Abu Masykur
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University, Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF C-HEXYL CALIX[4]RESORCINARENA FROM RESORCINOL-HEPTANAL CONDENSATION Handayani, Desi Suci; Almaqqomul Amin, Zainal Arifin; Kusumaningsih, Triana; Masykur, Abu
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Synthesis of C-hexyl calix[4]resorcinarene through condensation reaction between resorcinol and heptanal with HCl catalyst has been investigated. Synthesis conducted by the ratio of resorcinol: heptanal (1:1) using reflux for 6 hours in ethanol. Structural analysis of the product was done by FTIR and 1H-NMR spectroscopy, while the characterization was done by determining melting point. The product was golden brown powder with a yield 99.43% and melting point more than 300 °C. Structural analysis with FTIR and 1H-NMR known vibration and signals characteristic of calix[4]resorcinarena group,the vibrations of the CH bridge. Vibration of CH bridge appearance at wave number 1445 cm-1 and 1456 cm-1, while signal of CH bridge appearance at chemical shifts from 4.17 to 4.21 ppm.
USIA PAKAI DAN PENGARUH OKSIDATOR-REDUKTOR PADA POTENSIAL ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) HIDROGEN DENGAN BAHAN AKTIF ANTIMONI Masykur, Abu; Noviandri, Indra; ., Buchari
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 1, No 2 (2002)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia pakai dan pengaruh oksidator-reduktor pada potensial elektroda selektif ion (ESI) hidrogen dengan bahan campuran antimoni, parafin dan grafit telah diteliti. Dengan penyimpanan dalam keadaan kering, elektroda dapat digunakan untuk lebih dari 150 kali penentuan dan kinerja elektroda dapat diperbaiki kembali sepanjang permukaan elektroda dapat diperbaharui. Oksidator dan reduktor yang berpengaruh paling besar berturut turut adalah kalium permanganate, ammoniumpersulfat, kalium persulfat, FeCl3, asam askorbat, natrium tiosulfat dan natrium oksalat.  Elektroda dapat digunakan untuk mengukur pH larutan dalam air baik sampel nyata maupun sampel buatan.   
PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) TEMBAGA (II) DENGAN PASTA KARBON BERBAHAN AKTIF CuS Masykur, Abu; Wahyuningsih, Sayekti; Prasetyo, Hajar
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan studi mengenai pembuatan dan karakteristik Elektroda Selektif Ion (ESI) Cu2+ dari bahan bakar CuS, grafit dan parafin. CuS diperoleh melalui reaksi antara larutan CuCl2 dengan larutan Na2S. Kemurnian ZnS hasil; sintesa dianalisa dengan spektroskopi difraksi sinar X. Karakterisasi elektroda dilakukan dengan mengukur pH kerja dan limit deteksi, faktor Nernst, waktu jawab, waktu hidup serta selektivitas elektroda. Pengukuran selektifitas elektroda dilakukan terhadap ion pb2+, Zn2+ serta Ag+.Tembaga Sulfida hasil sintesis yang diperoleh berupa serbuk berwarna hitam, dan hasil analisis dengan XRD menunjukkan kesesuaian dengan CuS standar, tetapi masih belum murni. Komposisi elektroda terbaik didapatkan pada perbandingan CuS : Parafin : Granit = 4 : 3 : 3. Kinerja elektroda terbaik diperoleh pada pH 7 dengan daerah konsentrasi Cu2+ antara 10-8 M sampai dengan 10-1 M, faktor Nernst sebesar -28,976 ± 0,912 mV/dekade dengan koefisien korelasi 0,997 ± 1,041.10-5, waktu respon rata-rata selam 100 detik dan mempunyai waktu hidup 177 kali pengukuran. Inetrferensi ion pengganggu pada ESI Cu2+ terbesar dipengaruhi oleh keberadaan ion Ag+ dengan koefisien selektivitas sebesar 1,206.10-3 , untuk ion pengganggu Pb2+ dengan koefisien selektivitas sebesar 3,065.10-4 dan ion pengganggu Zn2+ dengan koefisien selektivitas sebesar 6,174.10-4.
STUDI EKSTRAKSI SINERGIS Fe3+ DENGAN 8-HIDROKSIKUINOLIN DAN TRIOKTILPOPSIN OKSIDA (TOPO) Hastuti, Sri; Masykur, Abu; Wulandari, Hindun
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan ekstraksi Fe3+ dengan 8-hidroksikuinolin dan trioktilpopsin oksida (TOPO) dengan menggunakan metode batch. Ekstraksi dilakukan dengan variasi konsentrasi 8-hidroksikuinolin dan perbandingan mol ligan 8-hidroksikuinolin dan TOPO. Larutan fase air divariasi dari pH dan variasi waktu ekstraksi. Fe3+ di fase air dianalisa menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum yang diperoleh pada proses ekstraksi Fe3+ dengan 8-hidroksikuinolin dan TOPO yaitu pada konsentrasi ligan 3,0. 10-3M, perbandingan mol ligan 8-hidroksikuinolin : TOPO adalah 3:6 pH larutan ± 4,00 dan waktu ekstraksi selama 3,0 jam. Hasil persen ekstraksi (E) sebesar 82,44 %.
