Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN OPEN INQUIRY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP SIKAP ILMIAH SISWA SMP PADA TEMA SUHU DAN PERUBAHAN Dwi Indah Suryani; Fransisca Sudargo
EDUSAINS Vol 7, No 2 (2015): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v7i2.1628

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to analyze the differences between the scientific attitude of students who use the Open Inquiry learning model with students who use Guided Inquiry learning model on the theme of temperature and changes. This study used Quasi Experiment with study design Matching Only pretestposttest control group design. The study sample consisted of 56 students of class VII from one SMP N in Palembang. The sampling technique used was cluster random sampling. Data collection techniques were scale scientific attitude. Data were analyzed using normality test, homogeneity test, and test Independent Samples Test using IBM SPSS Statistics 22 program and Microsoft Excel. Data obtained from the increase in scientific attitude to student learning model that uses the Open Inquiry of 0.30 with the moderate category and for students who use Guided Inquiry learning model of 0.21 with a lower category. The test results demonstrate the value of research hypothesis significance (2-tailed) of 0.031 <α (0.05) which means that H0 rejected and H1 accepted. It can be concluded that there are significant differences scientific attitude of students who use the Open Inquiry learning model with students who use Guided Inquiry learning model on the theme of the temperature and changes. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan sikap ilmiah antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Open Inquiry dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada tema suhu dan perubahan. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan desain penelitian Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel penelitian terdiri dari 56 orang siswa kelas VII dari salah satu SMP N di Kota Palembang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan skala sikap ilmiah. Teknik analisis data menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, dan uji Independent Samples Test dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 dan Microsoft Excel. Diperoleh dari data peningkatan sikap ilmiah untuk siswa yang menggunakan model pembelajaran Open Inquiry sebesar 0,30 dengan kategori sedang dan untuk siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry sebesar 0,21 dengan kategori rendah. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan nilai signifikansi (2-Tailed) sebesar 0,031 < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sikap ilmiah siswa yang menggunakan model pembelajaran Open Inquiry dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry pada tema suhu dan perubahan.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v7i2.1628
CHANGING OF STUDENT'S MENTAL MODEL ABOUT VIRUS THROUGH MICROBIOLOGY COURSE PROGRAM BASED ON MENTAL MODEL Yanti Hamdiyati; Fransisca Sudargo; Sri Redjeki; Any Fitriani
EDUSAINS Vol 10, No 1 (2018): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v10i1.7777

