Miftahuddin
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bogor Agricultural University, Darmaga Campus, Bogor, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONSEP KONVERGENSI DALAM PENDIDIKAN ISLAM (Menakar Peran Manusia dalam Pendidikan) Miftahuddin
DIRASAT: Jurnal Studi Islam dan Peradaban Vol 14 No 01 (2019): Dirasat: Jurnal Studi Islam dan Peradaban
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.566 KB)

Abstract

The great teory yang disandang oleh tiga aliran dalam dunia psikologi, yaitu aliran empirisme, nativisme dan konvergensi belakangan merasuk ke dunia pendidikan dan melahirkan turunan-turunan yang cukup mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan aktivitas-aktivitas kependidikan. Ketiga aliran tersebut menyoal bagaimana pembentukan kepribadian manusia dan hal-hal yang mempengaruhinya. Secara kronologis, kemunculan aliran-aliran itu diawali oleh aliran empirisme yang ngotot dengan konsep tabularasanya. Kemudian diiringi dengan munculnya aliran kedua, nativisme ngeyel dengan teori bakatnya sebagai antitesa terhadap aliran empirisme. Pada akhirnya muncul aliran ketiga, konvergensi sebagai sintesa yang memadukan kedua teori sebelumnya. Banyak yang memposisikan pendidikan Islam berada tepat pada aliran konvergensi mengingat banyaknya dalil-dalil dari al-Qur’an dan hadits sebagai sumber utama pendidikan Islam yang mengisyaratkan hal tersebut. Untuk mengkonfirmasi pemosisian tersebut, penulis mendiskusikannya melalui coretan sederhana dalam artikel ini.
INTERNALISASI NILAI QUR’ANIDALAM BANGUNAN PENDIDIKAN ISLAM Miftahuddin
DIRASAT: Jurnal Studi Islam dan Peradaban Vol 13 No 02 (2018): Dirasat: Jurnal Studi Islam dan Peradaban
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak terlalu berlebihan jika pendidikan Islam ditunjuk sebagai institusi yang paling dianggap gagal dalam misinya, ketika kehidupan ini telah dipenuhi oleh berbagai penyimpangan dan degradasi moral yang terasa sangat massif akhir-akhir ini. Penilaian ini dianggap wajar karena core dalam pendidikan Islam adalah tatanan nilai moral dan etika luhur yang seyogyanya sanggup ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kegagalan tersebut diyakini karena nilai qur’ani yang menjadi hulu seluruh tatanan nilai itu telah mulai meredup, ika tidak disebut padam dalam sistem pendidikan Islam itu. Maka dipandang penting meniupkan kembali nilai qur’ani tersebut secara komprehensif mulai dari akar filosofis, tujuan, kurikulum, proses dan metodologi hingga evalusi dalam sistem pendidikan Islam. Dan tarikan nafas qur’ani yang kemudian ditiupkan tersebut seharusnyalah dihirup sempurna dan utuh dari al-Qur’an dan tentu al-Sunnah yang menjadi sumber utama pendidikan Islam.
Karakteristik Pemikiran Ibn Khaldun Tentang Reward Dan Punishment Dalam Pendidikan Miftahuddin
Rayah Al-Islam Vol 4 No 02 (2020): Rayah Al-Islam Oktober 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v4i02.328

Abstract

This article was written to describe and uncover Ibn Khaldun's concept of reward and punishment methods in education. This description of thought is focused on the patterns and characteristics of concepts that include foundation, principle and implementation. The target of writing this article is finding a safer and more effective model of reward and punishment implementation in education. This article was written in qualitative descriptive methods and with the content analysis approach. The main reference in this article is al-Muqaddimah written by Ibn Khaldun. The some points can be confirmed through the author‘s analysis, among them the clarity of the foundation and principles of Ibn Khaldun in his concept of reward and punishment methods in education, both philosophical, sharia and sociological. Based on basic, sharia and realistic concepts it is possible to design a safer and more effective model of implementing reward and punishment methods.