Salah satu tantangan dalam pemboran deepwater biaya sewa rig yang sangat tinggi,sehingga kegiatan pemboran diperlukan secepat mungkin untuk menghemat biaya. Sumureksplorasi F merupakan sumur yang terletak di Lapangan M dengan target kedalaman 14,030 ftpada struktur Ngimbang Karbonat. Dari studi G&G dan berdasarkan sumur offset dapat diketahuibahwa lapisan yang akan ditembus adalah Lidah Shale hingga kedalaman 4,650 ft, kemudianPaciran hingga kedalaman 5,660 ft, lalu Cepu Shale hingga kedalaman 10,030 ft, dan yangterakhir adalah Ngimbang Karbonat hingga kedalaman 14,030 ft. Terlihat bahwa ada banyakkemungkinan masalah terkait hole cleaning dikarenakan lapisan shale yang panjang danditambah dengan masalah mud window yang tipis. Untuk mengatasi masalah hole cleaning danmud window yang tipis, pada trayek 26” dilakukan pemompaan 2200 GPM dengan konsentrasicutting yang dijaga sebesar 10% dan ROP yang mampu dicapai adalah 291 fph. Kemudian padatrayek 17-½” dilakukan pemompaan 1600 GPM dengan konsentrasi cutting yang dijaga sebesar3% dan ROP yang mampu dicapai adalah 170 fph. Lalu pada trayek 14-¾” dilakukan pemompaan1300 GPM dengan konsentrasi cutting yang dijaga sebesar 3% dan ROP yang dapat dicapaisebesar 208 fph. Selanjutnya adalah pada trayek 12-¼” dilakukan pemompaan 1200 GPM dengankonsentrasi cutting yang dijaga sebesar 3% dan ROP yang mampu dicapai sebesar 306 fph. Lalupada trayek 10-7/8” dilakukan pemompaan sebesar 832 GPM dengan konsentrasi cutting yangdijaga sebesar 3% dan ROP yang dapat dicapai sebesar 285 fph. Dan trayek yang tera khiradalah 8-½” dimana dilakukan pemompaan sebesar 768GPM dimana dijaga agar konsentrasicutting sebesar 3% dengan ROP yang mampu dicapai adalah 433 fph. Penentuan lajupemompaan pada masing-masing trayek dilakukan berdasarkan beberapa parameter yangmenjadi acuan laju pemompaan maksimum diantaranya adalah flow regime di annulus, ECD danspesifikasi peralatan bawah permukaan khususnya BHA.