Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper Syahrinal Faiz; Djoko Sulistyanto; Samso ST
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.182

Abstract

Sucker rod pump is a type of artificial lift methods are often used to date. Sucker rod pump suitablefor wells with low productivity, as well as the relative ease in operation and treatment becausepeople in the field have been much acquainted with this type of pump. Sucker rod pump workingprinciple or often called beam pumping up and down movement harnesses from the plunger topush the fluid reservoir to the surface. Optimization sucker rod pump performance can beperformed using software prosper.
OPTIMASI LIFTING MENGGUNAKAN ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP DAN ANALISA KEEKONOMIAN PADA SUMUR “X” LAPANGAN “Y” Agung Adhisi Pradana; Siti Nuraeni; Djoko Sulistyanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.211

Abstract

Dalam memproduksikan minyak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara sembur alam dan sembur buatan. Cara pertama dilakukan bila tekanan reservoir cukup tinggi sehingga dapat mengalirkan fluida ke permukaan dengan tekanan alami yang ditimbulkan oleh reservoir. Cara yang kedua dilakukan apabila tekanan reservoir tersebut sudah tidak mampu lagi mengalirkan fluida ke permukaan dengan tekanan alaminya. Ada beberapa metode pengangkatan buatan yang dapat digunakan agar fluida bisa naik ke permukaan. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan pompa benam listrik (Electric Submersible Pump - ESP). Metode pengangkatan fluida dengan ESP banyak digunakan karena sangat efektif dan efisien untuk sumur yang mempunyai produktivitas indeks (PI) yang besar, sumur yang dalam, serta untuk sumur-sumur miring. Dalam merancang pompa ESP yang cocok untuk sumur minyak, diperlukan data yang akurat untuk membuat kurva IPR yang menjadi dasar pertimbangan untuk perancangan pompa ESP. Design pompa kemudian dapat disesuaikan dengan jenis dan tipe pompa yang dimiliki oleh perusahan, karena tiap perusahaan pembuat pompa ESP memiliki tipe dan jenisnya masing-masing. Dengan menggunakan pompa ESP diharapkan dapat meningkatkan produksi sumur yang juga dapat berpengaruh pada pemasukan bagi perusahaan dan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dengan kenaikan produksi yang signifikan dikarenakan biaya sewa dan perawatan ESP yang tergolong cukup mahal.
ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST PADA SUMUR X LAPANGAN Y DENGAN METODE HORNER MANUAL DAN ECRIN 4.10 Agus Andri Yulianto; Djoko Sulistyanto; Albert Larope
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.213

Abstract

The main purpose of a hydrocarbons well testing or pressure transient analysis is to decide theability of a layer or formation to produce. Pressure transient analysis is basically giving a pressurebalance disorder on well tested. In this final thesis is conducted analysis of well test results atPressure Build Up with method Type Curve Pressure Deritative with help of software Ecrin v4.10and Horner Plot analysis manually.
ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo .; Djoko Sulistyanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.218

