Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DENGAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT LABORATORIUM Ayu Saputri, Chairunisa; Masykuri, Masykuri; Ashadi, Ashadi
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.039 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia berbasis masalah dengan metode proyek dan eksperimen, kreativitas, dan keterampilan menggunakan alat laboratorium serta interaksinya terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Ponorogo kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengolahan data menggunakan ANAVA tiga jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh penerapan pembelajaran kimia berbasis masalah dengan metode proyek dan eksperimen terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar afektif; 2) tidak ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa; 3) ada pengaruh keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada pengaruh pada prestasi belajar afektif; 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa; 5) ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen dengan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif siswa, namun tidak ada interaksi terhadap prestasi belajar afektif; 6) ada interaksi antara kreativitas dan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif siswa, namun tidak ada interaksi pada prestasi afektif; 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran kimia berbasis masalah menggunakan metode proyek dan eksperimen, kreativitas dengan keterampilan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi kognitif dan afektif siswa. Kata kunci : PBL, proyek, eksperimen, kreativitas, keterampilan menggunakan alat laboratorium
KARAKTERISTIK KARKAS KAMBING KACANG, KAMBING PERANAKAN ETTAWA, DAN KAMBING KEJOBONG JANTAN PADA UMUR SATU TAHUN Sumardianto, Tubagus Adi Prasojo; Purbowati, Endang; Masykuri, Masykuri
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.432 KB)

Abstract

ABSTRACT Bangsa ternak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik karkas sebelum pemotongan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karateristik karkas meliputi bobot potong, bobot dan persentase karkas, komponen karkas (daging, tulang, dan lemak), serta meat bone ratio tiga bangsa kambing di Jawa Tengah. Materi penelitian ini adalah 11 ekor kambing jantan dengan umur 1 tahun (poel 1) yang terdiri atas 4 ekor kambing Kacang, 4 ekor kambing Peranakan Ettawa (PE), dan 3 ekor kambing Kejobong. Penelitian mengunakan metode Independent Sample Comparison. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji F dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Wilayah-Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bobot potong dan karkas kambing Kacang (15 dan 5,63 kg) sangat nyata (P<0,01) lebih rendah dari pada Kambing PE (24,49 dan 9,89 kg) dan Kejobong (23,45 dan 10,35 kg), tetapi persentase karkasnya tidak berbeda nyata (P>0,05). Bobot daging, lemak, tulang, dan jaringan ikat pada kambing Kacang (3,34 kg, 546,22 g, 1,56 kg, dan 146,98 g) lebih rendah (P<0,01) dari pada kambing PE (6,09 kg, 837,10 g, 2,65 kg, dan 301,30 g) dan Kejobong (6,40 kg, 977,45 g, 2,67 kg, dan 293,64 g), tetapi persentase komponen karkas tidak berbeda nyata. Meat bone ratio tidak berbeda nyata diantara ke-3 bangsa kambing, dengan rata-rata 2,61. Disimpulkan bahwa bobot potong, bobot karkas, dan bobot komponen karkas kambing Kacang lebih rendah daripada kambing Peranakan Etawa, dan Kejobong jantan pada umur 1 (satu) tahun, tetapi persentase karkas dan komponen karkasnya relatif sama.Kata kunci : karkas, komponen karkas, kambing Kacang, kambing Peranakan Ettawa, kambing KejobongABSTRACTBreed livestock was one of the factors that affected carcass characteristics before slaughter. The purpose of this study was to determine carcass characteristics includes the slaughter weight, , weight and percentage of carcass, carcass components (meat, bone, and fat) and meat bone ratio of three different breeds of goats in Central Java. The material used in this study were 11 male goats by age 1 year which consists of the Kacang goat (four heads), Ettawa Crossbred goat (four heads), and Kejobong goat (three heads). The research method used the Independent Sample Comparison. The data obtained were analyzed by analysis of variance, and if there was any significant difference it was followed by Duncan Multiple Range test. The results showed that the slaughter and carcass weight of Kacang goat (15 and 5.63 kg) was significantly (P <0.01) lower than