. Mastur
Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resource Research and Development

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Beberapa Isolat Bakteri Pelarut Fosfat Asal Lahan Tebu di Jawa Timur Berdasarkan Aktivitas Enzim Fosfatase Rahayu, Farida; Mastur, .; Santoso, Budi
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 6, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Fosfor (P) merupakan hara esensial untuk pertumbuhan tanaman karena P berperan penting dalam banyak ak-tivitas metabolisme tanaman. Tanaman memperoleh P dari larutan tanah dalam bentuk anion. Namun, anion P sangat reaktif dan dapat mudah terikat oleh unsur Al, Fe, Mg, dan Ca. Dalam bentuk tersebut, P sangat tidak terlarut sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) berperan penting dalam meningkatkan ketersediaan P dalam tanah sehingga potensi BPF yang diisolasi dari lahan tebu perlu diidentifikasi. Kegiatan identifikasi potensi bakteri pelarut fosfat dilakukan mulai Januari–Desember 2012 di Laboratorium Bioprosesing Balai Penelitan Tanaman Pemanis dan Serat, Malang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan eksplorasi bakteri pelarut fosfat dan seleksi berdasarkan kemampuan bakteri dalam melarutkan fosfat. Isolat dieksplorasi dari lahan tebu di Jawa Timur yaitu di Kabupaten Sidoarjo, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo. Dari 65 isolat bakteri yang berhasil diisolasi, 22 isolat bakteri diantaranya berpotensi sebagai bakteri pelarut fosfat (BPF). Setelah dilakukan uji lebih lanjut, diperoleh 9 isolat unggul bakteri pelarut fosfat yaitu SD-10, Bl-1, KD-5, ML-2, LJ II-3 yang menunjukkan aktivitas fosfatase tinggi di hari pertama, sedangkan LJ I -3 dan BD-2 menunjukkan aktivitas fosfatase pada hari kedua dan SD-7 serta BL-4 termasuk dalam 9 besar isolat dengan diameter zona bening terbesar. Luas daerah zona bening secara kualitatif menunjukkan besar kecilnya kemampuan bakteri dalam melarutkan fosfat. Isolat BPF tersebut diharapkan dapat membantu memperbaiki ketersediaan P di tanah dan mampu memperbaiki kualitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman tebu. Phosphorus (P) is an essential nutrient for plant growth, because it plays an important role in many metabolisms activities. Plants obtain P from soil solution as anion. However, phosphate anions are very reactive and can be immobilized through precipitation with Al, Fe, Mg, and Ca. In these form, phosphate is insoluble and unavailable to plants. Phosphate solubilizing bacteria (PSB) plays important role in dynamics and availability of P in soil. So, the potency of PSB isolates which were explored from sugarcane soil of East Java might be important to be identified. Identification based on activity of phosphatase enzyme was conducted from January–December 2012 in Bioprocessing Laboratory Indonesian Sweetener and Fiber Crops Research Institute, Malang. The aim was to explore and select PSB based on their ability to dissolve of P. Isolation of PSB was collected from sugar cane land of East Java included Sidoarjo, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Bondowoso and Situbondo. Among 65 bacterial isolates, 22 bacterial isolates were potentially as PSB. After a further test, we obtained 9 isolate had high enzyme activities, ie. SD-10, BL-1, KD-5, ML-2 and LJ II-3 had phosphatase activity on the first day, whereas LJ I-3 dan BD-2 had an activity at the second day, while SD-7 and BL-4 had largest diameter of clear zones. Phosphate solubilizing bacteria isolate is expected to increase improve availability of P in the soil, quality and development of plants.
Sinkronisasi Source dan Sink untuk Peningkatan Produktivitas Biji pada Tanaman Jarak Pagar Mastur, .
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini dunia sedang menghadapi masalah penurunan cadangan minyak dan dampak lingkungannya. Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan sumber bahan baku biodiesel yang potensial. Pengembangan jarak pagarsaat ini masih terbatas disebabkan usaha tani yang belum menguntungkan terutama disebabkan produktivitas tanaman rendah. Makalah dimaksudkan untuk membahas pendekatan source dan sink untuk peningkatan produktivitas tanaman jarak pagar. Strategi penelitian untuk meningkatkan produktivitas dilakukan dengan peningkatan produksi biologi (biomassa) dan ekonomi (biji dan minyak). Produktivitas dapat meningkat jika terjadi sinergi antara source dan sink. Peningkatan source dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan tanaman dalam memanen energi cahaya melalui peningkatan produksi asimilat dengan peningkatan laju fotosintesis daun individual, perbaikan arsitektur kanopi, serta memperpanjang umur produktif daun terutama selama pembentukan biji. Perbaikan sink dapat dilakukan dengan meningkatkan proporsi bunga betina, meningkatkan proporsi buah jadi, serta meningkatkan laju dan lama pembentukan biji melalui dukungan source. Perbaikan source dan sink tersebut dilakukan melalui pemilihan genotipe tanaman dengan sifat-sifat source dan sink optimal untuk dijadikan bahan perakitan varietas. Perbaikan teknologi budi daya dapat dilakukan dengan pengaturan jarak tanam yang tepat, pemangkasan, pemupukan, pengairan, dan penggunaan ZPT yang tepat baik untuk mendukung kanopi yang produktif sebagai pemasok asimilat, maupun untuk memperbesar kemampuan biji sebagai sink utama dalam memanfaatkan semaksimal mungkin pasokan asimilat untuk sintesis biji dan lemak. Dengan demikian, diharapkan diperoleh tanaman jarak pagar dengan produktivitas tinggi sebagai hasil dari produksi biomassa dan indeks panen tinggi. Nowadays, the world is facing problem of lowering petroleum fuel stocks and its environmental impact. Physic nuts (Jatropha curcas L.) is a plant that can be used as biodiesel feedstock. Extention problem of physic nuts cropping area and its role as biodiesel source is still limited due to low economical value and low productivity. This paper elucidates source and sink and their correlation to productivity based on research. Research strategies are directed to study increase biological yield (biomass) and economical yield (seed and oil content) of physic nut. The yield can be increased by  synergizing between source and sink. Alleviating source could be done byincreasing the ability of plant in increasing photoshinthesis rate, arranging canopy architecture, and prolonging the age leaves especially during seed development. Sink process could be optimized through promoting numberof female flower, number of seeds, and increasing seed initiation and development. The source and sink improvement can be implemented through genotype selection for breeding materials. Cultivation technologyimprovement can be conducted plant optimum spacing and population arrangement, prunning, fertilizing, watering/irrigation, and plant growth regulator application to support productive canopy as assimilat supplier, and also enlarge seed capacity and strength as main sink trough optimum use assimilate for seed and lipid biosynthesis. Therefore, it will be achieved high productivity of physic nuts as a consequences of high biomass and highharvest index.