Abstract

Lapangan DIMA merupakan salah satu lapangan minyak di Cekungan Sumatera Selatan dan terletak di Provinsi Jambi. Lapangan ini merupakan lapangan tua, oleh karena itu untuk memaksimalkan produksinya saat ini tengah dilakukan proses penginjeksian atau biasa dikenal dengan EOR (Enhanced Oil Recovery). Proses injeksi yang dilakukan berupa injeksi air atau waterflood. Untuk dapat melaksanakan proses EOR tersebut diperlukan perencanaan yang lengkap untuk pengembangan lapangan tersebut, hal ini dinamakan POFD (Plan of Further Development). Dalam POFD, pemilihan pattern injeksi menjadi dasar penting proses ini dan salah satu syaratnya ialah mengetahui potensi sifat patahan sealing (menahan aliran fluida) atau leaking (mengalirkan fluida) yang ada pada lapangan tersebut. Untuk melihat potensi sealing-leaking tersebut penulis menggunakan tiga metode yakni analisis data tekanan, analisis decline curve dan connectivity injection. Analisis data tekanan dilakukan dengan cara melihat perbandingan penurunan tekanan berdasarkan data sumur-sumur pada blok yang saling bersebelahan. Apabila penurunan tekanannya membentuk tren yang sama maka dapat diketahui potensi patahan yang memotong kedua blok tersebut bersifat leaking dan begitupun sebaliknya. Sedangkan, Analisis decline curve dilakukan dengan menggunakan software DSS (Dynamic Surveillance System) untuk membandingkan penurunan decline rate antar blok yang dipisahkan oleh patahan yang ingin diuji. Apabila nilai decline rate pada kedua blok memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan maka dapat dikatakan bahwa patahan yang memisahkan kedua blok bersifat leaking dan begitupun juga dengan sebaliknya. Metode connectivity injection juga menggunakan software DSS dengan melihat hubungan atau konektivitas antara sumur injeksi dan sumur produksi yang berada diantara patahan yang diuji. Hal ini dilakukan dengan cara melihat adanya perubahan pada data produksi karena pengaruh proses injeksi. Apabila terdapat konektivitas antara sumur injeksi dan sumur produksi, maka dapat dikatakan bahwa patahan tersebut bersifat leaking. Tetapi jika proses injeksi tidak berpengaruh terhadap data produksi, maka dapat dikatakan patahan tersebut bersifat sealing. Dari hasil analisis data tekanan, analisis decline curve, dan connectivity injection dapat dilihat serta dibandingkan bahwa jika hasil ketiga analisis ini saling mendukung maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai sifat patahan yang diuji apakah bersifat sealing atau leaking. Data hasil analisis tersebut digunakan sebagai salah satu justifikasi dalam pembuatan pattern injeksi.
STUDI KASUS: APLIKASI PENGGUNAAN MODERN PRODUCTION DATA ANALYSIS UNTUK MENGEVALUASI HASIL INTERPRETASI DATA DST DAN PERFORMA PRODUKSI PADA SUMUR GAS ALPHA Gunawan Nurcahyo Wibowo; Panca Suci Widiantoro; Muhammad Taufiq Fathaddin; Djoko Sulistyanto; Novian Aribowo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.883

Abstract

Sumur Alpha merupakan sumur eksplorasi gas yang berada didaerah Sumatera, Indonesia. Interpretasi data DST memperlihatkan lapisan gas ini merupakan Limited Boundary Reservoir dengan rata-rata produksi sebesar 8 MMscfd dan IGIP 0.149 Bcf. Untuk membuktikan hasil interpretasi,dilakukan kegiatan workover dengan hasil produksi awal sebesar 2.9 MMscfd dan kumulatif produksi sebesar 0.104 Bcf. Dari hasil yang didapat, analisa tambahan diperlukan untuk mengurangi resiko ketidaktepatan dalam memahami sumur untuk perencanaan selanjutnya. Analisa dengan metode Modern Production Analysis / Rate Transient Analysis (RTA) dipilih menyesuaikan data terbaru yang dimiliki dengan mengintegrasikan analisa antara Turner Rate, Flowing Material Balance, Type Curve Matching Blasingame, Pressure & Rate History Matching. Aplikasi metode ini memberikan informasi diantaranya mengenai model reservoir, properti reservoir, flow regime, IGIP dan gambaran performa produksi. Interpretasi RTA menunjukan model reservoir berupa Limited Boundary Reservoir. Terjadi penurunan kualitas reservoir (Permeabilitas, Skin) akibat kegiatan operasi yang mempengaruhi produksi. Intepretasi pun menunjukan pola aliran berupa Pseudo Steady State. Besarnya IGIP 0.140 Bcf sesuai dengan interpretasi DST dengan perbedaan sebsar 6%. Permasalahan liquid loading pun terjadi pada produksinya. Hasil analisa ini menunjukan RTA dapat mengevaluasi interpretasi data DST dan performa produksi yang dimiliki secara komprehensif. Hal ini meningkatkan keyakinan dan pemahaman untuk melakukan rencana pengembangan selanjutnya.
EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X Reynaldi Romy Santoso; Trijana Kartoatmodjo; Djoko Sulistyanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2118

