Shinta Mayasari
Unknown Affiliation

Published : 75 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rohmah, Arlia; Yusmansyah, Yusmansyah; Mayasari, Shinta
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 3, No 2 (2014): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find the description of the implementation in guidance learning for overcoming students’ learning difficulties of grade IV and V students at SDIT Harapan Bangsa. The method is descriptive method. The data collection technic used is questionnaire of the implementation in guidance learning for overcoming students’ learning difficulties of grade IV and V.  The population of this research is 90 students and the sampling is 30 students. The result of this research described the implementation of guidance learning for overcome study difficulties in includes good category, but there are needed some remedial aspects. The suggestions in this research are given to 1) Guidance and conselling teachers are prospected in doing study guidance can consider the school condition and situation,  house environment and play spot and should participate the members of school. 2) For school is hoped can do good cooperation with guidance and counselling teacher  in helping guidance and counselling services. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan bimbingan belajar dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa kelas IV dan V di SDIT Harapan Bangsa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket pelaksanaan bimbingan belajar dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa kelas IV dan V. Populasi dalam penelitian ini 90 siswa dengan sampel 30 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan belajar dalam mengatasi kesulitan belajar cukup baik meskipun perlu perbaikan pada beberapa aspek. Saran dalam penelitian ini ditujukan; (1) kepada Guru bimbingan dan konseling agar memperhatikan kondisi dan situasi sekolah, lingkungan rumah, dan tempat bermain serta mengikutsertakan personil sekolah. (2) Kepada Pihak sekolah, diharapkan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan guru bimbingan dan konseling dalam membantu melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.Kata kunci: bimbingan belajar, bimbingan konseling, kesulitan belajar
Peningkatan Motivasi Belajar dengan Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Yeni Yunita Sari; Shinta Mayasari; Redi Eka Andriyanto
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 8, No 2 (2020): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of the study was the fact that students' motivation in learning is in low level. The problem was formulated as "Can we improve students' learning motivation through group guidance service". The purpose of this study was to determine the improvement in learning motivation through group guidance service in grade VIII of Publich Junior High School 19 Bandar Lampung in 2018/2019 academic year.This study applied pre-experimental method with one-group pretest-posttest design. The subjects of this study were 8 students with low, medium and high learning motivation level. The data collection technique was carried out using a scale of learning motivation. The data analysis which was done using the Wilcoxon Test showed an increase in students' learning motivation after being treated with group guidance service. The value was 0.03 0.05. It indicated that Ho was rejected and Ha was accepted, which meant there was a significant improvement on students' learning motivation after being treated with group guidance service.It can be concluded that students' learning motivation can be improved through group guidance service on students of Public High School 9 Bandar Lampung in Academic Year of 2018/2019.Masalah penelitian ini adalah motivasi belajar siswa rendah. Permasalahan penelitian adalah “Apakah motivasi belajar dapat meningkat melalui layanan bimbingan kelompok”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre eksperiment dengan desain one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini sebanyak 8 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, sedang dan tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan skala motivasi belajar. Analisis data menggunakan uji beda Wilcoxon menunjukkan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Hal ini ditunjukkan sebesar 0,030,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat peningkatan penerimaan diri yang signifikan setelah diberi layanan bimbingan kelompok.  Kesimpulannya adalah motivasi belajar dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.Kata kunci:  Bimbingan kelompok, Konseling kelompok dan Motivasi belajar.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING Fitri Ramadhani; Yusmansyah Yusmansyah; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 3 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.044 KB)

