Ismail Maskromo
Balai Penelitian Tanaman Palma, Manado

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KERAGAMAN FENOTIPE DAN GENETIK TIGA VARIETAS KELAPA GENJAH KOPYOR ASAL PATI JAWA TENGAH MASKROMO, ISMAIL; TENDA, ELSJE T.; TULALO, MEITY A.; NOVARIANTO, HENGKY; SUKMA, DEWI; SUKENDAH, SUKENDAH; SUDARSONO, SUDARSONO
853-8212
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKelapa Genjah kopyor asal Pati, Jawa Tengah merupakankekayaaan hayati asli Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi. Informasikeragaman genetik kelapa kopyor masih terbatas. Data keragamanmorfologi dan genetik diperlukan dalam program pemuliaan kelapakopyor. Penelitian ini mempelajari keragaman tiga varietas kelapa genjahkopyor asal Pati yang telah dilepas berdasarkan karakter morfologi,kuantitas endosperma, dan keragaman alel marka SSR. Penelitiandilakukan di Pati dan di Laboratorium Plant Molecular Biology,Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Evaluasi dilakukan terhadaptiga populasi kelapa Genjah kopyor (hijau, coklat, dan kuning) dengan 30tanaman sampel untuk setiap populasi. Rataan data morfologi digunakanuntuk menyusun dendogram. Kuantitas endosperma diamati pada satubuah kelapa kopyor per tanaman yang dievaluasi. Karakteristikendosperma dikelompokkan sesuai kategori yang telah ditetapkan. Untuksetiap populasi, analisis marka dengan lima pasang primer SSR dilakukanpada 10 tanaman sampel. Data yang didapat digunakan untuk menentukankeragaman genetik kelapa Genjah kopyor asal Pati. Hasil pengamatanmenunjukkan keragaman morfologis dan alel SSR antar tanaman dalamvarietasnya (keragaman intra-varietas) rendah. Sebaliknya, keragamanmorfologis dan alel SSR antar varietasnya tinggi. Kuantitas endospermakelapa Genjah kopyor asal Pati bervariasi antara skor 1–6. Keragamangenetik yang rendah dalam varietas dan tinggi antar ketiga varietas (coklat,hijau, dan kuning) memperkuat pelepasan ketiganya sebagai varietas lokal.Selain itu, keragaman genetik antar tanaman dalam varietas yang rendahmendukung penggunaan ketiga varietas lokal sebagai tetua dalam programperakitan varietas kelapa kopyor unggul baru. Tetua yang dipilih dapatdiseleksi intra-varietas berdasarkan persentase buah kopyor per tandandan skor kuantitas endosperma yang tinggi.Kata kunci: Keragaman morfologis, keragaman intra dan antar varietas,kuantitas endospermaABSTRACTKopyor dwarf coconuts are mutants from Pati, Central Java havinghigh economic values. However, morphological and genetic diversities ofthis coconut were still limited. Morphological and genetic diversity dataare needed for breeding program. The research objectives were to evaluateintra and inter-specific diversity based on morphology, endospermquantity, and SSR alleles. Field evaluations were conducted in Pati whilelaboratory activities were at Plant Molecular Biology Laboratory,Department of Agronomy and Horticulture, IPB. Three populations ofkopyor dwarf varieties (brown, green, and yellow) were evaluated. Thirtytrees were sampled for each population. The average of morphologicaldata were used to construct cluster analysis. Endosperm quantity wasscored (0 – 9) based on a single nut sample. Ten palms were analyzedusing five SSR loci for each population and used to determine geneticdiversity of populations. Results of observations indicated intra-varietymorphological and SSR allele variations among kopyor dwarf was low.However, inter-variety variations were high. The endosperm quantityscores among kopyor dwarf coconut ranged from 1–6. The low intra-variety and high inter-variety variations among the three kopyor dwarfcoconut supported their release as different local varieties. Moreover, thelow intra-variety phenotypic and genotypic diversities among kopyorbrown, green, and yellow dwarf coconut support their use as parents fornew and superior kopyor coconut variety development in the future. Forsuch purpose, however, it is necessary to conduct intra-variety selection toidentify desirable parents based on high kopyor fruit percentage per bunchand for high kopyor endosperm quantity.Key words: Morphological diversity, intra and inter variety diversities,quantity, endosperm
KORELASI DAN ANALISIS LINTAS ANTARA KARAKTER AGRONOMI DENGAN HASIL PADA PINANG EMAS (ARECA CATECHU L.) [CORRELATION AND PATH ANALYSIS BETWEEN AGRONOMY CHARACTERS OF PINANG EMAS (ARECA CATECHU L.) WITH YIELD ] Miftahorrachman, nFN; Mawardi, Sukmawati; Maskromo, Ismail
Buletin Palma Vol 20, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bp.v20n1.2019.1-9

