Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN NENAS DI LAHAN GAMBUT Maulidi, Maulidi; Mustamir, Elly
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012): PERKEBUNAN DAN LAHAN TROPIKA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.869 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan produksi tanaman nenas di lahan gambut. Upaya tersebut adalah dengan mengkombinasikan antara jarak tanam danaplikasi pupuk N, P dan K. Penelitian menggunakan metode Analisis antar lokasi dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor jarak tanam dan pemupukan N, P dan K. Perlakuan yang dimaksud adalah (1). Faktor jarak tanam dengan 2 aras yaitu : J1 = 60 cm x 60 cm dan J2 = 60 cm x 90 cm. (2). Faktor pemupukan terdiri dari 3 aras yaitu P0 = Tanpa pemupukan, P1 = 175 kg urea +125 kg SP-36 + 200 Kg KCl per Ha,P2 =350 kg urea + 250 kg SP-36 + 400 kg KCl per Ha dan P3 = 525 kg urea + 375 kg SP-36 +600 kg KCl per Ha. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan terhadap Serapan Hara K pada Jaringan Tanaman, Bobot Kering Tajuk, Indeks Panen, Berat Buah segar. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pada taraf 5%. Jika memberikan pengaruh yang nyata, analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran pemupukan pada perlakuan P2 (350kg urea + 250 kg Sp-36 + 400 kgKCl) per ha merupakan upaya yang terbaik dalam peningkatan hasil tanaman nenas di lahan gambut. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan pemupukan terhadap bobot segar buah dan Indeks panen. Kata kunci : nenas, gambut
PENGARUH INOKULASI AZOTOBACTER DAN MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET Maulidi, Maulidi; Zulfita, Dwi
PedonTropika Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : PedonTropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.225 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh inokulasi FMA, Azotobacter dan interaksinya terhadap pertumbuhan bibit karet serta mencari takaran FMA dan kepadatan Azotobacter yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit karet. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Untan Pontianak. Penelitian dilaksanakan dari Bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Agustus 2012. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan perlakuan faktorial 4 x 3 tata letak acak lengkap (CRD) dengan 3 ulangan.  Perlakuan Inokulasi Azotobacter terdiri dari 3 taraf yaitu Inokulasi A.chroococcum 2,5 x 103 CFU  mL-1 (k1), 5 x 103 CFU  mL-1 (k2), dan 10 x CFU  mL-1 pohon-1 (k3). Faktor inokulasi dengan Mikoriza Arbuskula (M) yang terdiri dari 4 taraf yaitu  tanpa inokulasi FMA (m­0), 2,5 g/polybag (m1), 5 g/polybag (m2) dan 10 g/polybag (m3). Percobaan diulang tiga kali. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar P dalam jaringan daun (%), luas daun (cm2), bobot kering daun (g) dan pertambahan panjang entris (cm). Hasil penelitian menunjukkan  bahwa inokulasi dengan berbagai takaran FMA meningkatkan pertumbuhan bibit karet. Inokulasi dengan FMA takaran 10 g/polybag meningkatkan pertumbuhan bibit karet yang terbaik. Inokulasi dengan Azotobacter juga dapat meningkatkan pertumbuhan bibit karet. Inokulasi dengan Azotobacter pada kepadatan  10 x 103 CFU mL-1bibit-1 cenderung menunjukkan pertumbuhan bibit karet yang terbaik. Tidak terjadi interaksi inokulasi  FMA dan Azotobacter dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit karet. Kata Kunci : Azotobacter, Bibit Karet, Mikoriza Arbuskula
Menggagas Fikih Responsif: Upaya Progresif Modernisasi Fikih. maulidi, maulidi
al-adalah Vol 14, No 2 (2017): Al-Adalah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.984 KB) | DOI: 10.24042/adalah.v14i2.2677

