Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS LAJU INFILTRASI DENGAN VARIASI PERMUKAAN TANAH DI KOTA BALIKPAPAN Mariatul Kiptiah
JURNAL SIPIL SAINS Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v10i2.2261

Abstract

Hujan yang jatuh sebagian ada yang meresap kedalam tanah langsung dan melimpas kepermukaan menjadi aliran permukaan. Air yang meresap kedalam tanah ini disebut infiltrasi, kondisi ini membawa dampak air hujan yang turun akan meningkatkan volume aliran permukaan dan menghambat resapan air kedalam tanah sehingga menimbulkan genangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai laju infiltrasi dan mengetahui pengaruh nilai kadar air terhadap nilai laju infiltrasi pada variasi permukaan tanah di Kota Balikpapan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode horton dengan menggunakan data pengukuran langsung dengan menggunakan alat double ring infiltrometer  dan menentukan klasifikasi tanah menggunakan analisa saringan. Nilai laju infiltrasi aktual pada lokasi penelitian adalah 9,60–17,28 cm/jam termasuk dalam ketegori sedang–lambat. Sedangkan nilai curah hujan harian maksimum Kota Balikpapan sepanjang Tahun 2019 sampai dengan bulan Mei Tahun 2020 adalah 73,25 mm dimana ± 56 mm (76%) dari curah hujan akan menjadi aliran permukaan yang mengakibatkan genangan pada saat hujan turun. Pemeriksaan kadar air mempunyai pengaruh besar terhadap nilai infiltarsi  berada pada 8 – 25 %, hal ini menunjukan semakin tinggi kadar air yang terkandung dalam tanah sehingga laju infiltrasi lebih kecil dan semakin rendah nilai kadar air dalam tanah air  maka nilai infiltrasinya besar.Kata kunci: Infiltrasi, Double Ring Infiltrometer, Metode Horton
Pendampingan dan Pelatihan Pengajaran Geomatika Menggunakan Perangkat Simusurveyx dan Stake Out Guide di Program Keahlian Geospasial dan Geologi Pertambangan SMKN 1 Balikpapan Mariatul Kiptiah; Totok Sulistyo; Karmila Achmad; Fatmawati Fatmawati; Desak Made Ristia Kartika
Abdimas Universal Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i2.253

Abstract

The Geospatial and Mining Geology Expertise Program at SMKN 1 Balikpapan has limitations in terms of facilities and infrastructure, the workshop building uses a former automotive workshop building which is not sufficiently representative as other skill program workshops. In terms of Geomatics practice equipment, two skill programs with resource sharing with very minimal facilities, where the equipment owned are as follows: 3 units of PPD, 1 unit of Digital Theodholite, and 2 units of TS where 1 battery unit is damaged, not proportional to the number of students with geospatial skills as many as 165 people with 6 teachers and 248 skill students with 8 teachers being less than optimal during geomatics practice. The assistance and training of the simulation tool survey and stake out guide carried out by the PkM Poltekba team is an alternative tool for the teaching and learning process in the field of measurement, making it easier for teachers and students to facilitate basic measurements and surveys in the field and reduce the risk of using limited tools so that the teaching and learning process becomes more optimal.
Prediksi Laju Infiltrasi Metode Flooding Ditinjau Dari Karakteristi Tanah pada Kawasan Banjir di Kota Balikpapan Tengah Mariatul Kiptiah
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 8, No 2 (2022): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v8i2.1630

Abstract

Floods are the thiird highest natural disaster occurrence in Balikpapan City after landslides (38.36%) and fallen trees (35.85%). Flood locations experienced an increase in incidence, one of which was in Sumber Rejo Village, Central Balikpapan, Balikpapan City. In 2020 increased to 7 events (an increase of 25.71%). Central Balikpapan District is a flooded area that has a lot of land covered with morphological conditions located on a steep slope, having an area of 2,205 Km2. The high intensity of rainfall has caused some parts of this area to be affected by floods it can disrupt the activities of local residents. This study was conducted in a high-flood area, namely in the sub-district of Central Balikpapan, using the Horton, Holtan and Philip Method of analyse and the flooding method. Based on the result of the analysis and testing on the studies that have been carried out, the land cover for the measurement location of Land (TK), Angsana Tree (PA), Shurbs (SN), Jackfruit Tree (PN). Soil classification is sandy loam and clayey sand, and porosity category are low and medium. Analysis of the actual infiltration rate for location PN 8.52% cm/hour (slightly fast), SB 4.32 cm/hour and PA 2.55cm/hour (moderate) and TK 1.98 cm/hour (slightly slow). Horton’s model is suitable for use in this location because it can be applied to variants in land cover. The results of the analysis of the method starting at the 10th minute to the 180th minute still occurred inundation even though the inundation condition decreased. This shows that the four-measurement location in the flood of Balikpapan City have very small infiltration rates.
Pengaruh Variasi Lubang Resapan Biopori Berbahan Organik Rumah Tangga Terhadap Laju Infiltrasi Pada Daerah Rawan Banjir Di Kota Balikpapan Rahmat Bangun Giarto; Mariatul Kiptiah
TERAS JURNAL Vol 13, No 1 (2023): Volume 13 No 1, Maret 2023
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v13i1.797

