidaksadaran kolektif. Sekalipun dilakukan melalui keterpaksaan dan ketidakberdayaan, namun arketipe sebagai bagian struktur warisan, dirasakan oleh subjek kajian mampu memberi petunjuk dalam mengatasi situasi yang mengancam, dan membuat individu semakin didominasi perasaan emosional. Arketipe yang dominan pengaruhnya adalah kelahiran, kematian, Tuhan, setan dan orang bijak berpengaruh mengatur tingkah laku. Kajian ini memberi petunjuk pentingnya pemimpin masa depan memerhatikanpemerataan pendidikan. Secara empiris pendidikan diharapkan meningkatkan fungsi kesadaran. Self sebagai proses individuasi diharapkan mampu menyeimbangkan kesadaran dan ketidaksadaran, sehingga dalam mencapai realisasi diri, kepribadian yang sejahtera dapat terintegrasi secara harmonis dalam ego melalui fungsi psikis yang religius. Katakunci: perempuan; rumah pengasingan; humkoit/koin; psikoanalitis; Pulau Buru