Abstract

Artikel ini membahas modernisasi fiqh dalam upaya merespon perubahan dan perkembangan masyarakat. Tujuannya untuk mencari solusi terhadap problematika hukum (islam), yang selama ini terkesan stagnan. Studi ini menemukan 3 faktor penyebab, yakni: pertama, hukum difahami sebagai single entity yang tidak terpaut dari entitas lainnya. Padahal realitasnya, hukum berkait erat dengan disiplin ilmu yang lain. Kedua, hukum difahami sebagai suatu yang bersifat final (untouchable), padahal hukum berjalan beriringan dengan perkembagan realitas. Ketiga, hukum selalu didasarkan pada tektualis normatif, padahal banyak kearifan lokal (local wisdom) yang juga mengusung nilai-nilai filosofis yang relevan dengan maqasid syariah (legal purpose). Asumsi yang keliru ini harus mulai didekonstruksi, jika tidak maka akan terjadi empty space dalam hukum (Islam). Sebagai solusinya, pendekatan integrative system harus mulai digalakkan melalui transformasi taqlid qauli menuju taqlid manhaji, dari paradigma leteralis menuju paradigma teleologis.
TIPOLOGI SEBARAN PERILAKU PEMBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT Wanti, Fitrianti; Maswadi, Maswadi; Oktoriana, Shenny; Maulidi, Maulidi; Hazriani, Rini; Raharjo, Dwi; Zulfita, Dwi; Krisnohadi, Ari; Hiromitsu, Kuno; Kartika, Anna Silviyana; Manik, Sahat Irawan
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v3i1.7668

Abstract

The purpose of this study was to analyze (1) the correlation of factors that affect the spread of forest fire indication, and (2) the pattern of distribution, land burning time, and the public perception of combustion in Kubu Raya and Bengkayang Districts. The research activities were carried out in 12 villages in Kubu Raya and Bengkayang Districts during the month of November 2014 until January 2014. The research method is using correlation analysis and descriptive to explain the distribution patterns, land burn time, and the public perception of combustion. The results showed: 1) there is a relationship between the purpose of combustion (open land and eradicate weeds) with the population, and there is no relationship between the objectives of land combustion on the combustion behavior of the land associated with the main types of cultivated plants, and there is a correlation to the density of hotspots, the density of dry land farming and bush, shrub/ swamp density, marsh density, density of plantation, and density of open land. 2) The pattern of the farmers burning rice, horticulture and perenninal crops were classified into the type of the pattern of spots and the perception is part of a burning activities,  type with ash beds and lodge with the perception of not being a part of burning activities, and type with only one time burning on the stages of land preparation, and type with in the eradication of weeds. Keywords: Peat fires, Land burning behavior, Climate Change Mitigation
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA NELAYAN DALAM PENGEMBANGAN PENGOLAHAN IKAN DI DESA TERUSAN KABUPATEN MEMPAWAH Maulidi, Maulidi; Adijaya, Mardan
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 5, No 3 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v5i3.2684

Abstract

The problems experienced by Nurcahaya and Citra Mandiri women fishing groups in the Terusan village in Mempawah Hilir sub-district are the sale of fresh fish, which are relatively cheap. The products are only salted fish and anchovy is made with very simple processing techniques with a relatively low selling price. The solution offered is Processed Fish and Waste Based Diversified Diversification. The purpose of this activity is to improve the standard of living of women fishermen groups through the dissemination of processing technologies for various fish-based processed products that can add to the selling value, be more durable and have higher nutrition. The methods used in this activity are counseling, demonstration, training and guidance in the process of making various processed fish products such as sausages, amplang, nuggets, abon and POC fish waste. Evaluation was carried out on all activities. From this activity it can be concluded that it turned out that more than 50% of the training participants understood the material presented even though there were still 25% who only understood enough. The application of various fish processed products there is 10% of participants will actively continue activities both for family consumption, sold and included in the menu list when there is an event even though most of the participants stated for family consumption (75%). Keywords: Fish, fishermen, processing.