Istamar Syamsuri
Pendidikan Biologi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI MIKOFLORA DARI RIZOSFER TANAH PERTANIAN TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) SEBAGAI BAHAN AJAR KINGDOM FUNGI UNTUK SISWA KELAS X SMA Yesy Maulina Nadhifah; Utami Sri Hastuti; Istamar Syamsuri
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.10, Oktober 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.726 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i10.7455

Abstract

Agricultural area, particularly in the rhizosfer area there are various species of mold which lives mainly in the soil. The students have known molds which live in nature but they have not recognized mold which lives in the soil. It is required to develop a teaching material in the form of module which is created based on a research result. The results of this study were; (1) it has been discovered 7 species of mold, which are Trichoderma harzianum, Penicillium nalgiovense, Penicillium corylophilum, Penicillium funiculosum, Penicillium camemberti, Aspergillus ochraceus, dan Penicillium citrinum, (2) the most dominant mold species was Trichoderma harzianum with the total number 1,8 x 104 cfu for every gram soil sample, and (3) there has been arranged of the learning module about fungi kingdom for students in high school level.Tanah pertanian, khususnya di daerah rizosfer, merupakan habitat dari berbagai spesies kapang yang hidup di dalamnya. Para siswa telah mengenal kapang yang tumbuh di alam tetapi mereka belum mengenal kapang yang hidup di dalam tanah pertanian. Perlu dikembangkan sebuah bahan ajar berupa modul yang dibuat berdasarkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini, meliputi (1) ditemukan 7 spesies kapang, yaitu Trichoderma harzianum, Penicillium nalgiovense, Penicillium corylophilum, Penicillium funiculosum, Penicillium camemberti, Aspergillus ochraceus, dan Penicillium citrinum, (2) spesies kapang yang paling dominan adalah Trichoderma harzianum dengan total jumlah 1,8 x 104 cfu/g sampel tanah, dan (3) telah tersusun bahan ajar Biologi berupa modul Kingdom Fungi para siswa SMA. 
PENERAPAN INKUIRI TERPIMPIN DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL DAN PENGETAHUAN SISWA KELAS VII Anna Jarrotul Khoiriyah; Siti Zubaidah; Istamar Syamsuri
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.3, Maret 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.675 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i3.8658

Abstract

The research is to develop students’ social attitude and knowledge. The research type used is Classroom Action Research. The step of each cycle includes planning, applying, observing and reflecting. The data of social attitude is got from the observation sheet by the observer and the data of knowlegde is got from the essay test in the last cycle. The finding of the research is to give questions and repeated spiritual guiding can develop students’ attitude to be grateful of God’s creation. Data intrepretation by reading many sources develop students’ understanding. The summary shows that the guided inquiry application develop (1) the average of social attitude 44% and the passing grade 52% (2) the average of knowledge 13% and the passing grade 47%. To suggest that the guided inquiry can be applied by teachers to develop students’ social attitude and knowledge.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap sosial dan pengetahuan siswa. Penelitian dilakukan di kelas VII-H SMPN 18 Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan 10 kali pertemuan dan siklus II, 7 kali pertemuan. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data sikap sosial diperoleh dari lembar observasi oleh observer dan data pengetahuan diperoleh dari tes uraian di akhir siklus. Temuan dari penelitian adalah, pemberian pertanyaan dan arahan spiritual secara berulang-ulang dapat mengembangkan sikap siswa untuk menyukuri ciptaan Allah. Interpretasi data dengan membaca banyak sumber dapat meningkatkan pemahaman siswa. Kesimpulan menunjukkan bahwa penerapan inkuiri terpimpin meningkatkan (1) rata-rata sikap sosial sebesar 44% dan ketuntasan 52% dan (2) rata-rata pengetahuan sebesar 13% dan ketuntasan 47%. Saran penerapan inkuiri terpimpin dalam pembelajaran IPA dapat dilaksanakan guru untuk meningkatkan sikap sosial dan pengetahuan siswa.