Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SENYAWA STEROID DARI KULIT BATANG Dysoxylum alliaceum DAN AKTIVITASNYA TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 Nurcahyanti, Ois; Julaeha, Euis; Mayanti, Tri
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.197 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n2.9184

Abstract

Dysoxylum merupakan salah satu genus yang memiliki metabolit sekunder dan aktivitas yang beragam, salah satu aktivitas yang menarik adalah mampu bertindak sebagai agen P-gp pada sel kanker payudara MCF-7. Kulit batang D.alliaceum dimaserasi berturut–turut dengan n-heksana, etil asetat dan metanol. Ekstrak n-heksan dipisahkan dan dimurnikan dengan berbagai teknik kromatografi dipandu dengan analisis kromatografi lapis tipis diperoleh dua senyawa stigmast-5-en-3β-ol (1), stigmasterol (2). Struktur kimia senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan intrepretasi data-data spektroskopi dan dibandingkan dengan data spektra dari penelitian sebelumnya. Semua isolat senyawa dievaluasi aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara MCF-7. Senyawa 1 dan 2 dirujuk dari literatur menunjukkan aktivitas kuat dengan IC50 8,65 μg/mL.
SENYAWA TRITERPENOID 3β-HIDROKSI-TIRUKAL-7-EN DARI EKSTRAK DAUN KAPI NANGO (Dysoxylum arborescens) DAN AKTIVITAS SITOTOKSIKNYA TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 Mayanti, Tri; Abdillah, Lutfi; Darwati, Darwati; Wikayani, Tenny Putri; Qomarilla, Nurul; Dinata, Deden Indra
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.235 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10924

Abstract

Senyawa triterpenoid 3β-hidroksi-tirukal-7-en (1) telah diisolasi dari ekstrak daun kapi nango (Dysoxylum arborescens). Struktur kimia senyawa ditentukan menggunakan data spektroskopi yang meliputi IR, 1H-NMR, 13C-NMR, MS dan perbandingan dengan senyawa yang telah dilaporkan sebelumnya. Aktivitas sitotoksik senyawa 1 terhadap sel kanker payudara MCF-7  menunjukkan nilai IC50 155,1 ppm.
SENYAWA HASIL ISOLASI DARI TUMBUHAN KI ENCOK (Plumbago Zeylanica) YANG BERAKTIVITAS ANTIBAKTERI PENYAKIT MULUT DAN GIGI Julaeha, Euis; Herlina, Tati; Mayanti, Tri; Wibisono, Aditya Seiza; Yulisar, Riza; Diantini, Ajeng
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.711 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n2.9158

Abstract

Plumbago zeylanica (Ki Encok) merupakan salah satu tumbuhan obat multifungsi yang banyak ditemukan di Indonesia. Daun dan akarnya berkhasiat sebagai obat pada berbagai penyakit termasuk anti jamur dan anti bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui senyawa bioaktif antibakteri yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Dari hasil pemisahan dan pemurnann fraksi aktif, tiga senyawa telah berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksana dan etilasetat daun Ki Encok (Plumbago zeylamica), yaitu 3β-galaktosasitosterol (1), epi-isoshinanolon (2), dan metil 2,4-dihidroksibenzoat (3). Ketiga senyawa tersebut telah diuji aktivitasnya terhadap bakteri untuk penyakit mulut dan gigi yaitu Streptococcus mutan dan Streptococcus sanguinis. Hasilnya, diameter zona hambat dari senyawa 1, 2, dan 3 terhadap bakteri S. Sanguinis berturut-turut sebesar 12,0; 10,3; dan 12,0 mm, sedangkan terhadap bakteri S. Mutans berturut-turut sebesar 13,3; 11,7; dan 13,5 mm.
Senyawa-Senyawa Aromatik dari Ekstrak Daun dan Kulit Batang Dysoxylum parasiticum Serta Toksisitasnya Terhadap Artemia salina Mayanti, Tri; Wahyuni, Aneu; Indriyani, Indri; Darwati, Darwati; Herlina, Tati; Supratman, Unang
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.604 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12818

