Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PERBANDINGAN AIR PERASAN DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES) DAN SERAI (ANDROPOGON NARDUS) SEBAGAI DAYA TOLAK NYAMUK AEDES AEGYPTI Olviana, Olviana; Miswan, Miswan; Amalinda, Finta
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2017): PROMOTIF - JUNI
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.988 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v7i1.23

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan serangga vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berkembang biak pada pemukiman manusia. Penanggulangan dan pencegahannya lebih banyak mengandalkan pada pemutusan rantai penularan melalui pengendalian A.aegypti yang berperan sebagai vektor penular DBD. Penelitian ini bertujuan untuk Perbandingan Air  Perasan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata nees)  Dan Serai (Andropogon nardus) Sebagai  Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah Eksprimen untuk membandingkan efektitas air perasan tanaman sambiloto (Andrographis paniculata nees) dan serai (Andropogon nardus) sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini berlokasi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu dan telah dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil jumlah nyamuk yang hinggap pada tangan kanan yang telah diolesi air perasan sambiloto berjumlah 3 ekor nyamuk sedangkan pada tangan kiri yang telah diolesi air perasan serai berjumlah 23 ekor nyamuk. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada masyarakat agar mampu membuat sendiri inteksida alami di rumah untuk mencegah terjadinya penyakit  DBD yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.  Kata Kunci: Perasan daun Sambiloto, daun Serai, Aedes aegypti.
FAKTOR RISIKO KUALITAS LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMINI Suparman, Suparman; Miswan, Miswan; Andri, Mohammad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.768 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.409

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan didunia.. diperkirakan sepertiga dari populasi dunia telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Setiap tahun terdapat 9 juta kasus baru dan kasus kematian hampir mencapai 2 juta manusia. Di semua negara telah terdapat penyakit ini, tetapi yang terbanyak di Afrika sebesar 30%, Asia sebesar 55%, dan untuk China dan India secara tersendiri sebesar 35% dari semua kasus tuberkulosis. Kuman tuberkulosis dapat hidup dalam 1-2 jam sampai beberapa hari tergantung  dari ada tidaknya sinar matahari, ventilasi yang baik, kelembaban, suhu  rumah dan kepadatan hunian rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dengan kejadian tuberculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Tomini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Cross Control Study. Dengan jumlah 34 sampel dengan menggunakan uji analisis bivariat yaitu Case Control. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada faktor risiko kepadatan hunian dengan ke jadian tuberculosis paru dengan nilai (OR)=14,222, ada Faktor Risiko luas ventilasi dengan kejadian tuberculosis paru dengan nilai (OR)=8,556, dan ada faktor risiko jenis lantai dengan keadian tuberculosis paru dengan nilai (OR)=5,958. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada faktor risiko kepadatan hunian dengan kejadian tuberculosis paru, ada faktor risiko luas ventilasi dengan kejadian tuberculosis paru, dan ada faktor risiko jenis lantai dengan kejadian tuberculosis paru. Saran dalam penelitian ini adalah bagi petugas Puskesmas Tomini disarankan untuk mengetahui faktor predisposisi terjadinya Tuberculosis paru dan Pelayanan kesehatan yang lebih baik diharapkan dapat menangani pencegahan Tuberculosis paru.
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA PANGI KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI Winda, Winda; Miswan, Miswan; Ansar, Muhammad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.96 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.425

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah, karena setiap manusia pasti menghasilkan sampah perharinya, tak peduli usianya.  Sampah-sampah itupun ada yang mudah terurai dan tidak, bahkan ada yang memerlukan waktu hingga 100 tahun hingga hancur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah rumah tangga di desa Pangi kecamatan Baolan kabupaten Tolitoli. Jenis Penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif dekskriptif bersifat deskriptif observasional dimana penulis mengadakan wawancara dan observasi lapangan untuk mempelajari kegiatan pelaksanaan pengelolaan sampah di Desa Pangi. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Desa Pangi sangat tidak baik. Dari 7 Informan hanya 1 informan yang melakukan pengelolaan sampah dengan benar, sisanya 6 informan tidak melakukan pengelolaan sampah dengan benar yang memenuhi syarat sesuai UU No.18 2008. Banyak masyarakat buang sampah sembarang diakibatkan kurangnya kepedulian, pengetahuan masyarakat akan bahayanya buang sampah sembarang, dan bukan hanya itu kurangnya kepemilikan tempat sampah di Desa Pangi mengakibatkan orang buang sampah sembarang tempat. Penelitian ini menyarakankan perlunya turun tangan pemerintah desa agar masyarakat di haruskan memiliki tempat sampah melihat banyaknya masyarakat buang sampah sembarang. Dari pihak Puskesmas itu sendiri selain memberikan penyuluhan, harus juga memberikan pelatihan seperti membuat  tempat sampah percontohan kepada masyrakat dan melakukan percontohan cara pengelolaan sampah dengan benar.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT ISPA PADA ANAK BALITA DESATINOMBO KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Aisah, Siti; Miswan, Miswan; Yani, Ahmad; Rafiudin, Rafiudin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.243 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.396