Abstract

Pinang Emas is a new high yielding variety of arecanut, is resulted from positive mass selection of arecanuts population in Kota Kotamobagu, North Sulawesi Province. The study was purposing to estimate the correlation between vegetative, generative and fruit  component characters to yield of Pinang Emas. The research was conducted in The Kayuwatu Experimental Garden, Indonesia Coconut Palm Research Institue, North Sulwesi, from January to December 2018. Path analysis of 21 characters using formula of Singh and Chaudary. The results of simple correlation analysis produce 25 relationships, most of which are relationships among the fruit component characters and there is no correlation with the number of fruits per bunch (JBT). The results of a simple correlation analysis resulted in 25 relationships, most of which were relationships between fruit component characters and there was no correlation with the number of fruits per bunch (JBT). Path analysis of six characters of fruit component showed only character of polar length of unhusked fruit (PPBTS) has direct effect to weight of fruit with value of r= 0.56 and indirect effect of BBBTS through PPBTS caharacter. The benefit of this research is that the character of PPBTS can be used as a selection criterion for the improvement of the production of Pinang Emas.ABSTRAKPinang Emas merupakan varietas unggul baru pinang,  sebagai hasil seleksi massa positif dari tetua yang berasal dari Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara karakter vegetatif, generatif dan komponen buah dengan produksi buah varietas Pinang Emas. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Kayuwatu, Balai Penelitian Tanaman Palma, Sulawesi Utara, mulai bulan  Januari sampai Desember 2018. Analisa sidik lintas 21 karakter vegetatif, generatif serta komponen buah terhadap karakter jumlah buah per tandan menggunakan rumus dari Singh dan Chaudary. Hasil analisis korelasi sederhana menghasilkan 25 hubungan, sebagian besar adalah hubungan antar karakter komponen buah dan tidak terdapat korelasi dengan jumlah buah per tandan (JBT). Hasil analisis sidik lintas tujuh karakter komponen buah, hanya karakter panjang polar buah tanpa sabut (PPBTS) yang berpengaruh langsung terhadap berat buah utuh (BBU) dengan nilai r=0.56, dan pengaruh tidak langsung karakter BBBPTS melalui karakter PPBTS. Manfaat penelitian ini adalah karakter PPBTS dapat dijadikan kriteria seleksi untuk perbaikan produksi Pinang Emas.  
Potensi Hasil dan Keragaman Fenotipik Aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr.) Sulawesi Tenggara Fatsan, Ahmad; Sudarsono, Sudarsono; Dinarti, Diny; Maskromo, Ismail
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.14544

Abstract

Aren adalah salah satu jenis palma yang penyebarannya sangat luas di Indonesia, termasuk di provinsi SulawesiTenggara. Pohon aren memiliki banyak manfaat mulai dari akar sampai daun. Bunga aren berbentuk mayang denganuntaian yang berlapis-lapis. Pengamatan fenotipik dan potensi nira aren dilakukan di tiga Kabupaten yaitu Muna, KolakaTimur dan Bombana.Pengamatan potensi aren Sulawesi Tenggara dilakukan dengan cara mengambil sampel 5 pohonaren di Kabupaten Muna, Kolaka Timur dan Bombana. Parameter karakter fenotipik meliputi lingkar batang dankomponen buah serta potensi poduksi. Hasil uji t-test pengamatan fenotipik aren Sulawesi Tenggara menunjukkanperbedaan yang signifikan pada karakter-karakter fase generatif, terutama aren Muna. Aren Bombana memiliki %brix20.6% lebih baik bila dibandingkan dengan aren Muna dan Kolaka Timur. Produksi rata-rata nira Muna lebih tinggidibandingkan kabupaten lainnya dengan rata-rata produksi23.64 l/mayang/hari sedangkan produksi rata-rata arenSulawesi Tenggara 20.65-23.64 l/mayang/hari.Kata kunci : Aren, Brix, Fenotipik, Generatif,Mayang, Nira
KARAKTERISTIK AGROMORFOLOGI DAN POLA PEWARISAN WARNA PELEPAH DAUN BIBIT KELAPA PADA PERAKITAN VARIETAS KELAPA HIBRIDA TIPE BARU Romadhon, Muhammad Roiyan; Mahayu, Weda Makarti; Miftahorrachman, nFn; Maskromo, Ismail
Buletin Palma Vol 22, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bp.v22n2.2021.63-72

Abstract

Tipe kelapa Dalam pada umumnya memiliki pola menyerbuk silang, sedangkan kelapa genjah pada umumnya menyerbuk sendiri. Persilangan Kelapa Genjah x Kelapa Dalam akan mewariskan sifat heterosis pada turunan F1, dan tingkat heterosis tergantung daya gabung kedua tetuanya. Keberhasilan persilangan Genjah x Dalam pada tingkat bibit dapat dilihat dari pelepah daun bibit F1 berdasarkan warna kecambah/pelepah bibit kedua tetuanya. Warna kuning bersifat resesif terhadap warna hijau dan coklat, sedangkan warna merah bersifat dominan terhadap warna hijau dan kuning. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Penelitian  ini bertujuan untuk  memperoleh informasi tentang pola pewarisan beberapa karakter kualitatif pada tanaman kelapa hasil persilangan pada fase bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan antara GMM  x DTA, GMM x DBI, dan GMM x DPU menghasilkan anakan 100% berwarna cokelat yang dikendalikan oleh gen RrGg, sedangkan persilangan antara GKM x DTA, GKM x DBI, dan GKM x DPU menghasilkan anakan 100% berwarna hijau (rrGg). Pemilihan tetua betina untuk perakitan hibrida kelapa sebaiknya menggunakan pohon yang berwarna hijau karena akan menghasilkan turunan yang mudah ditelusuri jika terjadi kontaminasi polen.Â