Abstract

Dysoxylum parasiticum (Meliaceae) merupakan salah satu spesies tumbuhan endemik Indonesia. Beberapa spesies dari genus yang sama telah diketahui kandungan senyawa dan keaktifannya sebagai antimalaria, antitumor, antimokroba, dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai LC50 ekstrak n-heksana, etil asetat, metanol dari daun dan kulit batang D. parasiticum terhadap larva Artemia salina, serta struktur kimia senyawa hasil isolasi. Satu senyawa turunan flavonoid, kuersetin (1), bersama-sama dengan senyawa fenolik skopoletin (2) telah diisolasi berturut-turut dari daun dan kulit batang D. parasiticum (Meliaceae). Struktur molekul senyawa-senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan data spektroskopi UV, IR, MS, dan NMR serta perbandingan terhadap data yang telah dilaporkan sebelumnya. Uji toksisitas ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol dari daun D. parasiticum menunjukkan nilai LC50 berturut-turut 13,3, 37,2, dan 7 ppm. Ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol dari kulit batang D. parasiticum menunjukkan nilai LC50 berturut-turut 127,9, 52,3, dan 25,2 ppm. Senyawa kuersetin (1) dan skopoletin (2) menunjukkan nilai LC50 berturut-turut sebesar 7,4 dan 18,2 ppm.
Sitotoksisitas Ekstrak Etanol dan n-Heksana Daun Rhizopora Apiculata dengan Indikator Indeks Mitosis Allium Cepa Rahayuningsih, Sri Rejeki; Anindyta, Annisa; Mayanti, Tri
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.31777

Abstract

Rhizophora apiculata merupakan salah satu mangrove yang biasa digunakan sebagai sumber obat tradisional oleh masyarakat pesisir pantai karena mengandung metabolit sekunder. Tumbuhan obat tradisional dapat memiliki efek genotoksik, mutagenik, dan sitotoksik. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi efek sitotoksik dengan Allium asay. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sitotoksitas ekstrak etanol dan n-heksana R. apiculata terhadap pembelahan sel dengan melihat indeks mitosis A. cepa. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental, perlakuan tunggal ekstrak etanol R. apiculata konsentrasi 125, 250, 500, dan 1.000 ppm, kontrol negatif akuades penambahan CMC, serta kontrol positif etilmetanasulfat (EMS). Penelitian dengan protokol yang sama dilakukan untuk ekstrak n-heksana R. apiculata. Penurunan nilai indeks mitosis digunakan untuk acuan sitotoksisitas. Data hasil pengamatan menunjukkan nilai indeks mitosis perlakuan ekstrak etanol dan n-heksana mengalami penurunan sejalan dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Perlakuan ekstrak etanol dan n-heksana konsentrasi 500 ppm dan 1000 ppm bersifat letal terhadap sel akar A. cepa. Rhizophora apiculata is mangrove that was used for traditional medicine due to their secondary metabolite. Traditional medicine plants have genotoxic, mutagenic, and cytotoxic effects. Therefore, evaluation cytotoxic effect with Allium assay is necessary. The aim in this study to know ethanol and n-hexane leaf extract of R. apiculata effects to A. cepa cell divisions. This study use experimental method, single factor treatment ethanol extract of R. apiculata with consentration 125, 250, 500, and 1000 ppm, aquades with CMC as negative control, and ethylmetanasulphat (EMS) as positive control. Reasearch with same protocol is done for n- hexane extrct of R. apiculata. Cytotoxicity is seen based on decresed of mitotic index. Based on observation, ethanol and n-hexane extract mitotic index was showing decrese value in line with increasing extract concentration. Ethanol dan n-hexane extract of  R. apiculata concentration 500 ppm and 1000 ppm are lethal to cells. 
SITOTOKSISITAS DAN GENOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAN n-HEKSANA DAUN Rhizophora stylosa Griff. TERHADAP PEMBELAHAN SEL AKAR BAWANG BOMBAY (Allium cepa L.) Sri Rejeki Rahayuningsih; Tri Mayanti; Zahidah Nurulhaq
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 1 (2021): BIOTIKA JUNI 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i1.33967