Abstract

Angka kejadian ISPA di negara berkembang mencapai 15%-20% pertahun dengan jumlah balita yang meninggal mencapai ± 13 juta pertahun. Di Indonesia ISPA merupakan penyebab utama kematian bayi yang mencapai 150.000 pertahun. Sulawesi Tengah angka tertinggi penderita Ispa pada anak Balita mencapai 34%.Kabupaten Parigi Moutong tepatnya desa Tinombo kecamatan Tinombo penderita Ispa pada anak Balita tertinggi mencapai 20%-30%.Usia yang rawan menderia Ispa adalah usia anak Balita yaitu bayi umur < 1 tahun dan 1–5 tahun. Umumnya angka kejadian Ispa pada anak balita dapat dicegah dengan meningkatkan pelayanan dan penyuluhan kesehatan yang optimal terutama yang berhubungan dengan penyakit Ispa pada anak Balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Ispa pada anak Balita di desa Tinombo kecamatan Tinombo kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan pengukuran variabel independen (4 Variabel) dengan jumlah sampel 61 responden (sampel jenuh) dengan uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 variabel yang diteliti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara ventilasi, jenis lantai, kepadatan hunian terhadap penyakit ISPA pada anak balita, akan tetapi menunjukkan ada hubungan antara paparan asap rokok terhadap kejadian ISPA pada anak balita. Penelitian ini menyarankan agar instansi kesehatan lebih meningkatkan kegiatan pelayanan dan penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan penyakit ISPA pada anak Balita terutama mengenai bahaya asap rokok di dalam rumah dengan penyakit ISPA pada anak balita.
ANALISIS SANITASI DASAR PADA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG Irwan, Irwan; Miswan, Miswan; Yusuf, Herlina
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.896 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.377

Abstract

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES /SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Rumah makan/restoran merupakan salah satu jasa boga yang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman bagi kepentingan umum. Syarat dasar sanitasi rumah makan antara lain : ketersediaan air bersih, kepemilikan SPAL, Kepemilikan jamban, tersedianya tempat sampah, tempat cuci tangan, dan fasilitas kebersihan di dalam rumah makan (makanan, dapur yang bersih, keadaan ventilasi dan lain-lain). Tujuan Penelitian adalah mengetahui Analisis Sanitasi Dasar pada Rumah Makan di Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan observasi/pengamatan langsung terhadap objek serta melakukan wawancara langsung. Objek penelitian adalah rumah makan Adelia yang berada di Desa Posona Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong (total populasi). Hasil penelitian menunjukkan dari empat dasar sanitasi yaitu keadaan air bersih didapatkan belum memenuhi syarat fisik air, pengelolaan sampah didapatkan bukan termasuk dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar, kepemilikan SPAL didapatkan tidak memenuhi syarat kesehatan, dan kepimilikan jamban didapatkan sudah memenuhi syarat kesehatan di rumah makan Adelia Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan dari empat dasar sanitasi yang ditinjau ternyata ada 3 yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Saran dalam penelitian diharapkan bagi pihak instansi terkait Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong untuk memberikan sosialisasi untuk semua pemilik rumah makan agar lebih memperhatikan dasar sanitasi lingkungan rumah makannya.
SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POSO Lagimpe, Sri Handayani A.; Miswan, Miswan; Jufri, Muhammad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.015 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.450

Abstract

Rumah sakit dalam melaksanakan kegiatannya, menghasilkan sampah medis dan non medis yang dapat mengganggu kesehatan. Jika tidak di tangani dengan baik akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan. Untuk itu, perlu menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan pengelolaan sampah medis dan non medis rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk Untuk mengetahui gambaran pengelolaan sampah medis dan non medis di rumah sakit umum poso. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 12 (dua belas) orang. Pengolahan sampah medis dan non medis  dirumah sakit umum daerah poso terlihat berupa pemilahan tidak sesuai, pewadahan tidak sesuai, pengangkutan tidak sesuai, tempat penampungan sementara (TPS) tidak sesuai dan tempat pembuangan akhir (TPA) tidak sesuai. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Rumah Sakit untuk di lakukan perbaikan dan pegawasan mulai dari pemilahan sampai dengan pemusnahan sampah medis dan non medis sehingga dapat menjadikan rumah sakit sesuai dengan permenkes no 1204/MENKES/X/2004.
HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU Purwanto, I Wayan Hendrik; Miswan, Miswan; Yani, Ahmad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.386 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.368

Abstract

Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan, penularan penyakit diare dapat terjadi secara secara fekal-oral, melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi agen yang berasal dari air yang tercemar maupun dari tinja yang terkontaminasi. Sanitasi dasar rumah sangat erat hubungannya dengan angka kejadian penyakit menular terutama diare, Lingkungan rumah sangat berpengaruh terhadap terjadinya kajadian penyakit diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian diare pada anak Balita di Wilayah kerja Puskesmas Talise Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah analitik dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan Case Control yaitu rancangan penelitian yang membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol yang sudah diketahui kejadiannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas fisik air dengan kejadian diare pada anak balita dengan nilai P Value 719 (>0,05) dan ada hubungan antara kondisi jamban dengan kejadian diare P Value 0,000 (<0,05) serta kondisi tempat sampah 0,000 (<0,05) namun tidak ada hubungan yang bermakna antara kepemilikan saluran pembuangan air limbah (SPAL) dengan kejadian diare pada anak balita dengan nilai P Value 497(>0,05), dan ke empat variabel tersebut merupakan faktor risiko terhadap kejadian diare pada anak balita. Hasil penelitian menyarankan agar instansi kesehatan lebih melakukan penyuluhan tentang sanitasi dan penyuluhan tentang penyakit diare.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DI RSUD MOKOPIDO KABUPATEN TOLITOLI Mariana, Sitti; Miswan, Miswan; Andri, Mohammad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.883 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.426

