Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE PCP DAN GAS LIFT PADA SUMUR I LAPANGAN H Hilman Afryansyah; Widartono Utoyo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.130

Abstract

Lapangan H merupakan salah satu lapangan yang diproduksikan oleh PT. Energi MegaPersada Malacca Strait. Dari lapangan H ini akan dianalisa produksi dari satu sumur, yakni sumur I.Pada penelitian tugas akhir kali ini, akan dilakukan penelitian mengenai analisa perbandinganpenggunaan Progressive Cavity Pump dengan Gas Lift pada sumur I. Pemilihan artificial lift tersebutdidasarkan dari beberapa pertimbangan yaitu terhadap kondisi reservoir, kondisi fluida, kondisisumur, kondisi diatas permukaan, ketersediaan tenaga listrik, ketersediaan gas, dan lain sebagainya.Sumur I ini mengandung laju produksi maksimum yang cukup rendah yakni sebesar 110 BFPDdengan water cut sebesar 50 % dan produktivitas indeks yang kecil < 0.5 stb/day/psi yakni sebesar0.113 stb/day/psi, sumur I ini juga memiliki kandungan gas bebas yang terkandung didalam formasi,temperatur dibawah permukaan pada sumur I ini sebesar 273 °F, dan merupakan sumur miringdengan kemiringan maksimum pada suatu lintasan sebesar 5.4°. Dari berbagai karakteristik sumuryang diketahui, maka jenis artificial lift yang cocok digunakan pada sumur I ini adalah PCP danintermitten gas lift.Tujuan dilakukannya perencanaan dan optimasi Progressive Cavity Pump dan GasLift ini adalah untuk meningkatkan laju produksi sumur yang lebih baik lagi dari keadaan sebelumnyadengan membandingkan segi keekonomisan dari kedua jenis artificial lift ini.Pada analisaperbandingan kedua artificial lift ini, dilakukan analisa pendisainan pompa yang didasarkan pada nilailifting cost, dimana semakin kecil nilai lifting cost, maka semakin ekonomis. Dari hasil analisakeekonomian oil lifting cost, untuk desain PCP dengan pompa model R&M NOV Moyno 50-N-095sebesar US$ 4.79/bbl, dan untuk intermittent gas lift sebesar US$ 6.16/bbl. Dengan perbandingan oillifting cost tersebut maka dipilih metoda dengan oil lifting cost terendah yaitu desain PCP dengan lajuproduksi 97 BFPD (48.5 BOPD) dan pay out time (POT) selama 104 hari.
PERBANDINGAN KEEKONOMIAN ANTARA DESAIN ULANG ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) DAN PENGGUNAAN SUCKER ROD PUMP (SRP) DI SUMUR ALK-20 LAPANGAN-X Allika Puspita; Widartono Utoyo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.219

Abstract

Dengan berjalannya waktu dan jumlah fluida yang telah terproduksikan dari reservoir, sumur-sumur di lapangan ini mengalami penurunan tekanan sehingga tidak dapat lagi mengalirkan fluida reservoir secara natural flow. Sehingga diperlukan bantuan artificial lift, pada lapangan X di Blok Siak, Riau, ada dua macam artificial lift yang digunakan yaitu ESP dan SRP. Pada sumur kajian yaitu ALK-20, artificial lift yang terpasang adalah ESP D-285EZ dan mempunyai rate sebesar 419 BFPD. Setelah dilakukan evaluasi terhadap sumur tersebut, laju alir maksimum dari ALK-20 adalah mencapai 1084 BFPD. Maka dari itu akan dilakukan desain ulang pompa ESP dengan tujuan dapat mengalirkan laju yang optimum. Selain melakukan desain ulang pompa ESP, hal lain yang dilakukan adalah merencanakan SRP pada sumur tersebut. Hal ini dikarenakan sumur ALK-20 adalah sumur yang masih tergolong cocok untuk memakai SRP sebagai artificial liftnya. Setelah melakukan perencanaan desain ulang ESP dan penggunaan SRP, akan dilakukan perbandingan keekonomian untuk melihat mana di antara mereka yang akan memberikan lifting cost yang rendah dengan pay out time yang singkat.
EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN “MSF” Galih Aristya; Widartono Utoyo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.262