Abstract

The research aims determined the increasing of expressing opinions ability by using assertive training technique. The research problem was the low of  expressing opinions ability. The research problem was “was there any increasing of expressing opinions ability by using assertive training technique?”. The research method was quasi-experimental with one-group pretest-posttest design. The research subjects were six students who had low expressing opinions ability. Data collecting techniques used observation and interview. The research result showed that student’s expressing opinions ability increased after given assertive training, it proved from the result of pretest and posttest  obtained Zoutput=-2.201 and Ztable 0.05= 0. ZoutputZtable, thereby Ho is rejected and Ha is received, it meant that there was significant differential between student’s expressing opinions ability before and after assertive training technique. The conclusion was that there was increasing of expressing opinions ability by using assertive training technique of the students grade VIII SMPN 3 Natar.  Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengungkapkan pendapat dengan menggunakan teknik assertive training Masalah penelitian yaitu kemampuan mengungkapkan pendapat rendah. Permasalahannya “Apakah terdapat peningkatan kemampuan mengungkapkan pendapat dengan menggunakan teknik assertive training?”. Metode penelitian adalah quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest. Subyek penelitian adalah enam siswa yang memiliki kemampuan mengungkapkan pendapat rendah. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan mengungkapkan pendapat mengalami peningkatan. Hasil pretest dan posttest yang diperoleh Z hitung = -2,201 dan Z tabel = 0. Z hitung ≤ Z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan dengan taraf signifikansi 5% antara kemampuan mengungkapkan pendapat sebelum dan setelah diberikan assertive training. Kesimpulannya adalah terdapat peningkatan kemampuan mengungkapkan pendapat dengan menggunakan teknik assertive training pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Natar.Kata kunci     : assertive training, bimbingan dan konseling, kemampuan mengungkapkan pendapat
Bentuk dan Faktor Penyebab Perilaku Bullying Sri Lestari; Yusmansyah Yusmansyah; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 6, No 2 (2018): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.609 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the form and factors causing bullying behavior. The problem of this research was bullying. The research method was interview and observation. The subject of this study as many as four students. The results showed the dominant forms of bullying were physical and verbal bullying and followed by relations bullying and cyber-bullying. The most dominant contributing factors were school and community factors, followed by family, peers, and media. Not only that, the author also found other factors causing bullying there were factor of personality and culture.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan faktor penyebab perilaku bullying. Masalah penelitian ini adalah bullying. Metode penelitian adalah wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini sebanyak empat siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bullying yang dominan terjadi adalah bullying fisik dan bullying verbal diikuti dengan bullying relasi dan cyber-bullying. Faktor penyebab yang paling dominan adalah faktor sekolah dan masyarakat lalu diikuti faktor keluarga, teman sebaya, dan media. Tidak hanya itu, penulis juga menemukan faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya bullying adalah faktor kepribadian dan budaya. Kata kunci: bullying, bentuk bullying, faktor bullying 
Peningkatan Sikap Positif Terhadap Positive Relations With Others Menggunakan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Diah Marantika; Shinta Mayasari; Moch Johan Pratama
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 6, No 4 (2018): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.772 KB)

Abstract

The problem of this research is the students who have negative attitude in positive relations with others at school. The purpose of the research is to increase a positive attitude towards psychological  well-being especially the dimensions of positive relations with others. The method used in this study is quasi eksperimen design untreated control group design with dependent pretest and posttest. The research subject used an experimental group of 10 people and a control group of 10 people. Data collection techniques use a scale of positive relations with others. The results showed that positive attitude towards students positive relations with others in schools could be improved through role playing techniques group guidance service, this was shown by the Mean Whitney test results. The results of statistical analysis showed value (Sig.) 0,000 0,05 the Ho was rejected by Ha accepted, meaning that there was an increase in the attitude of students towards positive relations with others after being given group guidance services to role playing techniques in the experimental group. The conclusion is that the positive attitude of students towards positive relations with others can be increased using role playing technique group guidance services in the experimental group at SMA Negeri 7 Bandar Lampung Academic Year 2017/2018.Masalah penelitian ini adalah siswa yang memiliki sikap negatif terhadap positive relations with others. Tujuan penelitian untuk meningkatkan sikap positif terhadap kesejahtraan psikologis khususnya dimensi positive relations with others. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah quasi eksperimen dengan desain untreated control group design with dependen pretest and posttest. Subjek penelitian  ini sebanyak 10 orang kelompok eksperimen dan 10 orang kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan skala sikap positive relations with others.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap positive relations with others dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok teknik role playing,  hal ini ditunjukkan hasil uji Mean Whitney. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai (Sig.) 0,000 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima, artinya bahwa terdapat peningkatan sikap terhadap positive relations with others setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing pada kelompok eksp erimen. Kesimpulannya adalah sikap positif terhadap positive relations with others dapat ditingkatkan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing pada kelompok eksperimen di SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.Kata kunci: bimbingan dan konseling, teknik role playing, positive relations with others
PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF GURU BK DENGAN SISWA TERHADAP MINAT MENGIKUTI LAYANAN BK Luluk Nandya Maharani; Yusmansyah Yusmansyah; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 5, No 3 (2017): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.699 KB)