Abstract

Rhizophora stylosa merupakan tumbuhan mangrove yang memiliki banyak metabolit sekunder dan bermanfaat sebagaiantioksidan serta sering digunakan untuk pengobatan tradisional masyarakat pesisir. Pengujian potensi sitotoksisitas R.stylosa pada sel dan kromosom perlu dilakukan. Uji fitokimia juga perlu dilakukan untuk mengetahui kandunganmetabolit sekunder extrak R. stylosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol dan n-heksanadaun R. stylosa terhadap pembelahan sel akar bawang (Allium Assay) dengan menghitung indeks mitosis/sitotoksisitas.Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor perlakuantunggal menggunakan ekstrak etanol dan n-heksana R. stylosa dengan enam perlakuan dan empat ulangan, yaitu: kontrolnegatif akuades + karboksimetilselulosa (CMC), 125, 250, 500 dan 1000 μg/ml ekstrak, dan kontrol positifetilmetansulfonat (EMS). Hasil pengamatan dianalisis secara statistik menggunakan Uji ANAVA (α.05), dan dilanjutkanUji Duncan (α.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak berpengaruh terhadappenurunan indeks mitosis./ sitotoksisitas.
Aktivitas Antifidan Ekstrak Kulit Batang Pisitan (Lansium Domesticum Corr. Var. Piedjietan Hasskl) serta Pengaruhnya Terhadap Struktur Usus Tengah Larva Epilachna vigintioctopunctata Fabricius Reina Yulianti Yulianti; Wawan Hermawan; Madihah Madihah; Tri Mayanti
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2013): BIOTIKA DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v11i2.10057

Abstract

Aktivitas Antifidan Ekstrak Kulit Batang Pisitan (Lansium Domesticum Corr. Var. Piedjietan Hasskl) serta Pengaruhnya Terhadap Struktur Usus Tengah Larva Epilachna vigintioctopunctata Fabricius Reina Yulianti; Wawan Hermawan; Madihah Madihah; Tri Mayanti
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2014): BIOTIKA JUNI 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v12i1.10075

Abstract

7-HIDROKSI-6-METOKSI KUMARIN (SKOPOLETIN) DARI KULIT BATANG Chisocheton celebicus (MELIACEAE) Dewa G. Katja; Andre A. Sonda; Desi Harneti P. Huspa; Tri Mayanti; Unang Supratman
Jurnal Kimia (Journal of Chemistry) Vol. 9, No. 2 Juli 2015
Publisher : Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana (Program of Study in Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University), Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.382 KB) | DOI: 10.24843/JCHEM.2015.v09.i02.p18

Abstract

7-hydroxy-6-methoxy coumarin (scopoletin) has been isolated from the bark of Chisocheton celebicus (Meliacee) using several chromatographic techniques.  The chemical structure of 7-hydroxy-6-methoxy coumarin was identified on the basis of spectroscopic data including UV, IR, 1D-NMR, 2D-NMR and mass along with by comparison with those spectral data previously reported. The discovery of scopoletin from the bark C. celebicus reported for the first time in this study.
A Cytotoxic Rocaglate Compound from The Stembark of Aglaia argentea (Meliaceae) Ace Tatang Hidayat; Kindi Farabi; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Rani Maharani; Tri Mayanti; Unang Supratman; Yoshihito Shiono
Molekul Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.011 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2017.12.2.361

Abstract

The Aglaia genus belong to Meliceae family is unique plant species because the presence of rocaglate and rocaglamide which is so far isolated only from Aglaia genus, indicate that type of this compound as a chemical marker for the genus of Aglaia. This type of compound known to have strong activity, such as insecticide and cytotoxic. This study describe the isolation, structure elucidation, and cytotoxic activity of an isolated rocaglate compound. Dried stembark of A. argentea extracted with methanol and partition between n-hexane, ethyl acetate, and n-butanol, respectively The extracts were tested against P-388 murine leukemia cells and the ethyl acetat showed strongest activity with IC50 value of 15.5 mg/mL. The ethyl acetate then was separated and purified with chromatography technique to obtain isolated compound 1. The chemical structure of isolated  compounds were elucidated by spectroscopic methods including one and two-dimensional NMR as well as high-resolution mass spectrometric analysis and identified as a methyl rocaglate. Compound  1 showed strong cytotoxic activity with an IC50 value of < 0.1 μg/mL.