Miskiyah Miskiyah
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Jalan Tentara Pelajar No. 12 A, Bogor 16114

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian standar nasional Indonesia susu cair di Indonesia Miskiyah, Miskiyah
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 1 (2011): Vol. 13(1) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah telah menetapkan standar mutu dalam bentuk SNI produk susu dan olahannnya. makalah ini bertujuan untuk mengkaji SNI susu baik susu segar maupun susu cair yang telah mengalami perlakuan. Hasil analisis terhadap terhadap SNI susu segar, susu pasteurisisai  dan susu UHT menunjukkan adanya beberapa parameter yang cukup penting namun belum dicantumkan maupun belum dituliskan dalam SNI susu tersebut, Terdapat beberapa paramateryang menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan sehingga diperlukan peninjauan ulang
PENERAPAN SISTEM HACCP (HAZARD ANALYSIS AND CRITICAL CONTROL POINTS) PADA PENANGANAN PASCAPANEN KAKAO RAKYAT Munarso, S. Joni; Miskiyah, Miskiyah
JURNAL STANDARDISASI Vol 16, No 1 (2014)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk menangani persoalan mutu dan keamanan pangan biji kakao sangat diperlukan, khususnya oleh petani dan pelaku usaha kakao. Petani kakao perlu memperbaiki praktek yang selama ini dilakukan dan membangun sistem yang dapat memberikan jaminan mutu kakao, mengingat kakao Indonesia masih dinilai bermutu rendah. Sistem yang dapat dibangun antara lain melalui penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), yakni dengan mengendalikan tahap-tahap proses yang berperan penting dalam menentukan mutu. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi titik kritis penanganan biji kakao dengan pendekatan HACCP dan menyusun rekomendasi perbaikan atau pengendalian mutu biji kakao. Penelitian lapang dilakukan untuk mengidentifikasi teknologi dan sistem pengelolaan produksi kakao di sentra tanaman kakao, sebagai salah satu bahan untuk penyusunan rancangan HACCP penanganan pascapanen biji kakao. Tahapan proses pemanenan, fermentasi, pengeringan, sortasi, pengemasan dan penyimpanan merupakan titik kendali kritis (CCP) yang teridentifikasi pada penanganan pascapanaen kakao. Rekomendasi perbaikan mutu kakao rakyat dalam bentuk HACCP dapat digunakan dan diterapkan pada tingkat petani, dengan mengacu pada penerapan GAP dan GHP penanganan kakao pada tingkat petani.
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih Terenkapsulasi Terhadap Karakteristik Kemasan Antimikroba Iriani, E.S.; Widayanti, S.M.; Miskiyah, Miskiyah; Juniawati, Juniawati
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.374 KB)

Abstract

Kontaminasi mikroba merupakan salah satu faktor yang menentukan penurunan kualitas pangan dan umur simpan produk. Pertumbuhan mikroba pada produk daging segar dapat menimbulkan terjadinya pembusukan yang akan mendorong terjadinya penurunan keamanan pangan, perubahan warna, tekstur dan flavour. Penggunaan kemasan aktif antimikroba dapat menjadi alternatif untuk memperpanjang umur simpan produk daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kemasan aktif antimikroba dengan bahan aktif ekstrak bawang putih dalam mempertahankan kesegaran produk daging segar. Pembuatan kemasan aktif antimikroba dilakukan dengan penambahan ekstrak bawang putih yang diperoleh dari tiga metode ekstraksi yaitu ekstrak segar, pelarut air dan pelarut etanol. Ekstrak kemudian dienkapsulasi menggunakan spray dryer dengan menggunakan bahan pengisi maltodextrin. Ekstrak bawang putih terenkapsulasi selanjutnya dicampurkan ke dalam matriks polimer Low Density Poly Ethylene (LDPE) dengan menggunakan ekstruder yang dilengkapi dengan blown film pada kondisi proses 120°C, 150°C dan 170°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan aktif terenkapsulasi akan berpengaruh terhadap karakteristik fisik dengan meningkatkan densitas dan menurunkan tingkat kecerahan warna plastik yang dihasilkan. Adanya ekstrak bawang putih juga cenderung meningkatkan suhu degradasi dan menurunkan sifat mekanis dari kemasan aktif. Kandungan bahan aktif alicin yang ada pada ekstrak bawang putih mampu menurunkan nilai TPC dari 2,6x107 menjadi 2,2-7,5 x 104. 
Pengaruh Penanganan Pascapanen Terhadap Mutu dan Keamanan Pangan Biji Kakao Munarso, S Joni; Miskiyah, Miskiyah; Thamrin, M
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.686 KB) | DOI: 10.1111/jihp.v11i1.3404

Abstract

Production of cocoa beans increasing significantly, but the quality of the seeds low and varied.The main problem is because of the cocoa farmers generally did not apply the recommended techniquefor cultivation and postharvest handling. The aims of this study was to observe the effect of GAP and GMPapplication to the quality and safety of cocoa beans produced by farmer groups. To achieve the aboveobjectives, a study has been conducted in Tinco, District Citta, Soppeng South Sulawesi Province. Thisactivity was done by involving farmer groups with different cultivation technology. The activity included: 1.Study to identify the performance of cocoa cultivation; 2. analysis of the effect of GAP and GMP application toquality and safety of cocoa beans produced by farmer groups. The results showed that the quality of cocoabeans produced by Bunga coklat farmer group better than Mattirodeceng farmer group; the application ofGAP and GMP increased the quality of cacao beans. Model application of GAP and GMP system at Bungacoklat farmer group can be used as a sample of cocoa farm production, quality and sustainability oriented.Keywords : postharvest handling, quality, food safety, cocoa