Abstract

The aim of this research wasdetermine effect of teachers effective communication with students interest joining BK service. Issues of study to knowinfluence of teachers effective communication with students interestjoiningBK service. This research was quantitative. Population was 350 students, 20% of samples were 70 students with simple random sampling technique.Correlation using simple linear regression, correlation value was 0.473 ,determination value was 0.224 or 22,4% interpreted effective communication contributes 22,4% to variable interest of following BK services, theres no significant influence and positive. Research results shows there was an influence between teachers effective communication with students interest joining BK service.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh komunikasi efektif guru BK dengan siswa terhadap minat mengikuti layanan bimbingan dan koseling Permasalahan penelitian apakah ada pengaruh komunikasi efektif guru bimbingan konselingBK dan koseling. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Populasi 350 siswa, sampel 20% sebanyak 70 siswa dengan simple random sampling. Hasil korelasi menggunakan regresi linear sederhana, nilai korelasi 0,473, nilai determinasi 0,224 atau 22,4% ditafsirkan kontribusi komunikasi efektif 22,4% terhadap variabel minat mengikuti layanan bimbingan dan konseling tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hasil penelitian ada pengaruh komunikasi efektif guru bimbingan konseling dengan siswa terhadap minat dalam mengikuti layanan bimbingan dan koseling.Kata kunci: bimbingan konseling, komunikasi efektif, minat
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN STUDI LANJUT MENGGUNAKAN PENDEKATAN CLIENT CENTERED Hesti Nur Asiani; Syaifuddin Latif; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 2, No 2 (2013): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.856 KB)

Abstract

The aims was to determine the increasement in students independence in making decisions further studies using a client centered approach. The problem is the low take-up in the students independence.The problem is whether increasement in students independence in making decisions for further studies using a client centered approach. The method used quasi experimental design with one-group pretest-posttest. The subjects were six students of class XI who have low self-reliance in making decisions further study. Data collection techniques using observation and interview. Based on the results obtained, it can be seen that the results of the study showed that there is an increase in students independence in making decisions further studies using a client centered approach. It can be seen from the results obtained pretest and posttest count Z = -2.207 and Z tables = 0. Because Z count = Z table, then Ho is rejected and Ha accepted.Tujuan penelitian adalah mengetahui peningkatan kemandirian siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut menggunakan pendekatan client centered. Masalah penelitian rendahnya kemandirian siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut. Permasalahan penelitian apakah terdapat peningkatan kemandirian siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut menggunakan pendekatan client centered. Metode yang digunakan metode quasi eksperimental desain one group pretest-posttest. Subyek enam siswa kelas XI yang memiliki kemandirian rendah dalam mengambil keputusan studi lanjut. Teknik pengumpulan data pedoman observasi dan wawancara. Hasil penelitian terdapat peningkatan kemandirian siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut dengan menggunakan pendekatan client centered. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh skor Zhitung = -2,207 dibandingkan Ztabel 0,05 = 0. Sehingga Zhitung=  Ztabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat peningkatan kemandirian siswa dalam mengambil keputusan studi lanjut dengan menggunakan pendekatan client centered pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tanggamus Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata kunci : bimbingan dan konseling,konseling client centered, kemandirian mengambil keputusan studi lanjut.
Peningkatan Motivasi Berprestasi Menggunakan Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Client Centered pada Siswa Kelas VIII Puspita Wulandari; Muswardi Rosra; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 6, No 1 (2018): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.737 KB)