Abstract

Pekerjaan perekahan hidrolik pada sumur R dilakukan untuk meningkatkanproduktivitas dari zona produktif yang mempunyai permeabilitas kecil. Zona produktif diperforasi pada kedalaman 1768 ft – 1788 ft memiliki porositas sebesar 16% denganpermeabilitas 11 md, laju alir produksi harian sebesar 21 bfpd dengan water cut 20%.Operasi perekahan hidrolik di evaluasi berdasarkan permeabilitas rata-rata yang terjadisetelah perekahan dengan metode Howard & Fast dan kenaikan kelipatan produksidengan metode Prats, Cinco-Ley Samaniego & Dominque, dan McGuire-Sikora, sertakurva inflow performance relationship sebelum dan setelah perekahan hidrolik dilakukan.Hasil pekerjaan perekahan hidrolik meningkatkan laju alir produksi harian menjadi 308bfpd dengan water cut 95%. Permeabilitas rata-rata sebesar 59.63 md, dengan kenaikankelipatan produksi sebesar 5.15, 2.78, dan 2.87 untuk metode Prats, Cinco-LeySamaniego & Dominique, dan McGuire-Sikora. Perekahan hidrolik yang dilakukanberhasil secara teknikal dan produksi namun tidak dalam laju alir minyak yangdiharapkan. Penambahan aditif untuk mengurangi water cut dapat dilakukan denganmenambahkan relative permeability modifier yang terbuat dari surfaktan dan polimer agardapat menaikkan laju alir produksi harian minyak.
KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK PADA PROSES INJEKSI SURFAKTAN Cynthia Veronika; Sugiatmo Kasmungin; Djoko Sulistyanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2134

Abstract

Metode EOR adalah salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkanperolehan minyak. Salah satu metode EOR yang sering digunakan adalah injeksisurfaktan. Injeksi surfaktan ini berfungsi untuk menurunkan tegangan antar-mukaantara lain air dan minyak agar tekanan kapiler pada daerah penyempita pori-poridapat dikurangi sehingga minyak sisa pada daerah yang dipengaruhi tekanan kapilertersebut dapat didesak untuk kemudian dapat diproduksikan. Didalam tugas akhir iniakan membahas mengenai pengaruh surfaktan terhadap salinitas dan konsentrasisurfaktan yang paling optimal. Salinitas yang digunakan pada tugas akhir ini bervariasi,antara 10000 ppm – 25000 ppm. Dari kelima salinitas tersebut akan diinjeksikandengan surfaktan X dengan konsentrasi masing-masing 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%.Kemudian melihat hasil RF yang diperoleh untuk menentukan salinitas mana yangoptimal. Setelah proses injeksi selesai, dilanjutkan dengan menginjeksikan larutansalinitas yang paling optimal dengan beberapa konsentrasi, antara lain 1%, 2%, 3%,4% dan 5%. Selanjutnya melihat kembali hasil RF yang diperoleh untuk menentukankonsentrasi mana yang paling optimal pada larutan salinitas tersebut.
DECLINE CUMULATIVE PRODUCTION ANALYSIS (DCPA) – ALGORITHM, FOR GEOTHERMAL FIELD Listiana Satiawati; Djoko Sulistyanto; Kris Pudyastuti
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2018 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.2615

Abstract

Forecasting of geothermal production decline is one of the main tasks inreservoir engineering, in order to manage the reservoir and maintain thesustainability of the resource utilization. Studies on the analysis of productiondecline in geothermal fields have been widely implemented, one of which isthe DCPA conducted by H.A. Davila J. (Davila,2017), and applied inKamojang geothermal field - West Java Indonesia. DCPA 'Davila' in Kamojang(steam dominated) geothermal field, appears to be more accurate thanprevious studies. This study is to support the DCPA by creating a computerprogram (algorithm and numeric calculation written in Fortran90/95programming languages (Imam,2009) (Tanja,2005)), thus it
ANALISIS PENGARUH GAS OIL RATIO TERHADAP HEAD DEGRADTION PADA SUMUR ELECTRICAL SUBMERSIBLE PUMP Muhammad Almer Yandra; Djoko Sulistyanto; Djunaedi Agus Wibowo
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 4 (2021): DESEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v10i4.7738

