Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Photodegradation of Permethrin using Photocatalyst Montmorillonite-TiO2 Addy Rachmat; Muhammad Said; Fatma Fatma; Hardi Aji Badarwi; A.M. Ramadhan
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 1, No 1 (2016): February 2016
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v1.i1.01

Abstract

            Photocatalyst Montmorillonite-TiO2 was synthesized using template CTAB and natural clay for degradation of Permethrin. The porosity and crystalline phase of catalyst were evaluated using N2 sorption analyzer and XRD diffraction. Permethrin photodegradation was optimized by varying reactant volume, irradiation time and initial concentration. Montmorillonite enhanced by CTAB showed typical porosity i.e. specific surface area, pore radii and pore volume for layer material. It properties decreased as this host material was impregnated with TiO2. XRD diagram indicated that space between layers of Montmorillonite expanded up to 4.7 Å. The diffractogram also confirmed that TiO2 formed an Anatase phase instead of Rutile. Photodegradation conducted at several condition showed relatively low photocatalytic activity. The highest photodegradation was achieved at 50 mL of Permethrin with initial concentration 10 ppm and 100 minutes’ irradiation. Keywords: Permethrin, Photodegradation, Montmorillonite-TiO2
Perkembangan Muhammadiyah di Kecamatan Kota Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Fatma Fatma; Rasyid Alfabri
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v5i2.4815

Abstract

Pelaksanaan syariat Islam di Indonesia melahirkan berbagai organisasi dan aliran untuk memahami hakikat kebenaran Islam. Kegiatan untuk mengembangkan ajaran Islam sesuai tuntunan al-Quran dan as-Sunnah dan meningkatkan kesadaran rakyat dalam beragama, maka organisasi Muhammdiyah  memulai basis kegiatan-kegiatannya melalui lembaga pendidikan formal yakni sekolah. Hal ini dilakukan sebagai siasat untuk menanggulangi perbedaan pemikiran dalam faham keagamaan dan kebodohan umat Islam yang diakibatkan penjajahan Belanda yang menyebabkan umat Islam tertinggal di berbagai bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial dan ilmu pengetahuan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdiri, perkembangan, kontribusi dan pengaruh Muhammadiyah terhadap kehidupan masyarakat di Kecamatan Kota Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejarah berdirinya Muhammadiyah di Kecamatan Kota Sekayu pada tahun 1926 bersamaan dengan berdirinya Sekolah Dasar Muhammadiyah dan mengalami perkembangan setelah Indonesia merdeka tahun 1945, hal ini dapat dilihat dari perkembangan secara vertikal yaitu berdirinya 10 cabang dan 60 ranting Muhammadiyah di Kabupaten Musi Banyuasin. Selanjutnya perkembangan secara horizontal dapat dilihat dari berbagai bidang amal usaha yaitu berdirinya 9 buah SD, 7 buah SMP, 3 buah SMA dan 1 buah SMK, serta 55 buah rumah ibadah Muhammadiyah di Kabupaten Musi Banyuasin. Kontribusi Muhammadiyah bagi kehidupan masyarakat Kota Sekayu yang paling menonjol adalah bidang pendidikan sedangkan pengaruhnya adalah menimbulkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan syariat Islam sesuai al-Quran dan as-Sunnah. Selanjutnya para tokoh Muhammadiyah berhasil melaksanakan sholat Id di lapangan dan terbentuknya kepanitiaan kurban. Kata kunci : Perkembangan, Organisasi Muhammadiyah
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan Samhong (Brassica juncea L.) Hidroponik Fatma Fatma; Iwan Saputra Harahap; Irna Marisa Siahaan; Yunida Berliana
Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan Vol 2 No 2 (2019): Agrinula : Jurnal Agroteknologi dan Perkebunan
Publisher : Prodi. Agroteknologi dan Perkebunan, Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/agri.v2i2.129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman samhong (Brassica juncea L,) terhadap pemberian Pupuk Organik Cair (POC) dengan konsentrasi dan interval pemberian yang berbeda pada budidaya secara hidroponik. Penelitian ini dilakukan pada Maret sampai Juli 2019 di Gang Eka Rosa, Jalan Eka Rasmi, Desa Johor, Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial terdiri dari factor pertama adalah konsentrasi POC yang terdiri dari 3 taraf perlakuan: K1= 1:5; K2= 1:7,5 dan K3= 1:10. Faktor kedua adalah interval pemberian POC yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: N1= setiap 2 hari, N2= setiap 4 hari sekali dan N3= setiap 6 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair 1:10 (K3) dapat meningkatkan panjang daun (13,60 cm), bobot/perlakuan (106,50 g), dan bobot/tanaman samhong (170,78 g), namun berpengaruh tidak nyata terhadap lebar daun. Interval pemberian pupuk organik cair setiap 6 hari sekali (N3) signifikan meningkatkan panjang daun (14,50 cm), bobot/perlakuan (108,81 g), dan bobot/tanaman samhong (170,98 g). Interaksi kedua perlakuan ini berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter penelitian ini.
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT BALI DI DESA MULYASARI KECAMATAN MOWILA KABUPATEN KONAWE SELATAN: 1977-2016 Sri Wulan Dewi Julianti; Fatma Fatma; Arman Arman
Journal Idea of History Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 Nomor 1, Januari - Juni 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.305 KB) | DOI: 10.33772/history.v2i1.678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan kehidupan sosial budaya danekonomi masyarakat Bali di Desa Mulyasari Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan: 1977-2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah menurutKontowijoyo, yakni: (1) pemilihan topik, (2) Heuristik, (3) Verifikasi, (4) Interpretasi data, dan 5) Historiografi. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pada awalnya masyarakat Baliyang mendiami Desa Mulyasari merupakan warga transmigrasi asal Bali yang didatangkan melaluiprogram transmigrasi tahun 1977. (2) Wujud perubahan nampak pada perubahan sosial budaya dengan masuknya budaya dari luar sehingga terjadi interaksi antara budaya Bali, Jawa, Bugis danTolaki. Perubahan juga nampak di bidang ekonomi dengan meningkatnya sektor produksi pertanian, serta perubahan dari sistem gotong royong menjadi sistem upah. (3) Faktor-faktorpenyebab terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat Bali di Desa Mulyasari antara lain;ketersediaan sumber daya alam, perubahan pola pikir, dan adanya dukungan Pemerintah dengan diberikannya bantuan berupa alat-alat pertanian modern.
SEJARAH TERBENTUKNYA DESA BANGKALI KECAMATAN WATOPUTE KABUPATEN MUNA : 1976-2017 Ahmad Jaya; Fatma Fatma
Journal Idea of History Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 Nomor 2, Juli - Desember 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v2i2.861