Ettawa Crossbred goat (24.49 and 9.89 kg) and Kejobong goat (23.45 and 10.35 kg), but the carcass percentage were not significantly different (P> 0.05). Weight of meat, fat, bone, and connective tissue in Kacang goat (3.34 kg, 546.22 g, 1.56 kg and 146.98 g) was lower (P <0.01) than Ettawa Crossbred goat (6 .09 kg, 837.10 g, 2.65 kg and 301.30 g) and Kejobong goat (6.40 kg, 977.45 g, 2.67 kg and 293.64 g), but the percentage of carcass components were not significantly different. Meat bone ratio was not significantly different among the three breeds of goats, with an average of 2.61. It was concluded that the slaughter weight, carcass weight, and the weight of carcass components of male Kacang goat were lower than male Ettawa Crossbred goats, and male Kejobong at one year old, but the percentage of carcasses and carcass components relatively similar.Keywords: carcass, carcass components, Kacang goat , Ettawa Crossbreed goat, Kejobong goat
KARAKTERISTIK MIKROBIOLOGI DAN TEKSTUR ES KRIM PROBIOTIK DENGAN BAHAN BAKU SUSU SEGAR YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) Prastiti, Rofiq; Mulyani, Sri; Masykuri, Masykuri
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 4 (2013): Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.271 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi adonan es krim probiotik dari susu segar yang dikombinasikan dengan ubi jalar ungu terhadap karakteristik mikrobiologi (total bakteri asam laktat dan total asam) dan tekstur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan T0 sebagai kontrol, T1 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 5%, T2 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 10%, T3 sebagai komposisi adonan es krim dengan kadar lemak 15% dengan 5 kali pengulangan. Karakteristik mikrobiologi es krim probiotik dilihat dari total bakteri asam laktat dan total asam. Total bakteri asam laktat  es krim probiotik menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05). Total asam es krim probiotik menunjukkan hasil yang signifikan (P<0,05). Tekstur es krim probiotik menunjukkan hasil yang non signifikan (P>0,05).
Building Students’ Moral Through Uswatun Hasanah Principles: A Systematic Literature Review Kandiri, Kandiri; Arfandi, Arfandi; Zamili, Moh.; Masykuri, Masykuri
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2021.15.2.8179

Abstract

School or madrasah needs to instill good attitudes in the form of speech and behavior in daily activities. The prophet taught Muslims a good example (uswatun hasanah) for students when they gathered and interacted with different communities. Uswatun hasanah, or excellent conduct, is an Islamic religious value born from training and habitual action by providing a good example. Religious and moral education is essential as the root of forming a believer-pious person. This study seeks to understand uswatun hasanah through systematic literature by exploring knowledge patterns in the national database. The results indicate that good moral guidance (uswah) is not based on theoretical teaching but necessitates concrete examples through the role and responsibility of educators in the context of learning and learning processes. As such, educators should be an example (uswatun hasanah) (a good example) for students through excellent conduct in day-to-day activities.
Pengaruh Tingkat Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng terhadap pH, Viskositas, Citarasa, dan Kesukaan Yoghurt Kelengkeng Ita Puspitasari; Ahmad Ni&#039;matullah Al-Baarri; Yoyok Budi Pramono; Masykuri Masykuri
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.676 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng yoghurt terhadap viskositas, pH, citarasa dan kesukaan. Perlakuan yang diterapkan adalah pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng sebanyak 0% (T0), 1% (T1), 3% (T2) dan 5% (T3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng (0%, 1%, 3%, dan 5%) memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap nilai pH dan viskositas, namun tidak memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap citarasa asam dan kesukaan. Nilai pH berkisar 3,96-4,19; nilai viskositas berkisar 13,83-28,91 cP; nilai citarasa asam berkisar 3,80-4,12; dan nilai kesukaan berkisar 1,44-2,40. Penambahan ekstrak buah kelengkeng dengan konsentrasi 0%, 1%, 3% dan 5% pada yoghurt menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng 3% adalah yang paling baik, karena memiliki nilai viskositas paling rendah dan nilai kesukaan yang paling besar.