Abstract

Produksi sumur minyak mengunakan artificial lift electric submersible pump memiliki beberapa keterbatasan, salah satunya adalah gas yang terproduksi bersama dengan minyak, gas yang terproduksi bersama dengan minyak dapat menurunkan nilai head dari pompa electric submersible pump. Sumur pada penelitian kali ini memproduksi minyak ringan dengan nilai GOR yang tinggi, peningkatan nilai GOR membuat desain electric submersible pump yang terpasang tidak mampu mempertahankan jumlah produksi yang ditentukan, untuk itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh head degradation terhadap laju produksi pada sumur ESP dengan GOR tinggi. Penelitian ini menggunkan variabel nilai GOR 3000 scf/stb. Sumur ini mampu untuk berproduksi maksimum 8202,2 STB/day, sehingga laju produksi yang ditentukan sebesar 6600 STB/day. Saat ini telah terpasang pompa ESP tipe Reda S8900N. Hasil desain pada GOR 3000 pompa S8900N tidak mampu untuk berproduksi sesuai yang ditentukan maka dilakukan pergantian pompa Reda H15500N 155 stage dan membutuhkan intake gas separator 80%. Berdasarkan hasil analisis terjadi penurunan head pompa atau head degradation akibat nilai GOR.
ANALYSIS OF THE DENSITY AND COMBUSTION RATE OF BRIQUETTE BASED ON THE COMPOSITION OF PEANUT SHELL AND COCONUT SHELL INGREDIENTS: ANALISIS DENSITAS DAN LAJU PEMBAKARAN BRIKET BERDASARKAN KOMPOSISI BAHAN PENYUSUN KULIT KACANG TANAH DAN TEMPURUNG KELAPA Yusraida Khairani Dalimunthe Rani; Djoko Sulistyanto; Syamsul Irham; Thariq Madani; Teuku Ananda Rizky
INTAN Jurnal Penelitian Tambang Vol. 6 No. 1 (2023): INTAN Jurnal Penelitian Tambang
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56139/intan.v6i1.170

Abstract

The study's purpose was to analyze the density value and the burning rate of briquettes made from a combination of peanut shell and coconut shell ingredients with a fixed amount of starch adhesive concentration. The briquette making involves processing peanut shells and coconut shells, grinding and 60 mesh sifting, mixing with adhesive, printing, and drying in an oven (1200C for ± 30 minutes). The samples tested were the composition of peanut shells (K) and coconut shells (T). The combination of two briquette materials has the same mass of 100 gr for each sample. The samples were made with several compositions, namely K1 (T = 90, K = 10), K2 (T = 80, K = 20), K3 (T = 70, K = 30), K4 (T = 60, K = 40 ), K5 ( T = 50, K = 50), K6 ( T = 40, K = 60), K7 ( T = 30, K = 70). The results showed that the highest density value was obtained from the K7 composition, which means it is composed of 30 gr coconut shell and 70 gr peanut shell with a density value of 0.292 gr/cm3 and the lowest density value obtained from the K3 composition, which means it is composed of 70 gr coconut shell and 30 grams of peanut skin with a density value of 0.170 gr/cm3. The longest flame time of the briquettes, until they go out and turn into ashes, is obtained from composition K1, which means it is composed of 90 grams of coconut shell and 10 grams of peanut shell with a flame time of 88 minutes, and the shortest time of the burning of briquettes until it goes out and turns into ashes is obtained from composition K5 which composed of 50 grams of coconut shell and 50 grams of peanut shell with a burning time of 57 minutes. The longest burning rate of briquettes, until they were extinguished and turned into ashes, was obtained from samples K3 and K5 with a burning rate of 125.6 cm3/minute, then the shortest burning rate of briquettes until they were extinguished and turned into ashes was obtained from samples K4 with a burning rate of 108.518 cm3/minute.