Uji tempel telah diakui secara universal sebagai alat diagnostik untuk diagnosis dermatitis kontak alergi . Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan standarisasi metode ini , tapi keandalan dan reproduktifitas uji tempel  masih menjadi masalah , terutama menyangkut kemampuan relevansi uji tempel ke sesitizer tertentu . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan membandingkan hasil uji tempel menggunakan Finn chamber dan IQ chamber pada penderita dermatitis kontak alergi di Rumah Sakit Umum Dr moh . Hoesin Palembang. Sebuah laboratorium analitik observasional dengan rancangan cross sectional dilaksanakan di klinik Alergi imunologi rawat jalan , Departemen  Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Dr Moh . Hoesin palembang sejak Januari hingga Maret 2010 . Sebanyak 85 pasien dermatitis kontak alergi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi direkrut dengan random sampling . Uji tempel telah dilakukan setelah anamnesis dan pemeriksaan umum menurut sejarah sensitizer . Semua subjek diperiksa oleh peneliti lain dan anspectors . Sensitizer yang paling umum yang menyebabkan dermatitis kontak alergi adalah sulfat nikel , aroma campuran dan 4 - phenylendiamine basa bebas . Uji tempel menggunakan Finn Chambers dan IQ Chambers menunjukkan  hasil positif dan negatif  yang sama baik dalam jumlah dan intensitas reaksi . Tapi IQ Chambers memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Finn Chambers yang tidak memerlukan pita perekat tambahan , biaya keseluruhan lebih murah dan lebih efisien karena sensitzer dapat disiapkan sebelum aplikasi . Finn dan IQ Chambers keduanya memiliki kemampuan yang sama dalam mendeteksi sensitizer penyebab DKA di RSUPMH Palembang