Abstract

Pada masa awal produksi, suatu sumur dapat mengalirkan minyak ke permukaan secara naturalhingga pada suatu saat sumur tidak lagi dapat berproduksi akibat menurunnya energi alamireservoir tersebut. Penggunaan artificial lift bermanfaat untuk mengembalikan produktivitas sumur.Pada lapangan MSF dengan kondisi tersedianya gas dalam jumlah yang besar, gas liftmerupakan metode artificial lift yang cocok untuk digunakan. Perbandingan secara keekonomiandilakukan untuk mengetahui metode terbaik diantara dua metode injeksi gas, reguler gas lift dancoiled tubing gas lift, terhitung dari biaya pemasangan hingga ke biaya perawatan sumur. SumurCT-1 dengan komplesi sumur monobore akan diterapkan metode coiled tubing gas lift, sementarametode reguler gas lift akan diterapkan di sumur GL-1 dengan komplesi casing perforated,memiliki kondisi fisik sumur serta reservoir yang mirip dengan sumur CT-1 sehingga dipilihsebagai sumur pembanding.Coiled tubing gas lift dipilih sebagai metode injeksi gas yang palingefektif dan ekonomis untuk dilakukan pada lapangan MSF karena proses pemasangannya yangsederhana dan tidak diperlukan suatu perawatan khusus, dengan fluid dan oil lifting cost berturutturutsebesar US$ 0.21 /bbl dan US$ 26 /bbl dan pay out time selama 1.5 hari,
OPTIMASI SUMUR-SUMUR GAS LIFT DI LAPANGAN-X DENGAN VARIASI LAJU INJEKSI GAS Widartono Utoyo
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 4 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v4i4.284

Abstract

Lapangan X merupakan lapangan yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa.Lapangan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1968 melalui pemboran eksplorasi pada daerah tersebut.Produksi minyak Lapangan-X pertama kali terjadi pada tahun 1972 melalui salah satu platform yang dikembangkan pada Lapangan-X.Lapangan-X dikembangkan dengan menggunakan 13 platform dimana setiap platform terbagi menjadi beberapa sumur.Lapangan ini memiliki luas area sebesar 9kmx4km. Produksi minyak maksimum Lapangan –X sebesar 38000 BOPD pada tahun 1973 dan lapangan ini memiliki OOIP sebesar 567.1 MMSTB dan OGIP sebesar 317 BCF. Produksi kumulatif minyak saat ini adalah 133.8 MMBO dan produksi kumulatif gas sebesar 176.4 BCF.Untuk menganalisa optimasi injeksi gas lift pada Lapangan-X maka dilakukan variasi laju injeksi gas yang diinjeksikan.Simulasi penginjeksian gas dilakukan dengan penggunakan software PIPESIM.Dengan menggunakan perangkat lunak ini, dapat dilakukan matching dari data Uji Sumur dengan laju alir fluida di sumur-sumur tersebut. Setelah laju alir fluida pada Sumur Y,V, dan J matching, maka dapat dilakukan optimasi terhadap sumur gas lift dengan variasi injesksi gas.Tahapan optimasi dilakukan dengan menggunakan asumsi harga minyak yang dihasilkan sebesar U$S90/bbl dan biaya gas yang diinjeksikan dihargai sebesar U$S 2/MSCF.Dengan asumsi tersebut dapat dianalisa keuntungan optimum yang diperoleh dari nett revenue yang merupakan selisih antara harga jula minyak dengan biaya gas yang diinjeksikan. Jumlah injeksi gas yang optimum adalah jumlah injeksi gas yang menghasilkan nett revenue yang maksimum