Pengaruh Tingkat Penambahan Ekstrak Buah Kelengkeng terhadap pH, Viskositas, Citarasa, dan Kesukaan Yoghurt Kelengkeng Ita Puspitasari; Yoyok Budi Pramono; Masykuri Masykuri; Ahmad Nimatullah Al-Baarri
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.676 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng yoghurtterhadap viskositas, pH, citarasa dan kesukaan. Perlakuan yang diterapkan adalah pengaruh penambahan ekstrak buah kelengkeng sebanyak 0% (T0), 1% (T1), 3% (T2) dan 5% (T3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng (0%, 1%, 3%, dan 5%) memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap nilai pH dan viskositas, namun tidak memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap citarasa asam dan kesukaan. Nilai pH berkisar 3,96-4,19; nilai viskositas berkisar 13,83-28,91 cP; nilai citarasa asam berkisar 3,80-4,12; dan nilai kesukaan berkisar 1,44-2,40. Penambahan ekstrak buah kelengkeng dengan konsentrasi 0%, 1%, 3% dan 5% pada yoghurt menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah kelengkeng 3% adalah yang paling baik, karena memiliki nilai viskositas paling rendah dan nilai kesukaan yang paling besar.
RESISTENSI PELELEHAN, OVER-RUN, DAN TINGKAT KESUKAAN ES KRIM VANILLA YANG TERBUAT DARI BAHAN UTAMA KOMBINASI KRIM SUSU DAN SANTAN KELAPA Masykuri Masykuri; Yoyok Budi Pramono; D Ardilia
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1, No 3 (2012): Agustus 2012
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.903 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi krim susu dengan krim santan kelapa terhadap resistensi pelelehan, “over-run”, dan tingkat kesukaan oada es krim vanilla. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak dan  Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. Pembuatan dan pengujian es krim dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi serta Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Materi penelitian yang digunakan adalah skim, krim susu, santan kelapa, gula pasir, kuning telur, CMC, “essence” vanili, dan aquades. Rancangan percobaan yang digunakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan yaitu kombinasi krim santan kelapa sebanyak 0% (T0), 25% (T1), 50% (T2), 75% (T3), 100% (T4) dari volume krim susu yang digunakan untuk pembuatan es krim vanilla dan empat ulangan. Data hasil pengamatan daya leleh dan “over-run” es krim dianalisis dengan analisa ragam dan bila terdapat perbedaan yang signifikan maka diuji lebih lanjut dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Nilai kesukaan es krim dianalisis dengan analisa ragam dan bila terdapat perbedaan yang signifikan maka diuji lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi krim santan kelapa dengan krim susu dalam pembuatan es krim berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap resistensi pelelehan dan tingkat kesukaan es krim vanilla. Rerata resistensi pelelehan es krim pada perlakuan T0, T1, T2, T3, dan T4  yaitu 920, 874, 792, 765, dan 711 detik. Resistensi pelelehan es krim semakin turun disebabkan titik cair pada lemak krim santan kelapa lebih rendah daripada krim susu. Rerata “over-run” es krim pada perlakuan T0, T1, T2, T3, dan T4 yaitu 36,6%; 37,05%; 37,72%; 38,1%; 38,45%. Pengkombinasian krim susu dengan krim santan kelapa tidak menunjukkan perbedaan yang nyata secara statistik (P>0,05) terhadap nilai “over-run” es krim. Rerata skor tingkat kesukaan es krim pada perlakuan T0, T1, T2, T3, dan T4  yaitu 2,88; 3,44; 3,92; 3,32; 2,04 dari kisaran skor hedonik (amat sangat tidak disukai s/d amat sangat disukai). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kombinasi krim susu dengan krim santan kelapa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap resistensi pelelehan dan tingkat kesukaan es krim vanilla. Kesimpulan final adalah kombinasi optimal terdapat pada T2.