Mohammad Setyo Wardono
Pendidikan Dasar Universitas Negeri Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prinsip Kesantunan Ujaran Berbahasa dalam Interaksi Siswa Sekolah Dasar Mohammad Setyo Wardono; Anang Santoso; Imam Suyitno
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 11: NOVEMBER 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i11.14176

Abstract

Abstract: This research aims to describe impositive act  (Requesting, asking, ruling and rejecting), the politeness in language and politeness principle that is  used by the student in their interaction. The data collecion process uses recording techniques to get recording data when research is being run. The researcher also uses interview technique to ensure and give valid data. Transcript of recording, Interview result and field note are the data of research. Research data resource is taken from the student, teacher, and parents. The result of observation shows that there are four politeness principle. They are kurmat maxim or respect, andhap ashor maxim or humble, empan papan maxim or aware of the place, tepa selira maxim or tolerance maxim.Abstrak: Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan tindak impositif (meminta, bertanya memerintah dan menolak) kesantunan berbahasa, serta prinsip kesantunan dalam interaksi siswa. Proses pengumpulan data menggunakan, alat bantu recorder untuk mengambil data rekaman saat kegiatan penelitian, serta menggunakan teknik wawancara untuk memastikan dan memberikan hasil yang valid. Data penelitian ialah transkrip rekaman, hasil wawancara serta catatan lapangan. Penelitian ini menggunakan sumber data melalui siswa, guru, dan orangtua.  Hasil yang telah diteliti mendapatkan empat prinsip tindak ujar kesantunan dalam berbahasa, yakni maksim kurmat atau hormat, maksim andhap asor atau rendah hati, maksim empan papan atau sadar akan tempat, dan maksim tepa selira atau tenggang rasa.