Abstract

Abstrak Kota Balikpapan akhir-akhir ini menjadi kota yang sering terjadi banjir khususnya di musim hujan. Daerah yang padat penduduk dan kurangnya daerah resapan air serta sistem pengelolaan air yang kurang baik menjadi titik langganan banjir di Kota Balikpapan. Infiltrasi memiliki kemampuan yang terbatas, hal ini diakibatkan oleh kemampuan tanah dalam menyerap air. Kapasitas infiltrasi di daerah perkotaan biasanya tergolong kecil dan menyebabkan genangan air di permukaan tanah setelah terjadi hujan. Penelitian ini akan melakukan pengujian dengan pemanfaatan lubang resapan biopori pada tanah asli dan pada tanah yang diberikan lubang resapan biopori dengan menggunakan alat double ring infiltrometer guna mengukur laju infiltrasi serta menggunakan metode horton. Pada lokasi 1 menunjukkan hasil nilai fc tanpa menggunakan biopori, menggunakan biopori 3” dan biopori 6” secara berturut-turut adalah 0,5 m/jam, 0,6 m/jam dan 0,8m/jam. Sedangkan pada lokasi ke 2 nilai fc tanpa menggunakan biopori, menggunakan biopori 3” dan biopori 6” secara berturut-turut 0.04 m/jam, 0.05 m/jam, fc = 0.07 m/jam. Hasil pengujian menunjukkan akumulasi laju infiltrasi tanah yang diberikan lubang resapan biopori lebih cepat dibandingkan tanah tanpa lubang resapan biopori. Kata kunci: Lubang resapan, metode horton, biopori, laju infiltrasi  Abstract Recently, Balikpapan City often experiences floods, especially in the rainy season. Densely populated areas and lack of water catchment areas as well as poor water management systems are the main causes for flooding in Balikpapan City. Infiltration has a limited ability due to the soil capacity to absorb water. Infiltration capacity in urban areas is usually relatively small and causes waterlogging on the ground surface after rain. This study will test examined the use of biopore  infiltration holes on the (non-treatment soil/original soil) ?? and in soils that are given biopore infiltration holes by using a double ring infiltrometer to measure the infiltration rate and using the Horton method. At location 1, the results of fc values without using biopore, using 3” and 6” biopore are 0.5 m/hour, 0.6 m/hour and 0.8 m/hour, respectively. While at location 2, the fc value without using biopore, using 3” biopore and 6” biopore respectively 0.04 m/hour, 0.05 m/hour, fc = 0.07 m/hour. The test results show that the accumulation of soil infiltration rate using biopore infiltration holes are faster than soil without biopore infiltration holes. Keywords: Absorption hole, horton method, biopore, infiltration rate
Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton Semen OPC Dan Semen PCC Terhadap Pemanfaatan Sikament-Nn Mariatul Kiptiah; Rahmat Bangun Giarto
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 24, No 1 (2023): Techno Volume 24 NO.1 April 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v24i1.16800

Abstract

Pada tahun 2030, pemerintah mencanangkan target sebesar 29% terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, hal itu dapat didukung dengan mengurangi konsumsi energi industri antara lain semen, kertas, baja dan lainnya. Potensi penurunan emisi CO2 sebesar 3,34 juta ton dapat terpenuhi apabila penggunaan semen OPC (semen konvensional) digantikan dengan semen PCC (semen ramah lingkungan). Penelitian dilakukan untuk mengetauhi pemanfaatan semen OPC dan semen PCC yang telah ditambahkan superplasticizer Sikament-NN. Benda uji yang digunakan adalah silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm.Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton umur 28 hari dengan menggunakan semen OPC lebih tinggi 4,59%  yakni 29,16 MPa, sedangkan dengan menggunakan semen PCC kuat tekan beton sebesar 27,88 MPa. Pemanfaatan semen OPC ditambahkan dengan sikamen-NN 1% mampu meningkatkan kuat tekan sebesar 46,64% dan pemanfaatan semen PCC ditambahkan dengan sikament-NN 2% mampu meningkatkan kuat tekan 40,96%  dari kuat tekan rencana. Kuat tekan beton umur 7 hari dengan menggunakan semen OPC sebesar 21,09 MPa, sedangkan semen PPC memiliki kuat tekan 17,41 MPa. Penggunaan semen PCC, PCC dengan Sikament-NN 1% dan PCC dengan Sikament-NN 2% mampu meningkatkan kuat tekan beton secara berturut-turut 11,52%, 30,78% dan 40,96% dari kuat tekan rencana umur 28 hari.