Abstract

This study aims to describe the history of the formation of Bangkali Village, Watopute District, Muna Regency. The method used in the study was the historical method developed by Kuntowijoyo through five stage of work, namely: (1) Topic Selection, (2) Collection of cources, (3) references verification (critical sources throught external and internal critical sources) and (4) sources Interpretation (analysis and synthesis) and (5) Historiography (historycal writing). The lliterature review in this study consisted of the conceptual framework and the theoretical framework. The conceptual framework used the concept of regional expansion, the concept of rural history, and the concept of village and village governance. The theoretical framework used elite circulation theory. The findings of the research showed that: (1) Bangkali Village was formed due to consideration of the area and population density conditions which were sufficient to be expanded. (2) The process of establishing Bangkali Village, namely: (a) It was begun with government policy that each hamlet far from the parent village must be divided so that it is easy in the administrative process. (b) Support from the village community and community leaders to immediately propose the division of the village to the regional government. Then, Bangkali Village was formed on April 15th, 1976 through decree number 27 of 1976 concerning the division of villages in Wali Village. (3) The development of Bangkali Village in 1976-2017 in general showed a fairly good development in the fields of politics, general government, infrastructure, and economy. Keyword: History, Background, Process and Development
Synthesis of Chitosan−Al2O3 Composite using the Sol-Gel Method and Its Application in Photodegradation of Methylene Blue Desnelli Desnelli; Ipro Hati Padilah; Maria Ulfa; Eliza Eliza; Ady Mara; Fatma Fatma
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 8, No 1 (2023): February 2023
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v8.i1.40

Abstract

The research on synthesis of composites Kitosan-Al2O3 by the sol-gel method for photodegradation of methylene blue has been carried out. Chitosan-Al2O3 varied by mass ratios (1:1), (1:2) and (1:3). The product were characterized using XRD and UV-DRS. Chitosan-Al2O3 ratio (1:1) were characterized by SEM-EDS. The best material will be used to degrade the mehtylene blue by various condition, i.e., effect of pH, contact time and initial concentration of methylene blue. The Chitosan-Al2O3 (1:1) composite was chosen as a material for degrading methylene blue. The result of characterization using XRD showed crystal size the Chitosan- Al2O3 (1:1) composites result were 3,17 nm. UV-DRS characterization, The band gap energy is 1,35 eV. The morphological condition by SEM of Chitosan-Al2O3 ratio (1:1) showed a spherical shape with a small size, and a porous surface the constituent elements C (4.93%), O (33.31%), Na (13.92%), Al (45.59%) dan Zn (2.24%). The degradation process showed the effective condition were pH 10 and contact time of 200 minutes. The optimum concentration of methylene blue at 20 ppm with percent effectivity of concentration reduction methylene blue i.e. 79.35% and the result of TOC analysis i.e. 22,36%. The Chitosan-Al2O3 can be used to degraded the Methylene blue.