Abstract

PERUBAHAN MODEL MENTAL MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN VIRUS MELALUI PROGRAM PERKULIAHAN MIKROBIOLOGI BERBASIS MODEL MENTAL  AbstractThis study aims to analyze changes in mental models of students on the subject of the virus through mental model based-microbiology course. The research method is pre-experiment with one-group pretest-posttest design. Respondents of this research consists of 5 semester students of Biology education program at UPI Biology Education Department of 39 students. The mental model based-microbiology course consists of several stages (syntax). The mental modeling instrument uses concept maps, while the students' perceptions of the lecture program use a closed and open questionnaire. Data obtained in the form of concept maps before and after lectures on the subject of the virus. Concept maps are then analyzed by reference concept map. Quantitative data of the concept map is converted into qualitative data to determine the level of mental model, namely: emergent = score 1, transitional = score 2, close to extended = score 3, and complete (extended) = score 4. Questionnaire about the research program shows the change of mental model level on the subject of the virus before the implementation of the mental model based-microbiology course. is at emergent and transition level. After the implementation of the mental model based-microbiology course is at the transitional level and close to extended. This indicates an increase in the level of mental models of students through the mental model based-microbiology course. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan model mental mahasiswa pada pokok bahasan virus melalui program perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Model Mental (MBM2). Metode penelitian yang dilakukan adalah pre- experiment dengan disain penelitian one-group pretest - postest design.  Responden penelitian ini terdiri dari mahasiswa semester 5 program studi pendidikan Biologi di Departemen Pendidikan Biologi UPI sebanyak 39 mahasiswa.  Program Perkuliahan MBM2 terdiri dari beberapa tahapan (sintaks). Instrumen model mental menggunakan peta konsep, sedangkan persepsi mahasiswa tentang program perkuliahan menggunakan angket tertutup dan terbuka. Data yang diperoleh berupa peta konsep sebelum dan setelah perkuliahan pada pokok bahasan virus. Peta konsep selanjutnya dianalisis berdasarkan peta konsep rujukan. Data kuantitatif peta konsep diubah menjadi data kualitatif untuk menentukan level model mental, yaitu : berkembang (emergent) = skor 1, peralihan (transitional) = skor 2,  mendekati lengkap (close to extended) = skor 3, dan lengkap (extended) = skor 4. Hasil penelitian menunjukkan perubahan level model mental pada pokok bahasan virus sebelum implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level berkembang (emergent)  dan peralihan (transitional) . Setelah implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level peralihan (transitional) dan mendekati lengkap (close to extended). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan level model mental mahasiswa melalui program perkuliahan MBM2.Permalink/DOI:http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7777 
PERSPEKTIF ILMIAH DAN KEYAKINAN TERHADAP EVOLUSI MAHASISWA BIOLOGI DI UNIVERSITAS BERBASIS AGAMA Helmi Suwarjono; Nuryani Yogipratama Rustaman; Fransisca Sudargo; Tofik Hidayat
Jurnal Sosial Humaniora Vol. 10 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.548 KB) | DOI: 10.30997/jsh.v10i2.1874

Abstract

Evolusi merupakan kata kunci yang sangat krusial untuk dibahas dalam kaitannya dengan keyakinan di berbagai agama. Di Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia evolusi adalah isu yang cukup sensitif dan kontroversi. Penelitian ini melakukan studi terhadap pandangan mahasiswa di universitas berbasis Islam terhadap konsep evolusi. Penelitian ini menggunakan metodologi studi kasus dengan informan kunci adalah 33 mahasiswa jurusan biologi serta 1 orang dosen sebagai informan tambahan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden mempercayai evolusi sebagai asal usul keberagaman makhluk hidup, namun menentang teori tentang asal usul kehidupan terutama konsep “common ancestor”. Temuan yang paling mengejutkan dalam penelitian ini adalah meskipun mereka tidak percayai beberapa bagian dari teori evolusi, mereka menyatakan akan tetap mengajarkannya ketika telah menjadi guru.
The Reflective Thinking Skills of Prospective Teacher on Invertebrate Zoology Course Mivtha Citraningrum; Yayan Sanjaya; Fransisca Sudargo; Riandi Riandi
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 13, No 1 (2022): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/biosfer.v13i1.12310

Abstract

The purpose of this study was to explore the reflective thinking skills of students as prospective teachers in the invertebrate zoology course through an analysis of the learning process of the literature provided during lectures. The research method used was the case study of the invertebrate zoology lecturing process. The instruments in this study were observation sheets, task analysis used in lectures, and a questionnaire about students' perceptions of lecture activities. The results showed that the Invertebrate Zoology lectures only focused on concepts or theories and did not provide reflective thinking skills. Therefore, Zoology lectures have not shown a balanced mastery of concepts and reflective thinking skills.ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali kemampuan berpikir reflektif mahasiswa calon guru pada mata kuliah zoologi invertebrata melalui analisis proses pembelajaran hingga analisis literatur yang diberikan selama perkuliahan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus terhadap proses perkuliahan zoologi invertebrata. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, analisis tugas yang digunakan dalam perkuliahan, angket tentang respon mahasiswa terhadap kegiatan perkuliahan. Hasil penelitian menunjukkan perkuliahan zoologi Invertebrata yang di berikan hanya fokus pada konsep atau teori dan tidak memberikan keterampilan berpikir reflektif. Artinya, perkuliahan zoologi belum menunjukkan bekal penguasaan konsep dan kemampuan berpikir reflektif yang seimbang.