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) adalah merupakan alat atau perlengkapan yang berfungsi sebagai “penyekat atau pembatas” antara petugas dan penderita. Perawat diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri untuk menghindari resiko keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat untuk menggunakan APD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 238 perawat yang bekerja di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik proporsi sampling dengan jumlah sampel 70. Instrumen penelitian initerdiri dari kuesioner identitas, pengetahuan, sikap dan tindakan. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan chi-square dengan tingkat kemaknaan (p value< 0,05) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD pada perawat dengan nilai ρ (0,099), tidak ada hubungan antara sikap dengan penggunaan APD pada perawat untuk menggunakan APD dengan nilai ρ (0,616), ada hubungan antara tindakan dengan penggunaan APD pada perawat untuk menggunakan APD dengan nilai ρ (0,000). Dengan demikian diperlukan kesadaran diri dari masing-masing perawat untuk patuh dalam menggunakan APD untuk mencegah ha-hal yang dapat membahayakan dirinya.
PEMANFAATAN LIMBAH DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Novriansyah, Muhammad; Miswan, Miswan; Ansar, Muhammad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.715 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.383

Abstract

Bahan bakar adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembakaran. Tanpa adanya bahan bakar tersebut pembakaran tidak akan mungkin dapat berlangsung. Berdasarkan dari materi pembentuknya bahan bakar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan bakar berbasis organik dan bahan bakar nuklir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas daun ketapang (Terminalia Cattapa) sebagai bahan bakar alternatif dibandingkan dengan kompor minyak tanah. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif melalui proses pemanfaatan limbah daun ketapang, peneliti ingin mengetahui efektifitas daun ketapang (Terminalia catappa) sebagai bahan bakar alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket Daun Ketapang (terminalia Cattpa) pada perlakuan pertama dalam waktu 16menit:18detik:38sekon dapat meningkatkan suhu air menjadi 73°C, Perlakuan kedua dalam waktu 21menit:27detik:09sekon dapat meningkatkan suhu air menjadi 77°C, Perlakuan ketiga dalam 14menit:42detik:17sekon dapat meningkatkan suhu air menjadi 68°C. Berdasarkan hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa briket daun ketapang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak, karena dari hasil penelitian yang dilakukan disetiap perlakuan briket daun ketapang dapat meningkatkan suhu air setelah pembakaran disetiap perlakuan. diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu dibidang kesehatan. Serta dapat menjadi sumber referensi dan bahan bacaan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang pemanfaatan limbah.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA TAOPA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAOPA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Nenitriana, Nenitriana; Miswan, Miswan; Tasya, Zhanaz
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.282 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.427

Abstract

Angka kejadian ISPA di Indonesia, pada balita adalah sekitar 10-20% per tahun. Angka kematian ISPA pada balita di Indonesia adalah 6 per 1000 balita. Ini berarti dari setiap 1000 balita setiap tahun 6 diantaranya yang meninggal akibat ISPA sebelum ulang umur 5 tahun. Jika di hitung, jumlah balita yang meninggal akibat ISPA di Indonesia dapat mencapai 150.000 balita per tahun, 12.500 per bulan, 416 per hari, 17 per jam atau 1 orang balita setiap menit. Usia yang rawan adalah usia bayi di bawah 1 tahun, karena sekitar 60-80% kematian terjadi pada bayi, proporsi kematian ISPA pada bayi adalah 29,5%. Artinya dari setiap 100 orang bayi yang meninggal, sekitar 30 orang bayi yang meninggal karena ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Taopa Wilayah kerja Puskesmas Taopa Kecamatan Taopa Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan  jenis penelitian survey analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional,  dengan jumlah sampel sebanyak 52 anak balita uji Statistik  yang digunakan adalah “Chi Square”. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara ventilasi dengan kejadian ISPA pada anak balita dengan nilai ρ 0.000, ada hubungan bermakna antara langit-langit rumah dengan kejadian ISPA pada anak balita dengan nilai ρ 0.000, ada hubungan bermakna antara jenis lantai dengan kejadian ISPA pada anak balita dengan nilai ρ 0.000, dan ada hubungan bermakna antara kamarisasi dengan kejadian ISPA pada anak balita dengan nilai ρ 0.006. Saran kepada instansi diharapkan sebagai bahan evaluasi dan bahan pertimbangan bagi Puskesmas Taopa, Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah, dan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu kebijakan dalam melaksanakan pemberantasan penyakit ISPA.