Abstract

The problem of this research was the low level of students achievement motivation. The research problem was formulated as "Whether or not the client centered group counseling approach can improve students motivation of grade VIII ". The data collecting technique in research was carried out using achievement motivation scale. Based of the data analysis which was calculated using Wilcoxon test, the value obtained -2.201. It showed that z-calc z-table ; -2.207 1.645 thus, Ho was rejected and Ha was accepted. The results of data analysis also showed an increase of 11%. It can be concluded that the client centered group counseling approach can improve students achievement motivation in grade VIIIMasalah penelitian ini adalah motivasi berprestasi siswa rendah. Permasalahan penelitian adalah Apakah layanan konseling kelompok pendekatan client centered dapat meningkatkan motivasi berpretasi siswa kelas VIII. Metode penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala motivasi berprestasi. Hasil analisis data menggunakan uji wilcoxon, diperoleh hasil -2,201. Ternyata zhitung ztabel = (-2.2071.645) maka Ho ditolak dan Ha diterim. Hasil analisis data juga memperlihatkan peningkatan sebesar 11%. Kesimpulannya adalah layanan konseling kelompok pendekatan client centered dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa pada siswa kelas VIIIKata kunci: bimbingan dan konseling, konseling kelompok client centered, motivasi berprestasi
PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Ratih Novita Sari; Yusmansyah Yusmansyah; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 4, No 1 (2015): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.726 KB)

Abstract

The aim of this study was to find out whether students social interaction ability can be improved by using group counseling services. The research method was quasi experiment with one-group pretest-posttest design. Subjects were 13 students of who have low social interaction ability. Data collection technique used observation. The results showed that students social interaction abilities had increased significantly after the administration of guidance counseling services. It was shown from the results obtained from pretest and posttest z output= -3,18 and z tables, with a value = 5% is 1,645.Because the z counts z table, then Ho is rejected ada Ha is accepted, it means that there was a significant increased in social interaction after being given a guidance services group.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa peningkatan kemampuan interaksi sosial dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok pada siswa. Metode penelitian ini bersifat Quasi eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest. Subjek penelitian sebanyak tiga belas siswa kelas X yang memiliki kemampuan interaksi sosial rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial siswa mengalami peningkatan signifikan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok. Hal ini ditunjukkan dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh Z hitung = -3,18 dan Z tabel, dengan nilai ? = 5% adalah 1,645. Karena Z hitung Z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat peningkatan interaksi Sosial yang signifikan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok.Kata kunci : bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok, interaksi sosial
Peningkatan Percaya Diri Dalam Belajar Menggunakan Konseling Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Siska Wiyasa Oktora; Yusmansyah Yusmansyah; Shinta Mayasari
ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling) Vol 5, No 5 (2017): ALIBKIN
Publisher : ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.223 KB)

Abstract

The problem in this study was students' self-confidence in learning process. The purpose of the study was to determine the improvement in self-confidence in learning with the help of rational emotive behavior therapy counseling. The study used qualitative descriptive method with a case study. The participants consisted of 3 students with low self-confidence in learning. The data collection technique was done using the scale of confidence in learning. The results of this study indicated that there was an improvement of self-confidence in learning using rational emotive behavior therapy counseling when applied to students. It has been proven with the change showed by the three subjects, such as: the students changed their irrational thoughts into a more rational thoughts, the students showed self-confidence about their capability, no more fear of failing in doing anything. The conclusion of this study is that the rational emotive behavior therapy counseling can be used to improve students' self-confidence in learning.Masalah dalam penelitian ini adalah percaya diri siswa dalam belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan percaya diri dalam belajar menggunakan konseling rational emotive behavior therapy. Metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Subjek penelitian sebanyak 3 siswa yang memiliki percaya diri dalam belajar rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan skala percaya diri dalam belajar. Hasil penelitian konseling menunjukkan bahwa peningkatan percaya diri dalam belajar menggunakan konseling rational emotive behavior therapy dapat digunakan pada siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan ketiga subjek, seperti siswa mengubah pikiran irasionalnya ke arah yang lebih rasional, yakin pada kemampuan yang dimiliki, tidak lagi merasa takut gagal dalam melakukan hal apapun. Simpulan penelitian ini adalah konseling rational emotive behavior therapy dapat digunakan untuk meningkatkan percaya diri dalam belajar.Kata kunci:konseling (REBT), peningkatan, percaya diri dalam belajar