REVERSE MICROEMULSION OF IGEPAL CO-720 SYSTEM AS MICROREACTOR FOR CdS Rahmawati, Fitria; Fitriani, Indah Rizki; Masykur, Abu
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A Research on CdS synthesis in reverse microemulsion of Igepal CO-720 system has been conducted at various weight ratio of water to surfactant. Igepal CO-720 naturally forms oil in water (o/w) emulsion type due to its high HLB (Hydrophilic-Lipophilic Balance) value. Therefore, in this research the Igepal CO-720 system was inversed into water in oil (w/o) system before it was used as microreactor for CdS synthesis. As comparison, a system of AOT (Aerosol OT; sodium bis(2-ethylhexyl) sulfosuccinate) which is naturally w/o system was also used as microreactor for CdS synthesis. The prepared CdS was analyzed by X-ray diffraction for crystal identification, scanning electron microscope for morphological analysis, UV-Vis for absorption edge determination and photoelectrochemical testing for photoactivity. The results show that the Igepal CO-720 system can be inverted into w/o system and can be used as microreactor for CdS synthesis. The prepared CdS is in nanosize with the average diameter of 2.517 ± 0.014 nm and the average gap energy of 3.805 ± 0.178 eV. The prepared CdS in Igepal CO-720 system has less regular form in comparison with morphology of the prepared CdS in AOT system. As the w values decreases the particle diameter decreases, the gap energy increases and the %IPCE increases. It indicates that high surfactant concentration allows small size micelles formation and produced smaller CdS particle that has high surface area and therefore provide higher photocatalytic activity which was indicated by high value of its %IPCE.
SINTESIS SEMIKONDUKTOR ZnS DALAM MIKROEMULSI HASIL TRANSFORMASI FASA SISTEM n-HEKSANA/ SDS/ ETANOL/ AIR Rahmawati, Fitria; Masykur, Abu; Siagian, Bintang Junita
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan sintesis semikonduktor ZnS menggunakan mikroemulsi sistem n-heksana/ SDS/ Etanol/ Air yang merupakan emulsi O/W (oil in water ) yang ditransformasikan menjadi W/O (water in oil) dengan metode penambahan fasa organik secara bertahap, di mana titk inversi fasa diketahui dari pengukuran konduktivitas sistem sebagai fungsi penambahan fasa organik (n-heksana).Pengukuran konduktivitas sistem menunjukkan bahwa inversi emulsi terjadi pada penambahan n-heksana 30 ml untuk semua variasi massa SDS ynag digunakan. Karakteristik ZnS hasil sintesis menggunakan spektrofotometer XRD menunjukkan kadar ZnS dalam kristal hasil sintesis sebesar 39,582%. Karakterisasi serapan UV-Vis menunjukkan bahwa penurunan nilai  ?  ([H2O]/[SDS]) menyebabkan penurunan diameter partikel ZnS hasil sintesis, pergeseran serapan ke  ?  yang lebih kecil dan nilai Eg yang semakin besar.
EKSTRAKSI Cu DENGAN LIGAN N,N’-BUTIL-BIS-(2-PIKOLINAMIDA) MENGGUNAKAN METODE TRANSPORT MEMBRAN CAIR Martini, Tri; Masykur, Abu; Wibowo, Atmanto Heru; Pudiastuti, Weny
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang ekstraksi Cu dengan ligan N,N’-butil-bis(2-pikolinamida) menggunakan metode transport membran cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selektivitas ligan N,N’-butil-bis(2-pikolinamida) dalam ekstraksi Cu terhadap logam pengganggu menggunakan metode transport cair,untuk itu perlu ditentukan kondisi optimum ekstraksi meliputi pH fase sumber, konsentrasi ligan, pH fase penerima, jenis asam di fasa penerima dan waktu transport.Ekstraksi dilakukan menggunakan gelas sel tipe U, pH fase sumber (2,0 – 8,7), konsentrasi ligan (1.10-5 – 1.10-2 )M , Konsentrasi H2SO4 di fase penerima (5.10-4 – 5,00 ) M, jenis asam di fasa penerima yaitu HCl, H2SO4 , dan HNO3 pada pH 1,6 , dan waktu transport (1 – 30) jam, ion penggangu yang diujikan yaitu Co2+.Ni2+ ,dan Zn2+. Penentuan konsentrasi logam dengan AAS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum ekstraksi Cu dengan ligan N,N’-butil-bis(2-pikolinamida) menggunakan metode transport membran cair yaitu : pH fase sumber 7,6 , konsentrasi ligan 1.10-3 M, konsentrasi H2SO4 di fase penerima 5.10-2 M dan waktu transport 24 jam. Hasil uji selektivitas menunjukkan bahwa ligan N,N’-butil-bis(2-pikolinamida) selektip terhadap ion Cu . Ukuran selektivitas ferhadap logam pengganggu dalam transport tunggal dan bersaingan adalah Co2+> Ni2+> Zn2+ . Hasil penelitian juga menunjukkan jumlah mol ligan (n) dalam kompleks Cu-N,N’-butil-bis(2-pikolinamida) adalah 1.